1 / 26

Overview

Overview. TOKSIKOLOGI DAN TANAMAN OBAT. Kode / SKS : PKH4504/ 2 SKS Prasyarat : Farmakologi Veteriner (PKH4401) Status Mata Kuliah: Wajib. KONTRAK PERKULIAHAN :. RPKPS. Koordinator MK : Prof. Dr. drh. Aulanni’am,DES Tim Dosen : Dr. Edi Priyo Utoma , M.S Dr. Herawati, MS

kiaria
Download Presentation

Overview

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Overview TOKSIKOLOGI DAN TANAMAN OBAT • Kode / SKS : PKH4504/ 2 SKS • Prasyarat : Farmakologi Veteriner • (PKH4401) • Status Mata Kuliah: Wajib

  2. KONTRAK PERKULIAHAN : • RPKPS • Koordinator MK : Prof. Dr. drh. Aulanni’am,DES • Tim Dosen : Dr. Edi Priyo Utoma , M.S • Dr. Herawati, MS • drh. I Dewa P. Anom, M.Vet • Evaluasi : - Tugas terstruktur/Keaktifan individual - Presentasi - Quis - UTS - UAS

  3. Syarat mengikuti UTS dan UAS : Kehadiran > 80% • Kecurangan dalam evaluasi : “TIDAK DITOLERIR”

  4. TOXICOLOGY POISON * CHARACTERISTIC * ACTION OF DAMAGE * CLINICAL SIGN * THERAPEUTIC MANNER SUBSTANCE INDIVIDUAL PHYSIOLOGY LIFEABILITY PATOLOGY DAMAGE OF ACTIONS LOCAL SYSTHEMIC DAMAGEOF LOCAL CEL ABSORPTION  CIRCULATION  (SKIN, MUCOUS) ORGAN  S/SPESIFIC LOCAL PAIN CYANIDA  RESPIRATION S/ SYSTEMIC INSECTISIDE  CNS TOXEMIA STRYCHNIN .SPINAL CHORD

  5. KINETIC OF POISON ABSORBTION :  DEPEND ON : * FAT SOLUBLELITY * PARTICLE SIZE * BROAD OF SURFACE ABSORBTION * CONTACT MANNER * BLOOD CIRCULATION PLACE OF ABSORBTION * SKIN * RESPIRATION * G.I. TRACT DISTRIBUTION : DOSE Vd = ------------------------ PLASMA CONCENTRATION * RATE OF DETOXIFICATION * CHARACTERISTIC PIOSON * PROTEIN TISSUE / PLASMA BINDING

  6. KINETIC OF POISON CONT.... EXCRETION : * FAECES * URINE * BILE * LUNG * THE MILK ECT.

  7. MECHANISM OF DETOXIFICATION PHASE I : * OXIDATION MAO, COMT * REDUCTION  ENZIM MIKROSOMAL - DECHLORINATION - DEHALOGENATION * HYDROLISIS * HYDRATION PHASE II : * SULFATION  SULFOTRANSFERASE * GLUCORONIDATION GLUKOROSIL TRNSFERASE * CONYUGATION  AS.GLUKORONAT * ACETYLATION  * METYLATION 

  8. FACTORS TO INFLUENCE FOR ACTION OF POISON • DIFFERENCE OT THE SPESIES • CAT  SENSITIF PHENOL & ORGANOCHLORIN •  MORPHIN (STIMULATION) • 2. AGE  DETOXIFIKASI AND EXCRETION • 3. CHARACTERISTIC OF POISON  INSECTISIDE, LOGAM BERAT, GAS • 4. DOSE OF POISON • 5. CONTACT MANNER (LOKAL. SISTEMATIK) • 6. CUMULATIVE EFFECT (DTT,GLIKOSIDA) • 7. CONDITION (RESISTENSI) & SEX

  9. FACTORS TO INFLUENCE FOR ACTION OF POISON...CONT • POISONING PROCESS • ACUTE  24 HOURS • SUBCHRONIC REPEATE UNTIL 90 DAYS • CRONIC Up than 6 mounth

  10. EFFECT AND ACTION OF POISON • LIVER AND REN DAMAGE • - CCL4 • - SULFONAMIDE, ANAESTHETIC • - INSECTISIDE • 2. BONE MARROW DAMAGE • - CHLORAMPHENICOL • - INSECTISIDE, POISON OF THE SNAKE • 3. BLOOD CEL DAMAGE • - SULFONAMIDE, CHLORAMPHENICOLE • - ICHTYOTOXIN, INSECTISIDE • 4. NEURON CEL DAMAGE • - AMINOGLYCOSIDE, POISON OF THE SNAKE, FROG POISON, • INSECTISIDE.

