1 / 51

Modul 8: Penjadwalan

Modul 8: Penjadwalan. ISI MODUL 8:. Penjadwalan. Jadwal Proyek Definisi Kegiatan Pentahapan Kegiatan Perkiraan Durasi Kegiatan Pengembangan Jadwal Bar Chart CPM PDM Perbandingan CPM dan PDM. Daur Hidup Proyek (review). Penjadwalan. Project formulation process. Planning process.

cleo
Download Presentation

Modul 8: Penjadwalan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Modul 8: Penjadwalan

  2. ISI MODUL 8: Penjadwalan Jadwal Proyek Definisi Kegiatan Pentahapan Kegiatan Perkiraan Durasi Kegiatan Pengembangan Jadwal Bar Chart CPM PDM Perbandingan CPM dan PDM

  3. DaurHidupProyek (review) Penjadwalan Project formulation process Planning process Engineering and design process Construction process Use management process Disposal process Need User Requirements Project Feasibility And scope Project Engineering And design Project Field engineering And construction Facility use and management Facility demolition Or conversion Awareness of need Project Concept formulation Project Scope definition Full Project description Project Completion and Acceptance For use Fulfillment Of need

  4. JadwalProyek • Sebagai alat untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian suatu proyek berikut tahapan dan durasi untuk tiap kegiatan yang ada dalam proyek. • Tahapan serta durasi untuk penyelesaian tiap kegiatan bertujuan untuk mendapatkan penyelesaian proyek yang tepat waktu dan ekonomis.

  5. FungsiJadwalProyek • Memperkirakan waktu penyelesaian proyek, diperlukan bagi pelaksana untuk mengatur penggunaan sumber daya proyek untuk mempercepat atau memperlambat kemajuan pelaksanaan proyek. • Memperkirakan waktu mulai dan selesai tiap kegiatan yang ada dalam proyek, bagi pelaksana proyek hal ini berguna untuk pengaturan tenaga kerja, alat, dan material yang dibutuhkan. • Mengelola cash flow proyek. Pemilik dapat merencanakan pembayaran bulanan pada pelaksana, sebaliknya kemajuan pelaksanaan yang terlihat dalam jadwal dapat digunakan pelaksana untuk menagih biaya pelaksanaan proyek pada pemilik. • Mengevaluasi pengaruh dari perubahan waktu penyelesaian proyek dan biayanya. Melalui perkiraan adanya perubahan jadwal, pemilik dapat mengevaluasi adanya potensi tambahan biaya pelaksanaan apabila nantinya terjadi permintaan perubahan jadwal. • Sebagai catatan kemajuan pelaksanaan proyek. • Jadwal yang selalu di update dapat digunakan sebagai alat untuk klaim atau untuk permintaan tambahan waktu.

  6. DefinisiKegiatan • Bertujuan untuk memberikan gambaran detail tentang kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu proyek, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur, dianggarkan, dijadwalkan dan dikendalikan dengan baik. • Teknik yang umum digunakan untuk mendefinisikan kegiatan proyek adalah WBS (Work Breakdown Structure).

  7. PentahapanKegiatan Didasarkan atas logika ketergantungan • Ketergantungan Alamiah Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat kegiatan itu sendiri, misalnya pemasangan formwork balok dilaksanakan setelah pemasangan perancah karena meskipun tersedia cukup sumber daya, bila perancah belum selesai pemasangannya maka pelaksanaan pekerjaan formwork balok belum dapat dimulai • Ketergantungan Sumber Daya Sebagai contoh kegiatan pengecoran balok tidak dapat dilakukan bersamaan dengan fabrikasi rangka baja atap karena kurangnya tenaga kerja dan dana, sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan berurutan.

  8. ContohTahapanKegiatan

  9. PerkiraanDurasiKegiatan • Durasi (waktu) yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan proyek dari awal sampai akhir. Durasi kegiatan umumnya dinyatakan dalam jam, hari, atau minggu. • Dapat dihitung berdasarkan volume kegiatan dibandingkan dengan produktivitas alat dan tenaga kerja, yang dirumuskan sebagai berikut :

  10. ContohDurasiKegiatan Catatan: Tidak semua produktivitas pekerjaan berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja.

  11. PengembanganJadwal Teknik yang biasa dipakai untuk pengembangan jadwal proyek konstruksi adalah : • Bar Chart/Gantt Chart • Critical Path Method (CPM) • Precedence Diagram Method (PDM)

  12. Bar Chart (1) • Bar chart merupakan kumpulan kegiatan yang termuat pada kolom vertikal dengan durasi yang direpresentasikan pada skala horizontal. • Setiap batang (bar) pada bar chart menjelaskan kapan suatu kegiatan dimulai dan kapan suatu kegiatan selesai.

