1 / 13

Metode Penelitian 2

Metode Penelitian 2. Analisis Data, Penulisan Laporan. Pengantar. Data penelitian kualitatif tidak berupa angka, tetapi berupa narasi, kurangnya pemahaman tentang bagaimana data diperlakukan dapat membuat peneliti tertekan dengan tumpukan data.

hall-lee
Download Presentation

Metode Penelitian 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Metode Penelitian 2 Analisis Data, Penulisan Laporan

  2. Pengantar • Data penelitian kualitatif tidak berupa angka, tetapi berupa narasi, kurangnya pemahaman tentang bagaimana data diperlakukan dapat membuat peneliti tertekan dengan tumpukan data. • Penelitian kualitatif tidak memiliki aturan absolut tentang bagaimana mengolah data. Namun memiliki pedoman atau saran bagaimana sebaiknya data dianalisis dan diinterpretasi. • Poin pentingnya adalah, bagaimanapun analisis dilakukan, peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses dan prosedur analisisnya secara jujur dan lengkap.

  3. Analisis Data • Analisis data dimulai dari pengorganisasian data. Hal ini terkait dengan sifat data kualitatif yang umumnya banyak dan beragam. • Organisasi dilakukan agar data tersusun rapih, sistematis dan lengkap. • Organisasi data yang baik memungkinkan peneliti untuk: • Memperoleh kualitas data yang baik • Mendokumentasikan analisis yang dilakukan • Menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. • Penting bagi peneliti untuk memiliki back-up data dari seluruh data yang ada. Umumnya di simpan dalam bentuk softcopy sehingga mudah diduplikasi.

  4. Analisis Data • Penting bagi peneliti untuk memiliki back-up data dari seluruh data yang ada. Umumnya di simpan dalam bentuk softcopy sehingga mudah diduplikasi. • Tahap kedua adalah koding, yaitu memberikan kode2 pada data yang sudah diperoleh. • Koding dapat dilakukan dengan tahap2 sebagai berikut: • Menyusun transkrip verbatim (kata per kata) atau catatan lapangan, sedemikian rupa sehingga ada kolom yang cukup besar di kiri dan kanan transkrip. Agar mudah memberikan kode. • Penomoran pada baris transkrip, dapat pula dilakukan per paragraf • Memberikan nama untuk masing2 berkas. Contoh: FGD. L. SS 18Nov12. untuk data focus group discussion kelompok laki-laki di sumatra selatan pada tanggal 18 November 2012

  5. Analisis Data • Tahap ketiga adalah analisis tematik. • Analisis tematik digunakan sebagai dasar analisis penelitian. • Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator yang kompleks. • Tema2 yang dihasilkan minimal dapat mendeskripsikan fenomena dan maksimal menginterpretasi fenomena. • Tema dapat dibagi berdasarkan tingkat manifestasinya: • Terlihat, secara langsung dapat dilihat • Laten, tidak terlihat secara eksplisit tapi mendasari fenomena. • Tema dapat diperoleh secara induktif dari informasi mentah dan secara deduktif dari teori atau penelitian sebelumnya.

  6. Analisis Data • Analisis penelitian kualitatif memerlukan kemampuan dan kompetensi tertentu: • Kemampuan mengenali pola dalam informasi yang terkesan acak. Harus memiliki keterbukaan dan keluasan konseptual • Kemampuan melakukan perencanaan dan penyusunan sistem terhadap data. • Pengetahuan mengenai hal-hal relevan dengan yang diteliti. • Kemampuan mempersepsi sebab2 ganda dan mengkonseptualisasikan sistem hubungan. • Empati, objektivitas sosial dan integrasi data.

