1 / 3

MODUL 11

MODUL 11. PERENCANAAN JEMBATAN GANTUNG (1). 11.1 Pengertian umum. Jembatan gantung merupakan jembatan yang paling sering digunakan. untuk jembatan dengan bentang yang panjang. Keuntungan jembatan gantung. adalah dapat dibuat dengan bentang panjang tanpa tiang/pilar ditengahnya.

kirby
Download Presentation

MODUL 11

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODUL 11 PERENCANAAN JEMBATAN GANTUNG (1) 11.1 Pengertian umum Jembatan gantung merupakan jembatan yang paling sering digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang. Keuntungan jembatan gantung adalah dapat dibuat dengan bentang panjang tanpa tiang/pilar ditengahnya. http://www.mercubuana.ac.id

  2. Apabila menggunakan sistem lantai dengan deck yang diperkuat (stiffening floor), balok-balok stringer sebaiknya dibuat secara komposit dengan deck agar mendapatkan kekakuan dan kekuatan yang lebih besar. Untuk balok lantai ( floor beam ) bisa dipakai dari plate girder atau truss. Gambar 2.1. Contoh Potongan melintang Jembatan Gantung 2. Batang penggantung ( hanger/suspender ) Hanger ini berfungsi sebagai penggantung deck dan menyalurkan beban deck dan lalu lintas ke kabel utama ( main cable/suspension cable ) 3. Kabel utama ( main cable/suspension cable ) Kabel utama berfungsi sebagai penahan hanger dan menyalurkan beban hanger ke menara ( tower/pylon ). 4. Menara ( tower/pylon ) Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Agar menara dapat menyalurkan beban dengan baik, perlu diperhatikan pula bentuk atau macam menara yang akan digunakan. http://www.mercubuana.ac.id dari

  3. dengan prinsip kompabilitas lendutan yaitu bahwa lendutan yang terjadi pada jembatan adalah hasil perubahan bentuk dan pertambahan panjang kabel serta lendutan deck (rangka batang). Kekakuan deck (rangka batang) harus diperhitungkan dengan tepat agar kabel benar-benar berfungsi dengan baik. Karena untuk kekakuan rangka batang yang berlebihan dapat menjadikan kabel tidak berfungsi sama sekali (struktur boros). Hubungan antara kabel dengan kekakuan rangka batang dinyatakan dalam bentuk N, yaitu: 8 5 3EI Af 2 Es N  (1 8n 2 ) dengan, E = modulus elastisitas bahan dek I = momen inersia penampang dek A = luas penampang kabel utama Es = modulus elastisitas kabel utama N = faktor pengurangan lendutan akibat pengaku Tegangan kabel awal : 1 16n  qtotal .l 2 8 f 1 T 2 2 Komponen horisontal atau tegangan horisontal kabel : f l 1 (5Nn) H max n Pl Panjang kabel setelah pembebanan H .l 2 16 2 1 n L E s .A 3 Lendutan sag : http://www.mercubuana.ac.id

More Related