  13. Bar Chart (2) Langkah pembuatan bar chart : • Menentukan kegiatan apa saja yang akan dimuat dalam bar chart • Melakukan perkiraan durasi untuk tiap kegiatan yang dimuat dalam bar chart • Menentukan keterkaitan (tahapan) antar kegiatan • Melakukan plotting bar pada bar chart

  14. Contoh Bar Chart

  15. SifatBar Chart Keunggulan bar chart : • Sederhana sehingga mudah dibaca dan dimengerti • Dapat memantau dan mengendalikan kemajuan proyek bila digabungkan dengan metode lain, seperti kurva S Kelemahan bar chart : • Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain • Sukar untuk mengadakan perbaikan atau pembaharuan (updating), karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bar chart baru • Untuk proyek berukuran sedang dan besar, terutama yang bersifat kompleks, penggunaan bar chart akan menghadapi kesulitan.

  16. KurvaS • Memberikan gambaran kemajuan pekerjaan dengan waktu yang direpresentasikan terhadap bobot penyerapan biaya. • Pada Kurva S, diasumsikan bahwa biaya setiap item kegiatan terdistribusi secara merata selama durasinya, penyesuaian distribusi biaya harus dilakukan jika dipandang perlu. • panjang batang pada bar chart menggambarkan durasi kegiatan dapat dikonversikan kepada biaya (dalam bentuk % bobot biaya) yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. • Setiap satuan waktu (hari, minggu atau bulan) dapat dijumlahkan vertikal ke bawah yang berarti biaya yang harus dikeluarkan pada waktu yang bersangkutan. • Biaya-biaya ini dijumlahkan secara kumulatif untuk satuan waktu berikutnya sehingga total jumlah keseluruhan pada akhir proyek mencapai 100%. • Titik-titik tersebut dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk kurva S.

  17. ContohAplikasi Bar Chart danKurva S MS-Visio MS-Excel MS-Project GnomePM

  18. JaringanKerja (Network Schedule) Teknik yang dipakai : • Critical Path Method (CPM) atau Activity on Arrow (AOA) • Precedence Diagram Method (PDM) atau Activity on Node (AON) Informasi yang diberikan Network Schedule: • Perkiraan durasi penyelesaian proyek • Kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dan hubungannya dengan penyelesaian proyek • Pengaruh kelambatan dari suatu kegiatan terhadap jadwal penyelesaian proyek

  19. CPM • Merupakan AOA (Activity on Arrow) karena kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa

  20. TerminologiCPM Terminologi dan rumus-rumus perhitungan • ES : Earliest Start Time adalah waktu paling awal suatu kegiatan (earliest start) • EF : Earliest Finish Time adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan (earliest finish) • LS : Latest Allowable Start Time adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan (latest start) • LF : Latest Allowable Finish Time adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian proyek (latest finish) • D : adalah durasi dari suatu kegiatan.

  21. Forward Pass • Mulai dari kegiatan yang paling awal sampai ke kegiatan paling akhir, dirumuskan : • EF = ES + D atau EF(i-j) = ES(i-j) + D(i-j) • Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal ditambah durasi kegiatan yang bersangkutan. • Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

  22. Backward Pass • Mulai dari ujung kanan (waktu terakhir penyelesaian proyek). • LS = LF – D atau LS(i-j) = LF(i-j) – D(i-j) • Waktu mulai paling akhir adalah sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi durasi kegiatan yang bersangkutan. • Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka waktu selesai paling akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

  23. JalurKritis • Menunjukkan urutan kegiatan yang mempunyai jumlah waktu penyelesaian terlama dan jumlah waktu tersebut merupakan waktu proyek yang tercepat. • Ciri-ciri: • Pada kegiatan pertama : ES = LS = 0 • Pada kegitan terakhir : LF = EF • Total Float : TF = 0

  24. Total Float • Menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan • TF = LF – EF = LS – ES • TF = L(j) – E(i) – D(i-j)

  25. Free Float • Besarnya Free Float suatu kegiatan adalah sama dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan berikutnya ataupun semua peristiwa yang lain pada network schedule. • Free Float kegiatan A : • FF(1-2) = ES(2-3) – EF(1-2)

  26. Dummy • Untuk memperlihatkan adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa. • Tidak memerlukan waktu (durasi) dan digambarkan sebagai garis putus-putus.

  27. ContohPerhitunganCPM (1)

  28. ContohPerhitunganCPM (2) Jaringan Kerja berdasarkan Tabel :

  29. ContohPerhitunganCPM (3) Forward Pass Jalur Kritis Backward Pass

  30. Latihan 1 Berdasarkan tabel tersebut, buatlah suatu diagram CPM dan tentukanlah nilai ES,EF, LS, LF, Total Float, Free Float untuk masing-masing kegiatan.

