1 / 11

Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa

Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa. Oleh: Suyata. Sisi negatif kehidupan anak muda. Maraknya kekerasan, vandalisme Pencurian, penjambretan, penodongan Meluasnya kecurangan Melecehkan kewenangan Mencelakai kawan, kekasaran Pandangan sempit Bahasa vulgar

kerry
Download Presentation

Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Guru, Pendidikan Moral, dan Integrtitas Bangsa Oleh: Suyata

  2. Sisi negatif kehidupan anak muda • Maraknya kekerasan, vandalisme • Pencurian, penjambretan, penodongan • Meluasnya kecurangan • Melecehkan kewenangan • Mencelakai kawan, kekasaran • Pandangan sempit • Bahasa vulgar • Menitipisnya kesucian seksual • Mementingkan diri sendiri • Deviansi merusak diri sendiri (Lickoma, 1991)

  3. Manusia Indonesia? • Hipokrit, Munafik • Segan bertanggungjawab • Berjiwa feodal • Percaya takhayul • Artistis • Berwatak lemah • Boros, tak suka kerja keras, kurang sabar, suka menggerutu, dengki, membanggakan diri, suka meniru dll. • (Mochtar Lubis, 1977)

  4. Tiga kehilangan besar kehidupan • Sense of Identity: Pribadi dan Bangsa • Sense of Community: Individualisme berlebihan, penyakit aku dulu • Sense of Culture, Values: Formalisme, tampilan luar, Fokus teknis

  5. Kritik terhadap sekolah • Alat penguasa mempertahankan diri (Status quo) • Alat penyaring (Screening, Credentialing) • Tak mampu menghadirkan dampak: School does not matter • Berorientasi elit, bias fungsi otak sebelah kiri

  6. Model sekolah sampai sekarang • Berbasis kultur industrial lama • Orientasi ideologis dan kekuasaan • Birokratis dan regulatif • Teknologis, inpersonal • Individualistis, kompetitif • Materialistis • Tak peduli sosial, kecuali terpaksa

  7. Duabelas nilai kehidupan universal inti (UNESCO) • Kerja sama • Kasih sayang • Kebebasan • Perdamaian • Respek • Tanggung jawab • Kebahagiaan • Kesederhanaan • Kejujuran • Kerendahan hati • Tenggang rasa • Kesatuan

  8. Nilai-nilai versi Lickona (1991) • Inti: Respect & responsibility • Derivatives: honesty, fairness, tolerance, prudence, self-discipline, helpfulness, compassion, courage, and a host of democratic values. • Fondasi pendidikan watak: nilai inti, nilai lainnya membantu

  9. Guru, Sekolah dan Masyarakat • Guru baik awal sekolah baik • Sekolah baik awal guru baik • Masyarakat baik awal sakolah baik • Masyarakat baik awal guru baik • Guru baik awal masyarakat baik • Sekolah baik awal masyarakat baik

  10. Sekolah baik (John Goodlad, 1994) • Usaha simultan, total, holistis • Keterkaitan antarjenjnang dan birokrasi • Memiliki kesadaran kultur sekolah • Peduli keseluruhan mata rantai manajemen • Mengkaitkan standar eksternal dan internal • Membaiknya hubungan humanistis • Positif terhadap keluarga dan masyarakat

  11. Terima kasih

More Related