1 / 12

SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI KE-TIGA

SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI KE-TIGA. TIPE Tua / lama berevolusi.  - Bertahan lama, semakian kaya dan kuat - Sebagai sumber konveksi Arsitektur. TIPE. MUSNAH. LAHIR. DIHANCURKAN. MUNCUL BARU. TIDAK SESUAI. TYPE BARU/LAMA. BARU MUNCUL.  - OFFICE TOWER

flint
Download Presentation

SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI KE-TIGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI KE-TIGA TIPE Tua / lama berevolusi  - Bertahan lama, semakian kaya dan kuat - Sebagai sumber konveksi Arsitektur TIPE MUSNAH LAHIR DIHANCURKAN MUNCUL BARU TIDAK SESUAI TYPE BARU/LAMA BARUMUNCUL  - OFFICE TOWER - LAHIR AKIBAT REVOLUSI INDUSTRI

  2. Anthony Vidler Membedakan dua Tipologi ontologis ( Abad ke-18 ) Pertama • Muncul dari filsafat pencerahan kaum rasionalis (enlightenment) • Model ‘ primitive hunt / model pemukiman primitif Unsur alam Unsur-unsur Arsitektur Bentuk Geometris Primer

  3. Alam semesta arsitektur Arsitektur dibandingkan dan dilegimitasikan dengan hakekat lain di luar arsitektur Geometri Bumi • Jalan mobilitas sedikit  Air • Jalan mobilitas sedang  Udara • Jalan mobilitas tinggi  Api d. Alam semesta Konstruksi Sebuah rangkaian/rajutan/ikatan yang baik/indah/kuat

  4. Massa II Massa III Massa I Kebutuhanmassal Massa IV Kedua • Modern Movement • Dirumuskan oleh Le Corbuiser • Model perancangan ditemukan dalam proses produksi • Kebutuhan memenuhi tuntutan produksi massal (akhir abad ke 19) Tiap masa memiliki ciri-ciri khas sendiri Bentuk Masa 1 2 3 4

  5. KOMPOSISI Durand  Kontekstualisme secara non-Eklektis Tujuan  Arsitektur bukan imitasi alam / kepuasan arstistik  Pertimbangan kenyamanan fungsional dan ekonomi  Komposisi /disposisi elemen ( kolom, vaults, tangga, porces yang terbebas dari tirani tertib • Kesatuan tanpa memperdulikan program • Duran menawarkan Grid Kontinue Menyatukan elemen- elemen yang • bertentangan. • - Style direncanakan setelah struktur terbentuk melalui komposisi

  6. The Permanence Quatremere de Quinci Tipe dipandang sebagai obyek yang unik  Sebuah metafor yang berhubungan dengan masa lampau  Tipe di balik arsitektu diidentifikasi dengan logika bentuk ( the logic of form ) yang berhub. Dengan nalar & Penggunaan (programe )  Tipe bersifat alamiah dan permanence, misal Rumah dan monumen selalu memiliki bentuk yang konstan. Struktur Formal Argan Tipe  sebagai struktur formal internal bangunan atau deretan bangunan  sebagai generator kota dan menentukan elemen kota dalam berbagai skala  karakter bentuk dalam geometri : Sentralitas, linieritas, cluster dan grid

  7. Type – Image / Tipe Citra Venturi  Tipe harus direduksi menjadi imaji/citra  Kesamaan imaji komunikasi dapat terbentuk suatu tipe.  Penggunaan elemen arsitektur masa lampau Style / Langgam Brent C. Brolin  Menyelaraskan formalisme bangunan baru (kesamaan gaya dan teknologi)  Bangunan bersebelahan dengan bangunan/lingkungan lama ( fitting new buildings with old )  memiliki style arsitektur tertentu, shg kontinuitas visual terjaga. Regionalisme  Kontinuitas rangkaian arsitektur masa kini dengan kekhasan arsitektur pada suatu wilayah budaya tertentu yang dominan ( regional culture ).  Regionalisme ; menyatukan arsitektur tradisional dgn. arsitektur modern.

