1 / 89

Teacher Profession in the 21 st Century: Challenges and Opportunities

Teacher Profession in the 21 st Century: Challenges and Opportunities. Profesi Pendidik di Abdad 21; Peluang dan Tantangan. John Pahamzah Seminar on Teacher Profession in the 21 st Century; Challenges and Opportunities May, 10 th , 2104, UMT Kota Tangerang , Banten.

cole
Download Presentation

Teacher Profession in the 21 st Century: Challenges and Opportunities

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teacher Profession in the 21st Century: Challenges and Opportunities

  2. ProfesiPendidik di Abdad 21; PeluangdanTantangan John Pahamzah Seminar on Teacher Profession in the 21st Century; Challenges and Opportunities May, 10th, 2104, UMT Kota Tangerang , Banten

  3. LatarBelakang1 • KualitasdanProfesionalisme Guru • TuntutanProfesionalisme Guru  Undang-undang • Tuntuan & Kebutuhan Guru berkualitas di lapangan • TantanganPeningkatanKualitasdanProfesionalisme Guru • UpayaPeningkatanProfesionalismeGuru yang sudahdilakukan. • Kelemahanupaya 3. OpsiPeningkatanKualitas & Profesionalisme Guru • Evaluasiterhadapstrategidanupaya yang telahdilakukan • Solusiuntukpeningkatankualitasdanprofesionalisme guru.

  4. LatarBelakang2 • Tantangan; Evaluasidansolusipeningkatankualitasdanprofesionalisme guru. • Peluang; Kurikulumbarudanpendikar (pendidikankarakter)

  5. PROFIL GURU/PENDIDIK • Guru harustaatberibadah • Guru harusdapatditeladani • Guru harusdapatmenumbuhkanminat/motivasi yang tinggiuntukbelajar (membangunmotivasi internal) • Guru harusdapatmemberdayakanpotensimurid (Guru Inspiratif).

  6. GURU/PENDIDIK Sebagai: Panggilanjiwa Profesi

  7. TARGET PENDIDIKAN Membangunmanusiaberakhlak/ berkarakter Membangunmanusiapembelajar

  8. Tuhantidakpernahmenciptakanmanusiaprodukgagal, tetapiseringkalimanusianyalah yang tidakbisamendidik(Ciptono)

  9. TUGAS UTAMA GURU/PENDIDIK • (1) Tugas utama Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. • Permen PAN Nomor 16/ 2009 Pasal 5Ayat (1)

  10. PP NO. 19/2005 SNP Pasal 19 ayat 1 Prosespembelajaranpadasatuanpendidikandiselenggarakansecara: • interaktif, • inspiratif, • menyenangkan, • menantang, • memotivasipesertadidikuntukberpartisipasiaktif, • sertamemberikanruang yang cukupbagiprakarsa, kreativitas, dankemandiriansesuaidenganbakat, minat, danperkembanganfisiksertapsikologispesertadidik

  11. TUJUAN MENGAJAR DAN MENDIDIK Meletakkanlandasankarakter yang kuatmelaluiinternalisasinilaidalampendidikan. Menumbuhkan/menanamkankecerdasanemosidan spiritual yang mewarnaiaktivitashidupnya. Menumbuhkankemampuanberfikirkritismelaluipelaksanaantugas-tugaspembelajaran.

  12. 4.Menumbuhkan kebiasaandankemampuanuntukberpartisipasiaktifsecarateraturdalamaktivitashidupnyadanmemahamimanfaatdariketerlibatannya. 5. Menumbuhkankebiasaanuntukmemanfaatkandanmengisiwaktuluangdenganaktivitasbelajar. 6. Menumbuhkanpolahidupsehatdanpemeliharaankebugaranjasmani

  13. TANTANGAN;Guru Profesional Dituntutmemilikikompetensi: • Pedagogi • Kepribadian • Sosial • Profesional

  14. KomponenPenilaianKinerja Guru 14 kompetensi Guru Kelas/Mata Pelajaran 17 kompetensi Guru BK/Konselor

  15. KompetensiGuru  Diuji

  16. KompetensiGuru  Manusia Ideal

  17. FaktaProfesionalismeGuru 1 1. Jumlah guru di seluruh Indonesia: + 2,9 jutaorang (2011/2012). Rasio guru muridadalah1:18. Korea, 1:30 danJerman, 1:20. Problemnyadistribusi guru yang tidakmerataantaradaerahperkotaandanperdesaan. 2. HasilUjiKompetensi: meskipunkontroversial HasilUjiKompetensiAwal (UKA) danHasilUjiKompetensi Guru (UKG) Nasional rata-rata masihrendah di bawahnilai rata-rata ideal: 6,5

  18. FaktaProfesionalismeGuru 2 3. Rata-rata perjenjang SMP: 49,41, SMA: 48,34, TK: 45,34, SD: 41,49 4. Dari keseluruhan guru yang berada di bawah rata-rata nasional: 42,93% di bawah S1 dan 57,07% lulusan S1 Dari keseluruhan guru yang lulusan S1: 48,96% lulusan LPTK Swasta 18,11% LPTK Negeri 14,24% lulusan UT 18,69 % tidakmencantumkanriwayatpendidikan Sumber PPPPTK Penjasdan BK, NaharusSurur

