1 / 60

Outline

PEDOMAN TEKNIS Instalasi Pengisian, Transportasi, Penanganan dan Penggunaan serta Pemeriksaan Berkala Tabung LPG. PT Surveyor Indonesia Graha Surveyor Indonesia Jl.Gatot Subroto Kav 56 Telp (021) 5265526 Fax (021) 5265554. Outline. TUJUAN LANDASAN HUKUM RUANG LINGKUP LANDASAN HUKUM

haines
Download Presentation

Outline

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEDOMAN TEKNISInstalasi Pengisian, Transportasi, Penanganan dan Penggunaan serta Pemeriksaan Berkala Tabung LPG PT Surveyor IndonesiaGraha Surveyor IndonesiaJl.Gatot Subroto Kav 56Telp (021) 5265526 Fax (021) 5265554

  2. Outline TUJUAN LANDASAN HUKUM RUANG LINGKUP LANDASAN HUKUM REFERENSI STANDAR INTERNASIONAL I. PEDOMAN TEKNIS OPERASI INSTALASI PENGISIAN LPG • Operasi Penerimaan LPG • Operasi penanganan dan penimbunan LPG • Operasi Pengisian LPG • Operasi penyerahan LPG • Pedoman Keselamatan Kerja dalam Keadaan Darurat Instalasi Pengisian LPG II. PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG III. PEDOMAN TEKNIS TRANSPORTASI LPG IV. PEDOMAN TEKNIS INSPEKSI BERKALA TABUNG LPG V. PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN TABUNG LPG UNTUK END USER

  3. TUJUAN MenyusunPedomanTeknisInstalasiPengisian, Transportasi, Penanganan, PenggunaandanPemeriksaanBerkalaTabung LPG Pedomaninidibuatuntukdapatdipahami, dimengertidandilaksanakanolehsetiapBadan Usaha MigasdandapatdigunakandalampembinaansertapengawasankeselamatanMigas Menetapkanpersyaratanteknisuntukpengoperasiandiinstalasipengisian, transportasi, penggunaandanpemeriksaanberkalatabung LPG.

  4. RUANG LINGKUP Pedomanteknisinimeliputi : Prosedurpenerimaan, penanganan, pengisiandanpenyaluran LPG. Prosedurpemeliharaan, jenispemeliharaan, persyaratanujitabungdanbengkelperbaikan. Prosedurpemeriksaanberkalatabung LPG. ProsedurPenggunaantabung LPG oleh End User secaraamandanmemenuhiaspekkeselamatan. Keselamatankerjadalamkeadaandarurat.

  5. LANDASAN HUKUM Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyakdan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 136, TambahanLembaran Negara Nomor 4152). 2. PP No. 36 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha HilirMigas (Pasal 6 huruf a) 3. Peraturan Menteri ESDM No. 0048/2005 tentang Standard Mutu (Spesifikasi) sertaPengawasanBahanBakarMinyak , BahanBakar Gas, BahanBakar lain, LPG, LNG danHasilOlahan yang dipasarkandidalamnegeri (Pasal 3) 4. KeputusanDirekturJenderalMinyakdan Gas Bumi No. 8757.K/24/DJM/2006 tentang Tata Cara PengawasanBahanBakarMinyak, BahanBakar Gas, BahanBakar lain, LPG, LNG danhasilolahan

  6. Referensi Standar internasional International Standard ISO 10691: 2004; 11622:2005; 10464:2004; 24431:2006; 10297:2006; British Standard : BS EN 13952:2003 LPG equipment and accessories-Filling procedures for LPG cylinders. NFPA 58 : Storage and Handling of Liquefied Petroleum Gases Australian/New Zealand Standard AS/NZS 1596:2008 Australian Standard AS 2337.1 – 2004 Gas Cylinder Test Stations Part 1: General Requirements, Inspection and Test – Gas Cylinder

  7. Pengelompokan PEDOMAN TEKNIS PEDOMAN TEKNIS OPERASIINSTALASI PENGISIAN LPG PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG PEDOMAN TEKNIS TRANSPORTASI LPG PEDOMAN TEKNIS INSPEKSI BERKALA TABUNG LPG PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN TABUNG LPG UNTUK END USER

  8. RENCANA ISI PEDOMAN RUANG LINGKUP PERSYARATAN UMUM KUALIFIKASI PERSONIL FASILITAS DAN PERALATAN PROSEDUR TEKNIS PROSEDUR KESELAMATAN KERJA DALAM KEADAAN DARURAT

