1 / 42

PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED

PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED. Dr. Selfi Renita Rusjdi M.Biomed Bagian Parasitologi FK UNAND. 1. IMMUNOCOMPROMISED. Immunocompromised : suatu keadaan menurunnya status imun seseorang baik status humoral atau seluler, atau keduanya hingga berakibat sangat rentan tehadap infeksi →

brooklyn
Download Presentation

PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED Dr. Selfi Renita Rusjdi M.Biomed Bagian Parasitologi FK UNAND 1

  2. IMMUNOCOMPROMISED • Immunocompromised : • suatu keadaan menurunnya status imun seseorang baik status humoral atau seluler, atau keduanya hingga berakibat sangat rentan tehadap infeksi → • imunodefisiensi • imunosupresi 2

  3. PENDERITA IMMUNOCOMPROMISED • Kelainan kongenital - genetik • Penyakit dasar : AIDS • Keganasan tu. Hematologic malignancies • Kemoterapi dan Radiasi • Pemakaian steroid jangka panjang dan imunosupresif agent • Transplantasi organ • Malnutrisi • Hosptalisasi • Splenektomi me↑ resiko infeksi 3

  4. INFEKSI PARASIT PADA IMMUNOCOMPROMISED • Pneumocystis carinii • Cryptosporidium spp • Cyclospora cayetenensis • Blastocystis hominis

  5. INFEKSI PARASIT PADA IMUNOKOMPROMISED • Toxoplasma gondii • Isospora belli • Strongyloides stercoralis • Malaria • E.histolytica • G.lamblia

  6. Pneumocystis carinii(Pneumocystis jirovecii) • Menimbulkan penyakit parasitic pneumonia / Pneumonia sel plasma interstisial / pneumocystosis / pneumocystis carinii pneumonia • Parasit oportunistik (laten – reaktivasi) • Sering pada manusia, burung, hewan pengerat dan peliharaan. • Protozoa or Fungi ??? • Habitat : rongga alveolus (aerobik)

  7. Pneumocystis carinii • Morfologi • Tropozoit : 1 sporozoit (intracystic body) • Kista : 4-8 sporozoit → Sukar dibedakan • Penularan droplet infection (person to person), transplasental ??

  8. Pneumocystis carinii • Gejala Klinis: demam, batuk non produktif, dispnu, ronki kering, pneumothorax spontan, sianosis gejala (lesi) ekstra pulmoner jarang • Diagnosis: gejala klinis, Rotgen (ground glass appearance, honey comb, pneumotorax) → ditemukan parasit dalam spesimen (induksi sputum), kurasan bronchus dgn pewarnaan GMS, giemsa, toluidin blue.

  9. Pneumocystis carinii • Pengobatan Kotrimoksazol, TMP-SMX, pentamidin isoethionate • Pencegahan • Kemoprofilaksis perlu dilakukan pada pasien yang pernah menderita peny. ini atau pada kelompok imunokompromais • Isolasi penderita • Perbaikan KU

  10. Pneumocystis carinii • Secara epidemiologi kelompok resiko tinggi terinfeksi P.carinii : • Anak dan bayi prematur dgn malnutrisi, sakit, tinggal di kediaman yg padat • Anak / bayi yg mengalami imunodefisiensi primer • Mendapat terapi imunosupresif • AIDS

  11. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum • Dahulunya dikenal sbg protozoa penyebab diare pd hewan → zoonosis • Skr ini kriptosporodiosis diketahui sbg penyebab diare berat pada imunokompromais • Parasit dapat ditemukan pada mamalia, burung, reptil

  12. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Sporozoit specific lectin extracytoplasmic • Morfologi dan Daur Hidup

  13. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Feco-oral

  14. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Gejala Klinis • Pada penderita imunokompeten asimtomatik , diare self-limited • Pada imunokompromais mengkibatkan diare berat (cholera – like diarrhea) dan menahun → † • Bisa menyerang biliary tract, respiratory tract dan konjungtiva

  15. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Resiko infeksi: • Mengkonsumsi air yang terkontaminasi ookista • Anak pemakai diaper di day care centre • Pekerja di day care centre • Sering kontak dengan hewan • Kontak seksual (oral – anal) • International travellers (modern → developing contry) • Berenang di kolam renang umum, sungai, danau

  16. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Diagnosa • Menemukan ookista dalam tinja pd pemeriksaan lgsg dgn pulasan : Lugol: sukar membedakan dgn sel ragi Ziehl – Neelsen: ookista merah, sel ragi biru

  17. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum • Deteksi antibodi IgG dan IgM • Ookista ↓: sugar floatation & formalin sedimentation • Immunoflourescence assay and immunoassay method

  18. Cryptosporodium SppCryptosporidium parvum Pengobatan • Tidak ada yg efektif, spiramisin cukup membantu • Nitazoxanide, azitromisin Pencegahan • Ookista dapat dibunuh sampai pemanasan 65°C selama 20-30’, sodium hipoklorit, amonia 5-10%

  19. Cyclospora cayetenensis • Immunocompetent dan immunocompromised • Asimtomatik dan dgn gejala Gejala Klinis lelah, anoreksi, mual, muntah, mialgia, BB↓, nyeri perut, flatulen, diare, (self-limiting dalam 3-4 hari diikuti relaps selama 4-7 mg) Pasien AIDS, gejala berlangsung >12 mg • Komplikasi??

