1 / 30

PEMBEDAHAN-PEMBEDAHAN DALAM KASUS OBSTETRIKA

PEMBEDAHAN-PEMBEDAHAN DALAM KASUS OBSTETRIKA. By Vetty Priscilla. Bedah dalam kebidanan. Usaha menghentikan kehamilan Usaha melahirkan pervaginam Pembedahan dengan laparatomi Pembedahan serviks dengan paksa Pembedahan kala II persalinan. 1. Bedah amniotomi. Pemecahan selaput ketuban

kylie-bird
Download Presentation

PEMBEDAHAN-PEMBEDAHAN DALAM KASUS OBSTETRIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBEDAHAN-PEMBEDAHAN DALAM KASUS OBSTETRIKA By Vetty Priscilla

  2. Bedah dalam kebidanan • Usaha menghentikan kehamilan • Usaha melahirkan pervaginam • Pembedahan dengan laparatomi • Pembedahan serviks dengan paksa • Pembedahan kala II persalinan

  3. 1. Bedah amniotomi • Pemecahan selaput ketuban • >> efektif jika keadaan serviks baik (skor bishop 5) Cara: • Posisi pasien litotomi • Vagina dibersihkan dengan cairan antiseptik • Masukan 2/1 jari ke dalam vagina untuk mencapai serviks hingga selaput ketuban teraba • Masukan1/2 kocher sepanjang jari di dlm vagina dan pecahkan ketuban

  4. Bishop score

  5. Masalah yang mungkin timbul • Prolaps tali pusat • Infeksi • Perdarahan • Perdarahan postpartum • Hiperbilirubinemia neonatus

  6. 2. Forsep kebidanan Alat untuk melahirkan janin pervaginam dengan tarikan, putarn atau keduanya jika terjadi masalah-masalah pada proses persalinan kala II

  7. Tujuan dan kegunaan • Traksi menarik bayi yang tidak dapat lahir spontan oleh karena satu dan lain hal • Koreksi merobek letak kepala • Kompresor merubah moulage kepala

  8. indikasi • Keterlambatan kelahiran bayi - kepala janin tertahan di rongga panggul dan - kontraksi uterus menjadi lemah • Janin menujukan tandan-tanda gawat  bradikardi, pengeluaran mekonium • Ibu mempunyai gangguan obstetrik • Membantu persalinan pada presentasi sungsang

  9. Tipe-tipeforsep • forsep ditempatkan di kedua sisi kepala janin • Forsep rendah/tinggi Diameter biparital telah jauh maju/telah melewati tubersitas iskiadika dan telah berotasi (H-IV) garis sutura sagitalis terletak pada diameter anteroposterior panggul ibu • Forsep tengah Diameter biparital telah masuk rongga panggul tapi belum maju melewati spina iskidika (H-III), oksiput terlak pada salah sati diameter transversal panggul ibu

  10. sambung..

  11. Syaratutamaforcep • Kepala janin sudah nancap, kejelasan penurunan bagian presentasi, tidak ada CPD, janin hidup • Presentasi janin harus wajah dengan dagu di depan/kelahiran mengeluarkan kepala setelah kelahiran bokong • Posisi kepala harus jelas • Ada his • Amnion sudah pecah • Pembukaan sudah lengkap • Kandung kemih kosong • Anastesi harus memadai

  12. Masalah yang mungkintimbul • syarat tidak terpenuhi, kesalahan memasang alat, teknik aseptik kurang Ibu • Kerusakan vagina dan serviks • Perdarahan Janin • Trauma • Kompresi otak • Fraktur tulang kepala • Paresis wajah

  13. Manajemen keperawatan • Menjelaskan prosedur dan pentingnya prosedur tersebut kepada klien dan keluarga • Membantu melakukan teknik relaksasi • Menyiapkan forsep dan perlengkannya • Memonitor kontraksi dan DJJ • Menyiapkan perlengkapan resusitasi BBL • Kolaborasi: dokter anak

