1 / 32

Managemen Internasional

Noviani Mira Sari Yudi Rachman Wendy F. Anbiya Fanny Gita Aylen Vera Lita Amelia Sutarjo Ahmad Ruth Diana Tambunan Indah Dewi Sapta Oktora M. Alfin Reynaldi Chayat Adhika Wibawa. Managemen Internasional. Magister Managemen Universitas Trisakti Jakarta.

jethro
Download Presentation

Managemen Internasional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Noviani Mira Sari YudiRachman Wendy F. Anbiya Fanny Gita Aylen Vera Lita Amelia Sutarjo Ahmad Ruth Diana Tambunan Indah Dewi SaptaOktora M. AlfinReynaldi ChayatAdhikaWibawa ManagemenInternasional Magister Managemen UniversitasTrisakti Jakarta

  2. PendahuluanSejarahAirAsia • Indonesia AIR ASIA, sebelumnyabernama AWAIR • AIR WAGON INTERNATIONAL adalahsebuahmaskapaipenerbanganberbiayarendah yang berbasis di Indonesia. Indonesia Air Asia merupakanlisensidanMaskapai Air Asia International, MaskapaipenerbanganberbiayarendahdariMalaysia,di Indonesia. • Indonesia Air Asia di dirikanpadabulan September 1999 dengannamaPt AWAIR Int.Merekamemilikipenerbanganberjadwalkebeberapakota di Indonesia padatahun 2000, yang kemudian di ikutipenerbangankeluarnegeri ( Singapura ). Persaingan yang ketat di sektorpenerbangan di Indonesia membuat AWAIR menghentikanoperasinyasekitarsetahunkemudian. • Padatahun 2004 di ambilaliholeh Air Asia, danmengalihkanorentasipasarnyakepenerbanganberbiayarendah. Penerbanganpertama di mulaipadatanggal 1 Desember 2005 AWAIR bergantimenjadi AIR ASIA.

  3. Delay 1 • PT Indonesia AirAsiakekeuhmerasatidakbersalahdalammembatalkanpenerbangankonsumennya, BoediWibowo, dari Jakarta ke Yogyakarta Desember 2008 lalu. MenurutAirAsiapembatalan penerbangandilakukan demi keamanandankeselamatanpenumpang. Sebabterjadikerusakanpesawatsehinggamenjadisuatukeadaanmemaksa (overmacht). • Apakahketentuandelay di maskapai?

  4. Sunarto (2003:244) tujuhdimensidasardarikualitasyaitu: a. Kinerja • Yaitutingkatabsolutkinerjabarangataujasapadaatributkunci yang • diidentifikasi para pelanggan. b. InteraksiPegawai • Yaitusepertikeramahan, sikaphormat, danempatiditunjukkanolehmasyarakat • yang memberikanjasaataubarang. c.Keandalan • Yaitukonsistensikinerjabarang, jasadantoko. d. DayaTahan • Yaiturentankehidupanprodukdankekuatanumum. e. KetepatanWaktudanKenyaman • Yaituseberapacepatprodukdiserahkanataudiperbaiki, seberapacepatproduk • infomasiataujasadiberikan. f. Estetika • Yaitulebihpadapenampilanfisikbarangatautokodandayatarikpenyajianjasa. g. KesadaranakanMerek • Yaitudampakpositifataunegatiftambahanataskualitas yang tampak, yang • mengenalmerekataunamatokoatasevaluasipelanggan.

  5. SWOT ANALISIS • S : low cost budget, kemudahandalampemesanan, banyak promo, banyakrutepenerbangan yang salingterhubung di setiap hub. • W : terjadibeberapa delay, kelalaianoperasional, menggunakan terminal budget yang kurangbagusdankurang modern, penerbangandomestikcendrunglebihmahaldaripenerbangan international. • O : ramainyaminatcalonkonsumenmenggunakanjasamaskapai, pasaruntukpenerbanganmurahsangatbesar di negara2 majumaupunnegaraberkembang, kelasmenengah yang semakintinggi. • T : banyaknyasaingandarimaskapailcc local dan international, hargabahanbakar yang tidakmenentu.

