1 / 59

Pelajaran Hidup

Pelajaran Hidup. "Bercakaplah kepada bumi dan ia akan.mengajarkan kamu.". 1. Yesus Mengajar menggunakan alam.

ova
Download Presentation

Pelajaran Hidup

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pelajaran Hidup "Bercakaplah kepada bumi dan ia akan.mengajarkan kamu."

  2. 1. Yesus Mengajar menggunakan alam • Guru Agung itu membawa para pendengarNya untuk berhubungan dengan alam, supaya mereka dapat mendengar suara yang berbicara pada semua benda yang diciptakan; dan bilamana hati mereka menjadi lembut dan pikiran mereka mau menerima, Ia menolong mereka untuk menafsirkan pengajaran rohani mengenai pemandangan ke atas mana mata mereka tertuju.

  3. 2. YESUS menggunakan Perumpamaan • Perumpamaan‑perumpamaan sebagai sarana yang olehnya Ia suka mengajarkan pelajaran-pelajaran tentang kebenaran, menunjukkan betapa terbuka rohNya pada pengaruh-pengaruh alam dan bagaimana Ia senang menghimpun pengajaran rohani dari lingkungan kehidupan sehari‑hari. • Burung di udara, bunga bakung di padang, penabur dan benih, gembala dan domba--dengan ini Kristus menggambarkan kebenaran yang kekal.

  4. 3. YESUS mengajar dengan cerita kehidupan sehari-hari • Ia juga menarik gambaran dari peristiwa‑peristiwa dalam kehidupan, bukti pengalaman yang lumrah bagi para pendengarNya ragi, harta yang tersembunyi, mutiara, jala ikan, mata uang yang hilang, anak yang terhilang, rumah di atas batu dan pasir. • Dalam pelajaran‑pelajaranNya ada sesuatu untuk menarik setiap pikiran, untuk mengimbau setiap hati. Dengan demikian tugas sehari‑hari, gantinya hanya kerja banting-tulang, dan kehilangan pikiran‑ pikiran tinggi, diterangi dan diangkat oleh pengingat-pengingat tetap terhadap perkara‑perkara rohani dan yang tidakkelihatan

  5. Dalam pelajaran‑pelajaranNya ada sesuatu untuk menarik setiap pikiran, untuk mengimbau setiap hati. Dengan demikian tugas sehari‑hari, gantinya hanya kerja banting-tulang, dan kehilangan pikiran‑ pikiran tinggi, diterangi dan diangkat oleh pengingat-pengingat tetap terhadap perkara‑perkara rohani dan yang tidakkelihatan

  6. Kepada Anak didik harus dibuat cara pengajaran yang sama • Begitulah kita harus mengajar. Biarlah anak‑anak belajar melihat di alam suatu ungkapan tentang kasih dan hikmat Allah; biarlah pemikiran tentang Dia dihubungkan dengan burung dan bunga serta pohon; biarlah semua perkara yang kelihatan bagi mereka menjadi penafsir perkara yang tidak kelihatan dan semua peristiwa kehidupan menjadi sarana pengajaran ilahi.

  7. Hukum yang mengendalikan alam = hukum yang mengendalikan hidup manusia • Sementara mereka belajar demikian untuk mempelajari pelajaran pada segala sesuatu yang diciptakan, dan pada seluruh pengalaman hidup, tunjukkan bahwa hukum-hukum sama memerintah benda-benda alam dan peristiwa‑peristiwa kehidupanlah yang harus mengendalikan kita; • Semuanya itu diberikan demi kebaikan kita, dan bahwa hanya dalam penurutan kepada hukum-hukum itu saja kita dapat memperoleh kebahagiaan dan keberhasilan yang sesungguhnya.

  8. Hukum Pekerjaan • Segala sesuatu baik di sorga maupun di bumi menyatakan bahwa hukum kehidupan yang besar itu adalah hukum pelayanan. Bapa semawi bekerja melayani kehidupan semua perkara yang hidup.

