1 / 33

RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA. Oleh: Alfyana Nadya R.,Mkep STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA. Tujuan. Tujuan Umum: Setelah mengikuti perkuliahan selama 2x50 menit diharapkan mahasiswa mengetahui respon tubuh terhadap cedera secara umum Tujuan Khusus :

Download Presentation

RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA Oleh: Alfyana Nadya R.,Mkep STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

  2. Tujuan • Tujuan Umum: Setelah mengikuti perkuliahan selama 2x50 menit diharapkan mahasiswa mengetahui respon tubuh terhadap cedera secara umum • TujuanKhusus: Mengetahui peran Leukosit dalam proses peradangan Mengetahui proses penyembuhan luka

  3. Reaksi Peradangan • Peradangan merupakan reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial pada daerah cedera atau nekrosis

  4. Peradangan itu berdampak positif atau negatif y???

  5. Peradangan • Merupakan gejala yang menguntungkan bagi tubuh • Peradangan sebagai suatu pertahanan dimana hasil dari proses peradangan adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadan yang dibutuhkan untuk pemulihan

  6. Tanda Pokok Peradangan

  7. Rubor (Kemerahan) • Merupakan hal pertama yang yang terlihat didaerah peradangan • Saat reaksi peradangan, ateriol yang mensuplai daearah tsb melebar sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal. • Kapiler yang sebelumnya kosong atau terisi sebagian dengan cepat akan terisi penuh dengan darah

  8. Kalor ( Panas ) • Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, karena darah yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang mengalai peradangan lebih banyak daripada daerah yang normal.

  9. Dolor ( Nyeri ) • Dolor merupakan rasa sakit akibat dari proses peradangan • Rasa sakit disebabkan karena adanya perubahan konsentrasi lokal ion-ion yang merangsang ujung-ujung saraf. Penyebab lain yaitu pengeluaran zat kimia seperti histamin yang juga merangsang saraf-saraf. • Pembengkakan jaringan yang mengalami peradangan menyebabkan peningkatan tekanan lokal sehingga menimbulkan rasa sakit

  10. Tumor ( Pembengkakan ) • Pembengkakan timbul karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial • Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat

  11. Fungsio laesa ( Perubahan Fungsi) • Perubahan fungsi yang terjadi karena adanya pembengkakan, nyeri, sirkulasi abnormal dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal

  12. Leukosit • Leukosit(WBC) adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. • Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh • Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. • Nilai normal untuk jumlah leukosit dalam individu dewasa 4000 -10000/mm3 sel darah putih.

  13. Peran Leukosit dalam Proses peradangan • Jumlah tiap jenis leukosit yang bersirkulasi dalam darah perifer dibatasi dengan ketat, tetapi diubah “sesuai kebutuhan” jika timbul peradangan. • Peran setiap jenis leukosit berbeda dalam proses peradangan

  14. Granulosit • Merupakan golongan leukosit yang terdiri atas netrofil, eosinofil dan basofil. • Sel pertama yang diproduksi dalam jumlah besar saat peradangan adalah netrofil • Netrofil mampu bergerak aktif dan mampu menelan berbagai zat dengan proses yang disebut fagositosis • Eosinofil berperan dalam membri respon terhadap rangsangan kemotaktik (zat toksik terhadap parasit), mencerna partikel dengan cara fagositosis, dan mematikan mikroorganisme • Basofil memberi respon terhadap sinyal kemotaktik yang dilepaskan dalam perjalanan reaksi imunologis. Basofil jumlahnya sangat sedikit dalam eksudat.

  15. Fagositosis

  16. Manosit • Dalam aliran darah disebut manosit, dalam eksudat disebut makrofag • Fungsi makrofag sama dengan netrofil yaitu sel yang bergerak aktif, memberikan respon terhadap rangsangan kemotaksis, fagosit aktif, dan mampu mematikan serta mencerna berbagai agen

  17. Perbedaan Manosit & Netrofil • Netrofil • berumur pendek < 1 minggu • Tidak mampu melakukan pembelahan sel dan mensintesis enzim pencernaan • Manosit (Makrofag) • mampu bertahan > 1minggu dalam jaringan • Mampu membelah dan mensintesis enzim intraseluler

  18. Limfosit • Terdapat dalam eksudat dalam jumlah yang sangat kecil tapi dalam waktu yang sangat lama (sampai kronik) • Fungsi limfosit berada dalam bidang imunologis

  19. Proses Penyembuhan Luka

  20. LUKA luka adalah rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan tubuh

  21. Proses Penyembuhan Luka • Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. • Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal.

  22. Penyembuhan Luka Primer • Merupakan jenis penyembuhan luka dimana pinggir luka saling didekatkan agar penyembuhan luka dapat terjadi • Misalnya pada luka insisi pembedahan • Tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah yang fibrinnya bekerja sbg lem—terjadi peradangan akut pada tepi luka—makrofag memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkan—terjadi pertumbuhan kedalam o/ jaringan granulasi didaerah yg ditempati bekuan darah—luka mjd jaringan parut—epitel regenerasi menebal dan matang shg menyerupai kulit didekatnya

  23. Penyembuhan Luka Sekunder (disertai granulasi) • Proses identik dg penyembuhan primer • Perbedaan : lebih banyak granulasi yang terbentuk,proses lebih lama dan jaringan parut yang lebih besar • Pada luka besar granulasi menutupi dasar luka sbg lapisan lembut dan mudah berdarah, atau keadaan lain yaitu granulasi tumbuh nyata dibawah keropeng dan terjadi regenerasi epitel dibawah keropeng.

  24. Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka & Peradangan

  25. Sirkulasi darah • Jika suplai darah kurang maka proses peradangan berjalan lambat, infeksi menetap dan proses penyembuhan yang tidak sempurna

  26. Suplai Leukosit • Penderita penyakit keganasan mengalami gangguan dalam menghasilkan eksudat selular dalam sumsum tulang sehingga fungsi dan jumlah leukosit terganggu dan mudah terkena infeksi

  27. Status Gizi • Proses penyembuhan tergantung pada proliferasi sel dan aktivitas sintetik khususnya sensitif terhadap defisiensi suplai darah lokal dan peka terhadap keadaan gizi penderita

  28. Aspek Sistemik pada Peradangan

  29. Demam • Merupakan fenomena umum yang menyertai proses peradangan lokal • Penyebab demam yaitu dilepaskannya pirogen endogen dari netrofil dan makrofag. Zat ini mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus dan menimbulkan demam.

  30. Perubahan Hematologis • Peradangan mempengaruhi proses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang mengakibatkan kenaikan jumlah suatu jenis leukosit disebut leukositosis • Protein darah juga mengalami perubahan bersamaan dengan perubahan laju endap darah.

  31. Perubahan Metabolisme dan Endokrin • Reaksi peradangan lokal sering diiringi berbagai gejala “konstitusional” berupa malaise, anoreksia dan kelemahan fisik

  32. TERIMAKASIH

More Related