1 / 316

Pelajaran 2.

ogram-program komunikasi lanjutan seharusnya dimulai dengan sebuah review atau analisis terhadap kebijakan, program, khalayak terkini, untuk melihat bagaimana mereka telah berubah selama program berlangsung.

gayle
Download Presentation

Pelajaran 2.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ogram-program komunikasi lanjutan seharusnya dimulai dengan sebuah review atau analisis terhadap kebijakan, program, khalayak terkini, untuk melihat bagaimana mereka telah berubah selama program berlangsung. • Secara umum, perubahan-perubahan besar telah banyak terjadi selama satu dekade dewasa ini, sebagaimana contoh pada tahun 1994 Kongres internasional tentang “Kependudukan dan Pembangunan Di Kairo” menekankan bidang yang lebih luas dalam kesehatan reproduksi yang termasuk di dalamnya HIV/AIDS, keselamatan ibu, dan pemberdayaan wanita. Pada level program kontrasepsi seperti suntik dan susuk lebih banyak bisa diterima. Lebih dari itu, banyak program telah ditingkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan yang baik. khalayak yang diharapkan diperluas sebagaimana contoh (khalayak muda beresiko) dan menjadi lebih tersegmentasi untuk memfokuskan pada kelompok-kelompok spesifik seperti wanita yang menjadi sasaran KB. Akhirnya, berkembangnya teknologi komunikasi khususnya radio dan Televisi telah menciptakan peluang-peluang baru dalam mempengaruhi norma-norma masyarakat dan menstimulasi pilihan-pilihan individu sebagai tambahan dalam perubahan-perubahan global internasiuonal. • Program-program kesehatan khususnya KB dan program-program kesehatan reproduksi merubah dunia, lembaga donor dan pemerintah mengembangkan strategi yang komprehensif untuk mengintegrasikan pelatihan manajemen pelayanan dn komunikasi dalam praktek-praktek atau kerangka kerja yang koheren. Hal ini melibatkan hubungan-hubungan baru antara program-program masyarakat dan swasta. Program-program komunikasi untuk perubahan perilaku memainkan peranan yang penting dalam strategi kesehatan nasional, sehingga pakar-pakar komunikasi dan pemimpin kesehatan mengerahkan segenap potensi komunikasi kesehatan yang strategis.

  2. Pelajaran 2.

  3. Program-program ikutan seharusnya bisa didesain untuk meningkatkan aktifitas dan program-program yang sukses.

  4. Program-program ikutan seharusnya menguatkan program-program yang sedang berjalan. Penguatan ini bisa dalam bentuk-bentuk yang berbeda yang dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan volume aktifitas-aktifitas yang sedang berjalan, juga memperluas dari kawasan perkotaan sampai ke wilayah pedesaan untuk menggerakakan ke wilayah geografis lainnya atau menambahkan elemen-elemen program baru. • Beberapa dari program komunikasi yang baru telah memperluas penerimaan lebih awal. Sejak diseminasi seringkali berubah khususnya anggaran terbatas, cetak ulang dan distribusi barang-barang yang ada dalam jumlah besar dapat berguna dan efektif dalam proyek-proyek lanjutan. Di Kamerun sebagai contoh, logo dan slogan Kampanye Le Singe De Bonheur (simbol dari keberhasilan) yang dikembangkan pada tahun 1992, selamat fase ke- 2 dari proyek pengaturan kelahiran anak pada fase ketiga, proyek tersebut dikembangkan. Usaha-usaha pertama yang dilakukan adala memperluas penggunaan logo dan slogan. • Perluasan geografis bisa menjadi tujuan yang penting sebagai usaha lanjutan. Banyak contoh yang dapat diambil, di Ghana misalnya kampanye mengenai kesehatan yang dimulai dari tiga wailayah diperluas menjadi enam wilayah. Tambahan di India, pelatihan dan promosi anggota assosiasi medis media di daerah Gujarat, saat ini diterapkan pula diwilayah yang luas yaitu wilayah utara Pradhes, di Nigeria, dimana sebuah daerah tradisional yang ditampilkanoleh artis-artis lokal dan diikuti oleh sesi tanya jawab menjadi terkenal di Benue. Proyek ini ditiru oleh wilayah-wilayah lain.

