E N D
Slide 1:Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur–unsur terbentuknya negara.
Slide 3:MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Slide 4:Manusia sebagai Mahkluk Individu : Manusia mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan caranya sendiri yaitu dengan mengandalkan atau mengembangkan potensi (kemampuan) yang ada pada dirinya.
Slide 5:Manusia sebagai Makhluk Sosial : Sebagai makhluk sosial, manusia sejak lahir mempunyai naluri/hasrat/bakat untuk selalu bersatu atau menyatu dengan sesamanya atau hidup berkekelompok dengan sesamanya (hidup bermasyarakat).
Slide 6:PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA
Slide 7:
Ernest Renan :
Bangsa adalah sekelompok manusia yang merasa sejiwa dan bersatu karena mempunyai pengalaman sejarah (rasa senasib dan sepenanggungan) yang sama dimasa lampau dan cita-cita yang sama dimasa mendatang
Slide 8:Otto Bauer :
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai perasaan karakteristik yang tumbuh karena adanya persamaan nasib.
Slide 9:F. Ratzel :
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu dan hasrat itu timbul karena adanya kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
Slide 10:Hans Kohn :
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah, suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak dapat dirumuskan secara eksak
Slide 11:Ada 3 faktor yang menentukan terjadinya bangsa :
pengalaman sejarah yang sama (perasaan senasib dan sepenanggungan);
cita-cita yang sama;
nasionalisme.
Slide 12:Menurut Friedrich Hertz, setiap bangsa memiliki 4 unsur aspirasi :
Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas.
Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya yaitu bebas dari segala dominasi dan campur tangan asing.
Keinginan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian dan kekhasan
Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.
Slide 13:PENGERTIAN NEGARA DAN UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA
Slide 14:Ada beberapa difinisi negara menurut para ahli : Prof. Soenarko :
Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasa-an negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien (kedaulatan).
O. Notohamidjojo :
Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan memelihara masya-rakat tertentu dengan kekuasaannya.
Slide 15:Prof. R. Djoko Soetono, SH :
Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah pemerintahan yang sama.
Harold J. Laski :
Negara adalah persekutuan manusia yang mengikuti – jika perlu dengan tindakan paksaan – suatu cara hidup tertentu.
Slide 16:Roger H. Soltou :
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
Max Weber :
Nagara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.
Slide 17:G. Jellinek :
Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu atau merupakan ikatan orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang dilengkapi dengan kekuasaan untuk memerin-tah
h. Kranenburg :
Negara adalah organisasi kekuasaan yang diciptakan sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Slide 18:Plato :
Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena adanya keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.
Aristoteles :
Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan sebaik-baiknya.
Slide 19:Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Kekuasaan Dikemukaan oleh Logemann dan Harorld J. Laski
Logemann menyatakan :
Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu
Hakekat negara sebagai organisasi kekuasaan adalah :
merupakan suatu tata kerja sama untuk membuat suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara itu
Slide 20:Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Politik Sebagai organisasi politik, negara berfungsi sebagai alat dari masyarakat untuk mengatur hubungan antar manusia dan sekaligus menertibkan serta mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang muncul dalam masyarakat
Pandangan tersebut nampak dalam pendapat Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver.
Slide 21:Robert M Mac Iver menyatakan :
Negara adalah persekutuan manusia (asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang dilengkapi kekuasaan memaksa.
Negara sebagai organisasi politik mempunyai pengertian bahwa negara melalui kekuasan dan wewenang yang dimiliki hendak mewujudkan suatu tujuan demi kepentingan umum
Slide 22:Sebagai organisasi politik, negara mempunyai 2 tugas :
mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial agar tidak menjadi antagonisme yang membahayakan
mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan masyarakat seluruhnya
Slide 23:Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Kesusilaan Menurut Friederich Hegel :
Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individu. Negara adalah organisme dimana setiap individu menjelmakan dirinya, karena merupakan penjelmaan seluruh individu maka negara memiliki kekuasaan tertinggi, sehingga tidak tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara.
Ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya tidak dapat berbuat semauanya sendiri.