  9. Melayani adalah hukum SURGA • Kristus datang ke bumi "sebagai Pelayan" (Lukas 22:27). • Malaikat-malaikat adalah "roh‑roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan" (Ibrani 1:14).

  10. Hukum pelayanan yang sama tertulis di atas segenap alam • Burung-burung di udara, binatang-binatang di ladang, pohon-pohon di hutan, daun-daunan, rumput-rumput dan bunga-bunga, matahari di langit dan bintang‑ bintang yang terang‑-semuanya mempunyai pekerjaannya. • Danau dan samudera, sungai dan mata air masing‑masing menerima untuk memberi.

  11. Dengan Memberi maka kamu akan diberi • Sementara setiap benda di alam melayani kehidupan dunia ini sedemikian rupa, benda itu juga memelihara kepentingannya sendiri. • "Berilah dan kamu akan diberi" (Lukas 6:38)

  12. Menabur dalam Iman • Dari antara pelajaran-pelajaran yang nyaris tak terhitung yang diajarkan dalam pelbagai proses pertumbuhan, beberapa yang paling berharga disampaikan dalam perumpamaan Juruselamat mengenai benih yang tumbuh. Pelajaran ini mengandung pelajaran bagi orang-orang yang sudah tua dan yang masih muda.

  13. "Beginilah hal kerajaan Allah itu; seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.

  14. Manusia menabur tetapi ALLAH yang menumbuhkan • Manusia mempunyai bagiannya untuk bertindak dalam meningkatkan pertumbuhan benih gandum; tetapi ada suatu hal yang di luar itu ia tak dapat menyelesaikan apa-apa. • Ia harus bergantung atas Orang yang menghubungkan penaburan dan penyabitan itu oleh rantai yang ajaib kemahakuasaanNya sendiri.

  15. Benih dapat tumbuh hanya melalui Yesus • Ada kehidupan dalam benih itu, ada kuasa dalam tanah, tetapi kecuali kuasa kekal yang dikerahkan siang dan malam, benih itu tidak akan menghasilkan apa-apa. • Sebagaimana dalam penaburan alamiah, demikian pula dalam penaburan rohani; kuasa yang dengan sendirinya dapat menghasilkan kehidupan berasal dari Allah.

  16. Semua bertumbuh karena kuasa ALLAH • Curahan hujan harus menyegarkan ladang yang kering; matahari harus memberikan kehangatan; listrik harus disampaikan kepada benih yang ditanamkan. • Kehidupan yang Pencipta tanamkan, Ia sendiri saja yang dapat menumbuhkannya. Setiap benih bertumbuh, setiap tanaman berkembang, oleh kuasa Allah.

  17. Lukas 8: 11; Yes 61:11 • "Benih itu ialah firman Allah." • "Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh‑tumbuhan dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran”.

  18. Pekerjaan si penabur adalah pekerjaan iman • Rahasia pengecambahan dan pertumbuhan benih tak dapat dipahaminya; tetapi ia mempunyai keyakinan pada perantara yang olehnya Allah menyebabkan tumbuh-tumbuhan itu bertumbuh dengan subur.

  19. Pengharapan kepada tuaian • Ia menaburkan benih itu, sambil mengharapkan untuk mengumpulkanya berlipat ganda dalam suatu penuaian dalam yang berlimpah-limpah. • Begitu pula para orang tua dan guru-guru harus bekerja,sambil mengharapkan penuaian dari benih yang mereka tabur.

  20. Benih yang tidak tidak bergantung pada ALLAH tidak akan berbuah • Untuk suatu waktu benih yang baik terletak tidak diperhatikan dalam hati, tidak memberikan bukti bahwa ia telah berakar; tetapi kemudian, ketika Roh Allah berhembus pada jiwa itu, benih yang tersembunyi itu bertumbuh, dan pada akhirnya mengeluarkan buah.