  9. PEDOMAN TEKNIS OPERASI INSTALASI PENGISIAN LPG • I. OperasiPenerimaan LPG • II. Operasipenanganandanpenimbunan • LPG • III. OperasiPengisian LPG • IV. Operasipenyerahan LPG • V. PedomanKeselamatanKerjadalam • KeadaanDaruratInstalasiPengisian LPG

  10. 4.1. Operasi Penerimaan LPG 4.1.1. Ruanglingkup 4.1.2. PersyaratanUmum 4.1.3. KualifikasiPersonil 4.1.4. FasilitasPenerimaan LPG 4.1.5. Prosedur penerimaan LPG dari Skid Tank Sebelum Penerimaan Selama penerimaan Setelah penerimaan 4.1.6.Operasi Penerimaan LPG dalam tabung LPG dengan kapasitas air 0,5 l s/d150 l WC Sebelum penerimaan Selama penerimaan Setelah penerimaan 4.1.7. OperasiPenerimaanTabungLPGKosong barudan lama

  11. Fasilitas penerimaan LPG Fasilitas penerimaan LPG melalui darat meliputi : • Fasilitas penerimaan dengan tangki timbun Spesifikasi tangki timbun yang terkait dengan tekanan operasi ditetapkan dalam ASME Section VIII ”Pressure Vessel Code”. b.Fasilitas penerimaan dengan Skid Tank Skid tank yang digunakan berukuran 1 ton s/d 14 ton c.Fasilitas penerimaan LPG dalam tabung LPG Fasilitas penerimaan tabung LPG dengan kapasitas air 0,5 liter s/d 150 liter WC (Water Capacity).

  12. Operasi Penerimaan Tabung LPG Kosong baru dan lama. • Tabung-tabung kosong LPG baru dan isi ulang diseleksi satu persatu sesuai dengan persyaratan keselamatan. • Tabung kosong yang tidak memenuhi persyaratan harus disingkirkan, yaitu : • Tabung yang tidak sesuai dengan spesifikasi (mengacu pada SNI 1452-2007) • Tabung bukan milik instansi resmi yang diijinkan pemerintah • Belum di tes atau disyahkan oleh instansi yang berwenang untuk tabung baru • Habis masa beredarnya (harus diretest ) untuk tabung kosong isi ulang • Nozzle tidak dilengkapi rubber seal (tabungdengankapasitaskecil)

  13. 4.2. Operasi penanganan dan penimbunan LPG 4.2.1. PersyaratanUmum 4.2.2. Kualifikasipersonil 4.2.3. Fasilitaspenimbunan 4.2.4. FasilitasTangkiTimbun LPG 4.2.5. Prosedurpenanganantabung LPG 4.2.6. Prosedurpenyimpanantabung LPG didalamgudang 4.2.7. Prosedurpenyusunantabung dalamgudang 4.2.8. Mengatasikebocoranpada kerangantabung LPG

  14. Persyaratan Umum • Lokasi, tempat, fasilitas, peralatan dan personil yang melakukan penanganandanpenimbunan LPG harus memenuhi persyaratan keselamatan. • Penempatan tabung selama penimbunan harus memperhatikan kondisi lingkungan, yaitu tidak boleh terpapar matahari, menjaga kenaikan temperatur, meminimalkan terjadinya kerusakan fisik dan benturan. • Tabung tidak boleh ditempatkan di dekat pintu keluar, di dekat tangga atau dalam area umum demi keselamatan. • Harus dapat menentukan jumlah maksimum tabung yang dapat disimpan dalam tempat penimbunan atau penyimpanan. • Bangunan tempat penimbunan memiliki ventilasi yang cukup, ventilasi terletak di bagian paling bawah atau sejajar dengan lantai yang letaknya berlawanan arah dan pada bagian atap • Lantai terbuat dari bahan yang tidak mudah menimbulkan percikan api/bunga api. • Bangunan dan ruangan khusus penyimpanan tabung LPG tidak boleh berdekatan dengan tempat dan bangunan umum seperti, sekolah, gereja, rumah sakit, lapangan olah raga tempat-tempat dimana massa biasa berkumpul

