1 / 25

Oleh : Adityantari L. Dewi 0706180691 MSP / M. INFRASTRUKTUR XVII PAGI / DEPOK

Oleh : Adityantari L. Dewi 0706180691 MSP / M. INFRASTRUKTUR XVII PAGI / DEPOK. Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang Terhadap Pengguna dan Perekonomian Kabupaten Purwakarta. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS INDONESIA. Rabu , 17 Juni 2009.

crevan
Download Presentation

Oleh : Adityantari L. Dewi 0706180691 MSP / M. INFRASTRUKTUR XVII PAGI / DEPOK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Oleh :Adityantari L. Dewi0706180691MSP / M. INFRASTRUKTURXVII PAGI / DEPOK Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang Terhadap Pengguna dan Perekonomian Kabupaten Purwakarta Magister PerencanaandanKebijakanPublik FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS INDONESIA Rabu, 17 Juni 2009

  2. Infrastruktur Transportasi darat berupa jalan raya maupun jalan tol merupakan faktor penting dalam mendukung proses kelancaran aktivitas perekonomian di suatu wilayah. Banyak negara di dunia melakukan investasi skala besar untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan (Fay,1993). Nilai dan Kontribusi sektor Infrastruktur jalan terhadap PDB Tahun 2004 Rp27.056,60 Milyar Rp 29.774,60 Milyar tahun 2006 Rp30.859,50Milyar di tahun 2007, dengan rata-rata pertumbuhan 4.6% per tahunnya. Rata-rata kontribusinya terhadap sektor infrastruktur secara keseluruhan adalah sekitar 48.32% (BPS, 2007). Jalan tol sarana penting di Indonesia untuk memperlancar lalu lintas kendaraan, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa, dan menghubungkan wilayah satu dan lainnya (Jasa Marga, 2002) Jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang). Kabupaten Purwakarta memiliki kedudukan yang paling strategis. berada pada development coridor dan menjadi salah satu simpul regional dua pusat pertumbuhan (jalur alternatif kendaraan dari Jakarta-Bandung). LATAR BELAKANG

  3. Bagaimana dampak pembangunan jalan tol Cipularang untuk pengguna kendaraan ? Bagaimana dampak pembangunan jalan tol Cipularang terhadap perekonomian Kabupaten Purwakarta ? TUJUAN PENELITIAN Mengetahui dampak pembangunan jalan tol Cipularang terhadap pengguna jalan tol Cipularang. Mengetahui dampak pembangunan jalan tol Cipularang terhadap perekonomian Kabupaten Purwakarta. RUMUSAN MASALAH

  4. World Bank Report (1994), infrastruktur diklasifikasikan ke dalam 3 golongan: Infrasrtuktur ekonomi  telekomunikasi, air, gas, jalan, bendungan jalan kereta api, pelabuhan, lapangan terbang. Infrastruktur sosial pendidikan, kesehatan, rekreasi. Infrastruktur administrasi/ institusi penegakan hukum, hankam, kontrol administrasi kebudayaan. Departemen PU (2007) Keberadaan Jalan tol sebagai bagian dari infrastruktur ekonomi, selain dapat mempercepat waktu tempuh kendaraan, memberikan dampak terhadap pemanfaatan ruang kawasan di sekitarnya, berkembangnya kegiatan pembangunan perumahan, perdagangan, jasa, dan industri. Danareksa (2004)Pembangunan jalan tol berdampak positif terhadap perekonomiansetiap 100 Km pembangunan jalan tol asumsi biaya Rp 40 Miliar/Km memberikan tambahan 0.20% pada pertumbuhan PDB riil Indonesia. Ernst &Young transaction advisory services report (2008) penambahan ruas tol di kota Sydney, Australia memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian kota kontribusi kurang lebih $1.9 milyar pada gross state product (GSP) atau sekitar 0.55% dari total GSP Sydney dan diproyeksikan akan terus meningkat setiap tahunnya mencapai $3.4 miliar di tahun 2020. TINJAUAN PUSTAKA

  5. Kontribusi Sektor-sektor Unggulan terhadap PDRB Purwakarta (Tabel 6) Laju pertumbuhan sektor-sektor unggulan pada PDRB (Tabel 7) * Struktur ekonomi: LQi = NTBir/ NTBpi NTBr/ NTBp dimana : NTBir = PDRB sektor i di Kabupaten Purwakarta NTBpi = PDRB sektor i di Propinsi Jawa Barat NTBr = Total PDRB Kabupaten Purwakarta NTBp = Total PDRB Propinsi Jawa Barat (Location Quotient)dan (slide 22) Gambaran Umum Perekonomian Purwakarta

