1 / 65

Agenda

PENGATURAN PROFESI AKUNTAN & AKUNTAN PUBLIK Pandangan akademisi Dwi Martani – STAFF PENGAJAR DEP AKUNTANSI FEUI. Agenda. Pendidikan Akuntansi Saat ini. 1. Pengaturan Profesi Indonesia. 2. Profesi Akuntansi Internasional. 3. Bagaimana Indonesia ke depan. 4.

dyami
Download Presentation

Agenda

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGATURAN PROFESI AKUNTAN & AKUNTAN PUBLIKPandangan akademisiDwi Martani – STAFF PENGAJAR DEP AKUNTANSI FEUI

  2. Agenda Pendidikan Akuntansi Saat ini 1 Pengaturan Profesi Indonesia 2 Profesi Akuntansi Internasional 3 Bagaimana Indonesia ke depan 4

  3. PENDIDIKAN DAN PROFESI AKUNTANSI di INDONESIA

  4. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia(Perpres 8/2012) S3 S2 D IV S1 D III D II D I Menjadi acuan pokok dalam rangka penetapan kompetesi lulusan Subspesialis KKNI 9 8 Spesialis 7 Profesi 6 5 4 3 Sekolah Menegah Kejuruan SekolahMenengahUmum 2 1 JENJANG PENDIDIKAN NONFORMAL, INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN AKADEMIK KEJURUAN, VOKASI, PROFESI JENJANG PENDIDIKAN FORMAL

  5. UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI Doktor Magister D IV / Sarjana terapan D III Sarjana D II D I JENJANG PENDIDIKAN FORMAL PADA PERGURUAN TINGGI Doktor Terapan Spesialis Magister Terapan Profesi Pendidikan Profesi: pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus PROGRAM AKADEMIK pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. VOKASI : pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai sarjana terapan dapat dikembangkan sampai magiter terapan dan doktor terapan

  6. UU Perguruan Tinggi • Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

  7. Pendidikan Profesi – Par 3 Pasal 17 • Pendidikan profesi setelah sarjana  bagaimana setelah program vokasi apakah tidak boleh ke pendidikan profesi? • Diploma empat  pendidikan program diploma  gelar ahli atau sarjana terapan. Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus. Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.

  8. Pendidikan Profesi – Pasal 24 Program profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat untuk mengembangkan bakat dan kemampuan memperoleh kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja. Program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi. Program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyiapkan profesional. Program profesi wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik minimum lulusan program profesi dan/atau lulusan program magister atau yang sederajat dengan pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun. Lulusan program profesi berhak menggunakan gelar profesi. Ketentuan lebih lanjut mengenai program profesi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

  9. Kerjasama dengan Organisasi Profesi Pasal 17 Ayat 2 Kerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi, antara lain; penetapan standar kompetensi, penetapan kualifikasi lulusan, penyusunan kurikulum, penggunaan sumber belajar, dan uji kompetensi.

  10. Gelar Profesi – Pasal 26 Penjelasan ayat 5 Gelar profesi, antara lain, digunakan oleh profesi dokter yang disingkat dr., profesi apoteker disingkat apt., dan profesi akuntan disingkat Akt. (1) Gelar akademik diberikan oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik. (2) Gelar akademik terdiri atas: a. sarjana; b. magister; dan c. doktor. • Gelar profesi diberikan oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi. (6) Gelar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh Perguruan Tinggi bersama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab terhadap mutu layanan profesi. (7) Gelar profesi terdiri atas: a. profesi; dan b. spesialis.

  11. Gelar Profesi – Pasal 28 • Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi hanya digunakan oleh lulusan dari Perguruan Tinggi yang dinyatakan berhak memberikan gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi. (2) Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi hanya dibenarkan dalam bentuk dan inisial atau singkatan yang diterima dari Perguruan Tinggi. (4) Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh: a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi; dan/atau b. perseorangan, organisasi, atau lembaga lain yang tanpa hak mengeluarkan gelar profesi. (5) Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Perguruan Tinggi apabila karya ilmiah yang digunakan untuk memperoleh gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi terbukti merupakan hasil jiplakan atau plagiat. (6) Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan tinggi yang tanpa-hak dilarang memberikan gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi. (7) Perseorangan yang tanpa-hak dilarang menggunakan gelar akademik, gelar vokasi, dan/atau gelar profesi.

