1 / 41

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. KEBIJAKAN RENCANA AKSI NASIONAL/DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR TRANSPORTASI. Disampaikan pada acara sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan emisi Gas Rumah Kaca Imam Hambali. Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Transportasi

armani
Download Presentation

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEBIJAKAN RENCANA AKSI NASIONAL/DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR TRANSPORTASI Disampaikan pada acara sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan emisi Gas Rumah Kaca Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Transportasi KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Surabaya, Februari 2014

  2. BeberapaTrendi Wilayah PerkotaanSaatIni • Kecenderungan • Kepemilikandanpenggunaankendaraantumbuhpesat • Penurunanpangsapenggunaanangkutanumum, pejalan kaki danpesepeda. • Penurunankualitaspusatkota; pemekarankota yang pesatmenjadipenyebarantak-terkendaliberbasismobil • BeberapaDampak • Polusiudaradansuara yang semakinparah (lebihdari 2 juta org meninggal/tahun) • Keselamatanjalan yang burukdanterusmenurunkualitasnya (lebihdari 1 juta org meninggal/tahun) • Kemacetan yang semakinparah • Kondisioperasiangkutanumum yang memburuk • Pejalan kaki danpesepedaterusterpinggirkanolehkendaraanpribadi • > Kota yang kuranglayakhuni

  3. PERMASALAHAN TRANSPORTASI SAAT INI 0 % -1 % % PER TAHUN -3 % Reformasi Stabilisasi 55% MODAL SHARE %) 52% Do Nothing 28% PERAN ANGKUTAN UMUM (%) Contoh: DKI Jakarta 2010 2000 2002 Contohdi DKI Jakarta: DayaDukungInfrastrukturJalan DKI HanyaMampuMenampung1,05 juta Mobildari1,55 juta yang KiniTerdaftar

  4. FENOMENA SEPEDA MOTOR • Kondisiangkutanumumdaninfrastruktur yang kurangmemadai, membuatorangcenderungmemilihsepeda motor • Sepeda motor merupakangap fillerataupengisicelahkebutuhantransportasi yang tidakbisadilayanimoda lain • Pertumbuhansepeda motor di Jakarta mencapai 11% dengan total jumlahperjalanan 17 jutaperjalananperhari, sementarapertumbuhanruasjalanhanya 1% pertahun, sehinggamenimbulkankemacetandankesemrawutan. Tentunyaakibatperilakupenggunasepeda motor dapatmengancamkeselamatanuser.

  5. KONDISI TRANSPORTASI PERKOTAAN SAAT INI Tingginyatingkatpenggunaan kendaraan pribadimengakibatkan penggunaan ruang jalan tidak efektif & efisien sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas (traffic congestion). • 2. Belum memadainya kualitas pelayanan angkutan umum (public transport).

  6. KONDISI TRANSPORTASI PERKOTAAN SAAT INI 3. Peningkatan pencemaran udara sebagai akibat meluasnya kemacetan lalu lintas (environment).

  7. KERUSAKAN LINGKUNGAN Source: Ministry of Environment, 2008

  8. ARAHAN RPJPN 2005-2025 Arah Pembangunan Daya Saing Bangsa Sarana dan Prasarana Yang Memadai dan Maju VISI INDONESIA 2025“INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR Peran pemerintah difokuskan pada perumusan kebijakan dimana peran swasta semakin ditingkatkan terutama untuk sarana dan prasarana yang sudah layak secara komersil Pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air untuk mewujudkan fungsi air sebagai sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi yang seimbang Pembangunan transportasi dilaksanakan dengan pendekatan pengembangan wilayah untuk mendukung kegiatan ekonomi, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional dan memantapkan pertahanan dan keamanan Pembangunan pos dan telematika untuk mendorongterciptanya masyarakat berbasis informasi Pembangunan sarana dan prasarana energi dan ketenagalistrikan adalah untuk meningkatkan akses dan pelayanan konsumen terhadap energi Memenuhi kebutuhan hunian dan mewujudkan kota tanpa pemukiman kumuh Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dan kebutuhan sektor lain

  9. ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TRANSPORTASI PERKOTAAN Arahkebijakanutamadaripengembangantransportasi perkotaan yang secaragarisbesardapatdikelompokkandalamaspekpeningkatanpelayananangkutanumum, optimalisasiangkutanrel, pengendalianlalulintas, dantransportasiberwawasanlingkungan.

  10. TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE TRANSPORT)

  11. SUSTAINABLE URBAN TRANSPORTATION Sustainability on social, economic, and environmental. There is a need for safe, clean, and energy-efficient transport in order to achieve green growth and energy security.