  6. Jenis penelitian ini adalah penelitian Observasional deskriptif. Jenis dan Sumber Data: data sekunder berasal dari PDRB Kabupaten Purwakarta, data volume lalu lintas kendaraan melalui Cipularang, studi-studi mengenai Cipularang, serta berbagai survei oleh Jasa Marga. Data Primer berasal hasil wawancara mendalam dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian (Bappeda, Asosiasi Pengusaha dan Masyarakat). Metode Analisis Biaya dan Manfaat (Cost and Benefit analysis Methode) untuk proyek infrastruktur transportasi. (Skema 1) (Cost-Benefit Analysis in Urban & Regional Planning, J.A. Schofield, 1987): Membandingkan Manfaat-manfaat dan Biaya-biaya untuk pengguna (users-Benefits): Vehicle operating cost savings / Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan dihitung pada tahun 2005. Travel time savings/ Manfaat yang diperoleh penumpang kendaraan dari penurunan waktu tempuh. Accident cost saving/Manfaat dari penurunan jumlah kecelakaan kendaraan  Penurunan jumlah kecelakaan dengan dan tanpa adanya proyek jalan tol Cipularang * rata-rata kerugian (klaim) akibat adanya kecelakaan lalu lintas di tol dan non-tol. Metode Analisis Kerangka Kerja Logis (Logical Framework Analysis for Project and Design) Input-Output-Outcome-benefits-Goals dari proyek pembangunan jalan tol Cipularang dan dibandingkan (kroscek) dengan hasil wawancara mendalam (indepth-interview). METODOLOGI PENELITIAN

  7. Hasil perhitungan Vehicle Operating Cost Savings (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) per jenis kendaraan di Jalan tol Cipularang tahun 2005. (Tabel 1) Hasil perhitungan Total benefit dari Vehicle Operating Cost Saving atau Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan dibandingkan dengan Total cost (Tabel 2). Hasil perhitungan Travel Time Cost Saving Benefit for Passengers (TCSBP) (total biaya yang dapat dihemat oleh penumpang kendaraan akibat penurunan waktu tempuh). (Tabel 3) Hasil perhitungan Travel Time Cost Saving Benefit for Passengers berdasarkan tujuan perjalanan baik bisnis atau non-bisnis. (Tabel 4) Hasil perhitungan Accident Cost Saving Benefit (Penghematan biaya apabila terjadi penurunan jumlah kecelakaan). (Tabel 5) Hasil dari Kerangka Kerja Logis (logframe) proyek pembangunan jalan tol Cipularang. (slide 24) HASIL ESTIMASI

  8. Jalan Tol Cipularang memberikan dampak positif yaitu terciptanya total penghematan biaya operasi kendaraan (Vehicle Operating Cost Saving) bagi keseluruhan jenis kendaraan sebesar Rp 6.44 Triliun pada tahun 2005 yang merupakan waktu pertama kali Tol Cipularang dioperasikan. Jalan tol Cipularang memberikan dampak positif bagi penumpang kendaraan akibat penurunan waktu tempuh. Sementara manfaat yang diperoleh penumpang dengan tujuan bisnis lebih besar dibandingkan dengan non-bisnis. Dari hasil estimasi accident cost saving benefit, sebelum dibangunnya jalan tol Cipularang hanya pada tahun 2003 terdapat manfaat akibat penurunan jumlah kecelakaan yaitu sebesar Rp2.540.000.000, sementara setelah dibangunnya jalan tol Cipularang pada tahun 2005 manfaat yang diperoleh karena terjadi penurunan jumlah kecelakaan terjadi pada tahun 2006 sebesar Rp1.136.000.000 dan tahun 2007 sebesar Rp580.000.000. KESIMPULAN

  9. 4.Berdasarkan analisis deskriptif dan hasil Logframe (kerangka kerja logis) dan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan untuk non-user benefit. Dampak positif yang dihasilkan setelah adanya jalan tol Cipularang terhadap Kabupaten Purwakarta adalah: terciptanya kemudahan aksesibilitas khususnya distribusi barang dan jasa dari dan ke Purwakarta. Setelah dibangunnya jalan tol Cipularang terjadi peningkatan khususnya untuk jumlah perusahaan PMA (Penanaman Modal asing). Dari sisi lalu lintas kendaraan setelah adanya tol Cipularang pada titik-titik persimpangan sebidang Cikopo, Sadang, dan Padalarang sudah tidak terjadi kemacetan, kecuali di persimpangan Padalarang. Dengan adanya 2 interchage di jalan tol Cipularang yaitu Sadang dan Jatiluhur selain dapat mempermudah aksesibilitas kendaraan, juga dapat memberikan manfaat pada pengembangan potensi wilayah dalam jangka panjang terutama pada sektor pariwisata khususnya di daerah Jatiluhur dan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah Sadang. Dari 17 Kecamatan yang mengalami dampak positif adalah Kecamatan Purwakarta, Bungursari, dan Jatiluhur. KESIMPULAN