  12. Implikasi– Pasal 26 - 27 • Apakah profesi dapat mengeluarkan “gelar profesi” tanpa melalui proses pendidikan? • Bagaimana kita menyebutkan CPA, CMA, CIA dalam nomenklatur di Indonesia  karena tidak boleh disebut sebagai gelar profesi • Harus dicarikan istilah yang tidak sama dengan gelar sehingga masih tetap tidak melanggar ketentuan ini – asalkan jangan “gelar profesi” • Sertifikasi akuntan publik • Sebutan • Gelar profesi dihasilkan dari proses pendidikan sehingga bersifat long life gelar  tidak dapat dicabut ?? (tergantung bagaimana PP mengatur lebih lanjut.

  13. Sertifikat Profesi – Pasal 43 • Penjelasan Pasal 43 Ayat (1) • Yang dimaksud dengan “sertifikat profesi” antara lain sertifikat pendidik yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk meneyelenggarakan program pengadaan tenaga pendidik sebagaimana diatur dalam undang-undang yang mengatur mengenai guru dan dosen. (1) Sertifikat profesi merupakan pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi, dan/atau badan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bersama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab terhadap mutu layanan profesi, dan/atau badan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan tinggi yang tanpa- hak dilarang memberikan sertifikat profesi.

  14. Sertifikat Kompetensi – Pasal 44 • Penjelasan Pasal 44 Ayat (1) • Yang dimaksud dengan “keahlian dalam cabang ilmunya” adalah kemampuan seseorang yang diakui oleh Masyarakat karena keahlian praktis, seperti potong rambut, desain grafis, montir, dan bentuk keahlian praktis lainnya. • Yang dimaksud dengan “prestasi diluar program studinya” adalah keahlian lain yang tidak berkaitan langsung dengan program studinya, seperti Mahasiswa kedokteran yang meraih juara renang, Mahasiswa teknik mesin yang trampil dalam jurnalistik atau fotografi dan sebagainya. (1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya. (2) Serifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. (3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan tertentu. (4) Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan tinggi yang tanpa- hak dilarang memberikan sertifikat kompetensi.

  15. UU 34 Pemakaian Gelar Akuntan • Pasal 1 • Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan gaji resmi mengenai berbagai jabatan pada Jawatan Akuntan Negeri dan Jawatan Akuntan Pajak, hak memakai gelar "akuntan" ("accountant") dengan penjelasan atau tambahan maupun tidak, hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai ijazah akuntan sesuai dengan ketentuan dan berdasarkan undang-undang ini.

  16. SK Kemendiknas 179/U/2001PendidikanProfesiAkuntansi • Pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. (Psl 1) • Pendidikan profesi akuntansi diselenggarakan di perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)  Rekomendasi dari Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan  ijin dari Direktur Jenderal Perguruan Tinggi. • Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan profesi akuntansi yang selanjutnya disingkat Ak.

  17. Diskusi UU 34/1954 • Gelar Ak = Akuntan adalah Akuntan Publik saat ini  yang memberikan jasanya kepada publik. • Akuntan publik saat ini mensyaratkan tidak hanya akuntan tetapi harus lulus CPA. • CPA persyaratannya harus Akuntan. • Akuntan harus lulus Pendidikan Profesi Akuntansi • Untuk ikut PPA harus lulus S1 Akuntansi. • Berdasarkan UU Akuntan Publik No 5 tahun 2011, gelar akuntan masih berlaku sementara sudah ada sementara UU AP menyebutkan Akuntan Publik sebaga pihak yang memimpin Kantor Akuntan Publik. • Gelar Ak dikaitkan dengan ijazah PT tertentu  dirubah Pendidikan Profesi Akuntan menurut PMK 179/U/2001

  18. Pemikiran IAI – Akuntan Profesional • Ak  menjadi Akuntan Profesional sesuai dipersyaratkan oleh IFAC. • CPA  Certified Proffesional Accountant = Ak • Dapat diperoleh melalui : • Jalur pendidikan profesi • Jalur ujian sertifikasi • Mensejajarkan Ak seperti gelar profesi akuntan internasional seperti ACCA, CPA, CIMA, CMA • Mengharuskan pendidikan profesi lanjutan (PPL) untuk menjaga kompetensi dan keanggotan • Keanggotaan dapat dicabut • Belum ada regulasi yang mewajibkan penggunaan profesi akuntan secara umum selain akuntan publik.  UU Pelaporan keuangan ??  pasar memberikan penilaian