  15. Fasilitas Penimbunan • Gudangpenimbun • Sistimlistrik • Sistimhidran • Alatpemadam • Area parkir • Tangkitimbun

  16. 4.3. Operasi Pengisian LPG 4.3.1. PersyaratanUmum 4.3.2. PersyaratanKhusus 4.3.3. Kualifikasipersonil 4.3.4. Fasilitasdan Peralatan 4.3.5. PenandaandanTandaPeringatan 4.3.6. ProsedurKlasifikasiTabung 4.3.7. PedomanTeknisPengisian 4.3.8. ProsedurPengisian LPG ke Skid Tank di Depot/Filling Plant 4.3.9. ProsedurPengisian LPG ke Tabung 0,5lt s/d 150lt Water Capacity Persiapanpengisian Pelaksanaan Pemeriksaansetelahpengisian

  17. Persyaratan Khusus • Lokasi titik pengisian atau titik pengisian tabung sekurang-kurangnya : 6 m dari tempat yang dilindungi 3 m dari tempat umum, batas pagar, tempat pembuangan, basement dan tangki penyimpan (storage tank) LPG. • Memeriksa dan menimbang berat tabung kosong yang tertera pada tabung sebelum ditempatkan pada filling machine, mengacu pada standar ISO 13769 • Memastikan bahwa filling machine dalam kondisi baik • Pengisian dengan pompa, maka laju pompa harus disesuaikan dengan ukuran tabung agar meminimalkan resiko pengisian berlebih. • Tekanan pengisian tidak boleh mencapai tekanan buka dari kerangan keselamatan (safety kerangan) yang terpasang. • Melakukan inspeksi kebocoran dengan cermat dan teliti. • Melakukan penimbangan ulang untuk meyakinkan bahwa volume LPG dalam tabung sesuai dengan berat yang ditentukan.

  18. Kualifikasi personil • Seluruh personil yang ditugaskan untuk melakukan pengisian LPG adalah personil yang berkompeten. • Personil telah tersertifikasi dan mendapatkan pelatihan tata cara pengisian LPG dan penanganannya. • Mengetahui pengetahuan tentang produk LPG dan bahayanya • Memiliki sertifikat yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. • Pelatihan sebaiknya diberikan minimal setiap 3 tahun sekali dan terdokumentasi • Melaksanakan tugas sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan.

  19. Prosedur Klasifikasi Tabung • Tabung yang layak untuk pengisian • Sesuai dengan desain dan spesifikasi tabung (SNI 1452-2007) • Tertera Indikasi berat dan kapasitas volumenya (water capacity) • Tabung belum memasuki masa pengujian atau tanggal inspeksi berkala. • Terdapat simbol inspeksi berkala • Secara visual tabung dan kerangan tidak mengalami kerusakan • Tidak ditemukan adanya kebocoran pada tabung

  20. 2. Tabungharusdilakukanpemeriksaanberkala Tabungharusmenjalanipemeriksaanberkalasesuaidengan ISO 10464, jikaditemukansalahsatukondisiberikut: • Tabunghampirmendekatitanggalatauwaktupengujian. • Tabungtidakdapatteridentifikasiwaktupengujiannya. • Penandaanpadatabungtidakjelasdansulitdiidentifikasi.

  21. 3. Tabung memerlukan perbaikan • Tabung yang mengalami kerusakan dan terjadi penebalan, pegangan tabung dan foot ringnya terlepas, tabung penyok atau terdapat bekas terbakar. • Tabung telah terkorosi secara jelas atau ditemukan adanya pengelasan • Tabung, kerangan dan alat pelepas tekanan (pressure relief device) mengalami kebocoran dan rusak.

  22. Kondisi yang harus diperhatikan pada saat pengisian LPG adalah sebagai berikut : • Jumlah pengisian LPG yang aman • Komposisi campuran LPG yang aman • Ketepatan Penimbangan • Metode Pengisian

  23. 4.4. Operasi penyerahan LPG 4.4.1. PersyaratanUmum 4.4.2. Kualifikasipersonil 4.4.3. FasilitasPenyaluran MelaluiLaut MelaluiDarat 4.4.4. Operasipenyerahan LPG dengan RTW 4.4.5. OperasiPenyerahan LPG dengan Skid Tank 4.4.6. OperasiPenyerahan LPG ke SPPBE 4.4.7. ProsedurPenukaranTabung LPG dari SPPBE 4.4.8. OperasiPenyerahan LPG ke Dealer 4.4.10. ProsedurPengawasanPenyerahan LPG

  24. Kualifikasi Personil Personil yang memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan operasi penyerahan LPG adalah : • Seluruh personil yang berkompeten • Memahami prosedur penyerahan dan penyaluran LPG • Telah mendapatkan pelatihan tata cara penyerahan LPG dan tersertifikasi • Memiliki kemampuan untuk membuat laporan administrasi.