  10. Sementara dampak negatif dari pembangunan jalan tol Cipularang terhadap perekonomian Purwakarta: (1) dari 9 sektor lapangan usaha, sektor perdagangan, hotel dan restoran, kontribusinya terhadap PDRB mengalami penurunan terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. (2) dari sisi ketenagakerjaan, menyebabkan kesempatan kerja berkurang terutama meningkatkan jumlah pengangguran terutama di sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian, serta ukm. (3) dari 17 Kecamatan yang merasakan dampak negatif adalah Kecamatan Sukatani, Darangdan, dan Plered. 5. Dari hasil analisis deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa dampak positif yang dirasakan oleh Kabupaten Purwakarta lebih besar dibandingkan dengan dampak negatifnya. KESIMPULAN

  11. Jasa Marga selaku pengelola jalan tol Cipularang, hendaknya selalu memberikan peningkatan pelayanan kepada pemakai jalan. Bappeda Purwakarta hendaknya mengajukan proposal permohonan kepada pihak Jasa Marga selaku pengembang untuk mempertimbangkan pembukaan interchange-interchage baru dari ruas tol Cipularang ke Purwakarta. Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta hendaknya membuat pusat pertumbuhan atau (lokalisasi) perekonomian baru di sekitar kawasan pintu tol yang representatif dan dibangunnya kawasan wisata. Dengan adanya peluang investasi khususnya dari PMA setelah dibangunnya jalan tol Cipularang, sebaiknya Pemerintah Kabupaten Purwakarta melakukan usaha untuk mempromosikan keunggulan dan potensi wilayah Purwakarta. Selain itu, hendaknya Pemerintah Kabupaten Purwakarta dapat mempermudah birokrasi atau perizinan untuk para investor. Untuk penelitian lanjutan, perlu disempurnakan dengan menghitung juga dampak tol Cipularang yang terjadi di daerah-daerah lain selain Purwakarta. Selain itu, dalam perhitungan biaya dan manfaat dapat ditambahkan perhitungannya yang ditujukan kepada pengelola, dan terhadap sarana transportasi lain. Model juga perlu dikembangkan dengan membuat proyeksi mengenai manfaat dan biaya yang dihasilkan selama umur proyek. REKOMENDASI

  12. TerimaKasih

  13. Keterangan: BOK Non Tol = Biaya Operasi Kendaraan/ vehicle operating cost di Jalan Arteri (non-tol) (Rp/Km) BOK Tol = Biaya Operasi Kendaraan/ vehicle operating cost di Jalan Tol Cipularang (Rp/Km) BKBOK = Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan/vehicle operating cost savings (Rp)/ 56 Km Jarak Non-Tol = 66 Km Jarak Tol = 56 Km HASIL PERHITUNGAN VEHICLE OPERATING COST SAVINGS/BESAR KEUNTUNGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BKBOK) JALAN TOL CIPULARANG TAHUN 2005 Tabel 1 Sumber: disarikan dari lampiran 4.

  14. Keterangan: LHR = Total volume lalu lintas harian rata-rata pada tahun 2005. Total tarif tol = Tarif tol untuk kendaraan 1200cc, 2000cc, dan 2600 cc = Rp 35.000 Tarif tol untuk kendaraan jenis bus = Rp 54.000 Tarif tol untuk kendaraan jenis truk = Rp 69.500 HASIL ESTIMASI TOTAL BENEFIT DAN COST BERDASARKAN PERHITUNGAN BESAR KEUNTUNGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BKBOK)/ VEHICLE OPERATING COST SAVING JALAN TOL CIPULARANG TAHUN 2005 Tabel 2 Sumber: disarikan dari lampiran 4.

  15. Keterangan: TCSB for passengers = Total Cost Saving Benefit / Total BiayaPenghematanpenumpangakibatpenurunanwaktutempuh. HASIL ESTIMASI TRAVEL TIME COST SAVING BENEFIT FOR PASSENGERS (TCSBP) BERDASARKAN TUJUAN DENGAN RUTE JAKARTA-BANDUNG MELALUI TOL CIPULARANG TAHUN 2003-2008 Tabel 3 Sumber: disarikan dari lampiran 5.

  16. HASIL ESTIMASI TRAVEL TIME COST SAVING BENEFIT FOR PASSENGERS (TCSB), KENDARAAN UNTUK RUTE JAKARTA-BANDUNG TAHUN 2003- 2008 Tabel 4 Sumber: disarikan dari lampiran 5.

