200 likes | 422 Views
KELOMPOK 1. ADLIN FATHAR SIREGAR 0849003 ALIN RIONA 0849009 FRIDA UNSIYATI 0849023 R. DARMAWAN SISWANTO 0849046. LUFTHANSA’s PURCHASE OF BOEING 737s. COMPANY PROFILE. Founded : 1926 (as Deutsche Lufthansa Aktiengesellschaft), refounded 1954 Hubs : Frankfurt Airport
E N D
KELOMPOK 1 ADLIN FATHAR SIREGAR 0849003 ALIN RIONA 0849009 FRIDA UNSIYATI 0849023 R. DARMAWAN SISWANTO 0849046
COMPANY PROFILE Founded : 1926 (as Deutsche Lufthansa Aktiengesellschaft), refounded 1954 Hubs : Frankfurt Airport Munich Airport Focus cities : Berlin-Tegel International Airport, Dusseldorf Airport, Hamburg Airport, Stuttgart Airport Alliance : Star Alliance Subsidiaries : Air Dolomiti, Austrian Airlines, British Midland Airways Limited, Eurowings, Germanwings, Lufthansa Cargo, Lufthansa CityLine, Lufthansa Italia, Lufthansa Regional, Swiss International Air Lines Fleet size : 261 (+ 117 orders) Destinations : 201 Company slogan : There's no better way to fly Headquarters : Cologne, Germany Key people : Jürgen Weber (Head of Supervisory Board and former CEO), Wolfgang Mayrhuber (CEO), Stefan Lauer (Aviation Services and Human Resources), Stephan Gemkow (CFO) Website : http://www.lufthansa.de/
Latar Belakang • Januari 1985, Lufthansa, maskapai penerbangan Jerman, dibawah kepemimpinan Heinz R menandatangani kontrak dengan Boeing membeli 20 jet Boeing 737. • Boeing menyetujui untuk mengirimkan 20 pesawat sesuai dengan spesifikasi Lufthansa dalam 1 tahun (1 Januari 1986). • Lufthansa akan melakukan pembayaran pada 1 Januari 1986 sebesar $500 juta, dengan spot exchange rate Januari 1985 sebesar DM3.2/ $. • Dengan kata lain total pembelian ini sebesar DM1.6 milyar ($500.000X DM3.2= DM 1.600.000.000).
PERMASALAHAN • Heinz Ruhnau memperhatikan eksposur tingkat nilai tukar yang ditanggung oleh Luthansa dalam transaksi ini. US $ selama itu telah terapresiasi dengan stabil terhadap DM selama beberapa tahun. Ruhnau setuju dengan kebanyakan pendapat para ahli bahwa nilai dollar akan turun atau jatuh segera, Ruhnau mengetahui bahwa transaksi tersebut akan berisiko bagi Lufthansa jika tidak melakukan hedging. • Forward rate untuk 360 hari ke depan sama dengan spot range, DM3.2/ $, sebagai hasil dari tingkat suku bunga Eurodollar dan EuroDeutschemark sama. • Ruhnau bimbang mengambil strategi yang paling konservatif untuk melakukan forward contract terhadap keseluruhan transaksi. • Ruhnau memutuskan untuk berkompromi. Ia akan menutupi (cover) setengah dari total eksposur, $250 juta, dengan forward contract pada DM3.2 /$, dan ia akan membiarkan setengah lainnya tidak di-cover . • Pendekatan ini akan memungkinkan ia untuk mengurangi total risiko nilai tukar secara signifikan, namun tetap memungkinkan ia tetap mendapatkan keuntungan jika dollar benar-benar melemah terhadap Deutschemark pada tahun yang akan datang.