Slide 24:Pengertian Negara ditinjau dari Integritas antara Pemerintah dan Rakyat Prof. Soepomo, membagi 3 teori pengertian negara : Teori Perseorangan ( Individualistik)
Teori Golongan (Kelas)
Teori Integralistik (Persatuan)
Slide 25:Teori Perseorangan ( Individualistik) Negara adalah merupakan suatu masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antar individu yang menjadi anggota masyarakat.
Kegiatan negara diarahkan untuk mewujudkan kepentingan dan kebebasan pribadi.
Penganjur teori ini antara lain : Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert Spencer, Harold J. Laski.
Slide 26:Teori Golongan (Kelas) Negara adalah merupakan alat dari suatu golongan (kelas) yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lain yang kedudukan ekonominya lebih lemah
Teori golongan diajarkan oleh : Karl Marx, Frederich Engels, Lenin
Slide 27:Teori Integralistik (Persatuan) Negara adalah susunan masyarakat integral, yang erat antara semua golongan, semua bagian dari seluruh anggota masyarakat merupakan persatuan masyarakat yang organis.
Negara integralistik merupakan negara yang hendak mengatasi paham perseorangan dan paham golongan, dan negara mengutamakan kepentingan umum sebagai satu kesatuan.
Teori ini diajarkan : Bendictus de Spinosa, F. Hegel, Adam Muller
Indonesia menganut teori Integralistik.
Slide 28:Unsur–unsur terbentuknya Negara
Slide 29:Rakyat Rakyat adalah semua orang yang berdiam dalam suatu negara atau yang menjadi penghuni negara.
Antara bangsa dan rakyat adalah sama-sama sebagai penghuni negara, namun terdapat perbedaan yaitu : Bangsa merupakan penghuni negara dalam arti politis
Rakyat merupakan penghuni negara dalam arti sosiologis
Slide 30:Rakyat suatu negara dapat dibedakan :
Slide 31:Darah/Wilayah
Slide 32:Wilayah Daratan : Adalah segala sesuatu yang terlihat di atas bumi, seperti dataran, sungai, gunung, rawa.
Slide 33:Wilayah Lautan : Lautan wilayah negara disebut laut teritorial, sedangkan laut yang berada diluar laut teritorial disebut laut terbuka.
Ada 2 konsep pokok tentang lautan : Res Nulius dan Res Communis
Masalah yang berhubungan dengan lautan diatur dalam Konvensi Hukum Laut Intenasional 1982
Slide 34:Wilayah Udara : Adalah ruang angkasa/udara yang berada di atas wilayah daratan dan laut teritorial negara.
Kekuasaan atas wilayah udara diatur dalam Konvensi Chicago 1944 tentang Penerbangan Sipil Internasional
Slide 35:Wilayah Ekstrateritorial : Disebut juga wilayah konvensional
Merupakan wilayah atau tempat yang menurut kebiasaan hukum intenasional diakui sebagai wilayah negara tertentu, meskipun wilayah/ tempat itu berada di wilayah negara lain
Slide 36:Pemerintah yang berdaulat
Slide 37:Menurut Utrecht, istilah “Pemerintah” mempunyai 3 pengertian : Pemerintah sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan atau perlengkapan dari seluruh perlengkapan yang berkuasa memerintah dalam arti luas yang meliputi badan legeslatif, eksekutif dan yudikatif.
Pemerintah sebagai kepala negara atau badan kenegaraan yang berkuasa memerintah di wilayah negara.
Pemerintah sebagai organ (badan) eksekutif, seperti Presiden, Wakil Presiden dan Menteri-Menteri negara (di Indonesia), Kabinet atau Dewan Mentri (di Inggris)
Slide 38:Dari pengertian tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa : Pemerintah dalam arti luas itu meliputi gabungan semua alat perlengkapan negara
Pemerintah dalam arti sempit adalah kepala negara saja atau organ eksekutif
Pemerintah sebagai unsur negara adalah pemerintah dalam arti luas, dan pemerin tah itu harus berdaulat.
Slide 40:Kedaulatan : Adalah kekuasan tertinggi dalam suatu negara.