  19. FaktaProfesionalismeGuru 3 Materi UKG: KompetensiPedagogi & Profesional. Lalubagaimanadengan? 3. KompetensiKepribadian: a. Bertindaksesuainormaagama, hukum, sosial & kebudayaannasionalIndonesia b. Menunjukkanpribadi yang dewasadanteladan c. Etoskerja, tanggungjawab, banggamenjadi guru Guru sebagai model, teladandanpembentukkarakter

  20. FaktaProfesionalismeGuru 4 Materi UKG: KompetensiPedagogi & Profesional. Lalubagaimanajugadengan? 4. KompetensiSosial: a. Bersikapinklusif, bertindakobyektif, tidakdiskriminatif b. Komunikasisesamaguru, tenagapendidikan, orang tuapesertadidik, danmasyarakat Guru sebagaipanutan, baik di lingkungansekolahmaupunmasyarakat

  21. PeningkatanProfesionalisme Guru 1 Strategidanupaya: • In-service (Dalamjabatan): a. DIKLAT Berbagaibentukpendidikan/latihan TingkatNasional : P4TK, P3G Propinsi : LPMP, LPTK (PLPG) Kab/Kota: DinasPendidikan Gugus/Rayon/Wilbi: KKG/MGMP Sekolah : In house Training/MGMP Sekolah

  22. PERAN LEMBAGA TERKAIT PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU KEMENDIKNAS PPPPTK Nasional DINAS PROV. LPTK LPMP Propinsi Kab/Kota DINAS KAB/KOT (PENGAWAS SEKOLAH) KKG/ MGMP/ MGBK SEKOLAH koordinasi komando

  23. PeningkatanProfesionalisme Guru 2 Strategidanupaya: • In-service (Dalamjabatan): b. Pendidikanlanjutan LPTK 1). Penyetaraan S1 2). S2 3). S3 Baikmelaluibeasiswamaupunswadaya

  24. PeningkatanProfesionalisme Guru3 Strategidanupaya: 2. Pre-service (Sebelumbertugas) a. PendidikanKeguruan LPTK NegeridanSwasta Agama danUmum DalamdanLuarNegeri b. Rekrutmen Guru

  25. PeningkatanProfesionalisme Guru4 Ada apadenganpendidikandanpelatihan yang dilakukanselamaini: 1. Peserta 2. Materi 3. DisaindanPendekatan 4. Metode/StrategiPembelajarannya 5. Kegiatanpascapelatihan

  26. TantanganPeningkatanProfesionalisme Guru1 Gambarankegiatanpendidikandanpelatihanselamaini: • Pesertabiasanyaperwakilandarisatusekolahsatu orang/dua orang darisatukecamatan. • Materidisusunolehnarasumber yang tidakmengajar di sekolahdantidakmengetahuipermasalahan yang dihadapi guru di lapangan.

  27. TantanganPeningkatanProfesionalisme Guru2 Gambaranpendidikan & pelatihanselamaini: 3. Disaindanpendekatan: belumsepenuhnyamempertimbangkanberbagaipendekatanmutakhirtermasukandragogi, active learning, experiential learning, multiple intelligence, collaborative learning, dll. 4. Metode/strategi: lebihbanyakmenggunakanmetodeceramahdengansedikitparktikataubahkantanpapraktik. 5. Setelahpelatihantidakadapendampinganatautindaklanjutlainnya.

  28. OpsiPeningkatanProfesionalisme Guru1 Bilabegitupelatihanselamaini, maka: • Janganharapkanadaperubahan di sekolahjikahanyasatusekolahsatu/dua orang. Perubahanharusdigerakkansecarasinergisolehbanyak orang. Libatkanlebihbanyakpeserta perubahansecaramasif. Trainer turunke Daerah bukanpesertake Jakarta. • Materiharusdisusundenganberdasarkankebutuhan guru di lapangan. Need assessmentpra-pelatihansatukeniscayaan. Sharingdengan guru di lapangan, wajib.

  29. OpsiPeningkatanProfesionalisme Guru2 Bilabegitupelatihanselamaini, maka: • Disain& pendekatanharussepenuhnyamempertimbangkanpendekatanandragogi, experintial learning, multiple intelligence, collaborative learning, active learning, otakkiri/kanan, student centered learning, dll. • Metode/strategi: lebihbanyakpraktikdanmengurangiceramah; 75% : 25%. • Setelahpelatihanharusadapendampingan, lokakarya, penagihansampai seminar danpameran.

  30. OpsiPeningkatanProfesionalisme Guru3 Upaya yang telahdilakukanselamaini: • In-service: b. Pendidikanlanjutan LPTK: Penyetaraan S1/S2/S3 • Kurikulum  materi, pendekatan, strategi, metodefokuskekebutuhandankeadaan guru di lapangan. • Kualitas/mutululusan jaminanketercapaian guru profesional  PKB • Service after graduation adakahupayapelayananpaskakelulusan. Upayainimensyaratkanhubungan yang dekatdanintensifantara LPTK denganusernya, yaitusekolah, dinas, kemenag.

