1 / 33

Respon Imun Terhadap Tumor

Tumor Immunology Seminar Biologi FKUI, 2005 oleh Rosila Idris Departement Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonsia Salemba 6, Jakarta. Respon Imun Terhadap Tumor Ada 4 jenis sel-sel imun yang berbeda dapat membunuh target tumor in vitro maupun in vivo.

hedya
Download Presentation

Respon Imun Terhadap Tumor

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tumor ImmunologySeminar Biologi FKUI, 2005oleh Rosila IdrisDepartement Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas IndonsiaSalemba 6, Jakarta

  2. Respon Imun Terhadap Tumor Ada 4 jenis sel-sel imun yang berbeda dapat membunuh target tumor in vitro maupun in vivo. 1. Sel pembunuh alami (Natural Killer (NK) Cell), 2. Cytolytic thymus dependent Lymphocytes (CTLs), 3. Lymphokine-activated killer cells (LAK cells), 4. Macrophages

  3. 1. Natural Killer (NK) Cell Sel-sel NK dapat membunuh sel-sel tumor tanpa mensintesa sebelumnya Antigen spesifik, aktivitas- nya tidak memerlukan adanya MHC kelas I pada sel-sel target. Diperkirakan sel-sel NK ambil bagian dalam penga- wasan tumor yang mulai timbul dan juga terhadap pertumbuhan metastatik tumor.

  4. Natural Killer Cells NK, Berkembang dalam bone marrow, kemudian dipe- roleh dalam peripheral blood, sel pit (sinusoid liver) dan sinusoid limpa Dapat mensekresi interferon gamma, dan secara spontan membunuh sel yang diinfeksi virus dan sel-sel tumor

  5. Multistep Tumorigenesis

  6. NK Cells Sel NK, • mungkin salah satu dari sel T Sitotoksik • Mempunyai reseptor yang berikatan dengan bagian dari molekul IgG. • Saat berikatan, sel-sel NK memasukkan suatu protein ke sel target, menyebabkan sel target membengkak dan pecah. Markernya CD 16

  7. Aktivasi Sel NK & ADCC

  8. 2. CYTOLYTIC THYMUS-DEPENDENT LYMPHOCYTES (CTLs) = Cytotoxic T cells CTLs, - dapat membunuh tumor setelah dipresentasikan oleh MHC kelas I. - sebagai sel-sel efektor utama dalam penolakan tumor cangkok dan tumor- tumor yang disebabkan oleh DNA virus. - CTLs dapat membunuh sel-sel target melalui 2 pathway : 1. Pathway pertama, yang melibatkan sekresi protein dan protease serin alami yang keduanya ada dalam granula unik pada CTLs 2. Pathway kedua, memerlukan cross-linked ligands permukaan pada CTLs dengan reseptor permukaan spesifik pada sel-sel tumor untuk merangsang apoptosis sel-sel tumor (program kematian sel).

  9. Structure of MHC Molecules

  10. Aktivasi Sel T Sitotoksik

  11. Aktivasi Sel T spesifik - antigen

  12. 3. Lymphokine-Activated Killer cells (LAK cells) LAK cells, Subset null lymphocyte berbeda dari sel-sel NK dan CTLs. Dapat dihasilkan in vitro, caranya mengkul- tur sel-sel limfosit + interleukin-2, konsen- trasi IL-2 tinggi Memiliki aktivitas anti tumor (membunuh sel tumor).

  13. Sistem Imun Tubuh

  14. 4. Macrophages Sel fagosit mono nukleus non limfosit Ada pada jaringan dan dalam darah, derivat dari stem sel monositic. Penting sebagai sel pelengkap pada respon imun Makrofag khusus ada pada beberapa lokasi, sel-sel Kupffer dan histiosit.

  15. 4. Macrophages Diaktifkan sebagai suatu hasil dari reaksi delayed Hypersentivity oleh sel-sel T dth atau oleh aktivator makrofag non spesifik, polynukleotida. Peran: sebagai “scavengers “, “clean up” injured cells Dapat diaktifkan oleh berbagai “agents”, termasuk mycobacteria (BCG) dan polinukleotida. Mekanisme: membunuh dengan cara memfagosit, melalui pembentukan oksigen radikal dan aktivasi enzim proteolitik

  16. Imunodiagnostik 1.Deteksi Antigen dan Antibodi 2.Deteksi ‘immune complex’ 3.Deteksi Membran 4.’Binder-Ligand Assays 5.’Metode histokimia’ 6.’Complement Assays’ 7.’Methodology for determintion of cellular immune immune function

  17. IMUNOTERAPI Usaha-usaha intensif: membuat vaksin AIDS mela- wan HIV (human immunodeficiency virus) mungkin Mempermudah perkembangan vaksin melawan vi- rus-virus lainnya. Vaksin yang juga sedang dikembangkan retrovirus HTLV-1 yang berhubungan dengan leukimia/ limfo ma sel T.

  18. Formation of Antigen – MHC Molecules Complexes

  19. Activation of Antigen-Specific T Cell

  20. Activation of a B Cell

  21. Signaling Pathways After TCR Stimulation

  22. Differentiation of CD4 + T Cells

  23. Coreceptors on B Cells

  24. Activation of Cytotoxic T Cells

  25. Activation of NK Cells and ADCC

  26. Action of Bacterial Lipopolysaccharide

  27. Action of VascularEndothelial Cells

  28. Action of VascularEndothelial Cells cont.

More Related