130 likes | 303 Views
Testing & Implementation System. Pertemuan 3. Dasar-Dasar Testing. Obyektifitas Materi Memberikan landasan yang cukup dalam memahami dasar-dasar testing ( seperti obyektifitas dan prinsip-prinsip dasar testing dan testabilitas ).
E N D
Testing & Implementation System Pertemuan 3
Dasar-Dasar Testing • ObyektifitasMateri • Memberikanlandasanyang cukupdalammemahamidasar-dasar testing (sepertiobyektifitasdanprinsip-prinsipdasar testing dantestabilitas). • Memberikangambaransecaraumumtentangsiklushiduptesting danintegrasinya di dalamsiklushiduppengembangansoftware . • Materi: • Moto Testing • Isu-IsuSeputarTesting • Testabilitas
Moto Testing • Pandanganakan testing inidirefleksikandalammoto testing yang dinyatakanoleh Myers di tahun1976: • Test case yang bagusadalah yang mempunyaikemungkinantinggidalammendeteksi defect yang sebelumnyabelumditemukan, bukan yang dapatmemperlihatkanbahwa program telahbekerjadenganbenar. • Satudarikebanyakanmasalahsulitdalam testing adalahpengetahuanakankapanuntukberhenti. • TidakmungkinuntukmengetesprogramAndasendiri. • Bagianyangdibutuhkandaritiaptestcaseadalahdeskripsidarikeluaranyang diharapkan. • Hindaritesting yang tidakproduktifataudiawang-awang.
Tulistest case untukkondisiyang valid dantak valid. • Inspeksihasildaritiaptes. • Semakinmeningkatnyajumlahdefect yang terdeteksidarisuatubagian program, kemungkinandarikeberadaandefect yang takterdeteksijugameningkat. • TunjuklahprogramerterbaikAndauntukmelakukan testing. • PastikanbahwatestabilitasadalahsuatuobyektifitaskuncidalamdisainsoftwareAnda. • Disaindarisistemseharusnyasepertitiapmodul yang diintegrasikankedalamsistemhanyasekali. • Janganpernahmengubah program untukmembuat testing lebihmudah (kecualipadaperubahanyang permanen). • Testing, sepertitiapaktifitaskebanyakan yang lain,testingjugaharusdimulaidenganobyektifitas.
Sistemitu “Buggy“ • Sistempengembangan yang kurangbaikdanterencana. • Sistempelayananyang kurangbaikdanterencana. • Analis, disainerdanprogramertidaktahubagaimanamembangunsuatukualitaskedalamsistem yang ada. • Tester tidakbanyakterpengaruholehdefinisidarikebutuhan, development atauproses pelayanan.
Testing ditampilkan dengan gambaran yang menakutkan • Testing Mahal • Testing butuhaktivitaswaktu yang besar • Testing menakutkan • Apalagikesalahan yang terjadi(sepertipenentuanatributpengukuran yang salah) dapatmenjadisenjatamakantuan, dimanaaktifitastesting yang telahdilakukanakanmenjadisuatuhal yang percumadanmalahmembuatsituasisemakinmembingungkan.
Batas waktumenjadihambatanbagi testing • Manajemenmenginginkanprodukdiluncurkansecepatmungkin (ASAP – As Soon As Possible) • Banyakcaradanhalyang harusdilakukandalam testing dalamwaktu yang singkat. • Batas waktukadang-kadangtidakrealistis, dantekananantarameluncurkanprodukdengancepatdibandingkandenganmembuatproduk yang benar. • Testing kadang-kadangterlalusedikit, terlambatdantidakterencana.
Testing bukanorganisasidanilmu Testing dalampelaksanaandanpengembangannyasangatbergantungpadakreatifitasdanpengalaman Setiappendekatantesting adalahbarudanunik
Manajemenpendukunguntuk testing kurangdari ideal Takbanyakpihakmanajemen yang menaruhperhatianlebihpadatesting,malahkebanyakandarimerekamemandangtesting hanyadengansebelahmata. Kurangnyakesadaranakanpentingnya testing bagiterciptanyasoftware yang berkualitas, ataubahkantidaksadarakankualitas. Adanyamitos yang salahtentang testing.
Operability, “SemakinbaikSoftware berkerja, akanmembuatsoftware ditesdenganlebihefisien.” Observability, “Apa yang Andalihat, adalahapayang Andates.” Controllability, “Dengansemakinbaikkitadapatmengendalikan software, semakinbanyak testing dapatdiotomatisasidandioptimalisasi.” Decomposability, “Denganpengendalianbatasantesting,kitadapatlebihcepatdalammengisolasimasalahdanmelakukan testing ulang yang lebihbaik.” Simplicity, “Semakinsedikit yang dites, semakincepatkitamelakukannya.”
Stability, “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit masalah / gangguan testing.” Understandability, “Semakinbanyakinformasi yang kitamiliki,kitaakandapatmelakukanteslebihbaik.”