  31. OpsiPeningkatanProfesionalisme Guru4 Upaya yang telahdilakukanselamaini: 2. Pre-service: • Kurikulum  user orinted, fokusdanberbasiskebutuhan, kerjasamaintensifdengansekolahdan guru. • Integrasi kecakapanhidup & pendidikankarakter • Pendekatan, strategi/metodepembelajaran aplikasikanpenemuanmutakhir. • Praktik+ PraktikPraktikum Profesional

  32. OpsiPeningkatanProfesionalisme Guru4 Upaya yang telahdilakukanselamaini: 2. Pre-service: • Kualitas/mutululusan jaminanketercapaian guru profesional  kelulusansertifikasi • Service after graduation pelayananpaskakelulusan.Kontakkontinudengan alumni danpendataan alumni • Sertifikasi LPTK denganmelibatkanlembaga lain (LPMP) danuser (Dinas/Kemenag)

  33. Peningkatan Peningkatankualitasdanprofesionalisme guru adalahtanggungjawabbanyakpihak: • Pemerintahpusat • PPPPTK/PPPG • LPTK • LPMP • Pemerintah (prop, kab/kota; dinas/kemenag) • PengawasSekolah • MGMP/KKG/MGBK/KKKS,dll • Sekolah • Pihak lain yang concern dan care denganPendidikan

  34. Pihak-pihak Di sampingpihak-pihaktersebutpeningkatankualitasdanprofesionalisme guru adalahtanggungjawab….. Guru itusendirisebagaiseorangprofesional

  35. Evaluasi Evaluasiberbagaiupayaselamaini, Perbaikiapa yang kurang/lemah/keliru, Libatkanlebihbanyakpihak agar care dan concern… Bukanpekerjaanmudah, tapisangatbisadilakukan. Kita pastibisa!!!

  36. PELUANG; KURIKULUM BARU PENDIKAR/PENDIDIKAN KARAKTER

  37. F K I P FKIP BerkarakterKuatdanCerdas

  38. BeranikarenaBenar

  39. Law of The Harvest: • Tanamlah pemikiran nanti akan menuai tindakan • Tanamlah tindakan nanti akan menuai kebiasaan • Tanamlah kebiasaan nanti akan menuai karakter • Tanamlah karakter nanti akan menuai nasib • (Bernard Shaw)

  40. When wealth is lost, nothing is lost • When health is lost, something is lost • When character is lost, everything is lost • Apabila kehilangan harta, sebenarnya tidak ada yang hilang • Apabila kehilangan kesehatan, sebenarnya ada sesuatu yang hilang • Apabila kehilangan karakter, segalanya akan hilang • (Billy Graham)

  41. Waste your money and you only out of money but waste you time and you have lost a part of your life (Michael Leboeut)

  42. Tujuan Pendidikan dan Pengajaran(UU No. 4 Tahun 1950 Bab. II pasal 3) ”membentukmanusiasusila yang cakapdanwarganegara yang demokratissertabertanggungjawabtentangkesejahteraanmasyarakatdantanah air”.

  43. Tujuan Pendidikan Nasional(UU No. 2 Tahun 1989 ttg SPN Bab II pasal 4) • ”PendidikanNasionalbertujuanmencerdaskankehidupanbangsadanmengembangkanmanusia Indonesia seutuhnya, yaitumanusia yang berimandanbertaqwaterhadapTuhan Yang MahaEsadanberbudipekertiluhur, memilikipengetahuandanketerampilan , kesehatanjasmanidanrohani, kepribadian yang mantapdanmandiriserta rasa tanggungjawabkemasyarakatandankebangsaan”.

  44. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional(UU No. 20/2003 ttg SPN Bab II pasal 3) • “Pendidikannasionalberfungsimengembangkankemampuandanmembentukwataksertaperadabanbangsa yang bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa, bertujuanuntukberkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab”.

  45. FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL UUNo.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 Fungsi Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 46

  46. KOMPETENSI LULUSAN • Kompetensi lulusan program pendidikan: - Pengetahuan; - Sikap; dan - Keterampilan • Konsekuensinya proses pembelajaran harus melibatkan dan mengarah pada tercapainya ketiga aspek tersebut

  47. KERIKULUM SEBAGAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Menentukan kompetensi lulusan (Standar Kompetensi Lulusan)  Kurikulum jenjang satuan pendidikan.

  48. SISTEM PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Hasil akhir pendidikan yang harus dicapai peserta didik (keluaran)  dirumuskan dalam kompetensi lulusan. • Kandungan materi yang harus diajarkan kepada dan dipelajari oleh peserta didik (masukan/standar isi)  dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan. • Pelaksanaan pembelajaran (proses, termasuk metode)  agar ketiga aspek dapat tercapai. • Penilaian kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran  untuk memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran sesuai rencana.

  49. RANAH SIKAP • Sikap spiritual  membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa. • Sikap sosial  membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.

More Related