1 / 6

Filsafat Hukum Islam

Filsafat Hukum Islam. M. Sularno , Program Studi Hukum Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia.

lihua
Download Presentation

Filsafat Hukum Islam

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Filsafat Hukum Islam M. Sularno, Program StudiHukum Islam, FakultasIlmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

  2. IISEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM ISLAM DAN HUBUNGAN FHI DGN BIDANG LAINA. SEJARAH PERKEMBANGAN FHI 1. Pertumbuhan FHI* Al-Qur’an dan Al-Sunnah mendorong manusia berfikir, terlebih soal Aqidah / Agama. - QS.Ar-Rum : 21 : Dan diantara tanda kekuasan Allah adalah Dia menciptakan bagi kamu jodoh dari golonganmu agar kamu memperoleh ketenangan … - QS. An-Nahl : 179: Bagi kamu sekalian hukum qisas merup jaminan keberlangsungan hidup wahai orang yg berakal budi - Ayat 1, pemikiran thd syari’at nikah yg dapat melahirkan filsa- fat hukum perkawinan Islam - Ayat 2, pemikiran thd ketentuan pidana yg dpt melahirkan filsafat hukum jinayat Islam.

  3. * Hadis Mu’az bin Jabbal ttg bagaimana cara / dasar untuk memutus perkara menunjukkan rasul setuju berijtihad dengan akal yg meru- pakan pemikiran filsafat hukum Islam. Oleh karenanya saat itu me- rupakan awal kelahiran Filsafat Hukum Islam. * Pada saat rasul masih hidup belumlah jelas ijtihad (Fisafat Hukum Islam), karena wahyu belum selesai. Pemikiran falsafi yg salah segera dibetulkan oleh wahyu. * Pemikiran falsafi pertama setelah rasul wafat, masalah yg tidak ada nas nya, yaitu tentang kriteria pengganti rasulullah. * Pemikiran falsafi thd masalah yg ada nas nya bermula pada masa khulafa’ al-Rasyidin, utamanya Umar bin Khatab, misal : tidak me- motong tangan pencuri, tdk membagi zakat pada mu’allaf, dll. * Asas dan prinsip hukum tidak berubah, tetapi cara penerapannya harus sesuai dg perkembangan sosial / zaman, shg dpt menegak- kan maslahat dan keadilan selaras dg tujuan hukum Islam.

  4. 2. Perkembangan Filsafat Hukum Islam * Al-Juwaini merupakan ahli Usul Fiqh pertama yg mengembangkn pemikiran terhadap maqasid al-Syari’ah melalui bahasan ‘illat hu- kum pada qiyas. * Kerangka pemikiran Al-Juwaini ini dikembangkan oleh Al-Gazali yg membahas Al-Munasabat al- Maslahiyyat dalam qiyas dan membahas istislah. * Selanjutnya Izzuddin Abdus Salam membahas Maqasidus Syari- ah. Ia mengembangkan prinsip Maslahat sebagai inti bahasan tentang Maqasidus Syari’ah. * Berikutnya Al-Syatibi yang membahas teori Maqasidus Syari’ah secara khusus, sistematis, dan jelas di dalam kitab Al- Muwafaqat. * Selanjutnya Al-Jurjawi, Subhi Mahmassani, dan Ulama-ulama lain yang menonjolkan istilah Filasafat Hukum Islam dari pada istilah Hikmah atau Maqasidus Syari’ah (tujuan disyari’atkannya hukum Islam).

  5. B. HUBUNGAN FILSAFAT HUKUM ISLAM DG BIDANG LAIN 1. Teori KebenaranKebenaran ada dua macam : a. Kebenaran mutlak (kebenarn dari Allah) , dan b.Kebenaran relatif (hasil pemikiran manusia). Adapun kebenaran relatif terdapat tiga macam teori : a. Kebenaran Korespondensi b. Kebenaran Koherensi c. Kebenaran Pragmatis. Ketiga teori kebenaran di atas memang dpt berfungsi sebagai sumber kebenaran, dapat dipakai sbg justifikasi dan menentukan kebijakan serta sbg hujjah, namun hendaknya dikonfirmasi dgn kebenaran yg berasal dari Allah, atau disimbiosis- mutualistiskan dengan kebenaran dari Allah, sebagaimana pernyataan Imam Al-Gazali : Akal (pemikiran manusia) tidak akan memperoleh petunjuk kecuali dgn Syara’, dan Syara’ tidak dapat menjelaskan kecuali ditunjang dg akal pemikiran.

  6. 2. Ilmu Pengetahuan, Filsafat, dan Agama a. Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yg tersusun sistematis dan metodis, pendekatannya empiris yang terikat dgn dimensi ruang dan waktu, serta berdasarkan kemampuan panca indera , rasional, dan umum. b. Filsafat adalah pemikiran yg sistematis, rasional, dapat dipertg- jawabkan, serta radikal mengenai suatu obyek. c. Agama adalah peraturan yg datang dari Allah (ada yg rasional dan ada yg supra rasional) untuk diikuti manusia supaya menda patkan keselamatan dan kemaslahatan dunia dan akhirat (untuk melaksanakan ketentuan agama perlu pemikiran dan keimanan)C. HUBUNGAN FILSAFAT HUKUM ISLAM DG BIDANG LAIN Memahami dan mengembangkan FHI memerlukan bantuan bi- dang keilmuan lainnya, bidang keilmuan lain yg berhubungan erat dengan FHI antara lain : 1). Ulumul Qur’an dan Hadis, 2). Usul Fiqh, 3). Bahasa Arab, 4) Ilmu Mantiq, 5). Ilmu Hukum, 6). Ilmu Fiqih, 7). Sosiologi, dll.

More Related