1 / 23

Perancangan Perkerasan

Perancangan Perkerasan. Universitas Gunadarma. Distribusi Beban Tegangan. Po : beban kendaraan P1 : beban yang diterima oleh tanah dasar. Sejarah Konstruksi Perkerasan. Jalan di tanah keras Jalan di tanah dengan konstruksi batu-batuan (Mesir Kuno)

jael
Download Presentation

Perancangan Perkerasan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perancangan Perkerasan Universitas Gunadarma

  2. Distribusi Beban Tegangan Po : beban kendaraan P1 : beban yang diterima oleh tanah dasar

  3. Sejarah Konstruksi Perkerasan • Jalan di tanah keras • Jalan di tanah dengan konstruksi batu-batuan (Mesir Kuno) • jalan dengan menggunakan konstruksi batuan bergradasi (kerajaan romawi) • Jalan telford (abad 18), batuan bulat seragam yang diisi oleh batuan lebih kecil sebagai pengisi rongga yang kosong (aggregate interlocking), digunakan pada jalan yang memiliki tanah dasar lunak • Jalan Makadam (akhir abad 18), batuan pecah menggunakan 3 ukuran butiran (agregat gasar, pengunci dan penutup) yang dihamparkan untuk masing-masing lapisan, digunakan sebagai lapis pondasi. Penetrasi makadam adalah perkerasan makadam yang diberi pengikat aspal yang digunakan sebagai lapisan permukaan • Perkerasan dengan kualitas tinggi, biasanya digunakan campuran panas atau hot mix, contoh: aspal beton (AC), hot rolled asphalt (HRA), hot rolled sheet (HRS), split mastic asphalt (SMA), butonic mastic asphalt (BMA)

  4. Jenis konstruksi lainnya • Fungsi Perkerasan: • memperkuat tanah dan mendistribusikan beban ke tanah (perkerasan lentur). • Menerima dan menahan beban (perkerasan kaku: kayu gelondongan, pelat baja, beton) • Perkerasan kayu banyak digunakan di pedalaman Kalimantan (daerah berrawa atau gambut), perilaku seperti rakit atau jembatan kayu di atas rawa. • Perkerasan menggunakan pelat baja populer pada Perang Dunia II sebagai jalan rintisan dan landasan udara darurat, dapat dipasang di daerah tanah datar dan cukup padat. • Perkerasan beton, perkerasan lebih stabil, tidak korosif dan dapat menahan seluruh beban lalu lintas, digunakan pada tanah dasar yang kurang baik atau tidak stabil.

  5. Perkerasan kaku Berdasarkan penggunaan bahan, maka perkerasan kaku dapat dibagi atas: • Perkerasan kaku dengan lapisan beton sebagai lapis aus, yang terdiri atas lapisan beton bersambung tanpa tulangan, lapisan beton bersambung dengan tulangan, lapisan beton menerus dengan tulangan, dan lapisan beton pra tekan. • Perkerasan komposit, yaitu perkerasan kaku dengan lapisan beton sebagai lapis pondasi dan campuran aspal – agregat sebagai lapis permukaan. Biasanya campuran aspal – agregat ini berfungsi sebagai lapis aus atau levelling serta tidak dirancang memiliki nilai struktural.

  6. Perkerasan Lentur Metoda Analisis Komponen

  7. Parameter Menghitung tebal perkerasan MAK • Beban Lalu Lintas • Daya dukung tanah (CBR) • Iklim • Indeks Permukaan perkerasan • Kekuatan relatif material • Persamaan : • Log(LER x 3650) = 9.36 log (ITP/2.54+1) - 0.20+ ((log((IPo-IPt)/(4.2-1.5)))/ (0.40+1904/((ITP/2.54)+1)^5.18) + log(1/FR) + 0.372x(DDT-3) • DDT = 4.3 x ln (CBR) + 1.7 • ITP = a1d1 + a2d2 + a3d3