  20. Cyclospora cayetenensis Stadium infektiff Morfologi & Daur Hidup

  21. Cyclospora cayetenensis • Ookista berisi 2 sporokista @ 2 sporozoit • Terdapat pd intrasitoplasmik enterosit yeyunum

  22. Cyclospora cayetenensis Diagnosis • Menemukan ookista dalam tinja (3-4 x spesimen) • Mikroskop fluoresent ultraviolet • Teknik konsentrasi formalin etil asetat • Pewarnaan safranin: reddish-orange • Pewarnaan tahan asam: ookista tdk berwarna (light pink) s/d deep purple • Tdk diwarnai: ookista colorless dan keriput

  23. Cyclospora cayetenensis Pengobatan • Self-limiting dlm bbrp mg • DOC: TMP-SMZ Pencegahan • Masak air sp mendidih • Mencuci buah dan sayur • Pencegahan sangat perlu bagi penderita immunocompromised yg berkunjung ke daerah endemis

  24. Blastocystis hominis • Dahulu diduga sebagai sel ragi (yeast) apatogen (komensal) yg ditemukan pd individu sehat dan sakit • Menimbulkan penyakit blastokistosis Penularan : Feco oral Gejala Klinis : diare, nyeri perut, pruritus perianal, flatulence dll → kontroversial??

  25. Blastocystis hominis Morfologi dan Daur Hidup

  26. Blastocystis hominis

  27. Blastocystis hominis Diagnosis: Menemukan parasit dalam tinja (vakuolar) Pengobatan: dianjurkan bila gejala sal cerna (+) DOC: Metronidazol

  28. Isospora belli & Isospora hominis • Imunokompeten: asimtomatik atau gejala berat • Imunokompromais: diare berat, infeksi ekstraintestinal • Penularan : 1. Konsumsi makanan atau air yg terkontaminasi dgn ookista atau sporokista matang. 2. kontak seksual oral – anal ?? • Ookista mampu bertahan hidup berbulan2 di lingkungan yang sejuk dan lembab.

  29. Isospora belli & Isospora hominis • Morfologi dan Daur Hidup

  30. Isospora belli & isospora hominis

  31. Isospora belli Diagnosis Menemukan ookista dalam tinja Pengobatan DOC : TMP-SMZ pyrimethamine-sulfadiazine primaquine phosphate-nitrofurantoin, primaquine-chloroquine phosphate

  32. Acanthamoeba Sp Acanthamoebasp. • Acanthamoeba are free living opportunistic protozoan • Amoebic Granulomatous Encephalitis in • immunocompromised populations • Keratitis amoebic associated with contact lens wear in healthy population Favorable conditions Unfavorable conditions

  33. Acanthamoeba Sp • Cara infeksi: melalui tr respiratorius atau kulit (tdk intak) pada saat kontak dengan tanah / air tergenang yang terkontaminasi → Secara hematogen ke otak → menembus mukosa hidung melalui cribriform plate → tr. olfaktorius ke otak

  34. Acanthamoeba Sp Morfologi dan Daur Hidup

  35. Toxoplasmosis - cerebral mass lession

  36. Toxoplasmosis

  37. Strongyloides stercoralis • Penyakit : strongiloidiasis • Infeksi berat (hiperinfeksi) sering terjadi pada immunocompromised → autoinfeksi

  38. Strongyloides stercoralis • Siklus Hidup: 3macam

  39. Strongyloides stercoralis Gejala Klinis : • asimtomatik - gejala sal.cerna • immunocompromised → hiperinfeksi → cacing dewasa ditemukan di seluruh GI tract dan larvanya dpat ditemukan di alat2 dalam (paru, hati, kandung empedu)

  40. Strongyloides stercoralis Diagnosis: • Rhabditiform larvae dalam tinja segar / biakan / atau aspirasi duodenum • Entero-Test string capsul • Larva pd sputum, cairan bilasan bronkoalveolar, cairan pleura, peritoneum. Pengobatan: DOC: tiabendazol

  41. Thank you

More Related