  5. Pelajaran 3.

  6. Mengikuti program-program yang ada seharusnya diaplikasikan pelajaran positif dari proyek perintisan. • Perencanaan yang berkelanjutan berarti perencanaan untuk peningkatan yang terus menerus, berangkat dari pelajaran-pelajaran yang diperoleh dari proyek-proyek rintisan yang lebih kecil. Banyak program-program komunikasi yang berangkat dari skal yang kecil. Pada tahapan ini usaha-usaha yang berbasis riset yang memberikan perhatian pada reaksi khalayak dapat menentukan pekerjaan apa yang paling baik dan pengaturan-prngaturan apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan program yang lebih luas. • The Minya initiative proyek mobilisasi masyarakat tingkat pripinsi Mesir, mengajarkan beberapa pelajaran penting dan diaplikasikan dalam proyek-proyek lanjutan. Pelajaran tersebut menekankan pada pentingnya atas :

  7. Konsentrasi geografis

  8. Konsentrasi waktu

  9. Fokus pada kebutuhan khalayak.

  10. Koordinasi diantara para agen

  11. Pelajaran 4.

  12. Kesalahan di masa lalu menjadi panduan di masa yang akan datang. • Mengakui kegagalan memang sulit ketika kita mengevaluasi proyek, tetapi ini menjadi diperlukan ketika kita merencanakan aktifitas-aktifitas di masa mendatang. Dalam banyak kasus jalan terbaik untuk meningkatkan hasil yang lebih besar di masa mendatang dari kesalahan-kesalahan di masa-masa awal. Diantara program-program komunikasi salah satu contoh dimana pembelajaran menjadi menentukan bagi program lanjutan bisa kita ambil dari kampanye promosi keluarga berencana di Ghana.

  13. Pelajaran 5.

  14. Pembiayaan pada program-program lanjytan harus diidentivikasi terlebi dulu dalam review dan proses preencanaan.

  15. Seperti pada bidang pembangunan lainnya, komunikasi kesehatan memiliki sejarah proyek perintis yang dalam derajat tertentu bisa dibilang sukses, namun karena kekurangan dana akhirnya tak dilanjutkan dan diperluas. Ada banyak alasan kenapa kekurangan dana ini terjadi. Perubahan personal dapat mengubah arah program. Beberapa program komunikasi keluarga berencana berjalan terlalu singkat untuk memungkinkan proyek itu bertindak lanjut. Pemberi donor cenderung mendukung program-program inovatif dan baru ketimbang memberi anggaran program ulangan meski program itu sukses. Untuk mendapatkan dana untuk program-program lanjutan memang membutuhkan kecerdikan tersendiri, juga persuasi. Sayangnya, di beberapa Negara berkembang hal ini tak mudah untuk dilakukan.

  16. Realitas ini menegaskan betapa sumber daya untuk keberlanjutan program menjadi tahapan kunci dalam merencanakan program-program lanjutan. Di Negara-negara di mana USAID mendukung dalam waktu yang relative lama, seperti Banglades, Bolivia, Mesir, Indonesia dan Filipina, program-program komunikasi dapat berlanjut dan juga dapat diperluas.

  17. Pelajaran 6.

  18. Merencanakan proyek lanjutanharus mempertimbangkan efektifitas biaya dan keberlanjutannya.

  19. Ketika program-program lanjutan kesulitan melakukan tambahan penerimaan, maka program tersebut harus memperhatikan betul efektivitas anggara yang dipakai demi keberlanjutan program. Kini, baik pemerintah maupun lembaga donor menekankan pada keberlanjutan. Dalam komunikasi kesehatan, perhatian akan keberlanjutan setidaknya membutuhkan perhatian pada lima hal:

  20. Waktu siar yang gratis dan liputan pemberitaan. Pemanfaatan alokasi waktu siar gratis yang disediakan untuk program-program siaran akan menghemat banyak anggaran

  21. Materi yang sejalan. Ketika program komersial menyediakan materi yang sejalan, proyek komunikasi akan menjadi lebih berkelanjutan. Sebagai contoh, dalam proyek kampanye multimedia bagi kalangan muda Filipina, beberapa perusahaan seperti Nike, Pepsi Cola, dan pasta gigi Close-Up memproduksi poster, baju, kartu dan materi lainnya yang mendukung lagu-lagu Lea Salonga yang mengkampanyekan sex yang bertanggung jawab.