OUTCOME • Dollar benar-benar jatuh pada tahun berikutnya menjadi DM2.3/$ pada Januari 1986. Total biaya bagi Lufthansa untuk melunasi pembayaran Boeing sebesar DM 1.375 miliar: • Setengah yang ditutup dengan forward contract: $250,000,000 X DM 3.2/$ = DM 800,000,000 • Setengah yang dibiarkan tidak di cover: $250,000,000 X D.M 2.3/$ = DM 575,000,000 • Total DM 1,375,000,000
CONT’D Masalah hasil keputusan ini (Exhibit A) adalah: • Bahwa setengah ekposur yang dia cover dengan forward contract telah menimbulkan biaya DM 225,000,000 lebih tinggi daripada yang tidak di cover. • Ruhnau dituduh kurang berhati-hati dalam berspekulasi dengan dana Lufthansa, namun forward contract tersebut dipandang sebagai sebuah spekulasi,bukan jumlah eksposur dollar yang dibiarkan tidak ter cover. • Ruhnau dipanggil oleh Kementrian Transportasi di Jerman (otoritas pemerintah di maskapai penerbangan nasional) untuk menjelaskan tindakannya. • Pembahasan mengenai kontrak kerjanya, yang seharusnya akan diperpanjang, ditunda dan pada akhirnya dia hanya diberi perpanjangan pendek. Secara jelas konsep spekulasi memiliki makna yang sepenuhnya berbeda ketika kinerja dievaluasi dengan 20/20 hindsight.
CASE QUESTION • Apakah anda pikir strategi Hedging Heinz Ruhnau masuk akal? Tidak masuk akal, karena berdasarkan informasi analisis keuangan nilai dollar akan mengalami penurunan dan sebenarnya Ruhnau yakin bahwa nilai dollar akan turun, tetapi Ruhnau justru menetapkan hedging pada nilai spot tetap DM3,2/$. Strategi hedging dengan kontrak partial forward dari transaksi yaitu: uncovered sebesar $250,000,000, jatuh tempo pada kurs DM 2.3/ $ menghasilkan DM 575,000,000. Dengan demikian cover hedging $250.000.000 dengan spot rate DM 3.2/$ menghasilkan DM 800,000,000
Uncovered Forward Contract $500,000,000 X DM 3.2= DM 1,600,000,000 • Dengan Partial Forward Cover dari total transaksi ($500 juta/ 2 = $250 juta pada kurs forward contract DM 2.3/ $) $250,000,000 X DM 3.2 = DM 800,000,000 $250,000,000 X DM 2.3 = DM 575,000,000 DM 1,375,000,000 • Laba nilai tukar karena partial hedging kontrak forward: DM 1,600,000,000 DM 1,375,000,000 DM 225,000,000 • Akan tetapi dengan adanya hedging $250 juta pada kurs DM 3.2/ $ akan menghasilkan selisih laba DM 225,000,000 lebih sedikit dibandingkan jika tidak melakukan hedging.
Sampai sejauh mana ia membatasi upside dan downside eksposur transaksi tersebut dengan melakukan partial hedging dari total transaksi tersebut? Hedging Methods • Remain Uncovered – maximum risk; largest gain/loss possible • Full Forward Cover – minimum risk • Partial Forward Cover – medium risk; uncovered exposure • Foreign Currency Option – low risk; sunk cost (premium); fairly new tool • Buy Dollars Now – zero risk, cash availability, balance sheet currency debt restriction
Net Cost by Hedging Alternatives Remain Uncovered Put Option Cover Full Forward Cover Cost Partial Forward Cover Rates DM/$
Alternative Analysis - 900 million variance; too risky
Alternative Analysis - Negates risk; legal obligation; forego favorable movements
Alternative Analysis - Legal obligation; forego favorable movements; uncovered at risk
Alternative Analysis - Flexible; cost ceiling; premium
Alternative Analysis - Limited capital on hand; forego favorable movements
Apakah anda setuju dengan kritik yang ditujukan kepada Ruhnau bahwa ia spekulasi? Dia bukan spekulan, karena dia tidak berani mengambil resiko dan terlalu berhati-hati dengan melakukan partial hedging contract forward.
Adilkah untuk menilai efektifitas manajemen eksposur transaksi dengan 20/20 hindsight? 20/20 hindsight: pemahaman terhadap suatu peristiwa setelah itu terjadi. Biasanya ini merupakan kritikan sinis terhadap keputusan yang diambil oleh seseorang. Tidak adil, kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan Ruhnau, karena sudah berusaha meminimalisir resiko dengan melakukan hedging, meskipun hanya melakukan partial cover.
THANK YOU QUESTIONS?