  21. Taburkanlah benih dengan semangat • Dalam pekerjaan hidup kita, kita tidak tahu mana yang akan berhasil, ini atau itu. Pertanyaan ini tidak perlu kita jawab. "Taburkanlah benihmu pagi‑pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari" (Pengkhotbah 11:6).

  22. Janji Allah yang besar mengatakan bahwa "selama bumi masih ada, takkan berhenti‑henti musim menabur dan menuai" (Kejadian 8:22). Dalam keyakinan terhadap janji ini petani menggarap dan menabur.

  23. Kitapun harus yakin, dalam penaburan rohani, untuk bekerja, sambil percaya akan jaminanNya: "Demikianlah FirmanKu yang keluar dari mulutKu: • ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia‑sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."

  24. Yesaya 55:11 Mazmur 126:6 • "Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak‑sorai sambil membawa berkas‑berkasnya“.

  25. Benih yang berkecambah itu menggambarkan awal kehidupan rohani, dan perkembangan tanaman itu adalah lambang perkembangan tabiat. Tidak akan ada kehidupan tanpa pertumbuhan. Tanaman itu harus bertumbuh atau mati.

  26. Tumbuhnya benih = dengan tumbuhnya tabiat • Sebagaimana pertumbuhannya diam dan tidak dikelihatan tetapi berkelanjutan, begitulah pertumbuhan tabiat. • Pada setiap tingkat perkembangan kehidupan kita mungkin sempurna; namun jika maksud Allah bagi kita digenapi, akan ada kemajuan tetap.

  27. Pertumbuhan rohani hanya ada di dalam Yesus • Tanaman itu bertumbuh dengan menerima apa yang disediakan Allah untuk menopang kehidupannya. • Demikianlah pertumbuhan rohani diperoleh melalui kerja sama dengan perwakilan ilahi. Sebagaimana tanaman itu berakar dalam tanah, demikianlah kita harus berakar dalam Kristus.

  28. Sinar Matahari, Hujan = Roh Kudus • Sebagaimana tanaman itu menerima sinar matahari, embun dan hujan, demikianlah kita menerima Roh Kudus. • Jika hati kita berdiam dalam Kristus, Ia akan datang kepada kita, "Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

  29. Hosea 6:3; Maleakhi 4:2; Hosea 14:5,7 • Matahari Kebenaran akan menyinari kita "dengan kesembuhan pada sayap‑Nya." • Kita akan "seperti bunga bakung." • Kita "tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur".

  30. Tujuan menabur adalah menghasilkan benih • Gandum itu bertumbuh, "mula‑mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir‑butir yang penuh isinya" (Markus 4:28). • Tujuan petani dalam menaburkan benih dan memelihara tanaman itu, ialah menghasilkan gandum--roti bagi orang yang lapar dan benih untuk tuaian mendatang.

  31. Begitulah Petani ilahi itu menantikan penuaian. Ia berusaha menyemaikan diriNya sendiri dalam hati dan kehidupan pengikut‑pengikutNya, sehingga melalui mereka Ia dapat menyemai dalam hati dan kehidupan orang lain.

  32. Pertumbuhan tanaman adalah pelajaran praktis bagi anak-anak • Pertumbuhan tanaman yang pelahan‑lahan sejak sebagai benih merupakan suatu pelajaran praktis dalam pendidikan anak, "Mula‑mula tangkai, lalu bulirnya, kemudian butir‑butir yang penuh isinya" (Markus 1:28).

  33. Ia yang memberikan perumpamaan ini menciptakan benih yang kecil itu, memberikan sifatnya yang sangat penting dan menetapkan hukum yang memerintah pertumbuhannya. Dan kebenaran yang diajarkan oleh perumpamaan itu menjadi suatu kenyataan dalam kehidupanNya sendiri.