  11. EFFECT AND ACTION OF POISON • 5. TERATOGENIC EFFECT • MAIN DRUGS EFFECT TO BE MORE • WRONG IN DRUG APPLICATION • 8. HYPERSENSITIF REACTION • 9. ENZYM DAMAGE • - INSECTISIDE, METAL POISON

  12. PATOLOGIC MOLECULAR CHANGE • Congestive • Degeneration • Necrosis • Apoptosis

  13. PENANGANAN KERACUNAN : • PRINSIP : HENTIKAN KONTAK RACUN  PENDERITA • RACUN KONTAK (ASAM/BASA KUAT) KULIT / MUKOSA  CUCI AIR BERSIH • RACUN GAS  UDARA SEGAR (OXIGEN) • RACUN LAMBUNG  TERGANTUNG KEJADIAN • BELUM TERABSORBSI  DIRANGSANG VOMIT  (OBAT EMETIKA): • APOMORFIN : 0,1-0,3 mg/kgbb/sc • STUPOR • RACUN KOROSIF  EMETIKA KONTRAINDIKASI • RACUN TERABSORBSI • BILA TIDAK BERHASIL  CEGAH ABSORBSI RACUN : • * SUSU + KAOLIN • * ADSORBEN (NORIT + AKTIVATED CARCOAL)

  14. PENANGANAN KERACUNAN : • BILA TIDAK BERHASIL  CEGAH ABSORBSI RACUN : • * SUSU + KAOLIN • * ADSORBEN (NORIT + AKTIVATED CARCOAL) • TELAH TERABSORBSI  ANTAGONIS SPESIFIK • - INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT, CARBAMAT  ATROPIN SULFAT • - ARSEN, MERKURI, TIMAH HITAM,CHROMAT  DIMERCAPROL (BAL) • - CUPRUM, MERKURI PENICILINAMIN • - MORFIN NALOXON • - BISA ULAR  ANTIVENIN

  15. DRUG TOXICITY TESTA. PRACLINIC TOXICITY TEST :1. GENERAL TOXICITY TEST a. Acute toxicity test b. Subacute toxicity test c. Chronic toxicity 2. SPECIFIC TOXICITY TEST : a. Teratogenic Test b. Carcinogenic Test c. Mutagenic Test B. CLINIC TOXICITY TEST  4 Phase

  16. UJI TOKSISITAS : Ujikeamanansuatuobat yang dilakukanpadahewancobasebelumobattersebutdigunakanpadamanusiaataupadahewan yang mempunyainilaiekonomislebihtinggisepertihewanternakmaupunhewanpeliharaan.

  17. KETENTUAN UJI TOKSISITAS AKUT : • Menggunakan dosis tunggal, atau berulang tidak lebih dari 24 jam • Route bahan uji : 2 route, sesuai yang disarankan, salah satunya diberi Intravena (bila memungkinkan)  untuk mengetahuikeamanan efek sistemik obat. • Penentuan LD50 yakni dosis yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan untuk dibadingkan dengan obat lain. • Penentuan dosis maksimum yang tidak menyebabkan kematian. • Pengamatan dilakukan dalam waktu 14 hari, • Semua hewan coba di korbankan  pengamatan makroskopis dan mikroskpis thd. organ vital.

  18. PelaksanaanUjiToksisitasAkut : • Hewancoba : • Duaspesiesmamalia, termasuk non rodent (bilamemungkinkan) jantan & betina. • Dosis : maksimum yang tidakmematikan. • Pengamatandilakukandalam 24 jam • Hewancobaseparodikorbankandiamati perubahan2 makroskopisdanmikroskopis • Separohewancoba lain diamatisetiaphariselama 14 hariterhadap : Perub. BB danPerubahanmakroskopis. • Setelahharike 14 semuahewancobadikorbankan  diamatiperub.Makroskopisdanmikroskopispadajantung, paru2, hati, ginjal, limpadanjaringanlainya. • Dibuatkurvadosis – respon.

  19. PENENTUAN LD50 LD50 = Anti log ( log A + (B x log C) Keterangan : A = Dosisdibawah 50% B = JarakProporsionalyakni : 50% kematian-% kematiandibawahnya % kematiandiatas 50% - % dibawah 50% C = PenambahanDosisyakni : Dosisdiatas LD50% Dosisdibawah LD50%

  20. PengujianToksisitasBerulang (Sub akutdankronis) : Tujuan : Menentukantoksisitaskumulatifdanperubahanfisiologisdanpatologishewancoba. Hewancoba : minimal 2 spesieshewanberbeda Dose : maximal effect tidakmematikan. Cara pemberian : sepertidipakaidiklinik. Lama pengujian : Untukpemakaianklinik 1-3 hari lama pengujian 14 hari. Untukpemakaianklinik 7 hari  lama pengujian 28 hari. Untukpemakaianklinik 4 minggu  lama pengujian 90 hari. Untukpemakaian 1 bulan  lama pengujian 6 bulan.

  21. Uji Karsinogenik : 1. Untuk obat-obat yang digunakan jangka lama atau terapi penyakit kronis. 2. Zat kimia yang potensial menimbulkan karsinogenik. Dosis yang dipakai : Dosis tinggi (100x dosis terapi) Lama Uji : pada tikus 24 bulan pada mencit 18 bulan.

  22. Uji Karsinogenik : FDA per kelompok minimal 25 ekor per jenis kelamin, dan harus hidup sampai akhir percobaan. Kematian tak lebih 50% bukan karena kanker. Dosis yang dipakai adalah dosis tertinggi yang tidak menyebabkan kematian. Evaluasi : adanya Neoplasma dibandingkan kontrol.

  23. Uji Toksisitas pada Reproduksi Pengamatan uji meliputi pengaruh pada : 1. Gametogenesis 2. Embriogenesis 3. Implantasi 4. Organogenesis 5. Pertumbuhan fetus 6. Kelahiran

  24. PEMBAHASAN TOXICOLOGI : • TOXICOLOGI OBAT-OBATAN • TOXICOLOGI PESTISIDA • TOXICOLOGI LINGKUNGAN • TOXICOLOGI HEWAN BERACUN • TOXICOLOGI TANAMAN BERACUN • TOXICOLOGI LOGAM BERAT

More Related