  19. UU 5 tahun 2011 - AP • PersyaratanmenjadiAkuntanPublikpasal 6 ayat 1: • memilikisertifikattanda lulus ujianprofesiakuntanpublik yang sah; • Penjelasan • “sertifikattanda lulus ujianprofesiakuntan publik yang sah” adalah surat tanda lulus ujian yang diterbitkanoleh: • Asosiasi Profesi Akuntan Publik; atau • perguruan tinggi yang terakreditasi oleh Asosiasi Profesi AkuntanPublikuntukmenyelenggarakanpendidikanprofesiakuntanpublik. • Yang dapatmengikutipendidikanprofesiakuntanpublikadalahseseorang yang memilikipendidikan minimal sarjana strata 1 (S - 1), diploma IV (D-IV), atau yang setara. • Persyaratan dan tata cara perizinansebagaimanadimaksudpadaayat (1) diaturdalamPeraturanMenteri.

  20. Diskusi dan Pertanyaan Globalisasi dan Liberalisasi Jasa Akuntan Bagaimana Gelar Ak UU 34/54 Masih Berlaku CPA Indonesia ? Ak UU Pendidikan Tinggi Pendidikan Profesi Perkembangan Profesi Akuntansi di dunia KetentuanIFAC ?

  21. Pendidikan dan Profesi • Pendidikan : • Menghasilkan gelar kesarjanaan • Pedidikan menjadi prasyarat sebelum masuk profesi • Memberikan dasar pengetahuan dan skil untuk memasuki dunia profesi sehingga kemampuan yang diberikan bersifat lebih umum Profesi : • Untuk bidang bisnis dan akuntansi profesi tidak harus dihasilkan dari sebuah pendidikan formal • Gelar profesi diberikan setelah mengikuti suatu Ujian sertifikasi dan pengamalam kerja di profesi tersebut. • Profesi berhimpun dalam wadah  keanggotaan profesi sebagai prasyarat • KOMPETISI PROFESI & PENDIDIKAN

  22. Profesi Lulusan Akuntansi CPA Ind • Certified • Public Accountant • Akuntan Publik • Prasyarat  S1 Akuntansi ?? • Dapat memberikan jasa sesuai dengan UU AP • Akuntan • Prasyarat  S1 + Pendidikan Profesi Akuntansi • Ak bukan sekedar gelar akedemik tetapi gelar profesi • ?? (belum ada regulasi yang menjadi payung) Ak Certified Proffesional Accountant • Certified Profesional Management Accountant • S1 / DIV termasuk non akuntansi dan pengalaman kerja. • Organisasi Profesi IAMI CPMA

  23. CPA - Indonesia CPA Certified Public Accountant Akuntan Publik UJIAN CPA Auditing and Attestation, Akuntansi dan Pelaporan Keuangan AM, MK & SI Lingkungan Bisnis, HK, Perpajakan Gelar Sertifikasi CPA Register Akuntan Pengalaman (min 3 th praktik - 4thn mengajar, akt or audit) • Program Profesi Akuntansi Peserta yang telah lulus mempunyai kesempatan untuk  memenuhi persyaratan  pengalaman  dalam  5  tahun. Apabila  dalam  waktu   tersebut   persyaratan belum terpenuhi, kelulusan seluruh mata ujian dinyatakan tidak berlaku lagi. Sertifikat hanya berlaku selama pemegangnya terdaftar sebagai anggota IAPI. Seseorang yang Sertifikatnya sudah tidak berlaku lagi tidak berhak menggunakan sebutan Indonesia CPA. Pemegang sertifikat yang sudah dinyatakan tidak berlaku mempunyai  kesempatan selama 2 tahun untuk menghidupkan kembali sertifikatnya dengan memenuhi  persyaratan yang ditetapkan IAPI. • Program S1 Akuntansi

  24. ACCA - UK ACCA* Association of Chartered Certified Accountant Modul Tingkat Dasar** (9 modul) ModulTingkatProfesional (5 modul) MenjadiAnggota ACCA Gelar Sertifikasi ACCA ModulEtikaProfesional PengalamanKerja (min 3 thn) Selain ACCA, UK memiliki lebih dari 15 Accounting bodies, 6 under royal charter ** Modul tingkat dasar dapat diwaiver, Maksimum waiver yang diberikan 9 paper, FEUI mendapatkan 9 exam waiver.