  17. Keterangan: (-)adanyapenurunanjumlahkecelakaanCipularang (+)adanyapeningkatanjumlahkecelakaandijalantolCipularang HASIL ESTIMASI ACCIDENT COST SAVING BENEFIT DI JALAN TOL CIPULARANG TAHUN 2001-2007 Tabel 5 Sumber: disarikan dari lampiran 6.

  18. Kontribusi Sektor-sektor Unggulan terhadap PDRB Purwakarta (%) Tabel 6 Sumber: disarikan dari lampiran 4.

  19. LQ (Location Quotient) Tabel 7 Sumber: disarikan dari lampiran 4.

  20. Rumus : BKBOK = [ ( BOKa * Da) – (BOKt * Dt)] + [ ( Da/Va-Dt/Vt) * Tv] Dimana : BKBOK = Besarnya keuntungan biaya operasi kendaraan (vehicle operating cost saving) (Rp) BOKa = Biaya operasi kendaraan/vehicle operating cost di jalan alternatif (Rp/km) BOK t = Biaya operasi kendaraan/ vehicle operating cost di jalan tol (Rp/km) Da = Jarak jalan alternatif (km) Dt = Jarak jalan tol (km) Va = Kecepatan di jalan alternatif (km/jam) Vt = Kecepatan di jalan tol (km/jam) Tv = Time Value kendaraan (Rp/km) Cost / Biaya = Total tarif tol/jenis kendaraan * LHR* 365 + total biaya investasi/ 35. Dimana: Biaya operasi kendaraan (BOK) : terdiri dari biaya gerak (running cost) dan biaya tetap (standing cost) dan dihitung berdasarkan model PCI (pacific Consultant International). LHR: Lalu Lintas Harian Rata-rata Umur Proyek: 35 tahun Jenis Kendaraan : sesuai dengan standard dalam perhitungan Vehicle Operating Cost Saving. Vehicle operating cost savings

  21. Rumus : Travel Time Saving Benefit for Passengers : Time Cost wth or wthout = Travel time * LHR * pnp. Rata-rata/ kendaraan * 365 * upah rata- rata penumpang per jam. Dimana : LHR = volume lalu lintas harian rata-rata kendaraan. Pnp.rata-rata/kendaraan = jumlah penumpang rata-rata pada setiap jenis kendaraan. Travel Time Saving Benefit for Passengers: (Time Cost Without Tol Cipularang-Time Cost With Tol Cipularang) Travel time savings

  22. Analisis Perekonomian Purwakarta LQ  secara rata-rata memiliki 5 sektor basis: - sektor industri pengolahan (LQ = 1.043) - sektor listrik, gas, dan air bersih (LQ = 1.257) - sektor bangunan (LQ = 1.028) - sektor perdagangan, hotel, dan restoran (LQ = 1.281) - sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (LQ=1.557) - sektor dengan nilai LQ terendah adalah : - sektor pertanian (LQ = 0.738) - sektor pertambangan dan penggalian (LQ = 0.053) - sektor pengangkutan dan komunikasi (LQ = 0.817) - sektor jasa-jasa (LQ = 0.743) Hasil Estimasi

  23. Laju Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan Pada PDRB Purwakarta tabel 7

  24. Masukan/Input dan kegiatan/Activities (kolom 1 baris 5) indikator kinerja sumber pembuktian asumsi2 penting Evaluasi dampak - Tahap Pra Konstruksi - Tahap Konstruksi - Tahap Pasca Konstruksi Keluaran/Output bangunan fisik jalan tol Cipularang (kolom 1 baris 4) Hasil/ Outcomes (kolom 1 baris 3)  meningkatnya volume lalu lintas kendaraan yang melewati tol Cipularang, memperpendek jarak dan waktu tempuh perjalanan, mengurangi terjadinya penumpukan kendaraan di pintu tol Cikampek. Manfaat/Benefits (kolom 1 baris 2) memperlancar lalu lintas sepanjang tol, meningkatkan daya tarik investasi, vehicle operating cost savings, travel time cost saving benefit for passengers, accident cost saving, menarik sebagian lalu lintas asal/tujuan Jakarta-Bandung. Sasaran/Dampak/Impacts (kolom 1 baris 1) - meningkatkan aksesibilitas jalan tol /jakrata- Cikampek dan Padalarang-Bandung-Cileunyi - mengurangi kemacetan di persimpangan sebidang di Cikopo, Sadang, dan Padalarang -mengurangi beban lalu lintas pada jalan arteri primer - meningkatkan kegiatan ekonomi dan mempercepat pengembangan wilayah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi (PDRB) di sekitar ruas jalan tol. Sasaran akhir (Goals) (kolom1 baris 1) - meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat. Kerangka Kerja Logis (Logframe)Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang

  25. Skema Analisis Manfaat dan Biaya (Benefits And Costs) Dari Infrastruktur Transportasi Skema 1

More Related