  8. Neo Rasionalisme Arsitektur • Tidak perlu pembenaran di luar dirinya sendiri • Tanpa adanya hipotesis masyarakat trtentu untuk dapat dipahami dan dikonsepkan • Logika sendiri  logika Spatial • terkait dengan kebenaran –kebenaran di luar dirinya “ Aldo Rosi” Argumen-argumen didalam kota-kota lama yang hendak dibongkar fungsionalisme, sehingga kota sebagai obyek arsitektur yang utuh dan menyatu. “ Krier ”Tipe primitif yaitu kota2 tradisional sebagai locus  Kota menyediakan material dan sumber bahan untuk klasifikasi  Bentuk / artefak merupakan persediaan yang mendasar/bentuk dasar untuk rekomposisi

  9. Tipologi Dan Disain Pascamodern Post-Modernisme Latarbelakang  Kegagalan modern Movement yang kering, tidak ada kesinambungan kontekstual ( historis, fisik maupun kultural )  “ Venturi “ menolak simplifikasi fungsional, tetapi kompleksitas yang memakai unsur-unsur lama dan biasa • Massa ini memunculkan tipologi baru • Yang berada dalam dirinya sendiri, • Muncul dari dalam, sehingga dapat dikomposisikan ke dalam fragmen • Fragmen2 dirangkai dalam tig tingkatan : a. Pertama, warisan makna berasal dari eksistensi bentuk masa lampau b. Kedua, berasal dari pilihan fragmen spesifik dengan batas2 yang melingkupinya. c. Ketiga, rekomposisi dari fragmen2 ke dalam sebuah konteks baru.

  10. Tipologi Dalam Disain Dekontruksi Jorge Glusberg, metoda disain arsitektur dekonstruksi dengan proses : •  Pragmatic Design : Trial and error • Analogic Design : disain dikembangkan melalui studi visual/analogi2 lain dibawa masuk ke problema desain khusus. • Synthethic Design : disain didasarkan dengan aturan-atauran geometri dengan skala kota. • Typological Design : Esensi dari skala yang paling kecil sampai skala kota Bernard Tschumi, Pendekatan2 untuk mendeskontruksi program disain : • Crossprogramming : Konfigurasi spatial tertentu  untuk program yg. Lain. • Transprogramming : kombinasi du program tanpa melhat saling menunjang atau tidak dalam konfigurasi spatial. • Disprogramming : kombinasi dua program  program pertama mengkontaminasi / mempengaruhi program kedua

  11. Beberapa Tipologi yang ada dalam Arsitektur • Tiga gagasan Tipe : • Tipe fungsi • Tipe Struktur formal • Tipe Citra Tipologi dan Kesepakatan • Tipologi menuntut adanya batasan atau ketegasan untuk mampu mengontrol • arsitektur. • Tipe tidak harus terbentuk oleh ditetapkannya dasar keserupaan, tetepi terbentuk dan mantap lewat penyepakatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan dasar-dasar keserupaan. • Bruce Allsopp kesepakatan setiap pihak untuk memiliki sebuah ikatan batinkesepakatan

  12. Pihak-Pihak yang bertipologi Tipologi sebagai wujud kesepakatan, pihak-pihak yang memiliki kesepakatan dan sebagai wujud tipologi : a. Masyarakat pemakai arsitektur ( memiliki tipologi dala wujud bangunan tardisional dan perlanggaman kontemporer. b. Lembaga Pemeritah ( Pemerintah daerah, direktorat Cipta Karya, yang tipologinya menyangkut perlanggaman. c. Lingkungan Arsitek  Tipologi tidak harus berbeda dengan ke dua belah pihak terdahulu tetapi bisa saja berbeda. Masyarakat kampung Ada & tidak adanya Kesepakatan sebuah “ Rumah Ideal “ Masyarakat gedongan Rumah Ideal Eksekutif dan birokrat • Arsitek • Mahasiswa arsitektur

More Related