  25. Menjadi CPA - Australia • CPA  Certified Practicing Accountant  Public Accountant Lulus Ujian CPA Tingkat Profesional + Pengalamankerja (min 3 tahun) CPA Program Tingkat Profesional MenjadiAnggota CPA Gelar Sertifikasi CPA Lulus Ujian CPA Tingkat Dasar Program S1 Akuntansi FEUI mendapatkan exam waiver untuk Tingkat dasar, jadi langsung ikut ujian tingkat profesional CPA Program Tingkat Dasar

  26. CA - Australia CA Certified Accountant  Public Accountant Graduate Diploma of Chartered Accounting (5 modul) MenjadiAnggota CA Gelar Sertifikasi CA PengalamanKerja (min 3 thn) CA Program Entrance Exam

  27. CPA - USA CPA Certified Public Accountant UJIAN CPA Auditing and Attestation, Business Environmentand Concepts,Financial Accounting and Reporting, danRegulation. Lulus S1/S2/S3 150 SKS Gelar Sertifikasi CPA Pengalaman (min 1-2 thn) • Aturan untuk masing-masing state berbeda namun dapat dirangkumkan sbb: • S1 Akuntansi + S2 Akuntansi, baik S1 dan S2 padaPerguruanTinggi yang samaatauberbeda, • S1 Non-Akuntansi + S2 Akuntansiatau S2 MBA dengankonsentrasiAkuntansi. • Program paket S1+S2 Akuntansidenganmasastudi 5 (lima) tahun. • S1 + beberapamatakuliah S2 sehinggamenjadi 150 SKS

  28. CGMA CIMA  Certified Institute Management Accountant CGMA  Certified Global Management Accountant UJIAN CIMA Management Level Proffesional Level Gelar Sertifikasi CGMA Lulus S1/ Experience Member CIMA Pengalaman(min 3 thn) • Terdapat 3 level ujian : dasar, managerial level dan proffesional level • Mahasiswa Akuntansi dapat memperoleh Exam waiver sampai level tertentu  maksmimum semua level magement level

  29. Profesi lain Lulusan Akuntansi • Qulifying Internal Auditor • Prasyarat  S1 Akuntansi dan Pengalaman sebagai Internal Auditor • Internal Auditor Pemerintah dan BUMN/D/S QIA • Certified Internal Auditor • Prasyarat S1 • Pasar menilai berbeda internal auditor yang memiliki gelar CIA CIA • Certified Financial Analyst • S1 • Pasar menilai berbeda analis yang memiliki CFA walaupun masih level 1 dari 3 level CFA. CFA • Certified Financial Analyst

  30. Persyaratan Profesi Hampir semua profesi mensyaratkan program S1 sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian tanpa pendidikan tambahan (kecuali CPA USA S2 / 150 SKS). Program S1 Akuntansi  ujian yang ditempuh menjadi lebih singkat untuk ujian yang bertingkat seperti ACCA, CPA Australia. Pengalaman bukan persyaratan untuk mengikuti ujian, namun sebelum menyandang gelar mensyaratkan pengalaman  semua profesi mensyaratkan pengalaman di bidang yang sesuai Profesi mensyaratkan keanggotaan dan pendidikan berkelanjutan  bukan gelar seumur hidup Persyaratan keanggotaan dilakukan pada saat teregister sebagai peserta ujian atau sebelum ujian  student. Sertifikasi profesional merupakan kombinasi dari pendidikan (tidak harus formal) dan pengalaman

  31. Implikasi terhadap CPA Indonesia Lulusan lebih tertarik untuk mengambil program profesi selain CPA Indonesia, baik profesi akuntan internasional maupun profesi selain akuntansi. Marketing dari beberapa Organisasi Profesi Internasional: ACCA, CIMA, CPA Australia, CFA, CIA  potensi lulusan lebih tertarik untuk langsung mengambil international certification daripada CPA Indonesia. CPA Indonesia  terlindungi oleh UU Akuntan Publik  MRA dan keterbukaan pasar tenaga kerja  Sertifikasi internasional (member IFAC) dapat memperoleh persamaan di masa mendatang. Kelangkaan Akuntan Publik di Indonesia  Akuntan dengan gelar profesi internasional  memaksa regulator untuk memberikan ijin kepada akuntan dengan gelar profesi internasional