  6. Kesimpulandan saran MenurutAirAsiapembatalan penerbangandilakukan demi keamanandankeselamatanpenumpang. Sebabterjadikerusakanpesawatsehinggamenjadisuatukeadaanmemaksa (overmacht). konsumentidakpuasdenganjawabanairasia, menurutkonsumen delay tersebutdisebabkanKelalailanpihakairasiadalamoperasional. Airasiaharusmemperhatikanbagianpengontrolanmesinpesawatsebelumdansesudahpenerbangan agar tidakterjadinyakelalaian yang menyebabbrandimageairasiamenjadiburuk.

  7. Implikasi • Pihakairasiasegeramembuatpengecekkankualias SDM nya. Ketikaditemukankejanggalan, pihakairasiabisamemberikan training kepadakaryawannya.

  8. 2 AirAsiaMemenangkanPenghargaan “World’s Leading Low Cost Airline” diajang World Travel Award 2013

  9. Permasalahan • AirAsiakembalimencatatprestasimembanggakan di industripenerbanganduniadenganmemenangkanpenghargaan ‘World’s Leading Low Cost Airline’ padaajangWorld Travel Awards 2013 di Doha, Qatar. World Travel Awards yang merupakanpenghargaan paling bergengsi di industriperjalanan (travel) telahmenobatkanAirAsiasebagaimaskapaiberbiayahematterdepan di dunia (“World’s Leading Low Cost Airline”) melaluihasil survey yang dilakukanterhadapberbagaipelakubisnisperjalananprofesionaldariseluruhdunia. AirAsiatelahmengalahkansederetmaskapaiberbiayahematlainnyaseperti Air Arabia, Air Berlin, easyJet, JetBlue Airways, Precision Air dan Southwest Airlines dalampenghargaanini • AirAsiasebelumnyajugatelahmemenangkanpenghargaan “World’s Best Low Cost Airline” olehSkytraxselama 5 tahunberturut-turut, daritahun 2009 sampai2013.

  10. KajianPustaka • MenurutKotler (2002:83) definisipelayananadalahsetiaptindakanataukegiatan yang dapatditawarkanolehsuatupihakkepadapihak lain, yang padadasarnyatidakberwujuddantidakmengakibatkankepemilikanapapun. • KualitasPelayanan. Kualitasmerupakansuatukondisidinamis yang berpengaruhdenganproduk, jasa, manusia, proses danlingkungan yang memenuhiataumelebihiharapan (Tjiptono, 2001). • Kualitaspelayanan (service quality) dapatdiketahuidengancaramembandingkanpersepsiparakonsumenataspelayanan yang nyata-nyatamerekaterima / perolehdenganpelayanan yang sesungguhnyamerekaharapkan / inginkanterhadapatribut-atributpelayanansuatuperusahaan. Jikajasa yang diterimaataudirasakan (perceived service) sesuaidengan yang diharapkan. • Dapatdiambilkesimpulanbahwakualitaspelayananadalahsegalabentukaktivitas yang dilakukanolehperusahaangunamemenuhiharapankonsumen.

  11. KajianPustaka (2) • TeoriMotivasi • TeoriPetunjuk(prescriptive theories), yaitumengemukakanbagaimanamemotivasiparakaryawan. Teori-teoriinididasarkanataspengalamancoba-coba. • Teori Isi (content theories) kadang-kadangdisebutteori-teorikebutuhan (need theories), yaituberkenaandengan APA yang menyebabkanseseorangbersediamelakukansesuatu. • TeoriHirarkiKebutuhanAbraham H. Maslow. • Teori 2 Faktor, motivasi-pemeliharaanataumotivasi-higienisdariFrederick Herzberg. • TeoriprestasiDavid McCleland. • Teori Proses (process theories) berkenaandenganbagaimanaperilakudimulaidandilaksanakan, ataumenjelaskanaspek “bagaimana” darimotivasi.

