1 / 35

Bab 2

Bab 2. Pengelolaan Prosesor 1. ------------------------------------------------------------------------------ Bab 2 ------------------------------------------------------------------------------. Bab 2 PENGELOLAAN PROSESOR 1 A. Alat Prosesor 1. Wujud Alat Prosesor

hada
Download Presentation

Bab 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 2 Pengelolaan Prosesor 1

  2. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Bab 2 PENGELOLAAN PROSESOR 1 A. Alat Prosesor 1. Wujud Alat Prosesor Central Processing Unit (CPU) Microprocessor Unit (MPU) • MPU adalah CPU dalam satu cip • MPU paling banyak dipakai pada saat ini • Ada sejumlah pembuat MPU, dan yang terkenal adalah Motorola, Intel, dan AMD

  3. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 2. Beberapa Jenis Mikroprosesor Motorola Nama Tahun Kecepatan Transistor Bus 68020 1984 16 – 33 MHz 190.000 32 68030 1987 16 – 50 MHz 270.000 32 68040 1989 25 – 40 MHz 1,2 juta 32 PowerPC 1994 50 – 867 MHz sampai 64 50 juta AMD Nama Tahun Kecepatan Transistor AMD-K6 1998 300 MHz 8,8 juta AMD-K6-2 1998 366-550 MHz 9,3 juta AMD-K6 III 1999 400-450 MHz 21,3 juta Duron 1999 600 MHz-1,2 GHz 18 juta Athlon 1999 500 MHz-1,2 GHz 22-37 juta

  4. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Intel Nama Tahun Kecepatan Transistor Bus 80286 1982 6-12 MHz 134.000 16 80386 DX 1985 16-33 MHz 275.000 32 80486 DX 1989 25-100 MHz 1,2 juta 32 Pentium 1993 75-200 MHz 3,3 juta 64 Pentium Pro 1995 150-200 MHz 5,5 juta 64 Pentium+MMX 1997 166-233 MHz 4,5 juta 64 Pentium II 1997 234-450 MHz 7,5 juta 64 Pentium II Xeon 1998 400-450 MHz 7,5-27 juta 64 Celeron 1998 266 MHz-1,2 GHz 7,5-19 juta 64 Pentium III 1999 400 MHz-1,2 GHz 9,5-28 juta 64 Pentium III Xeon 1999 500 MHz-1 GHz 9,5-28 juta 64 Pentium 4 2000 1,4 GHz ke atas 42 juta 64 Itanium 2001 800 MHz ke atas 25,4-60 juta 64 Xeon 2001 1,4 GHz ke atas 140 juta 64

  5. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ • Daftar lainnya

  6. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 3. Struktur Prosesor Prosesor terdiri atas satuan kendali serta ALU dan register ALU = Arithmetic Logic Unit Register mencakup, di antaranya Akumulator, register serbaguna, pencacah, pengindeks, pencatat status, ALURegister SatuanKendali Pewaktu(Clock) Memori Prosesor

  7. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ • Salah satu bentuk mikroprosesor

  8. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ • Mikorprpsesor Intel dan AMD

  9. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 4. Pewaktu (Clock) Mengatur kerja prosesor melalui tanda waktu (clock) Setiap langkah kerja prosesor terlaksana dalam satu atau beberapa tanda waktu Tanda waktu muncul secara berkala Tanda waktu diperoleh dari osilator pada prosesor (misalnya dari osilator 500 MHz) Panjang tanda waktu adalah sekian Hz yang diatur oleh register pencacah Tanda waktu

  10. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Pengaturan panjang tanda waktu pada pewaktu X dapat diatur, misalnya 128, dan pencacah mulai macacah mundur dari 128 sampai 0, menghasilkan satu tanda waktu Mulai lagi dari 128 untuk tanda waktu kedua, dan seterusnya register Pencacah Tanda waktu Osilator X

  11. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Panjang Tanda Waktu Contoh Osilator 500 MHz berarti 500 000 000 siklus/detik Satu siklus 1/500 000 000 detik = 2 nanodetik Jika X = 128, maka panjang satu tanda waktu 128 x 2 nanodetik = 256 nanoketik Dengan mengatur X, dapat diperoleh berbagai panjang tanda waktu

  12. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Penggunaan tanda waktu Tanda waktu dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti • Pengatur langkah kerja prosesor • Pencatat lama proses • Pembatas waktu penggunaan sesuatu • Penunjuk waktu (tanggal dan jam) Sebagai penunjuk waktu dapat digunakan dua pencacah • Pencacah untuk detik • Pencacah untuk menit, jam, hari, pekan, bulan, dan tahun