  32. Implikasi Gelar Ak Lulusan lebih tertarik untuk mengambil program profesi selain CPA Indonesia, baik profesi akuntan internasional maupun profesi selain akuntansi. Marketing dari beberapa Organisasi Profesi Internasional: ACCA, CIMA, CPA Australia, CFA, CIA  potensi lulusan lebih tertarik untuk langsung mengambil international certification daripada CPA Indonesia. CPA Indonesia  terlindungi oleh UU Akuntan Publik  MRA dan keterbukaan pasar tenaga kerja  Sertifikasi internasional dapat memperoleh persamaan. Sebagai Member IFAC, Indonesia dapat diharuskan untuk menerima dan menyetarakan keberadaannya dengan profesi akuntan yang lain  keanggotaan dan pendidikan berkelanjutan

  33. International Education Standard • IES 1: ENTRY REQUIREMENTS TO A PROGRAM OF PROFESSIONAL ACCOUNTING EDUCATION • IES 2: CONTENT OF PROFESSIONAL ACCOUNTING EDUCATION PROGRAMS • IES 3: PROFESSIONAL SKILLS • IES 4: PROFESSIONAL VALUES ETHICS AND ATTITUDES • IES 5: PRACTICAL EXPERIENCE REQUIREMENTS • IES 6: ASSESSMENT OF PROFESSIONAL CAPABILITIES AND COMPETENCE • IES 7: CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT: A PROGRAM OF LIFELONG LEARNING AND CONTINUING DEVELOPMENT OF PROFESSIONAL COMPETENCE • IES 8: COMPETENCE REQUIREMENT FOR AUDIT PROFFESIONALS.

  34. IES • Professional accountant: an individual who is a member of an IFAC member body. • Working Area : accountancy, including auditing, financial accounting, management accounting, and tax accounting. • The overall objective of accounting education is to develop competent professional accountants. • Competence is defined as the ability to perform a work role to a defined standard with reference to working environments. • To demonstrate competence : • professional knowledge, • professional skills, • Professional values, ethics, and attitudes.

  35. International Education Standard Tujuan: Meyakinkanbahwacalonakuntanprofesionalmemilikipengetahuanprofesionalakuntansi yang memadaiutkmenjalankanfungsinyadalammenghadapilingkungan yang kompleksdanberubah

  36. Accounting Education Program • Competence can be achieved through: education,practical experience and training • Content of Professional Accounting Education Programs • The professional accountancy knowledge component of prequalification education should consist of at least two years of full-time study (or the part-time equivalent). • The content of professional accounting education should consist of: • accounting, finance and related knowledge; • organizational and business knowledge; and • information technology knowledge and competence

  37. Kurikulum akuntansi Tigabidangutama IES 2: • Accounting, finance, and related knowledge • Organizational and business knowledge • Information technology knowledge and competence Keahlian/Skill (IES 3): • Intellectual skills • Technical and functional skills • Personal skills • Interpersonal and communication skills • Organizational and business management skills Kualifikasisebagaiakuntanprofesional: Professional values Ethics Attitudes

  38. Accounting, finance, and related knowledge • financial accounting and reporting; • management accounting and control; • taxation; • business and commercial law; • audit and assurance; • finance and financial management; and • professional values and ethics.

  39. Organizational and business knowledge • economics; • business environment; • corporate governance; • business ethics; • financial markets; • quantitative methods; • organizational behavior; • management and strategic decision making; • marketing; and • international business and globalization.

  40. Information technology knowledge and competence • general knowledge of IT; • IT control knowledge; • IT control competences; • IT user competences; and • one of, or a mixture of, the competences of, the roles of manager, evaluator or designer of information systems.

  41. Skill – IES 3 • The skills professional accountants require are grouped under five main headings: • Intellectual skills • Technical and functional skills  numeracy decision modeling and risk analysis, measurement, reporting, compliance with legislation • Personal skills  self management, professional skepticism, decision making, initiative. • Interpersonal and communication skills • Organizational and business management skills

  42. Value & Ethic – IES 4 the public interest and sensitivity to social responsibilities; continual improvement and lifelong learning; reliability, responsibility, timeliness, courtesy and respect; and laws and regulations.

  43. Referensi USAP Dalam pemberian sertifikasi profesi, IAPI mengikuti standar yang ditetapkan IFAC Education Committee. Ketentuan yang menjadiacuanantara lain: Competence Requirements for Audit Professionals (IES 8) Towards Competent Professional Accountants (IES 2) Recognition of Pre-Certification Education Providers By IFAC Member Bodies (IES 1) Assessment Methods (IES 3) Practical Experience Requirements – Initial Professional Development for Accountants (IEPS 3)

  44. Ujian CPA

  45. APK

  46. AAS

  47. AMSI

  48. LBHP

  49. Silabus CIMA

  50. Silabus CIMA

More Related