  8. Kendaraan Rencana danKoefisien distribusi kendaraan LEP =LHRj x Cj x Ej LEA =LHRj (1+i)^ur x Cj x Ej LET = (LEA + LEP)/2 LER = LET x (UR/10) C = koefisien distribusi kendaraan LER = Lintas ekivalen Rencana E = Angka ekivalen beban sumbu kendaraan Tabel Koefisien distribusi kendaraan

  9. Komposisi Sumbu Kendaraan dan Nilai Angka Ekivalensinya AE=k(L/8,16)^4 L: Beban sumbu kendaraan K=1, untuk sumbu tunggal 0,086, untuk sumbu tandem 0,021, untuk sumbu triple

  10. Contoh soal • Suatu ruas jalan (12 m) akan dibangun. Lalu lintas yang diperkirakan akan melintas pada tahun awal pembukaan jalan adalah 5000 kendaraan dengan komposisi: • MP : 1500 • MC : 1750 • Truk kecil : 500 • Bus : 750 • Truk Besar : 300 • Trailer : 200 • Hitung ekivalensi sumbu rencana, jika pertumbuhan lalu lintas 5% per tahun dengan umur rencana 10 tahun • LER : 1408,1 ss

  11. Nilai Indeks Permukaan Awal IPo

  12. Nilai Indeks Permukaan Akhir IPt dan Nilai Faktor Regional

  13. Koefisien Kekuatan Relatif (a)

  14. Tebal Lapis Minimum (cm) menurut MAK

  15. Alternatif pengembangan yang dapat dilakukan • Memaksimumkan tebal lapis permukaan • Lapisan pondasi minimum • Lapisan pondasi bawah minimum • Memaksimumkan tebal lapis Pondasi • Lapisan permukaan minimum • Lapisan pondasi bawah minimum • Memaksimumkan tebal lapis Pondasi Bawah • Lapisan permukaan minimum • Lapisan pondasi minimum

  16. Soal 2: • Lalu lintas seperti pada soal 1 • Ruas jalan adalah kolektor, dengan landai maksimum 5% • Curah hujan : 1000 mm/th • CBR : 6% • Lapis permukaan : laston • pondasi : lapen • Pondasi bawah : batu pecah B Tentukan tebal lapis perkerasan untuk masing-masing alternatif pengembangan

  17. Kebutuhan tebal perkerasan ITP = 5,86

  18. Konstruksi Lapis Bertahap • ITP 1 = ITP tahap 1 • ITP 2 = ITP tahap 2 • ITP 2 = ITP total - ITP tahap 1 • Do = ITP 2/ao (tebal lapis tambahan tahap 2) • Contoh soal: • ITP tahap 1 : LER 50% • Ao : laston (0,4) • Hitung kebutuhan tebal perkerasan tahap 1 dan tahap 2

  19. Kebutuhan tebal perkerasan per tahap Tahap 1 Tahap 2 Do = 1,58 y 2 cm laston

  20. Konstruksi Lapis Tambahan • ITP sisa =(ai*di*Ki) • Ki = nilai kondisi lapisan • Do = (ITP perlu – ITP sisa)/ao

  21. Contoh soal • Kondisi soal yang pertama, mengalami kerusakan sekitar 40% untuk seluruh lapis perkerasan. • Hitung tebal lapis tambahan, jika diharapkan kondisi jalan baik seperti semula.

  22. Kebutuhan lapis tambahan • ITP perlu = ITP awal = 5,86 • ITP sisa = 60% *6*0,4 +60%*10*0,23 +60%*10*0,12 • ITP sisa = 3,52 • Do= (ITP perlu - ITP sisa)/ao • Do = 2,34/0,4 = 5,8 y6 cm

  23. Tugas: • Soal no 1, dengan pertumbuhan lalu lintas sebesar 7,5% per tahun. • Berapa tebal lapis perkerasan dengan alternatif 1, 2 dan 3 • Berapa tebal lapis tahap 1 dan 2 jika dibangun dengan beban lalulintas 50% LER pada tahap 1 • Berapa tebal lapis tambahan jika kerusakan terjadi 30%, di kondisi permukaan diharapkan kembali seperti semula.

More Related