1 / 14

Remote sensing / Penginderaan jauh

D. A. H. E. B. B. G. F. C. Source : Wikantika. Remote sensing / Penginderaan jauh.

Download Presentation

Remote sensing / Penginderaan jauh

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. D A H E B B G F C Source : Wikantika Remote sensing / Penginderaan jauh Apa penginderaan jauh ?: “Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi pengumpulan informasi tentang permukaan bumi berdasarkan perekaman enerji pantul dan pancaran obyek, pemrosesan, analisis dan pengaplikasian informasi tersebut. (A) Sumber enerji atau iluminasi (E) Transmisi, penerimaan dan pengolahan (B) Radiasi dan atmosfer (F) Stasiun bumi dan penyimpanan data (C) Interaksi dengan obyek (G) Interpretasi dan analisis (D) Perekaman enerji oleh sensor (H) Aplikasi

  2. Contoh citra satelit Citra satelit LANDSAT Resolusi 30 meter Citra satelit ASTER JAPAN Resolusi 15 meter Citra satelit SPOT FRANCE Resolusi 5 meter

  3. Source : Wikantika Contoh citra satelit QUICKBIRD USA Resolusi 60 cm

  4. Persaingan teknologi satelit remote sensing

  5. Source : Wikantika Aplikasi remote sensing • Land: • rocks, minerals, land use and land cover, vegetation, DEM, snow and ice, urban growth, environmental studies, … • Ocean: • ocean color, sea surface temperature, ocean winds, … • Atmosphere: • temperature, precipitation, clouds, ozone,, …

  6. Sistem Informasi Geografik (SIG) Basis data spasial Data masukan (input) peta, foto udara, data statistik, tabel, dsb Keluaran (output) peta, laporan, gambar 3D, dsb Sistem Pengelolaan Basis Data • Manipulasi • Analisis • Pemodelan (modeling) Penyimpanan (storage) Sistem Informasi Geografis sebuah sistem informasi yang didesain untuk mengatur, menyimpan, menganalisis dan menyajikan data/informasi geografis (spasial) dengan stand alone dan network Source : Albertus

  7. Sistem Informasi Geografis • Hal yang harus diperhatikan dalam membagun SIG : • Hardware • Software • Brainware • Data • Keorganisasian (team work) • Penyajian user friendly Source : Bobby D.P

  8. Trend teknologi Geospasial Source : Wikantika

  9. Trend teknologi geospasial • Open source (ILWIS, GRASS, QGIS) • Foto udara format kecil dengan remote kontrol • Satelit Quickbird (citra satelit res. Tinggi) • Satelit ALOS • Satelit MODIS • Google earth • Chip GPS • Dynamic GIS on the web

  10. Trend open source • Fenomena open source (ILWIS, GRASS,QGIS) - IGOS (Indonesia Go Open Source) - IGORSOS (Indonesia Go Remote Sensing Open Source) Kebutuhan pengguna teknologi geoinformasi yang semakin meningkat menimbulkan dampak terhadap pengembangan teknologi geoinformasi yang tepat guna; Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi geoinformasi yang sangat murah; Prospek pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi geoinformasi;

  11. PRISM AVNIR-2 SAR Antenna Trend citra satelit : ALOS Diluncur kan oleh JAXA-Japan tahun 2006 lalu. Satelit Three in One, mempunyai 3 alat system perekam PALSAR, AVNIR 2 dan PRISM. PALSAR merupakan sensor aktiv radar yang dapat tembus awan, cocok sekali untuk negara indonesia yang yang beriklim tropis (banyak awan), AVNIR-2 mempunyai 4 band baik untuk identifikasi permukaan darat dan PRISM sangat baik untuk pembentukan topografi (3D) permukaan

  12. Perkembangan GeoInformatik di Indonesia Berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya teknologi Information and Communication Technology (ICT). Hal lain adalah tumbuhnya kesadaran akan pentingnya pemecahan suatu masalah dengan memanfaatkan data dan informasi geospasial (geospatial awareness) disamping munculnya kesadaran bahwa di Indonesia khususnya, banyak terjadi bencana alam (disaster awareness). Namun kondisi perkembangan tersebut kurang begitu kondusif dikarenakan koordinasi dan organisasai yang sangat lemah. Inkonsisten kebijakan Project Oriented Overlap Project Overlap kewenangan Kekuasaan dan modal Tidak membumi Kurang terbuka dan sosialisasi Konsultan & suplier Belum kearah industri Modal kecil

  13. Perkembangan GeoInformatik di Indonesia masa akan datang .. Adanya kerjasama yang sinergis guna terciptanya infrastruktur GeoInformatik yang andal, sebagai landasan tersedianya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi pembangunan

  14. Penutup Teknologi geoinformatik sangat dibutuhkan untuk pembuat kebijakan, kurang lebih 80% pengambil/pembuat keputusan berdasarkan geoInformatik (The ISO BULLETIN, July 2001) Perlu adanya payung hukum dari pemerintah untuk mengatur dan menciptakan infrastruktur GeoInformatik yang handal. Wassalam

More Related