1 / 22

EUBACTERIA

Oleh : PLP UIN SUNAN KALIJAGA. EUBACTERIA. Eubacteria berasal dari awalan eu (sejati) dan bacteria (bacteri). Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal dengan bakteri.

jacoba
Download Presentation

EUBACTERIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Oleh : PLP UIN SUNAN KALIJAGA EUBACTERIA

  2. Eubacteria berasal dari awalan eu (sejati) dan bacteria (bacteri). Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal dengan bakteri. Bakteri dapat ditemukan hampir di semua tempat, baik di udara, air, tanah, laut, es, sumber air panas, hingga di dasar lautan, bahkan di lingkungan yang tidak memungkinkan bagiorganisme lainuntukhidup. EUBACTERIA

  3. Penyebaranyang luasini disebabkan karena ukurannya kecil, bentuknya sederhana, kemampuan metabolismenya tinggi, dan dapat menggunakan hampir semua jenis senyawa organik sebagai sumber makanannya. EUBACTERIA

  4. Sel bakteri berukuran sangat kecil dan bentuknya sederhana. Rata-rata panjangnya antara 2 – 10 mdan diameternya antara 0,1 – 2 m. Sel bakteri merupakan sel prokariotik (belum memiliki membran nukleus) yang dilingkupi oleh membran sel dan dinding sel yang kaku. STRUKTUR & FUNGSI SEL

  5. Struktur dan fungsi sel bakteri dibagi menjadi struktur dan fungsi dasar serta struktur tambahan. • Struktur dan fungsi dasar pada sel bakteri meliputi : dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan (menyimpan cadangan makanan). • Struktur tambahan berupa : kapsul atau lapisan lendir, flagelum, pilus dan fimbria, klorosom, vakuola gas, serta endospora.

  6. DINDING SEL Fungsi : sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri Tersusun atas peptidoglikan (gabungan protein dan polisakarida). Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan dinding sel, dibedakan menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif

  7. MEMBRAN PLASMA • Merupakan membran yang menyelubungi sitoplasma • Tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein • Sifat : selektif permeabel • Fungsi : berperan penting dalam proses transportasi zat dan tempat untuk berlangsungnya reaksi-reaksi biokimiawi bagi sel. • Pada tempat-tempat tertentu pada membran sitoplasma terdapat tonjolan-tonjolan ke dalam membentuk struktur yang disebut mesosom • Pada mesosom terdapat banyak enzim, sehingga diperkirakan menjadi tempat pembentukan energi bagi bakteri

  8. SITOPLASMA • Merupakan cairan sel • Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi biokimiawi dalam metabolisme sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang berisi nutrien, inklusi, ribosom, enzim, dan ADN. GRANULA PENYIMPANAN • Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

  9. RIBOSOM • Merupakan organel yang tersebar di sitoplasma. • Tersusun dari protein dan RNA • Fungsi : sebagai tempat sintesis protein DNA • Merupakan materi pembawa informasi genetik • Bentuk DNA pada bakteri rantai tunggal yang melingkar • Beberapa bakteri memiliki tambahan DNA yang melingkar lain yang lebih kecil, disebut plasmid.

  10. BENTUK BAKTERI Secara umum ada 3 bentuk bakteri : Basil Sel bakteri basil berbentuk silindris seperti batang. Ujung sel bervariasi seperti persegi, bundar, meruncing, dan sebagainya. Pola penataan sel bakteri bentuk basil adalah sebagai berikut. a) Monobasilus, yaitu hanya terdiri dari satu bakteri bentuk basil yang hidup soliter. b) Diplobasilus, yaitu bakteri basil yang hidup berpasangan dua-dua. c) Streptobasilus, yaitu bakteri basil yang hidup berkoloni memanjang membentuk rantai. KLASIFIKASI BAKTERI

  11. Kokus Sel bakteri kokus berbentuk seperti bola, yang memiliki beberapa pola penataan. a) Monokokus, yaitu hanya terdiri dari satu bakteri bentuk kokus yang hidup sendiri. b) Diplokokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berpasangan dua-dua yang saling melekat. c) Tetrakokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan pada setiap kelompok terdiri dari empat sel yang saling melekat. d) Streptokokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berkoloni saling berikatan memanjang seperti rantai. e) Sarkina, yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan saling berikatan dengan penataan seperti kubus. f) Stafilokokus, yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dengan pola penataan yang tidak teratur, atau menyerupai gerombolan buah anggur.

  12. Spirila Memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut : • Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang • Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup • Vibrio, yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

  13. ALAT GERAK BAKTERI Berdasarkan jumlah dan letak alat gerak yang berupa flagel, dibedakan menjadi : • Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai flagela. • Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu buah flagel • Lofotrik, yaitu bakteri yang mempunyai sekelompok flagela pada salah satu ujung sel. • Amfitrik, yaitu bakteri yang mempunyai flagela pada dua ujung sel, baik flagela tunggal maupun berkelompok pada setiap ujung selnya. • Peritrik, yaitu bakteri yang seluruh permukaan sel dikelilingi oleh flagela.

  14. KEBUTUHAN OKSIGEN

  15. NUTRISI/CARA MAKAN

  16. Menguntungkan Sebagai pengurai (Detritus) contohnya (E. coli) Pembuatan Makanan dan minuman hasil fermentasi (Acetobacter xylinum untuk pembuatan nata de coco, Lactobacilus bulgaricus untuk pembuatan yakult, L. Casei untuk pembuatan keju. pengikat nitrogen (Rhizobium sp) Nitrifikasi (Nitrosomonas dan Nitrosococus) 5. Penghasil antibiotik (Bacillus polymixa) Peran Bakteri (Eubakteria)

  17. Merugikan Pembusukan makanan (Clostridium botulinum pada makanan kaleng, Bacillus Cereus pada pembusukan nasi) Penyebab penyakit (Mycobacterium tubercolosis, Clostridium tetani, Agrobacterium tumafaciens (tumor pada tumbuhan). Lanjutan

  18. Cyanobacteria

More Related