  12. AnalisaKasus • Teori 2 Faktor, motivasi-pemeliharaanataumotivasi-higienisdari Frederick Herzberg. • Frederick Herzberg menyatakanbahwaadafaktor-faktortertentu di tempatkerja yang menyebabkankepuasankerja, sementarapadabagian lain ada pula faktor lain yang menyebabkanketidakpuasan. • Faktor-faktortertentu di tempatkerjatersebutoleh Frederick Herzberg diidentifikasisebagaihygiene factors (faktorkesehatan) danmotivation factors (faktorpemuas). • Duafaktorinioleh Frederick Herzberg dialamatkankepadafaktorintrinsikdanfaktorekstrinsik, dimanafaktorintrinsikadalahfaktor yang mendorongkaryawantermotivasi, yaitudayadorong yang timbuldaridalamdirimasing-masing orang, danfaktorekstrinsikyaitudayadorong yang datangdariluardiriseseorang, terutamadariorganisasitempatnyabekerja.

  13. Two Factor Theory

  14. Implikasi Managerial • Manajerharusfokusuntukmenjaminkecukupanfaktorhygiene (faktorkesehatan) gunamenghindariketidakpuasankaryawan. • Manajerharusmemastikanbahwapekerjaansebagaiperangsangdanbermanfaatsehinggakaryawantermotivasiuntukbekerjadanmelakukannyalebihkerasdanlebihbaik. • Denganpenerapanteoriini, organisasi yang dibangunmenekankanpadakerjapengayaansehinggamemotivasikaryawan. Pekerjaanharusmemanfaatkanketerampilankaryawandankompetensimerekasecaramaksimal. Berfokuspadafaktor-faktormotivasidapatmeningkatkankerjaberkualitas.

  15. Kesimpulandan Saran • Kesimpulan • AirAsiaterbuktinyatamemilikikekuatanbrand. Bermuladarisebuahperusahaanrintisan (start-up) di Malaysia, saatini kami telahmenjadisebuah brand maskapaiberbiayahematterdepandunia yang menawarkanberagaminovasi. • Saran • Asetberupapesawatterusdiperbarui. • Membangun SDM yang tangguh, karenasangatpentinguntukmensukseskanstrategi yang telahdisusun. Melakukankerjasama yang sangatbaik, tidakhanyaantaratim marketing denganpara pilot, tapijugateknisi. • Berupayamengandalkanteknologi digital dalammenjalankan marketing dan branding. Iniuntukmenekanbiaya. • Disiplin, selalumenjalankanbisnis yang samasejakawalberdiri 10 tahun yang lalu.

  16. Air Asia Japan

  17. Joint Venture dimulai 21/7/2011 antara Malaysia Airasia dan ANA (Japan’s All Nippon Airways). Berbasis di Narita Airport, Tokyo. • Persentase kepemilikan : ANA 51% Airasia 49% The JV was set up with ANA holding 67% of the voting shares and 51% on a capital basis • Mulai beroperasi Agustus 2012 • Tutup 31oktober 2013 dengan diambil alih 33% kepemilikan Airasia oleh ANA dengan harga ¥2.45 billion ($25.1 million),

  18. Permasalahan • Competitor LCC (Low Cost Carrier): • Peach Aviation (ANA+First Eastern Investment Group, Hongkong) . • Jetstar Japan (Japan Airlines + Qantas). • Lokasi Airport Narita yang jauh 64Km dari Tokyo.Tidak beroperasi 24 jam. Sedangkan Peach basisnya di Osaka Kansai airportnya beroperasi 24jam. Airport lain yang beroperasi 24 Jam Tokyo Haneda. • Control Kepemilikan Saham oleh ANA yang belum berpengalaman mengelola LCC karena merupakan Fully Service Airline sehingga menyebabkan AirAsiaBerhadkehilangan kesempatan membangung budaya LCC diAirAsia Japan • Mahalnya Ground Handling Cost dan biaya airport Service lainnya. • Design website dan customer service yang buruk • Karakter penduduk Jepang -Punctuality critical in Japan; LCCs doing OK – but legacies out-perform-A discussion on punctuality and cancellation rates (or “completion”, as it is termed in Japan) needs to be put in perspective. The famous statistic is that the cumulative delay of Japan’s high-speed shinkansen trains over a year was only a minute. Railway companies hand out letters to passengers to take to bosses if a train is 10 minutes late. • Tidak tercapainya Target pemenuhan penumpang 80% walau rata2 industri yang hanya 55,3%. • akibatnya AirAsia Japan mencatatkan: • net loss of MYR40 million (USD13 million) in 4Q2012 • net loss of MYR97 (USD31 million) million in calendar 2012 • net loss MYR67 million (USD21 million) in 1Q2013