Istilah kedaulatan pertama kali dikemukakan oleh Jean Bodin (1530 – 1593), menurutnya kedaulatan itu sebagai kekuasaan mutlak, abadi dan asli dari suatu negara
Slide 43:Kedaulatan Tuhan : Kedaulatan yang ada pada pemerintah atau raja berasal dari Tuhan
Tokoh teori kedaulatan Tuhan : F. J. Stahl; Mr. de Savornin Lohman, Agustinus, Thomas Aquinas.
Slide 44:Kedaulatan Raja : Kedaulatan ada ditangan raja dan keturunan nya, karena raja memperoleh kekuasaan langsung dari Tuhan, maka raja berkuasa secara mutlak
Tokoh teori kedaulatan Raja : Machiavelli (Peletak dasar); Jean Bodin; Thomas Hobbes dan F. Hegel
Slide 45:Kedaulatan Rakyat : Yang berdaulat dalam negara adalah rakyat; pemerintah memperoleh kekuasaan karena mendapat kepercayaan dari rakyat
Tokoh teori kedaulatan rakyat : Jean Jacques Rousseau; John Locke dan Montesquieu.
Slide 46:Kedaulatan Negara : Pemerintah memiliki hak tidak terbatas terhadap kehidupan, kebebasan dan ekonomi rakyat, shg penguasa dalam menjalankan kekuasaannya tidak dibatasi hukum
Tokoh teori kedaulatan negara : Geogre Jellinek; Paul Laband
Slide 47:Kedaulatan Hukum : Yang berdaulat dalam negara adalah hukum; pemerintah memiliki/mendapat kekuasaan atau kewenangan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
Tokoh teori kedaulatan hukum : Immanuel Kant (Pencetus gagasan negara hukum murni/formal); Krabbe dan Leon Duguit. Kranenburg dan Utrecht (Penganut negara hukum modern/ material)
Slide 48:Pengakuan dari negara lain Pengakuan negara lain bukan merupakan syarat mutlak berdirinya negara, karena pengakuan bukan merupakan unsur pembentuk melainkan hanya bersifat menerangkan saja adanya negara baru.
Suatu negara akan tetap tegak berdiri walaupun negara itu tidak mendapat pengakuan dari negara lain. Contoh : AS merdeka tahun 1776, baru diakui Inggris tahun 1783
Indonesia merdeka tahun 1945, baru diakui Belanda 1949.
Slide 50:Teori deklartaif (declaratory theory) : Bila semua unsur negara telah dimiliki oleh masyarakat politik, maka dengan sendirinya merupakan sebuah negara, sehingga harus diperlakukan sama seperti negara-negara yang lebih dulu ada oleh negara lain.
Pengakuan bersifat pencatatan belaka pada pihak negara lain bahwa negara baru telah mengambil tempat disamping negara lain yang lebih dulu telah ada
Slide 51:Teori konstitutif (Constitutive theory) : Suatu masyarakat hukum yang telah memiliki semua unsur kenegaraan, tidaklah secara otomatis diterima sebagai negara ditengah-tengah pergaulan masyarakat internasional, sehingga negara baru dapat diterima dalam pergaulan internasional harus mendapat pengakuan terlebih dahulu dari negara lain.
Negara baru dianggap ada setelah mendapat pengakuan dari negara–negara lain.
Slide 52:Pengakuan de facto : Pengakuan yang didasarkan pada fakta atau kenyataan bahwa negara yang diakui telah memiliki unsur-unsur pokok berdirinya negara.
Pengakuan bersifat sementara.
Menimbulkan akibat antara negara yang mengakui dan yang diakui dapat mengadakan hubungan yang bersifat terbatas, misalnya membuka Kantor Dagang
Slide 53:Pengakuan de jure : Pengakuan diberikan apabila negara yang mengakui sudah merasa yakin bahwa negara yang diakui benar mampu mempertahankan kedaulatannya (telah mampu dan sanggup melaksanakan kewajiban internasional)
Pengakuan secara resmi dan bersifat tetap.
Menimbulkan akibat : negara yang mengakui dan yang diakui dapat mengadakan hubungan secara luas di segala bidang, seperti hubungan diplomatik, hubungan konsuler.