1 / 29

Pendapatan dan Beban PSAK No. 23

Pendapatan dan Beban PSAK No. 23. Pendapatan (Revenues) ?. adalah arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode arus masuk itu, dan yang mengakibatkan kenaikan ekuitas , tetapi tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

ashby
Download Presentation

Pendapatan dan Beban PSAK No. 23

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendapatan dan Beban PSAK No. 23

  2. Pendapatan (Revenues) ? • adalah arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode arus masuk itu, dan yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, tetapi tidak berasal dari kontribusi penanam modal. • Dilaporkan secara wajar • Dilaporkan secara wajar ?

  3. Dasar pertimbangan pelaporan secara wajar: • Menerapkan PABU • PABU yang dipilih telah tepat untuk kondisi ybs. • Pengungkapan yang jelas (full disclosure) dan tidak misleading (menyesatkan) • Pengklasifikasian dan pengikhtisarannya telah semestinya • Mencerminkan peristiwa atau transaksi yang mendasarinya.

  4. Paragraf : 36 • Pernyataan no 23 ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini: • Penjualan barang; • Penjualan jasa; dan • Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen

  5. Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan harus diakui apabila seluruh kondisi berikut dipenuhi: • Telah terjadi pemindahan resiko atas barang dari penjual ke pembeli • Penjual tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian atas barang tsb. • Jumlah pendapatan dari transaksi penjualan tsb dapat diukur dengan andal, • Manfaat ekonomi atas barang tsb akan mengalir ke pembeli • Biaya yg telah terjadi dan yg akan terjadi akibat penjualan dapat diukur dengan andal

  6. Penjualan Jasa Pengakuan pendapatan atas penjualan jasa dapat menggunakan 2 metode: • Percentage of completion method • Completed method Pengukuran hasil penjualan jasa dapat dilakukan dengan estimasi, tetapi dengan cara yang andal.

  7. Penjualan Jasa (2) Estimasi andal dpt diperoleh jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: • Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal • Manfaat ekonomi atas transaksi tsb akan diperoleh pembeli • Tingkat penyelesaian tsb dapat diukur dengan andal • Biaya yang terjadi atas transaksi tsb dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tsb dapat diukur dengan andal.

  8. Penjualan Jasa (3) Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.

  9. Pengunaan Aktiva Perusahaan oleh Pihak lain Pendapat  Bunga, Royalti dan Dividen akan diakui apabila: • Manfaat ekonomi atas transaksi tsb akan diperoleh pembeli • Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal Dengan syarat sbb: 

  10. Pengunaan Aktiva Perusahaan oleh Pihak lain (2) Syarat: • Bunga diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva tetap • Royalti diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan, • Dalam metode biaya (cost method), dividen tunai diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan.

  11. Pengukuran Pendapatan • Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. • Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antar penjual dan pembeli. • Jumlah tsb diukur dengan nilai wajar imbalan yang deterima atau yang dapat diterima dikurangi dengan jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan penjual.

  12. Pengukuran Pendapatan (2) • Imbalan, pada umumnya berbentuk kas atau setara kas • Pendapatan adalah jumlah kas dan setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. • Apabila arus kas masuk atau setara kas ditangguhkan,mis dengan menerima wesel tagih dari pembeli, maka nilai wajar dari imbalan tsb mungkin jadi kurang dari dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima. Oleh karenanya, nilai wajar dari imbalan tsb ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat.

  13. Pengukuran Pendapatan (3) Tingkat bunga tersirat ditentukan dari; • Tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu penerbit dengan penilaian kredit yang sama • Tingkat discount yang diberikan untuk mengurangi nominal harga jual pada saat ini dari barang atau jasa. • Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tsb diakui sebagai pendapatan bunga.

  14. Pengukuran Pendapatan (4) • Barang atau jasa yang dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang sama, maka pertukaran tsb tidak dianggap sebagai suatu transaksi yang mengakibatkan pendapatan • Apabila barang dan jasa yg dipertukarkan tidak sama sifatnya (serupa) maka pertukaran tsb dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

  15. Pengidentifikasian Transaksi () • Bila harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa purna jual, maka bagian jumlah untuk jasa purna jual tsb harus ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode dimana jasa tsb dilakukan.

