1 / 19

MENULIS ESAI

MENULIS ESAI. ESAI DESKRIPSI / LUKISAN. Materi Ajar Penulisan Kreatif. Pengertian. Esai dipandang sebagai usaha untuk melahirkan pandangan mengenai suatu subjek dengan bentuk yang pendek serta dengan cara Penuturan yang sebaik-baiknya

camila
Download Presentation

MENULIS ESAI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENULIS ESAI ESAI DESKRIPSI / LUKISAN Materi Ajar Penulisan Kreatif

  2. Pengertian • Esai dipandang sebagai usaha untuk melahirkan pandangan mengenai suatu subjek dengan bentuk yang pendek serta dengan cara Penuturan yang sebaik-baiknya • Esai lukisan adalah esai yang melukiskan sesuatu objek, seperti keadaan alam, benda hidup atau mati,tempat (daerah, kota negeri, dusun dsb). Esai lukisan dapat digolongan sebagai karangan pengetahuan adapula yang tergolong karangan kesusateraan

  3. Syarat Penulisan Esai Bagaimana Menulis esai sesuai aturan ?

  4. 1. Kesatuan dan Keseutuhan • Esai harus merupakan karangan yang utuh dan selesai, merupakan keutuhan yang bulat • Kesatuan esai dinyatakan dengan pemusatan pada satu hal yang menjadi pokok pangkal karangan, dengan kata lain, pemusatan pada “tema”(esai deskripti), atau “kesan utama” (esai lukisan) • Penulis sudah tahu apa yang akan dibicarakan, mana yang layak dipercakapkan panjang, mana yang cukp ringkas, mana yang diutamakan dan mana pula yang harus disambilakukan

  5. 2. Perimbangan Luas • Dalam percakapan sebuah esai, harus selalu dicamkan rasa perimbangan luas (sense of proportion), yaitu hal-hal yang dibicarakan hanya berkenaan denga tema dan pokok pangkal ada yang bersifat kurang penting, penting, lebih penting dan paling penting • Semuanya diberi tempat yang layak, seimbang dengan tingkat kepentingannya. • Yang paling penting diberi tempat yang lebih luas daripada yang lebih penting, yang lebih penting diberi tempat yang lebih luas daripa ayang penting, dan yang penting diberi tempat lebih luas daripada yang kurang penting

  6. 3. Daya Tarik & Keaslian • Penulis harus berusaha membuat esainya asli, menarik, me­mikat. Tidak sekedar menumpahkan ide­idenya dalam kata-kata. Supaya menarik, esai lukisan tentu saja harus memilih hal­hal yang menarik perhatian untuk dilukis­kan, detail-detail yang relevan dan warna­warni kedaerahan, bukan hal-hal yang sudah klise, basi, atau banal.

  7. 3. Daya Tarik & Keaslian • Bila hendak menulis esai lukisan tentang "Sehari berlibur di Pantai", kita melukiskan bahwa kita berangkat ke pantai, berenang-renang di pantai, istirahat sambil makan bekal yang dibawa dari rumah, kemudian pulang, hasilnya barangkali adalah esai lukisan yang kurang menarik. Kita harus mencari dan menemukan hal-hal yang menarik per­hatian: seperti

  8. 3. Daya Tarik & Keaslian • Pemandangan warna-warni: berbagai kemah, kaca matahari, pakaian mandi; cerah atau hujan; perilaku orang mandi matahari; anak-anak yang membangun gunung atau rumah pasir; bermain-main; sibuk mencari kerang; orang yang belajar berenang, takut­takut mencebur untuk yang pertama kali; orang yang bersenang-senang berenang, menyelam, berski air; berselancar; pasir yang panas; tubuh, rambut, pakaian yang berlumur pasir; makan minum di pantai; kembali pulang: lelah, panas. gembira, masih terkenang akan laut; dsb.

  9. 4. Susunan Penyajian • Esai harus ter­susun paragraf demi paragraf yang kom­pak: hubungan paragraf yang satu dan pa­ragraf berikutnya nyata terasa dan keli­hatan karena ada keserasian isi, tetapi ga­gasan-gagasan yang bertalian dengan tema pada paragraf yang satu tidak bercampur dengan gagasan-gagasan yang bertalian dengan tema pada paragraf berikutnya. Susunan penyajian atau kerangka karang­an umum esai deskriptif adalah sebagai berikut:

  10. 4. Susunan Penyajian Pengantar Pengembangan Kesimpulan Dalam paragraf pertama, Anda harus membicarakan pokok pembicaraan secara umum dan kemudian melukiskannya secara terperinci dalam paragraf-paragraf berikutnya. Dalam paragraf terakhir Anda menutup atau menyimpulkan lukisan itu. Sebagai contoh, periksalah dengan seksama kerangka atau rencana karangan be­rikut ini, kemudian bacalah esainya.

