1 / 28

Perkerasan Kaku

Perkerasan Kaku. Metoda Bina Marga (Ausroad) SNI Pd T-14-2003. Penentuan tebal perkerasan kaku (metoda Ausroad 2000). Prosedur perencanaan perkerasan beton semen didasarkan atas dua model kerusakan yaitu: Retak fatik (lelah) tarik lentur pada pelat.

harley
Download Presentation

Perkerasan Kaku

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perkerasan Kaku Metoda Bina Marga (Ausroad) SNI Pd T-14-2003

  2. Penentuan tebal perkerasan kaku (metoda Ausroad 2000) • Prosedur perencanaan perkerasan beton semen didasarkan atas dua model kerusakan yaitu: • Retak fatik (lelah) tarik lentur pada pelat. • Erosi pada pondasi bawah atau tanah dasar yang diakibatkan oleh lendutan berulang pada sambungan dan tempat retak yang direncanakan

  3. Bagan Alir Perhitungan Tebal Perkerasan

  4. Koefisien distribusi (C) kendaraan niaga pada lajur rencana

  5. Jumlah Repetisi Beban • Pembagian beban roda • Sumbu tunggal roda tunggal (STRT). • Sumbu tunggal roda ganda (STRG). • Sumbu tandem roda ganda (STdRG). • Sumbu tridem roda ganda (STrRG). • Pertumbuhan repetisi beban • Pertumbuhan repetisi beban setelah pertumbuhan lalu lintas tidak terjadi lagi

  6. Jumlah Repetisi Beban (lanjut) • JSKN = JSKNH x 365 x R x C JSKN :Jumlah total sumbu kendaraan niaga selama umur rencana . JSKNH : Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari pada saat jalan dibuka. R : Faktor pertumbuhan kumulatif. C : Koefisien distribusi kendaraan

  7. Faktor Keamanan Beban (FKB)

  8. Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton semen

  9. CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah

  10. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan Tanpa Bahu Beton

  11. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan Tanpa Bahu Beton(lanjut)

  12. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan Tanpa Bahu Beton(lanjut)

  13. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan dengan Bahu Beton

  14. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan dengan Bahu Beton(lanjut)

  15. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan dengan Bahu Beton(lanjut)

  16. Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan /tanpa bahu beton

  17. Analisis erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor erosi, tanpa bahu beton

  18. Analisis erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton

  19. Kuat tarik lentur Beton • fcf = K.fc’, dalam MPa atau • fcf = K.fc’, dalam kg/cm2 • dengan: • K : 0,7 untuk agregat tidak dipecah • K : 0,75 untuk agregat pecah

  20. Contoh Soal Hitung tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Metoda Bina Marga SNI Pd T-14-2003 yang mengacu kepada metoda Ausroad 2000 • CBR 5% • Jalan Bebas Hambatan lebar 12 m • Lalu Lintas per hari: • MP : 1000 kend • Bus : 250 kend • Truk Besar : 150 kend • Trailer : 50 kend • Umur rencana 30 thn • Pertumbuhan lalu lintas 5% • Perkerasan tanpa ruji dengan bahu diperkeras • Fc = 4 MPa

More Related