  12. 3 PILAR SUSTAINABILITY

  13. KOMPREHENSIF STRATEGI: ASI AVOID SHIFT/ Public Transp. Priority IMPROVE SHIFT modes AVOID tripsREDUCE km Fuel quality  CNG/ Car technology

  14. PendekatanDorong (Push) dan Tarik(Pull) KebijakanEfekDorong (PUSH): ManajemenParkir pd Area Tertentu, PembatasanRuangParkir pd Wilayah dgnSistemZona, ZonaPembatasan Mobil Pribadi, Pelarangan Mobil PribadiatauWaktuTertentu, Pajakpenggunaanjalan (road pricing) KebijakandgnEfekTarik (PULL) Memberikanprioritasuntuk bus dantrem, frekuensipelayanan , penyediaantempathenti yang nyamandanmudahdiaksesolehpenumpang, park n ride, bike n ride, jaringanjalursepedayglebihluas, jalurpejalan kaki yang menarikdanmudahdiakses. KebijakandgnEfekDorongdanTarik Retribusi, Pembagianruangjalanuntukmenyediakanjalursepeda, Jalurpejalan kaki, Jalurhijau, Jalur Bus, RetribusiPembagiansikluswaktupada APILL untuklebihmemprioritaskanpadamodaangkutanumumdankendaraantidakbermotor, Pemasarandanketerlibatan/partisipasimasyarakat, Penegakandanpenindakanhukum Sumber: Müller, P., Schleicher-Jester, F., Schmidt, M.-P. & Topp, H.H. (1992): Konzepte flächenhafter Verkehrsberuhigung in 16 Städten”, Grüne Reihe des Fachgebiets Verkehrswesen der Universität Kaiserslautern No. 24.

  15. PERBANDINGAN PENGGUNAAN MOBIL PRIBADI, ANGKUTAN UMUM DAN PEJALAN KAKI

  16. PERTIMBANGAN UNTUK MEMILIH MODA TRANSPORTASI YANG DAPAT MENGANGKUT PENUMPANG DENGAN JUMLAH YANG BANYAK DI PERKOTAAN

  17. Kendaraan 580 KarakteristikModaKereta ApidibandingkandenganModaTransportasi Lain(KAdenganKapalUdara, Lautdan Bus serta Taxi)Sumber : Japan Transport Economy Reseach Center Taxi 1.295 Bus 247 Kcal/Penump.Km Kereta Api 100 Truk 616 Konsumsi Energi Kapal/Ferry 295 Kereta Api 114 Kapal Udara 394 Kcal/Ton.Km Kapal Laut 120 Kapal Udara 5250 Kendaraan 44,6 Taxi 89,3 c.g/Penump.Km Emisi Gas Buang (CO2) Bus 19,4 Truk 48,3 Kereta Api 4,7 c.g./Ton.Km KeretaApi 5,9 Kapal/Ferry 23,9 Kapal Laut 9,7 Kapal Udara 30,2 Kapal Udara 402,4 Truk 0,264 Volume Barang (Juta Ton.Km/Buruh) Daya Angkut (Ton/Satu Kali) KeretaApi 2,225 Truk 5 - 10 Kapal 3,712 KeretaApi 500 - 650 Volume Barang (Ton/Satu Kali) Kapal 3000 - 5000 harboed.pkkpjt | 2012

  18. PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) GRK adalahjenis-jenis gas yang apabilaterakumulasidiatmosferakanmengakibatkanbumisemakin panas  jadi efeknya seperti di dalam rumahkaca. Pemanasanatmosferinimengakibatkaniklimdancuacaberubah (perubahaniklim). Jumlah/emisinya harus diturunkan karena apabila dibiarkan akan terus mengakibatkan pencairan es di kutub (permukaan air laut naik) dan pemanasan bumiakanmenganggu/mengubahsiklusudaradanairdiduniaini.