  25. Prosedur Operasi Penyerahan LPG dengan Rail Tank Wagon Sebelum Pengisian • Menyeleksi dan mencatat nomor dan kapasitas RTW yang akan di isi • Menghubungkan grounding/bonding cable • Menghubungkan selang pengisian antara filling point dengan bottom loading atau menggunakan loading arm. • Membuka kerangan dan menjalankan pompa • Mengatur flow meter sesuai kapasitas RTW Selama Pengisian • Memeriksa saluran pengisian dari kemungkinan kebocoran • Memeriksa jumlah isi dan kapasitas tangki dengan melihat flow meter dan roto gauge (rotary level gauge) Setelah Pengisian • Menutup kerangan jika isi sudah terpenuhi • Melepaskan selang atau hose pengisian • Saluran inlet dan outlet di segel • Melepaskan grounding/bonding cable • Menyelesaikan semua dokumen pengiriman • Pada akhir kegiatan, matikan pompa dan tutup semua kerangan.

  26. Prosedur Operasi Penyerahan LPG dengan Skid Tank Sebelum Pengisian • Sebelum memasuki tempat pengisian (Filling Shed) di pintu masuk petugas memeriksa : • Persyaratan keselamatan kerja • Mencatat No. dokumen penyerahan dan identifikasi lain. • Menyerahkan dokumen penyerahan yang berlaku dan jumlahnya sesuai dengan kapasitas Skid Tank maupun No. Polisi kendaraan tersebut. Sesudah Pengisian • Pengemudi mengambil dokumen penyerahan yang telah di isi oleh petugas yang berwenang. • Skid Tank segera meninggalkan Filling Shed • Di pintu gerbang, petugas memeriksa dokumen penyaluran serta tinggi cairan LPG pada roto gauge dan segel pada inlet kerangan

  27. Prosedur Operasi Penyerahan LPG Ke SPPBE • Penyerahan fisik LPG dalam bentuk skid tank LPG, minimum 1 ton ex Depot LPG Filling Plant atau Kilang LPG. • Dokumen penyerahan dibuat untuk pengambilan LPG ex Depot LPG Filling Plant atau Kilang LPG. • Pemberian Transportation Fee dan Filling Fee diperhitungkan pada harga LPG. • SPPBE menjual LPG ke Dealer sesuai yang telah ditetapkan oleh perusahaan. • Harga jual LPG ke Dealer sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan disetujui oleh instansi terkait

  28. Prosedur Operasi Penyerahan LPG kepada Dealer • Penyerahan fisik LPG kepada Dealer dalam bentuk tabung atau skid tank LPG, berasal dari Depot LPG, Filling Plant atau SPPBE. • Dealer menjual LPG ke konsumen, dapat secara langsung atau melalui pengecer atau system home to home service. • Harga LPG yang dijual ke konsumen sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk daerah di luar radius 60 km, harga LPG tersebut ditambah dengan biaya transport yang besarnya ditetapkan oleh perusahaan.

  29. 4.5.Pedoman Keselamatan Kerja dalam Keadaan Darurat Instalasi Pengisian LPG 4.5.1 Pedoman Umum Keselamatan Kerja 4.5.2. PedomanKeselamatanKerjadalamKeadaan Darurat 4.5.3. ProsedurTanggapDarurat 4.5.4. ProsedurPenanggulanganKebocoran LPG 4.5.5 Instalasi pengisian gas yang tidak memiliki fasilitas odorisasi 4.5.6. ProsedurPenanggulangankebakaran LPG Ketentuanumum Kebakarankecil Kebakaranbesar 4.5.7. Tanda-tandaKeadaanDarurat Peringatantandabahaya Tandaevakuasi Tandaaman 4.5.8. KejadianAlam yang Tidak Normal