  34. Ia, Yang Mahabesar dari sorga, Raja kemuliaan, menjadi seorang bayi di Betlehem, dan selama suatu waktu menjadi sebagai bayi yang tak berdaya dalam asuhan ibunya. • Pada masa kanak‑kanak Ia berbicara dan bertindak sebagai seorang anak, menghormati orang tuaNya dan melaksanakan keinginan mereka dalam cara yang penuh pertolongan. Tetapi dari permulaan sekali dengan kecerdasan Ia terus menerus bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengetahuan kebenaran.

  35. Orang-orang tua dan guru-guru harus bertujuan demikian untuk menanamkan kecenderungan orang-orang muda sehingga pada setiap tingkat kehidupan dapat melukiskan keindahan yang cocok dengan masa itu, bertumbuh secara alami, sama seperti tanaman di kebun. • Anak‑anak kecil harus dididik dalam kesederhanaan seorang anak. Mereka harus dilatih supaya merasa puas dengan kewajiban kecil, yang menolong dan kesenangan-kesenangan serta pengalaman-pengalaman alamiah untuk usia mereka.

  36. Masa anak‑anak sama dengan tangkai dalam perumpamaan, dan tangkai itu memiliki keindahan yang aneh pada dirinya sendiri. Anak‑anak tidak boleh dipaksa ke dalam kematangan yang terlalu cepat, tetapi sedapat‑dapatnya tetap bertahan segar dan bugar dari tahun‑tahun permulaannya. • Semakin tenang dan sederhana kehidupan seorang anak semakin bebas dari kemeriaan semu dan semakin berada dalam keharmonisan dengan alam--semakin menguntungkan untuk kesegaran fisik dan mental serta kekuatan rohani.

  37. Dalam mujizat Juruselamat memberi makan lima ribu orang digambarkan pekerjaan kuasa Allah dalam menghasilkan tuaian. Yesus menarik ke samping tirai dari dunia alamiah, dan menunjukkan tenaga kreatif yang senantiasa dilaksanakan demi kebaikan kita. • Dalam melipatgandakan benih yang ditaburkan ke dalam tanah, Ia yang melipatgandakan roti itu melakukan mukjizat setiap hari. Dengan mujizatlah Ia senantiasa memberi makan jutaan orang dari ladang‑ladang tuaian bumi ini.

  38. Manusia dipanggil untuk bekerja sama dengan Dia dalam pemeliharaan gandum dan penyediaan roti, dan oleh sebab hal ini mereka kehilangan pandangan terhadap perwakilan ilahi.

  39. Pekerjaan kuasaNya dianggap hanya berasal dari sebab-sebab alamiah atau dari usaha manusia saja, dan terlalu sering karunia-karuniaNya diselewengkan pada penggunaan yang mementingkan diri sendiri dan menjadi kutuk gantinya berkat. Allah berusaha untuk mengubah semua hal ini. Ia ingin supaya perasaan kita yang tumpul ditajamkan untuk melihat keramahan rahmatNya, sehingga karuniaNya bagi kita dapat menjadi berkat yang dimaksudkanNya.

  40. Adalah firman Allah, pemberian hidupNya, yang memberikan kehidupan kepada benih itu, dan dari kehidupan itu, kita, yang memakan gandum itu menjadi orang-orang yang ikut mengambil bagian. • Inilah yang Allah ingin supaya kita lihat;Ia ingin supaya bahkan dalam menerima makanan kita sehari-hari kita dapat mengenal perwakilanNya dan dapat dibawa ke dalam persekutan yang lebih erat dengan Dia.

  41. Dengan hukum-hukum Allah di alam, akibat mengikuti penyebab dengan kepastian yang tidak berubah-ubah. Penyabitan menyaksikan penaburan. Di sini tidak ada sifat pura-pura yang diberi hati. Manusia bisa saja menipu sesamanya dan bisa saja menerima pujian serta imbalan untuk pelayanan yang tidak mereka berikan. Tetapi di alam tidak akan bisa terjadi penipuan.

  42. Pada petani yang tidak setia, penuaian menjatuhkan hukuman atas kesalahan. Dan dalam arti yang setinggi‑tingginya hal ini juga benar dalam bidang rohani. Adalah pada penampilan, bukan pada kenyataan, sehingga kejahatan itu berhasil.