  19. Ownership structure of new Japanese LCCs: Jun-2013Source: CAPA – Centre for Aviation

  20. Select Japanese carriers' domestic load factors: Jul-2012 to Nov-2012Source: CAPA – Centre for Aviation

  21. AirAsia Japan monthly seats: Aug-2012 to Jun-2013

  22. Theoretical framework • Teori Joint Venture: • Transaction costs • Strategic behavior • Organizational theory • Motivasi joint venture: • Evasion of small number bargaining • Enhancement of competitive positioning (or market power) • Mechanism to transfer organizational knowledge • Aspekkerjasama joint venture: • Competitive incentives among partners • Competitive rivalry within the industry

  23. Joint Venture Theory • Transaction cost: biaya yang dikeluarkansehubungandengankontrak (syarat, hak, kewajiban, dll). • Strategic behavior: perusahaanbertransaksiuntukmemaksimalkankeuntungandenganmeningkatkanposisikompetitifperusahaandaripesaing • Organizational theory: joint venture untuk transfer knowledge

  24. Masalah Air Asia Japan • Transaction cost: • Air Asia Bhdmemilikisaham 49% & haksuara 33%. • Air Asia Bhdtidakmemilikihakuntukmengaturoperasional • Strategic behavior: • Segmentation • Targeting • Positioning

  25. Segmentation • Behavioral: tepatwaktu, formal dankonservatif, berkelompok, status dalamkomunitas, barang paling murahatau paling mahal. • Demographic: usia 25 – 54 tahun 38,3% • Psychographic: entertainment, appearances, brand browsing

  26. Targeting & Positioning • Targeting: • Opinion leader • Kelompokusiamuda • Agenwisata • Positioning: • Ada 2 LCC sebelum Air Asia

  27. Organizational Theory • Air Asia Bhdtidakmemilikihakuntukmengaturoperasional. • ANA tidakmemilikipengalamansebagai operator LCC. • Tidakterjadi transfer knowledge dalam Air Asia Japan

  28. Implikasi • Terdapat 2 pesaing AirAsia Japandalam hal Low Cost Carrier yang membuktikan lebih baik secara kualitas dan pelayanan publik • Management AirAsia Japanyang masih belum maksimal dalam menerapkan Low Cost Carrier dikarenakan tingginya biaya operasional airport • Buruknya pelayanan membuat AirAsia Japan tidak dapat memenuhi target sebanyak 80% penumpang

  29. KESIMPULAN Sebagai maskapai yang menerapkan program LCC, AirAsia Japan seharusnya lebih konsisten dalam menerapkan program tersebut karena kepercayaan masyarakat terhadap AirAsia dikarenakan program LCC tersebut, perbaikan tersebut baik secara Management internal maupun pelayanan publik. • SARAN • Perlunya perbaikan Management internal yang lebih memahami konsep LCC dan penerapannya terhadap AirAsia Japan • Perbaikan sistem pelayanan publik, baik secara online website maupun pelayanan custumer service. • Pemilihan lokasi Airport yang lebih dapat dijangkau oleh masyarakat dan memberlakukan operasional 24 jam sebagai bukti pelayanan maksimal terhadap masyarakat.

  30. Permasalahan • Sistem Customer Support yang Kurang tanggap dan Booking online yang sering bermasalah • Maintenance armada pesawat yang perlu di perhatikan

  31. TinjauanPustaka • Quality Control adalah besarnya kontribusi dari setiap team dalam perusahaan dalam meningkatkan kualitas. Sehingga kesulitan yang sering dihadapi oleh team quality control adalah membentuk visi dan misi yang sama pada semua team agar semua team memiliki kesadaran dan bersedia melakukan perbaikan untuk meningkatkan standar kualitas secara terus-menerus.

More Related