  30. Prosedur Penanggulangan Kebocoran/Penyebaran LPG • Setiap pekerja yang mengetahui adanya kebocoran atau penyebaran LPG yang ditandai dengan terciumnya bau tertentu, agar segera berusaha mencari tahu sumbernya. • Apabila sumber kebocoran/penyebaran gas telah ditemukan, segera memberitahukan dan melapor kepada kepala satuan penyelamatan produk LPG. • Kepala satuan penyelamatan produk LPG dan bagian yang terkait harus memeriksa situasi pada lokasi kejadian kemudian meneliti dan menyelidiki sumber kebocoran dan berupaya mengatasi dan memperbaikinya. • Melakukan tindakan segera untuk mengatasi masalah atau agar masalah tidak meluas sampai bantuan tiba, seperti menutup kerangan atau mengisolasi pipa atau tabung yang bocor, mengaktifkan sistim alat pemadam kebakaran dsb. • Apabila tindakan di atas tidak berhasil, hentikan semua aktifitas yang berkaitan dengan penerimaan dan penyerahan produk LPG • Menghentikan semua aktifitas pengisian produk LPG dan menutup semua kerangan yang diperkirakan akan memutuskan atau paling tidak akan mengurangi besarnya penyebaran gas LPG dan mengeluarkan kendaraan angkutan tabung LPG. • Melarang/menghimbau kepada para pekerja, masyarakat/penduduk yang ada di sekitar lokasi instalasi dalam radius 50 m, untuk tetap tenang dan tidak melakukan kegiatan yang menggunakan atau dapat menimbulkan nyala api terbuka

  31. Prosedur Penanggulangan Kebakaran LPG Ketentuan Umum • Alat pemadam kebakaran yang sesuai harus tersedia di tempat dan dapat digunakan kapan saja. • Tersedia peralatan perlindungan kebakaran yang cukup, seperti : alat pemadam kebakaran ringan, tirai air (water curtain), fire monitor, alat bantu pernapasan dsb. • Jumlah alat pemadam kebakaran ringan yang tersedia tergantung dari jumlah LPG yang disimpan. Tabel 4 menunjukkan jumlah APAR yang dibutuhkan berdasarkan jumlah LPG yang disimpan. • Personil pengamat kebakaran harus petugas yang berkompeten dan telah mendapatkan pelatihan kebakaran atau sudah berpengalaman sebagai regu bantuan keadaan darurat. • Komunikasi harus dibuat antara kawasan kerja dan pengontrolan supaya mudah mengirimkan bantuan bila keadaan darurat terjadi.

  32. 5. PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN LPG 5.1. RuangLingkup 5.2. KualifikasiPersonil 5.3. Fasilitaspemeliharaantabung 5.4. Pedomanteknispemeliharaan 5.5. Prosedurpemeliharaantabung LPG 5.6. Persyaratantabungbaru 5.7. Jenis-jenispemeliharan Retest tanpapengecatan Retest denganpengecatan Perbaikan Perbaikandenganpenggantiankerangan 5.8. Persyaratanbengkelperbaikan 5.9. PedomanKeselamatanKerjadalamKeadaanDarurat

  33. Kualifikasi Personil • Seluruh personil yang berkompeten dan ditugaskan untuk melaksanakan pemeliharaan tabung LPG. • Telah mendapatkan pelatihan tata cara pemeliharaan tabung LPG dan penanganannya. • Memiliki sertifikat yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. • Pelatihan sebaiknya diberikan minimal setiap 3 tahun sekali dan terdokumentasi • Memiliki pengetahuan mengenai produk LPG, tabung LPG dan resiko bahayanya • Memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan darurat

  34. Prosedur Pemeliharaan Tabung LPG • Pengecekan visual • Klasifikasi tabung • Tabung yang layak edar • Tabung harus dilakukan inspeksi dan pengujian • Tabung memerlukan perbaikan • Tabung tidak layak pakai • Tabung kadaluwarsa • Tabung dengan kerangan rusak

  35. Pemeriksaan bentuk • Tes kebocoran • Pemeriksaan Hand Guard • Pemeriksaan Foot Ring • Cat dan marka tabung

  36. PersyaratanTabungBaru • Sifat Tampak • Dimensi • Ketahanan hidrostatik • Sifat kedap udara • Ketahanan bursting • Sambungan las • Pengecatan

  37. Persyaratan Bengkel perbaikan/Repair • Bengkelperbaikansudahtersertifikasi/terakreditasiuntukpengujiantabungdantelahmendapatkanijinuntukpengujiantabung • Memilikipersonil yang berkompetendantelahmendapatkansertifikatpelatihandariinstansiberwenang. • Memilikibangunanbengkel, gudangdankantor • Memilikisaranapengangkutan • Memilikifasilitasdanperalatan yang lengkapdalamprosesperbaikantabung • Memenuhipersyaratan LK3 • Metode /prosedurpengujianmengacupadastandarberdasarkanperaturaninstansipemerintah yang berwenang.