  14. 3. Ekstraksi vakum • Memasang mangkok pada oksipital kepala janin dan pompa yang berisi udara untuk memberikan tekanan pada saat penghisapan Efek samping • Persalinan berlangsung lambat • Mangkok bisa terlepas • Timbul caput artificial • Laserasi kulit kepala

  15. Kontra indikasi • Tidak boleh digunakan pada kelahiran prematur • Tidak boleh digunakan pada presentasi wajah atau bokong hanya digunakan untuk presentasi belakang kepala

  16. Manajemen keperawatan • Perawat harus menjelaskan prosedur dan pentingnya pengunaan vakum pada klien dan keluarga • Adanya kelainan bentuk kepala bayi harus diinformasikan  hilang dlm beberapa hari Catatan: Jika melakukan tindakan vakum pada primipara sebaiknya dilakukan episiotomi, pada multipara jika diperlukan saja

  17. 4. Seksio sesarea Kelahiranjaninmelaluiinsisipadadinding abdomen dan uterus  bedah mayor Indikasi • Maternal - Penyakitberat: jantung, DM, Eklampsia, dll - Riwayatoperasi uterus: miomektomi, sc - Obtruksijalanlahir - Partus lama dantdkmaju - CPD

  18. Sambungan… 2. Janin - Gawat janin - kelainan presentasi - > 1 janin 3. Plasenta - Plasenta previa - abrutio plasenta

  19. Klasifikasi insisi • Transverse (low segment)  paling sering • Classic

  20. Manajemen keperawatan • Preoperasi • Intraoperasi • Immediate postoperative post partum care • Continued postoperative postpartum care • Dicharge planning

  21. Persiapan dan perawatan prabedah • Pedoman umum pada operasi obstetrik Anamnesa • Diagnosis dan indikasi pembedahan • Jenis operasi yang tepat • Kontra indikasi • Kondisi ibu dan janin • Inform concernt

  22. Persiapanprabedah Persiapan Klien • Bersama-sama dengan dokter menjelaskan tujuan dilakukan operasi kepada klien dan keluarga • Memberikan kekuatan mental kepada klien • Melakukan pengosongan kandung kemih dan pemasangan kateter • Pengosongan isi rektum • Mencukur rambut-rambut halus sekitar pubis, genitalia eksternal dan abdomen • Pasang infus • Posisikan klien litotomi

  23. Sambung… Persiapan Kamar & Alat-Alat Operasi • Koordinasi dengan dokter dan perawat jaga kamar operasi pada saat itu • Alat-alat operasi di’suci hamakan’/aseptik • Siapkan alat resusitasi bayi • Hadirkan dokter anak pada kasus bayi risiko tinggi

  24. Sambung.. Persiapan Tim Bedah • Tim bedah terdiri dari: operator (ahlli kebidanan), asisten operator (asisten ahli, dokter muda, perawat maternitas/bidan, ahli anestesi/perawat anestesi, perawat/bidan penata instrumen operasi) • tim bedah dalam keadaan ‘suci hama’/aseptik: suci hama tangan, mengunakan penutup kepala, memakai baju operasi

  25. Perawatan prabedah 1. Kelompokdengankeadaanumumbaik  direncanakan - Lakukanevaluasiterakhir status obstetrika ibudanjanin - Lakukanpemeriksaanpenunjang yang diperlukansesuaikeadaanibu, janindan pembedahan yang akandilakukan - Kolaborasidenganprofesikesehatan lain

  26. sambung 2. Kelompok keadaan umum kurang baik  tidak direncanakan seperti: - partus lama/terlantar - kasus-kasus perdarahan - preeklampsia berat/eklampsia

  27. Jenis anestesi seksio sesarea • Anestesi epidural butuh waktu dan keterampilan, risiko kegagalan tinggi, adanya perasaan tidak enak • Anestesi spinal lebih mudah dilakukan, dosis rendah krn hanya blokade saraf sakral  paling sering digunakan

  28. Perawatan post-op • Perawatan luka insisi • Cairan • Diet • Penanganan nyeri • Mobilisasi bertahap • Kateterisasi • Pemberian obat-obatan • Pemantauan TTV • Kolaborasi: profesional kesehatan lain

More Related