  43. Anak yang bolos dari sekolah, orang muda yang malas belajar, pekerja atau magang yang gagal melayani kepentingan majikannya, orang dalam suatu bisnis atau profesi yang tidak benar terhadap tanggung jawabnya yang tertinggi, dapat memuji dirinya sendiri bahwa, selama kesalahan itu tersembunyi, ia memperoleh keuntungan. • Tetapi tidak demikian; ia menipu dirinya sendiri. Penuaian kehidupan adalah tabiat, dan inilah yang menentukan nasib, baik untuk kehidupan sekarang maupun untuk kehidupan mendatang.

  44. Penuaian adalah reproduksi benih yang ditabur. Setiap benih mengeluarkan buah menurut jenisnya. Demikianlah dengan sifat-sifat tabiat yang kita harapkan. • Sifat mementingkan diri, mencintai diri, menghargai diri, pemanjaan diri, berkembang biak sendiri, dan akhirnya ialah kerusakan dan kehancuran. "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya; tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu" (Galaiat 6:8).

  45. Kasih, simpati dan keramahan menghasilkan buah‑buah berkat, sebuah tuaian yang tidak dapat binasa. • Dalam penuaian benih itu dilipatgandakan. Sebutir gandum, diperbanyak oleh penaburan berulang‑ulang, akan memenuhi seluruh ladang dengan bulir‑bulir keemasan. Mungkin begitulah luasnya pengaruh satu kehidupan, bahkan satu perbuatan. • Alangkah besarnya kasih kenangan tentang buli-buli pualam yang dipecahkan untuk mengurapi Kristus yang akan berlangsung sepanjang zaman mengizinkan.

  46. Alangkah besar pemberian tak terhingga berupa persembahan, yang dibawa oleh seorang perempuan janda yang tidak bernama, yang terdiri atas "dua peser, yaitu satu duit" (Markus 12:42), kepada pekerjaan Juruselamat.

  47. Kehidupan Melalui Kematian • Pelajaran tentang penaburan benih mengajarkan kedermawanan. "Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga" (2 Korintus 9:6). • Tuhan mengatakan, "Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat di mana terdapat air" (Yesaya 32:20). Menabur dekat air yang banyak berarti memberi di mana saja pertolongan kita diperlukan.

  48. Ini tidak akan menyebabkan kemiskinan. "Orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga." Dengan menaburkannya si penabur melipatgandakan benihnya. Demikianlah dengan memberi kita menambah berkat‑berkat kita. Janji Allah memastikan kecukupan, agar kita bisa terus memberi. • Lebih dari itu: bilamana kita memberikan berkat-berkat kehidupan ini, ucapan syukur di pihak penerima menyediakan hati untuk menerima kebenaran rohani, dan suatu tuaian dihasilkan untuk kehidupan yang kekal.

  49. Dengan menaburkan biji gandum ke dalam tanah, Juruselamat melukiskan pengorbananNya untuk kita. "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh dalam tanah dan mati," kataNya, "ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yohanes 12:24). • Hanya melalui pengorbanan Kristus, si Benih itu, buah dapat dihasilkan untuk kerajaan Allah. Sesuai dengan hukum kerajaan tumbuh‑tumbuhan, kehidupan adalah hasil kematianNya.

  50. Demikianlah dengan semua orang yang menghasilkan buah sebagai para pekerja ber­sama dengan Kristus: cinta diri, kepentingan diri, harus binasa; kehidupan harus dimasukkan ke dalam alur kebutuhan dunia. Tetapi hukum pengorbanan diri adalah hukum pemeliharaan diri. • Petani memelihara biji gandumnya dengan mencampakkannya. Demikianlah kehidupan yang akan dipelihara adalah kehidupan yang diberikan dengan kerelaan hati ke dalam pelayanan pada Allah dan manusia.

More Related