  7. Analisis Data • Analisis Awal: pemadatan fakta dan menemukan tema • Langkah2 berikut dapat menjadi panduan: • Membaca transkrip begitu selasai dibuat untuk mengidentifikasi kemungkinan tema2 yang muncul. Dapat saja memodifikasi proses pengambilan data selanjutnya. • Membaca transkrip berulang2 untuk memperoleh ide umum tentang tema dan memudahkan pengambilan kesimpulan • Selalu membawa alat pencatat untuk menuliskan ide yang spontan muncul • Membaca kembali data dan catatan analisis secara teratur, dan segera menuliskan tambahan2 pemikiran.

  8. Contoh Pemadatan Fakta, Menemukan Kata Kunci dan Tema

  9. Analisis Data • Pengujian terhadap dugaan • Dugaan adalah kesimpulan sementara, terus berkembang seiring dengan bertambah dan dipelajarinya data. • Bila pola2 muncul dari data, maka perlu terus dipertajam (dibandingkan dengan data2 serupa). Dapat pula dicari data yang memberikan gambaran berbeda dari pola2 yang muncul (disconfirmatory data/kasus negatif) • Apakah kasus negatif memang tidak muncul? Bila muncul dalam konteks apa? • Proses pengkajian perlu dilakukan berulang-ulang: kembali pada pertanyaan penelitian, mempelajari kembali sumber data, menggunakan skema untuk mempermudah pengkajian.

  10. Analisis Data • Hal-hal penting dalam analisis: • Seluruh data dipresentasikan dalam urutan kronologis • Key word/event dipresentasikan dalam urutan kronologis • Deskripsikan setting sebelum mempresentasikan gambaran dan pola umum. • Fokuskan analisis pada unit primernya: apakah individu atau kelompok • Organisasikan data berdasarkan urutan kejadian (seleksi-pengambilan keputusan-komunikasi) • Fokus pada isu kunci yang ditujukan menjawab pertanyaan primer penelitian.

  11. Tahapan Interpretasi • Adalah proses untuk mengembangkan struktur atau hubungan yang tidak tertampil dalam data secara eksplisit. • Interpretasi atas satu data bisa jadi berbeda antara satu orang dengan orang lain. Namun hal ini tidak menjadikan penelitian kualitatif tidak ilmiah (tidak valid). Karena level interpretasi memang berbeda2. • Level interpretasi: • Interpretasi pemahaman diri • Interpretasi pemahaman awam • Interpretasi pemahaman teoritis • Oleh karena itu, validasi atas interpretasi juga harus dilakukan di 3 konteks yang berbeda. Pemahaman diri dikembalikan ke subjek, pemahaman awam dikembalikan ke kesepakatan bersama (konsensus), pemahaman teoritis dikembalikan ke kesesuaian dengan bidang ilmu.

  12. Penulisan Laporan Penelitian • Laporan penelitian kualitatif yang baik adalah yang dapat mengungkapkan kompleksitas dan kekayaan data. • Penelitian2 kualitatif yang ada umumnya berada pada level deskriptif, level ini adalah level terendah. • Penelitian dengan analisis deduktif positivistik juga sering ditemui. Pendekatan ini justru berpotensi besar mereduksi data-data yang kaya ke dalam kerangka teori yang kaku. • Laporan yang menggunakan kerangka teori yang kuat namun dapat mempertahankan kekayaan data masih jarang ditemukan. Diperlukan kualitas2 berikut dari peneliti: kepekaan dan keterampilan pengambilan data, pemahaman teoritis yang kuat dan keterbukaan u/ tidak terjebak dalam teori

  13. Penulisan Laporan Penelitian • Laporan penelitian yang grounded, murni non-teori dan berupaya mengembangkan teori dari data, masih jarang sekali ditemukan. Karena membutuhkan waktu dan analisa panjang. • Laporan yang sering dibuat dan cukup baik u/ dilakukan adalah yang menggabungkan induksi-deduksi u/ membangun pemahaman konseptual. Dengan cara ini kategori2 analisis dikembangkan dari: pertanyaan penelitian sebelumnya, teori dan penelitian sebelumnya, dan (utamanya) data. Agar kekayaan fenomena dapat diungkap seutuh mungkin.

More Related