  38. 6. PEDOMAN TEKNIS TRANSPORTASI LPG 6.1. Ruanglingkup 6.2. PersyaratanKendaraanPengangkutan LPG Persyaratanumum Persyaratankhusus 6.3. Kualifikasipersonil Persyaratanumum Persyaratankhusus 6.4. Fasilitastransportasi LPG 6.5. JalurLintasPengangkutan 6.6. Prosedurpengangkutan 6.7. Prosedurpengendaliankeadaandaruratdi perjalanan Penanggulangankebocoran Penanggulangankebakaran

  39. Persyaratan Kendaraan Pengangkut LPG Persyaratan Umum • Persyaratan teknis dan laik jalan • Pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan dibuktikan dengan surat tanda lulus uji kendaraan • Surat Ijin Pengangkutan • Plakat yang dilekatkan pada sisi kiri, kanan ,depan dan belakang kendaraan dengan ukuran, bentuk dan contoh penempatan dapat dilihat pada Gambar 3. • Nama perusahaan yang dicantumkan pada sisi kiri, kanan dan belakang kendaraan dengan ukuran tertentu. • Jati diri pengemudi yang ditempatkan pada dashboard • Alat pemantau unjuk kerja pengemudi , yang sekurang-kurangnya dapat merekam kecepatan kendaraan dan perilaku pengemudi dalam mengoperasikan kendaraannya. • Alat pemadam kebakaran • Nomor telepon pusat pengendali operasi yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat, yang dicantumkan pada sebelah kiri dan kanan kendaraan pengangkut. • Perlengkapan keadaan darurat

  40. Kualifikasi Personil Persyaratan Umum • Memiliki Surat izin Mengemudi sesuai dengan golongan dan kendaran yang dikemudikannya. • Personil yang berkompeten dan mendapatkan pelatihan mengenai tata cara pengangkutan serta tersertifikasi • Memiliki pengetahuan mengenai : • Jaringan jalan dan kelas jalan • Kelaikan kendaraan bermotor • Tata cara pengangkutan bahan

  41. PersyaratanKhusus • Memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik LPG • Memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara penanggulangan kecelakaan • Memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai tata cara pengangkutan LPG • Memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan LPG, seperti penggunaan plakat, label dan simbol • Memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi, seperti tidak mudah panik, sabar, bertanggung jawab dan tidak mudah jenuh menghadapi pekerjaan dan situasi yang monoton. • Memiliki fisik yang sehat

  42. Jalur Lintas Pengangkutan LPG Harus memperhatikan : • Kelas jalan yang dilalui • Tingkat bahaya muatan dan jenis bahan yang diangkut • Frekwensi pengangkutan dan jenis kemasan • Muatankendaraanpengangkut LPG tidakbolehmelebihiberatkotordariberatkendaraanpengangkut LPG. • Tidakmelaluidaerahpadatpenduduk, terowongandanjalan yang sempit. • Tidakmelaluitanjakandanbelokan yang membahayakanatautidakmemungkinkandilaluikendaraanpengangkut LPG. • Tidakmelaluidaerahrawansepanjanglintasan, sepertidaerahkemacetanlalulintas, tempatpenyimpananbahanberbahaya, depot bahanbakardanjalurlistriktegangantinggi.

  43. Daerah padatpenduduk • Dalamkondisitertentupengangkutan LPG dapatmelaluidaerahpadatpendudukdengansyaratharusdisertaipengawalanolehpetugas yang bertanggungjawabdibidanglalulintasdanangkutan. RencanaLintasAngkutan • Setiappengangkutan LPG curah, sebaiknyamelaporkanrencanalintasangkutanmulaidariasaltempatpemuatan, lintas yang dilalui, tempat-tempatpemberhentiandantujuan (tempatpembongkaran) kepadapihak yang terkait.

