1 / 16

DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS (DSM)

DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS (DSM). Muhammad Fakhrurrozi. DSM dan Model Perilaku Abnormal. DSM pertama kali dikenalkan pada tahun 1952 oleh APA (American Psychiatric Association) DSM terakhir DSM-IV TR (Text Revision), 2000

ganesa
Download Presentation

DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS (DSM)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS (DSM) Muhammad Fakhrurrozi

  2. DSM dan Model Perilaku Abnormal • DSM pertama kali dikenalkanpadatahun 1952 oleh APA (American Psychiatric Association) • DSM terakhir DSM-IV TR (Text Revision), 2000 • Polaperilaku abnormal digolongkansebagaiGangguan Mental • Gangguan Mental mencakup: distresemosionaldanhendaya/impairment yang sign padafungsipsi’sditempatkerja, keluargaataumasyarakat.

  3. DSM tidakmenganutsuatuteori abnormal tertentu. • Akibatnyatidakbisadigunakansebagairujukanteoritikuntukmenjelaskanpenyebabsuatugangguan. • Jugabisadigunakanolehpraktisidariberbagaipendekatan. • Di DSM I dan II, masihadaistilah neurosis (mengacupadateoripsikodinamika), sejak DSM III (1980), dihilangkankmddigantiGangguanKecemasandanGangguan Mood. • Gangguandigolongkanberdasarkanciri-ciriklinisdanpolaperilakutertentu, bukanatasmekanismeteoritis yang mendasarinya

  4. Ciri-ciri DSM: • Menggunakankriteriadiagnostik yang spesifik • Klinisimendiagnosisdengancaramencocokkanperilakukliendengankriteria yang menggambarkanpolaperilaku abnormal ttt. • Kriteriadiagnostikdideskripsikanmelaluiciri-ciriesensial (kriteria yang harusadasupaya diagnosis dapatditegakkan) danciri-ciriasosiatif (kriteria yang seringdiasosiakandengangangguantapitidakesensialdalampenegakkandiagnostik) • Polaperilaku abnormal yang mempunyaiciri-ciriklinis yang samadikelompokkanmenjadisatu • Tidakberdasarkanspekulasiteoritistentangpenyebabnya • Polaperilaku yang ditandaidengankecemasandigolongkansebagaigangguankecemasan, dsb

  5. Sistemmultiaksial • Bertujuanuntukmenyediakanjangkauaninformasi yang luastentangindividu, tidakhanyasatu diagnosis saja. • Aksis-aksisnyayaitu: 1. Aksis I • GangguanKlinis : polaperilaku abnormal yang menyebabkanhendayafungsidanperasaantertekanpadaindividu. Misal: skizofrennia, gangguankecemasan, gangguan mood, dsb • Kondisilainnya yang mungkinmerupakanfokusperhatianklinis: permasalahan lain yang mjdfokuspenangananataudiagnostiktapibukanmerupakangangg mental, spt: problem akademik, pekerjaan/sosialdanfaktorpsi’s yang mempengaruhikondisimedis (misalkesembuhanpascaoperasikarenadepresi)

  6. 2. Aksis II • GangguanKepribadian: melibatkankekakuan yang berlebihan, terusmenerusdanmaladaptifdalamhalberhubungandenganorang lain danpenyesuaianthdpermintaaneksternal. Misal: skizoid, paranoid, skizotipal, antisosial, dsb. • Retardasi Mental: melibatkansuatuperlambatanatauhendayadidalamperkembangankemampuanintelektualdanadaptif 3. Aksis III • Kondisi-kondisiMedisUmum: penyakit-penyakitakutdankronisdankondisi-kondisimedis yang pentinguntukpemahamanataupenanganangangguanpsi’satau yang berperanlangsungsebagaipenyebabgangg. psi’s.

  7. 4. Aksis IV • Problem PsikososialdanLingkungan: permasalahandalamlingkungansosialataufisik yang mempengaruhi diagnosis, penanganandanterjadinyagangg.psi’s • Kategori Problem: • Permasalahandengankelompokpendukungutama: kematianataukehilangananggotakeluarga, problem kesehatananggotakeluarga, ganggperkawinandlmbentukperpisahan, perceraianataukerenggangan, KDRT, sibling rivalry, dsb • Problem yang berkaitandenganlingkungansosial: kematianataukehilanganteman, hidupsendiri, masalahakulturasidilingkbaru, diskrimanasi, transisidalamsiklusperkembanganmisal: pensiun

  8. Lanjutan Kategori Problem • Problem pendidikan: buta huruf, kesulitan akademik, problem dengan guru atau teman sekolah serta dengan lingkungan sekolah • Problem pekerjaan: beban kerja yang berlebihan, problem dengan bos dan rekan kerja, perubahan pekerjaan, tidak puas dengan pekerjaan, PHK, pengangguran • Problem perumahan: tunawisma, rumah tidak layak huni, lingkungan tidak aman, masalah dengan tetangga,penggusuran • Problem ekonomi: kesulitan keuangan, kemiskinan ekstrem, dukungan kesejahteraan yang tidak memadai • Permasalahan dengan akses terhadap pelayanan kesehatan: jasa pelayanan kesehatan yang tidak memadai, tidak dilayani semestinya di RS/puskesmas, kesulitan transportasi ke RS/puskesmas, tidak ada asuransi kesehatan

  9. Lanjutan Kategori Problem • Problem yang berkaitan dengan interaksi sistem legal/kejahatan: penangkapan atau hukuman penjara, menjadi tersangka dalam pengadilan, menjadi korban kejahatan, dimasukkan panti rehabilitasi. • Problem psikososial dan lingkungan lainnya: bencana alam atau bencana buatan manusia (bom, kebakaran, kompor meledak, dsb), peperangan, pertikaian dua kelompok, masalah dengan petugas pelayanan kesejahteraan, misalnya konselor, psi’g, peksos, dokter, tidak tersedia lembaga pelayanan sosial di lingkungannya.

  10. 5. Aksis V • Global Assessment of Functioning (GAF) • Mengacu pada asesmen menyeluruh klinisi tentang fungsi psi’s, sosial dan pekerjaan klien. Menggunakan skala 1-100. Semakin tinggi nilainya, semakin baik fungsi klien.

  11. Contoh Diagnosis dengan Sistem Multiaksial Aksis I Gangg.Kecemasan Menyeluruh Aksis II Gangg.Kepribadian Dependen Aksis III Hipertensi Aksis IV Problem dengan kelompok pendukung utam (perceraian), problem pekerjaan (pengangguran) Aksis V GAF = 62

  12. SindromTerkaitBudaya (Culture-Bound Syndrome) • DSM mengakui bahwa beberapa pola perilaku abnormal muncul hanya pada satu budaya atau pada beberapa budaya saja • Fakta: ada bentuk perilaku abnormal yang muncul hanya pada bbrp budaya tapi tidak pada budaya yang lain. Menunjukkan bahwa budaya dan lingkungan sosial mempunyai pengaruh penting pada pengembangan perilaku abnormal • Contoh: amok, ataque de nervios(serangan saraf),sindrom dhat,jatuh pingsan,ghost sickness,koro,zar,taijin-kyofu-sho,hikikomori

  13. Lanjutan Contoh Sindrom Terkait Budaya

  14. Adakah sindrom terkait budaya di Indonesia?

More Related