  31. PDM • Merupakan Activity on Node (AON) karenakegiatanproyekdirepresentasikandalam node yang berbentukkotak.

  32. Lead dan Lag Positive lag (disebut lag saja), digunakan pada situasi dimana suatu kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai setelah waktu lag habis Negative lag (bisa juga disebut lead), digunakan pada situasi dimana suatu kegiatan berikutnya (succeeding activities) dapat dimulai sebelum kegiatan yang mendahuluinya (preceding activities) selesai

  33. LogikaKetergantungan Logika Ketergantungan (Logical Relationship) PDM : • Finish to Start (FS) • Start to Start (SS) • Finish to Finish (FF) • Start to Finish (SF)

  34. Finish to Start Kegiatan yang mengikuti (succeeding activities) hanya dapat dimulai jika kegiatan yang mendahului (preceding activities) telah selesai. FS dengan Zero Lag dan Positive Lag FS dengan Negative Lag

  35. Start to Start Menjelaskanhubunganantaraduakegiatan yang dapatdimulaisecarabersamaan SS dengan Positive Lag dan Zero Lag

  36. Finish to Finish Menunjukkan hubungan penyelesaian antara dua kegiatan FF dengan Positive Lag dan Zero Lag

  37. Start to Finish • Menjelaskan hubungan antara selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu. • Sebagian porsi dari kegiatan terdahulu harus selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh diselesaikan SF logical relationship

  38. Forward Pass (1) • Diambil angka ES terbesar bila lebih dari satu kegiatan bergabung • Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor) dan (j) bagi kegiatan yang sedang ditinjau • Waktu awal dianggap nol • Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES(j) adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES(i) atau EF(i) ditambah konstrain yang bersangkutan

  39. Forward Pass (2) ES(j) = pilih angka terbesar dari • ES(i) + SS(i-j) atau • ES(i) + SF(i-j) – D(j) atau • EF(i) + FS(i-j) atau • EF(i) + FF(i-j) – D(j) Waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau EF(j) • EF(j) = ES(j) + D(j)

  40. Backward Pass (1) • Bila lebih dari satu kegiatan bergabung maka diambil angka LS terkecil • Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya • LF(i) adalah waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang sedang ditinjau yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF ditambah konstrain yang bersangkutan

  41. Backward Pass (2) LF(i) = pilihangkaterkecildari • LF(j) – FF(i-j) atau • LS(j) – FS(i-j) atau • LF(j) – SF(i-j) + D(i) atau • LS(j) – SS(i-j) + D(j) Waktumulai paling akhirkegiatan yang sedangditinjau LS(i) • LS(i) = LF(i) – D(i)

  42. JalurKritisdan Float Syarat jalur kritis pada PDM adalah : • ES = LS • EF = LF • LF – ES = D Float pada PDM adalah : • Total Float (TF) = LS – ES • Free Float (FF) : • untuk konstrain FS atau SS, FF = (ES of succeeding activity) – (EF of the constraint) • untuk konstrain SF atau FF, FF = (EF of succeeding activity) – (EF of the constraint)

  43. PerhitunganPDM (1)

  44. PerhitunganPDM (2) Forward Pass untuk menentukan ES dan EF

  45. PerhitunganPDM (3) Kegiatan Kritis Backward Pass untuk menentukan LS dan LF

  46. Latihan 2 Buatlah diagram PDM dan hitunglah ES, EF, LS, dan LF.

  47. PerbandinganCPM dan PDM (1) Keunggulan PDM : • Mampu menyajikan hubungan antar kegiatan secara lebih sederhana • Tidak memerlukan dummy dan tambahan detail untuk menunjukkan kegiatan yang tumpang tindih (overlap) • Sesuai untuk digunakan pada kegiatan yang bersifat reperitif (berulang) seperti pada konstruksi jalan raya atau konstruksi gedung bertingkat Keunggulan CPM : • Mampu menyajikan hubungan yang berlangsung di antara dua kegiatan yang secara parsial berlangsung bersamaan, • Lebih mudah untuk mengukur keterlambatan (delay) serta mengetahui akibat yang ditimbulkannya.

  48. PerbandinganCPM dan PDM (2) Kegiatan konstruksi pipa di bawah tanah dalam format CPM Kegiatan konstruksi pipa di bawah tanah dalam format PDM

  49. ContohAplikasi PDM MS-Visio MS-Project

  50. Pustakalebihlanjut… • Abduh, M., Rosyad, A.Y., Hadi, S., dan Yudha, R. (2007) “Spreadsheet Application for Small Enterprises in Managing Construction Projects”. Proceedings of the 1st International Conference of European Asian Civil Engineering Forum, UPH, September 26-27, Tangerang, Indonesia.

More Related