  44. Prosedur Pengendalian Keadaan Darurat diperjalanan • Prosedur Penanggulangan kebocoran/Penyebaran LPG • Prosedur Penanggulangan Kebakaran LPG

  45. 7. PEDOMAN TEKNIS INSPEKSI BERKALA TABUNG LPG 7.1. RuangLingkup 7.2. KualifikasiPersonil 7.3. Kriteria Perusahaan JasaInspeksi 7.4. Jarakwaktuantarapemeriksaanberkala 7.5. ProsedurInspeksiBerkala 7.6. Pemeriksaanulir 7.7. Operasipenyelesaian 7.8. ProsedurInspeksitabungbaru 7.9. Periode Inspeksi 7.10. LaporanHasilInspeksi Rekaman Hasilpengujian 7.11Keselamatankerjadalamkeadaandarurat

  46. Kualifikasi Personil • Seluruh personil yang telah mendapatkan pelatihan, berpengalaman dan mampu memberikan keputusan yang objektif terhadap subjek yang di inspeksi. • Harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup untuk memahami kondisi dan peduli terhadap bahaya yang ditimbulkan apabila salah dalam melakukan inspeksi • Memiliki sertifikat yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. • Pelatihan sebaiknya diberikan minimal setiap 3 tahun sekali dan terdokumentasi • Mampu membedakan tabung LPG yang layak dan tidak layak edar dengan tepat dalam seluruh aspek pengujian (berkompeten) • Inspektor dari pihak ke III, bertindak mewakili dan atas nama inspektor dari Pemerintah (Ditjen. Migas) dan telah terdaftar di Ditjen Migas.

  47. Pemeriksaan visual bagian luar tabung (eksternal) Persiapan pemeriksaan visual bagian eksternal tabung • Apabila permukaan tabung telah bersih dari cat, korosi, aspal, oli atau benda asing yang menempel, seluruh material tersebut harus dibersihkan dengan cara steel wire brushing, shot blasting, water jet abrasive cleaning, chemical cleaning atau metode lain yang sesuai. • Diperlukan kehati-hatian untuk mencegah kerusakan pada tabung • Tabung-tabung yang dipakai dengan suatu proses yang dapat mengikis bahan material tabung harus diperiksa ketebalan dindingnya.

  48. PengujianTekananHidrostatik Persiapan • Menggunakancairansebagai media, misalnya air atauminyaktanah. • Tabung LPG dibersihkandengancaramembasahkanbagianluarpermukaantabungdanmengeringkannya. • Menyiapkandanmemastikanbahwaperalatanpengujian, seperti flexible tubing, pressure gauge, kerangan, fitting dankomponenlainnyadalamkondisibaik. • Menggunakan pressure gauge yang terkalibrasidanmampumembacatekananpengujiantabung.

  49. PelaksanaanPengujianHidrostatik • Tekananpengujianditentukandaritekanan yang tercantumpadatabung • Tekanan tabung dinaikkan secara bertahap sampai tekanan pengujian tercapai. Selanjutnyatabungdipisahkan. • Tekananpengujiantidakbolehlebihdari 10 % atau 2 bar, mana yang lebihkecil. • Tekanan pengujian dipertahankan selama paling cepat 30 detik hingga pengujian selesai. • Jika terdapat kebocoran, harus dikoreksi dan tabung diuji ulang. • Tabung yang tidak bocor tetapi nampak adanya penyimpangan permanent sebaiknya dipertimbangkan untuk memperoleh hasil pengujian yang memuaskan. • Tabung-tabung yang tidak lulus pengujianharusditolak. Tabung yang ditolakdiklasifikasikansesuaikondisimasing-masingtabunguntukdiperbaiki, dilasataudiservisulangsesuaidenganprosedurtertulis yang disetujuipihak yang berkompeten.

  50. Pemeriksaan visual bagiandalamtabung Setelahmembersihkansisaresiducairdanmenghilangkantekanandalamtabung, makatabungharusdiperiksabagiandalamnyauntukmengetahuiadanyatanda-tandatabungterkorosiatauadanyakerusakan lain yang dapatmempengaruhiintegritastabung. Tabungbagiandalamperludibersihkansecaramekanikdariberbagaikotorandanbendaasing. Tabung-tabung yang menunjukkankorosi internal harusdigantidandievaluasi Pembersihantabungbagiandalamharusdilakukandenganhati-hatiuntukmencegahkerusakanpadadindingtabungdansetelahdibersihkanharusdiperiksakembali.

More Related