  13. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 5. Kerja Prosesor Prosesor mengerjakan instruksi yang tercatat di memori melalui dua putaran besar • Putaran jemput • Putara kerja Pro-sesor Instruksi Jemput + kerja data instruksi Jemput + kerja data instruksi Jemput + kerja data

  14. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Rincian Kerja Ada 4 putaran jemput dekode kerja simpan Memori simpan jemput dekode kerja SatuanKendali ALU Prosesor

  15. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Pipelining (mempercepat kerja instruksi) Tanpa pipelining Dengan pipelining (kecepatan mis 300 mips) Deko-de Jem-put Deko-de Ker-ja Sim-pan Jem-put Ker-ja Sim-pan Instruksi 1 Instruksi 2 Jemput Dekode Kerja Simpan Instruksi 1 Instruksi 2 Instruksi 3 Instruksi 4

  16. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ B. Pelaksanaan Proses 1. Penggunaan Komponen Komputer • Proses menggunakan komponen komputer (prosesor, memori, alat mk, berkas) P = prosesor A = alat masukan-keluaran B = berkas • Dalam bentuk diagram P A B P A P A B P Masuk Rampung Prosesor Alat MK Berkas

  17. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 2. Proses Berurutan Proses dikerjakan oleh prosesor secara berurutan Setelah satu proses rampung, baru proses berikutnya dikerjakan oleh prosesor Prosesor banyak istirahat sehingga dianggap tidak efisien P1 A1 P1 A1 P1 P2 A2 P2 A2 P2 P3 A3 P3 A3 P3 P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 Proses 1 Proses 2 Proses 3 Berurutan

  18. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 3. Proses Serentak Beberapa proses dikerjakan sekaligus oleh prosesor Prosesor berpindah-pindah dari proses ke proses Prosesor terus bekerja berpindah-pindah dari satu proses ke proses lainnya dan kembali lagi, sampai rampung P1 A1 P1 A1 P1 P2 A2 P2 A2 P2 P3 A3 P3 A3 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 Serentak

  19. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 4. Pensaklaran Konteks Perpindahan prosesor dari proses satu ke proses lainnya dikenal sebagai pensaklaran konteks Seolah-olah ada skalar yang memindah-mindahkan prosesor dari satu proses ke proses lainnya Dari konteks proses 1 ke konteks proses 2 Dari konteks proses 2 ke konteks proses 3 Dari konteks proses 3 ke konteks proses 1 Dan seterusnya sampai ada yang rampung P1 P2 P3 P1

  20. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 5. Blok Kendali Proses Dikenal sebagai Process Control Block (PCB) yakni sebagian memori dengan alamat tertentu Ketika terjadi penskalaran konteks, isi prosesor (register dan ALU) diganti dari isi proses 1 ke isi proses 2 Ketika kembali ke proses 1, isi prosesor (register dan ALU) perlu kembali ke isi proses 1 ketika proses 1 ditinggalkan oleh prosesor Agar isi proses 1 yang ditinggalkan diketahui oleh prosesor, maka sebelum ditinggalkan, isi proses 1 itu perlu dicatat Pencatatan isi prosesor ini dilakukan di bagian memori yang dikenal sebagai blok kendali proses

  21. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Setiap proses memiliki PCB sendiri. PCB dibentuk ketika proses terbentuk dan PCB dihapus ketika proses rampung PCB bersisi catatanisi register dan ALUdan catatan lain yangdiperlukan Proses2 Proses1 PCB 1 PCB 2

  22. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Ketika prosesor kembali ke proses untuk melanjutkan proses, isi PCB dimuat kembali ke prosesor Dilanjutkan Terhenti Proses1 Proses1 PCB 1

  23. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 6. Antrian di depan prosesor Jika jumlah proses yang serentak dikerjakan oleh prosesor cukup banyak maka terjadi antrian di depan prosesor Antrian Rampung Prosesor Alat MK Berkas Antrian

  24. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 7. Prioritas dan Penggusuran Berdasarkan kepentingan, antrian dapat diubah sehingga terdapat prioritas Dan dapat juga terjadi penggusuran Antrian Prosesor Prioritas Gusur keluar Antrian Prosesor