  16. Pengidentifikasian Transaksi (2) Penjualan tidak dapat diakui sebagai pendapatan apabila penjual menahan risiko signifikan dari kepemilikan, seperti • Bila penjual menahan kewajiban sehubungan dg pelaksanaan suatu hal yg tidak memuaskan yg tidak dijamin sebagaimana lazimnya • Bila penerimaan pendapatan bergantung pada pendapat pembeli atas penjualan barang tsb. • Bila penerimaan barang oleh pembeli bergantung pada instalasinya yang nilainya signifikan • Bila pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ada dlm kontrak, dan penjual tidak dapat memastikan apakah hal itu akan terjadi atau tidak.

  17. Case • Penjualan atas barang dengan probabilitas tingkat retur yang tinggi ?

  18. Metode Pengukuran Tingkat Penyelesaian Pekerjaan • Survey pekerjaan yang telah dilaksanakan • Jasa yg dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa yang harus dilakukan • Proporsi biaya yang terjadi hingga tgl tertentu dibagi dengan esimasi total biaya transaksi tsb. • Apabila jal tsb sulit dilakukan, maka digunakan metode garis lurus, kecuali ada metode lain yang lebih baik.

  19. REVENUES AND EXPENSESOF • Revenues from Operation • Operating Expenses • Other Revenues and Expense • Extraordinary Gain and Losses

  20. Extraordinary Gains and Losses Extraordinary items are defined as nonrecurring material items that differ significantly from the entity’s typical business activities. They are events and transactiobns that are distinguished by their unusual nature and by infrequency of their occurrence.

  21. Unusual Nature • Extraordinary items should posses a high degree of abnormality and be of a type clearly unrelated to, or only incidentally related to, the ordinary and typical activities of the entity, taking into account the environment in which the entity operates

  22. Infrequency of Occurance Extraordinary items should be of a type that would not reasonably expected to recur in the foreseeable future, taking into account the environment in which the entity operates.

  23. Gains and Losses that are not classified as extraordinary gains or losses by APB • Written-down or written-off receivables, inventories, equipment leased to others, deferred research and development costs, or other intangible assets (except resulted from earthquake) • Gain or losses from exchange or translation of foreign currencies, including those relating to major devaluations and revaluations • Gains or losses on disposal of a segment of business (except resulted from earthquake) • Other gains or losses from sales of fixed assets • Effects of a strike, including those against competitors and major suppliers • Adjustment of accruals and long-term contracts.

  24. Changes in Accounting Priciples • The effect on net income of adopting the new accounting principle should be disclosed as a separate item following extraordinary items in the income statement. • Income B4 Extraordinary Gain/Loss $ • Extraordinary Gain/Loss “ . $ • Cumulative effect of the changes in accounting principles “ . Income before income tax $ .

  25. QUALITY OF EARNING(1) • Penerapan Accounting Policy yang conservaitive • Earning yang diperoleh merupakan earning yang berkesinambungan, bukan earning yang sekali-sekali. • Earning diperoleh dari hasil penjualan yang dapat dikonversi menjadi cash • Earning diperoleh bukan akibat oleh adanya inflasi

  26. QUALITY OF EARNING(2) • Earning (EPS) yang bukan diperoleh dari hasil rekayasa Capital Structure • Fixed Assets yang dipakai untuk operasi menghasilkan laba tetap dipertahankan • Earning yang diperoleh adalah earning yang stabil dan predictable • Earning diperoleh bukan karena adanya penurunan management expenses

  27. RED FLAGS • Laporan Audit lebih panjang dari biasanya • Adanya pengurangan dalam Management Expenses • Peubahan dalam Accounting Policy • Kenaikan dalam Account Receivable yang cukup signifikan • Kenaikan yang luar biasa pada Intangible Assets • Adanya sumber pendapatan yang temporer • Penurunan dalam presentasi Gross Margin • Penurunan dalam pencadangan

  28. Pengungkapan (Disclosure) Perusahaan harus mengungkapkan: • Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian. • Jumlah setiap katagori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tsb, termasuk pendapatan dari penjualan barang; penjualan jasa; bunga; royalti; dan dividen.

  29. Pengungkapan (Disclosure) (2) • Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap katagori yang signifikan dari pendapatan; • Pendapatan yang ditunda pengakuannya.

More Related