  22. Sponsorsip. Di sini, kerjasama dengan lembaga-lembaga komersial memegang peranan yang penting. Prinsipnya, program terbiayai oleh sponsor, sementara sponsor juga diuntungkan oleh kegiatan kita.

  23. Efektifitas biaya. Efektivitas anggaran menjadi penting untuk menindaklanjuti program-program. Sehingga, perlu diperhitungkan betul pengeluaran anggaran, sehingga setiap mata anggaran yang dikeluarkan memang mewakili program yang terukur.

  24. Pelajaran 7.

  25. Membangun koalisi yang lebih luas dan mempromosikan pelayanan dapat meningkatkan keberlanjutan.

  26. Proyek komunikasi perintis (awal) biasanya hanya melibatkan sedikit organisasi dan mengkampanyekan satu atau dua isu kesehatan saja. Namun dalam perkembangan selanjutnya, proyek tersebut harus memperluas diri agar program terus berlanjut. Untuk memperluas program, menjangkau kawasan yang lebih luas, dan memasukkan program-program baru, aktivitas komunikasi hendaknya memperhatikan hal berikut:

  27. Membangun koalisi yang lebih besar untuk mengimplementasikan proyek-proyek yang lebih luas.

  28. Mengintegrasikan promosi yang spesifik dengan promosi lainnya yang terkait. Misalnya, kampanye keluarga berencana bisa bertautan dengan isu kesehatan reproduksi.

  29. Bekerjasama dengan organisasi-organisasi lingkungan atau yang memiliki concern lainnya. dalam merencanakan kelanjutan proyek harus mempertimbangkan efektifitas biaya dan keberlanjutannya.

  30. BAB 9

  31. TANTANGAN DAN KESEMPATAN PADA ABAD 21

  32. Program KB telah berkembang dengan sangat baik sejak pemerintah India memperkenalkan program KB ini untuk pertama kalinya pada tahun 1952. Pada bulan September 1994, saat konferensi Internasional mengenai pembangunan dan kependudukan di Kairo, sebanyak 168 pemerintahan menyatakan telah memiliki kebijakan yang sejenis dengan program KB. Intinya suatu program untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Bagaimanapun, jumlah rata-rata kelahiran anak pada dunia berkembang mengalami penurunan, dari 6 anak per wanita pada tahun 1970 menjadi 3,4 anak pada tahun 1997. hal ini tentunya berkat program perencanaan keluarga.

  33. Untuk itu, program perencanaan keluarga juga memerlukan suatu metode komunikasi untuk mensosialisasikannya. Apabila tadinya hal yang berkaitan dengan perencanaan keluarga seperti pemakaian kontrasepsi hanya melalui komunikasi interpersonal, saat ini menggunakan media massa adalah hal yang biasa.program perencanaan keluarga juga memanfaatkan brosur dan leaflet yang berisi petunjuk konseling mengenai hal tersebut. Selain itu, dalam lingkup nasional, strategi untuk mengkomunikasikan program keluarga berencana sebenarnya juga dapat menggunakan berbagai media yang dikombinasikan, misalnya melalui media massa yang ditindak lanjuti dengan mendatangkan penyuluh melalui komunikasi antar pribadi. Untuk penggunaan alat kontrasepsi misalnya, si penyuluh haruslah memperhatikan juga budaya dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, mengkomunikasikan program keluarga berencana sebenarnya merupakan suatu proses yang bertahap yang berfokus pada tujuan, sistematis dan tangap mersepon umpan balik. Oleh karenanya, teori-teori komunikasi memiliki peranan yang sangat berarti dalam mensosialisasikan program keluarga berencana. Kedepan, sosialisasi program perencanaan dan kesehatan keluarga harus dapat mengadaptasi hal-hal berikut;