  25. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ C. Eksepsi 1. Eksepsi Pada Prosesor Penghentian kerja prosesor dikenal sebagai eksepsi Eksepsi terjadi karena dua hal • Terjadi kekeliruan atau menghidari kekeliruan pada komputer • Terjadi penskalaran konteks Eksepsi karena terjadi kekeliruan dikenal sebagai trap Eksepsi karena pensaklaran konteks dilakukan melalui interupsi

  26. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 2. Trap (a) Trap Sistem Untuk mencegah prosesor mengulang-ulangi beberapa bagian proses (simpal, loop) maka prosesor sengaja dihentikan secara periodik Perlu dicegah Prosesor Trap sistem Alat MK Berkas

  27. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ (b) Trap Prosesor Terjadi kekeliruan pada prosesor, misalnya, karena • Mencoba membagi dengan nol • Mencoba instruksi yang tidak dikenal • Stek sudah terisi penuh (c) Trap Memori Terjadi kekeliruan pada memori, misalnya, karena • Mencoba alamat yang tidak ada • Mencoba alamat yang terlarang • Mengoperasikan data yang tidak sah

  28. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ (d) Trap Alat Masukan-Keluaran Terjadi kekeliruan pada alat masukan-keluaran, misalnya, karena • Mengakses alat mk yang tidak ada • Kemacetan pada alat mk (e) Trap Berkas Terjadi kekeliruan pada berkas, misalnya, karena • Mengakses berkas yang tidak ada • Mengakses berkas yang rusak (f) Nonmaskable Inturrupt Nonmaskable interrupt adalah suatu trap

  29. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 3. Penanganan Trap Jika terjadi trap, maka komputer akan macet, sehingga diperlukan penanganan trap Di dalam sistem operasi terdapat modul penanganan trap Cara penanganan • Menanggulangi melalui koreksi • Menanggulangi melalui pengulangan • Menanggulangi melalui keluar dari kemacetan Keluar dari kemacetan • Mendeteksi jenis kekeliruan • Menampilkan berita keliru • Melepaskan semua komponen komputer • Mengembalikan kendali ke sistem operasi

  30. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 4. Interupsi Interupsi terjadi pada saat pensaklaran konteks, dari satu proses ke proses lainnya Ada interupsi yang telah disiapkan, misalnya, ke alat masukan-keluaran tertentu (tampilan, cetakan, dan sejenisnya) Pada sistem operasi tertentu, interupsi demikian telah diberi nomor urut, misalnya, • INT (nomor tertentu) Biasanya tersedia modul penangangan interupsi di dalam sistem operasi untuk menangani interupsi

  31. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 5. Penangan Interupsi Di dalam sistem operasi tersedia modul untuk menangani interupsi Langkah penanganan mencakup, misalnya, • Instruksi yang sedang dikerjakan diteruskan sampai rampung • Semua isi prosesor disalin ke dalam PCB • Jenis dan sumber interupsi diidentifikasi • Pekerjaan diteruskan ke proses yang menjadi tujuan interupsi Apabila interupsi adalah kembali ke proses yang ditinggalkan maka • Isi PCB disalin kembali ke prosesor sehingga pekerjaan yang terhenti dapat dilanjutkan

  32. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Trap dan Interupsi Trap / interupsi Catat ke PCB Penyebab? Rampung Keliru Proses Perlu MK Selesai MK lain Berita Mulai Ke proses keliru Berikut Melaku- Tanda kan selesai Kembali

  33. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ D. Status Proses 1. Proses pada Prosesor • Pada proses serentak, ada sejumlah proses mengantri di depan prosesor. Mereka memiliki status masuk dan status siap • Ada proses yang sedang dikerjakan oleh prosesor. Mereka memiliki status kerja • Ada proses yang mengakhiri prosesor karena akan ke alat masukan-keluaran atau berkas. Mereka memiliki status terhenti • Ada proses yang digusur keluar dari prosesor dan mengantri untuk dilanjutkan. Mereka memiliki status tertahan • Ada proses yang telah rampung dikerjakan di prosesor. Mereka memiliki status rampung

  34. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ Trap sistem Berbagai Status Proses di Prosesor Masuk Siap Kerja Rampung Ke MK Terhenti tergusur diteruskan Tertahan

  35. ------------------------------------------------------------------------------Bab 2------------------------------------------------------------------------------ 2. Diagram Status Proses Tergusur (tertahan) rampung Prosesor Masuk Siap Kerja Trap sistem Alat MK Ke MK (terhenti) Berkas Ke berkas(terhenti)

More Related