1 / 9

NORMAL

Diabetik retinopati menyebabkan 4,8% kebutaan di seluruh dunia yang diderita sekitar 1,8 juta orang Kontrol secara teratur dan pengendalian gula darah penderita diabetes melitus dapat mencegah diabetik retinopati dan bagi penderita dilakukan perawatan dengan sinar laser. DIABETIK RETINOPATI.

Download Presentation

NORMAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Diabetik retinopati menyebabkan 4,8% kebutaan di seluruh dunia yang diderita sekitar 1,8 juta orang • Kontrol secara teratur dan pengendalian gula darah penderita diabetes melitus dapat mencegah diabetik retinopati dan bagi penderita dilakukan perawatan dengan sinar laser DIABETIK RETINOPATI NORMAL

  2. KONJUNGTIVITIS • Radang pada konjungtiva (lapisan luar mata yang menutupi sklera) karena virus/bakteri • Dapat pula disebabkan alergi kosmetik, obat, debu, maupun serbuk sari tumbuhan • Selain itu dapat karena iritasi terhadap mata • Mata merah dan berair, bengkak, pelupuk mata melekat, terasa sakit • Terhadap konjungtivitis karena bakteri diobati dengan antibiotik, sedangkan bila karena alergi dapat diberikan antihistamin • Radang mata karena bakteri dan virus mudah menular melalui udara, air, dan sentuhan

  3. PTERIGIUM • Pterigium merupakan pertumbuhan pada konjungtiva • Pterigium umumnya terjadi pada usia 20 – 30 tahun, dan lebih banyak pada lelaki • Mata mengalami iritasi, merah, sensitif terhadap sinar, berair, diplopia (pandangan ganda), dan meningkatkan astigmatisme

  4. Pterigium dapat kemudian tidak berkembang, namun dapat pula terus tumbuh sampai ke kornea dan menganggu pengelihatan hingga perlu dioperasi • Paparan sinar ultra violet, debu, angin, dan bahan kimia merangsang terjadinya pertumbuhan • Pencegahan dengan menhindari paparan sinar matahari, debu dan angin

  5. ONKOSERIASIS • Onkoseriasis banyak terdapat di afrika dan amerika latin, terutama di daerah sungai • Onkoseriasis disebabkan cacing parasit Onchocerca volvulus, penularan melalui larvanya yang disebarkan oleh lalat hitam (Simulium damnosum) yang banyak hidup di daerah sungai di afrika. • Larva yang terdapat pada tubuh dapat bermigrasi ke daerah mata menyebabkan radang, perdarahan, dan akhirnya buta • Pencegahan dilakukan dengan pembasmian lalat hitam serta bagi yang telah terkena diobati dengan ivermectine

  6. KELAINAN REFRAKSI: • Miopia • Hipermetriopia • Astigmatisme • Presbiopia EMETROPIA (normal): Fokus cahaya tepat di retina

  7. Refraksi: kemampuan mata untuk meneruskan sinar hingga fokusnya terletak pada retina • Kelainan refraksi: fokus sinar tidak terletak di retina • Tajam pengelihatan (visual acuity): kemampuan melihat yang memberikan rincian dan bentuk benda (disebut juga pegelihatan sentral) Tajam pengelihatan diperiksa dengan kartu Snellen (Snellen chart) dan hasilnya disebut notasi Snellen (Snellen notation)

  8. Pemeriksaan dengan kartu snellen: pasien berdiri pada jarak 20 kaki (6 meter) • Bila keadaan normal, notasi Snellennya 20/20 (6/6) yaitu pasien dapat melihat pada jarak 20 kaki (6 meter) terhadap obyek yang pada orang normal dapat dilihat pada jarak 20 kaki (6 meter) • Bila notasi Snellen 20/40 (6/12) berarti terhadap obyek yang oleh orang normal dapat dilihat pada jarak 40 kaki (12 meter), namun pada pasien tersebut baru dapat terlihat pada jarak 20 kaki (6 meter)

More Related