  11. 4. Susunan Penyajian Judul : Berjalan-jalan pada hari Minggu pagi Tema/Ide utama : Sehari berjalan-jalan di kota tidak kalah menyenangkan dengan di luar kota. Rencana karangan:

  12. 4. Susunan Penyajian • Pengantar • Keputusan untuk berlibur satu hari melihat-lihat kota: alun-alun, taman­taman. Kesan-kesan pertama. • Pengembangan • 2. Tiba di alun-alun: orang-orang, bu­rung-burung merpati, patung. Keja­dian: anak laki-laki dan burung burung merpati. • 3. Meninggalkan alun-alun. Taman­taman umum: suasana berbeda

  13. 4. Susunan Penyajian 4. Kolam paling menarik. Aneka macam perahu. 5. Istirahat. Bergabung dengan orang ba­nyak: seorang laki-laki, model kapal. Kesimpulan 6. Tengah hari. Pulang. Heran bahwa ko­ta juga dapat menyenangkan.

  14. Contoh Esai Deskriptif • Biasanya saya suka menjelajahi daerah luar kota pada akhir minggu, tapi untuk hari Minggu itu saya ingin berganti suasana: jalan-jalan di kota, berkun­jung ke alun-alun kota dan taman-taman umum. Saya berangkat pagi-pagi benar; jalan jalan masih sepi. Belum terlihat orang-orang yang biasanya lari­lari pagi; belurn ada lalu lintas lalu lalang. Segala sesuatu masih lengang dan tenang.

  15. Contoh Esai Deskriptif • Akhirnya saya sampai di alun-alun kota. Saya terkejut karena di situ ada banyak sekali orang. Ada yang sedang memberi makan kepada burung-bu­rung merpati dan ada yang duduk-duduk di kaki sebuah patung yang tinggi. Saya mendekati mereka, duduk bersama mereka untuk menyaksikan pemandangan lebih dekat lagi. Paling senang saya melihat seorang anak lelaki yang mencoba menyuruh burung-burung merpati terbang dan hinggap dipundaknya. Iamenggenggam butir-butir jagung clan bila ada burung yang hinggap di tangannya, ia tertawa terpingkal-pingkal hingga burung itu ketakutan dan terbang.

  16. Contoh Esai Deskriptif • Sesudah beberapa lama, saya berjalan jalan ke taman-taman umum. Di sini suasananya sama sekali lain. Matahari sudah bersinar penuh dan hangat; udara penuh tawa ria. • Saya lebih tertarik melihat kolamnya karena di situ banyak orang telah datang untuk melayarkan perahu-perahu tiruan. Ada perahu kecil dengan layar merah menyala; ada perahu motor clan kapal layar yang elok. Semua itu bergerak menyeberangi kolam, melaju indah berkat angin yang meniup, dan para pemiliknya menunggu di seberang sana.

  17. Contoh Esai Deskriptif • Saya istirahat sejenak di bawah pohon. Kernudian saya bangkit lagi dan bergabung dengan orang­orang yang mengerubungi seorang laki-laki pemilik kapal layar tiruan besar yang termasyur, namanya "Dewa Ruci". Kapal ini sungguh bagus; saya kagum clan takjub memandangnya ketika kapal itu ditaruh pemiliknya di kolam clan bergerak megah di sela itik-itik dan angsa-angsa. • Ketika sudah rembang tengah hari, saya tinggalkan taman-taman itu clan perlahan-lahan mulai berj alan pulang. Saya sama sekali tidak menyesal tidak ber­I ibur ke iuar kota hari itu. Ternyata banyak hal yang dapat saya saksikan di kota hari Minggu itu – lebih banyak dari yang saya bayangkan.

  18. Latihan Tulislah kembali poin-poin dibawah ini sebagai esai deskriptif dengan menggunakan paragraf-paragraf yang diberikan di bawah ini. Nomor 1 - 2 masing-masing sebagai paragraf pengantar; nomor 3 - 4 sebagai paragraf isi (pengembangan) ; nomor 5 - 6 masing-masing sebagai paragraf penutup (kesimpulan) , pembuka dan penutup

  19. TERIMA KASIH

More Related