  34. Perubahan khalayak

  35. Perubahan saluran komunikasi

  36. Perubahan paradigma teori dan riset

  37. Perubahan nilai-nilai

  38. Perubahan struktur organisasi dan

  39. Perubahan lingkungan politik dan sumber daya.

  40. Banyak sekali perubahan yang saling berkaitan yang akan memepengaruhi sosialisasi perencanaan program keluarga berencana dan kesehatan.

  41. Perubahan Khalayak

  42. Khalayak dalam mengkomunikasikan program kesehatan reproduksi setidaknya akan berubah oleh demografi tiga hal berikut; ukuran, jenjang umur, dan lokasi. Di beberapa Negara, kemungkinan juga akan terjadi perubahan komposisi jumlah pemeluk agama dan etnis, tingkat bebas melek huruf maupun status ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut merupakan hal yang substansial.

  43. Jumlah. Jumlah populasi akan meningkat secara masal dari sekitar 5,84 milyar pada tahun 19997 menjadi lebih dari 8.036 milyar pada tahun 2025. Sekitar 98% proyeksi kenaikan ini terdapat pada dunia berkembang seperti Asia, Afrika, dan Amerika Latin (PRB, 1996&1997).

  44. Pada tahun 2025 diproyeksikan akan ada sekitar 3,6 miliyar laki-laki dan perempuan berada dalam usia produktif (15-44 tahun) pada negara berkembang, bandingkan dengan 2.4 miliyar pada tahun 1995 (UN,1994; center for international research/bureu of the census,1994).

  45. Untuk dapat menjangkau dan melayani orang sebanyak itu tentu memerlukan juga program sosialisasi yang bersifat masal- ratusan ribu kali sesi konseling dan berbagai bentuk penyuluhan akan diselengarakan, miliyaran materi terkait akan diperbanyak dan sosialsisi menggunakan media massa akan sangat sering. Untuk melakukan itu semua diperlukan program sosialisasi yang efektif yang memiliki skala luas untuk menjangkau jumlah penduduk yang demikian besar akan lebih berguna dibandingkan menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal.

  46. Jenjang usia. Yang mesti ditakankan adalah perubahan jenjang usia yang sangat luas yakni meningkatnya jumlah populasi usia muda. Pada tahun 1995, satu diantara 5 orang adalah usian antara 15 s/d 24. seperti kita ketahui, usia ini merupakan usia transisi dari lajang ke pernikahan. untuk itu, dapat kita tekankan catatan bahwa;

  47. Pada kebanyakan Negara, baik Negara maju dan Negara berkembang, banyak orang-orang muda yang melakukan hubungan sex diluar nikah

  48. Ketika mereka melakukan hubungan sex, kebanyakan dari mereka tidak melindugi diri mereka dari kehamilan maupun penyakit kelamin. (McCauley&Salter,1995).

  49. Sebagai contoh, dalam survey yang dilakukan lembaga kesehatan pemuda menunjukan bahwa di Jamika, Haiti dan Costa Rika, bahkan di 10 kota Negara Amerika latin lainnya sejak tahun 1985 ditemukan 30 s/d 70% anak laki-laki usia 15-19 tahun melakukan hubungan sex di luar nikah. Dinatara para pemuda tersebut, sebanyak 30-40% menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan sex untuk pertama kalinya. Begitu juga yang terjadi di Kenya, hasil survey menunjukan hal yang sama.

  50. Apa arti ini semua bagi sosialisai perencanaan keluarga? Jelasnya, tidak ada audiens yang mendapatkan penjelasan mengenai sex, baik dari teman kelompok keluarga maupun media massa. Inilah tantangan besar yang harus dihadapi, yaitu bagaimana melakukan pendidikan dan pendekatan untuk menjelaskan mengenai kesehatan reproduksi dan masalah sex.

More Related