  19. KEGIATAN INTI RAN PENURUNAN EMISI GRK (Perpres 61/2011) SUB SEKTOR : PERHUBUNGAN DARAT • PemanfaatanTeknologiLaluLintasuntuk KelancaranLaluLintas di JalanNasional (Inteligent Transport System) • PenerapanPengendalianDampakLalu-Lintas di JalanNasional (Traffic Impact Control/TIC) • Penerapan Manajemen Parkir di Jalan Nasional • Peningkatan Manajemen Lalu Lintas untuk Kelancaran Lalu Lintas • MendorongPembinaandanPengembangan Sistem transit – Bus Rapid Transit (BRT)/ semi BRT • Pembinaan Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum • Pembangunan budayaberkendara yang lebihbaik • PembinaanPengembanganPrasaranaKendaraan TidakBermotordanPejalan Kaki (Non Motorized Transport)

  20. RAN GRK Sub Sektor Transportasi RAN GRK Tranp Udara • Peremajaan Armada Angkutan Udara • Konservasi energi bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan untuk pesawat udara • Penyempurnaan sistem dan prosedur pengoperasian serta perawatan pesawat udara kategori transport untuk angkutan udara penumpang • Pembuatan Prosedur Pelayanan Navigasi Continous Climb and Descent Operation (STAR-SID-RNAVI) • Membuat dan mengimplementasikan jalur penerbagan langsung ( Direct Routes, RNAV5, RNP 10) • Pembuatan Procedur RNP Approach ( RNP 0.3, RNP 0.1) • Pemanfatan Energi Baru dan Terbarukan • Penghijauan Lingkungan Bandar udara • Konservasi energy bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan untuk GSE dan kendaraan di Bandar udara • Penggunaan lampu tipe Light Emitting Diode (LED) untuk penerangan Bandar udara dan rambu navigasi penerbangan RAN GRK Tranp Laut • Penurunanemisikarbondioksida, sulfur oksidadan nitrogen (PemakaianBahanBakar di Kapal) • ModernisasiKapal (KAPAL BARU) • PengembanganEcoport (Green Port) • Efisiensimanajemenoperasionalpelabuhan • PeningkatanPengawasanLingkunganLaut • Pelayanan Telekomunikasi Pelayaran (PemberianInformasiCuaca) • Rutelintasanpendekdanaman (Short Sea Shipping) • Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta • Pembangunan Monorail Jakarta • Pembangunan AksesJalurKeretaApi (KA) BandaraSoekarno-Hatta • Pembangunan JalurGandaLintas Utara Jawa • Pengembangan Jaringan dan Layanan KA Perkotaan Bandung • Pengembangan Jaringan dan Layanan KA Perkotaan Surabaya • Pembangunan KA PerkotaanJabodetabek • Pembangunan Jalur KA KawasanSeiMangke RAN GRK Perkeretaapian Sumber :Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : KP. 201 TAHUN 2013 Tentang Penetapan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Perhubungan (RAN-GRK Perhubungan) Dan Inventarisasi GRK Sektor Perhubungan Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2020

  21. PROGRAM AKSI PENURUNAN EMISI CO2SEKTOR TRANSPORTASI Besarpenurunanemisi CO2e sektortransportasipadatahun 2013 yang dilakukanolehKemenhubmencapai 0,2769 Mega ton denganrincian : • Sub SektorPerhubunganDaratsebesar 86.348 ton atausetaradengan 0,086 MT • Sub SektorPerkeretaapiansebesar 190.551 ton atausetaradengan 0,191 MT • Sub SektorPerhubunganUdarasebesar 2.056.084 ton atausetaradengan 2,056 MT

  22. Laporan PEP RAN GRK KementerianPerhubungan

  23. LATAR BELAKANG RAN dan RAD PENURUNAN EMISI GRK 2009 2010-2011 2012 KOMITMEN PRESIDEN MENURUNKAN EMISI GRK 26% - 41% DI TAHUN 2020 RAN GRK DISUSUN SEJAK 2009 PERPRES NO. 61/2011 TENTANG PENURUNAN EMISI GRK PEDOMAN RAD GRK- 3 BULAN PENYUSUNAN RAD GRK SELESAI 2012 KOMITMEN UNTUK HIDUP LEBIH RENDAH EMISI TANPA MENGURANGI PERTUMBUHAN PENJABARAN KOMITMEN KEPADA KEGIATAN KONKRIT SECARA NASIONAL MELALUI 5 SEKTOR UTAMA PENJABARAN KOMITMENT PENURUNAN EMISI DI DAERAH  PENURUNAN EMISI SCR NASIONAL TERCAPAI

  24. Landasanhukumpenyusunan RAD-GRK • Undang-UndangNomor 6 Tahun 1994 tentangPengesahan United Nation Framework Convention on Climate Change. • Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) • Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintah Daerah • Undang-UndangNomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungandanPengelolaanLingkunganHidup • PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2010 tentangPenguatanPeranGubernurSebagaiWakilPemerintahPusatdi Daerah • PeraturanPresidenNomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 • PeraturanPresidenNomor 61 Tahun 2011 tentangRencanaAksiNasionalPenurunanEmisi Gas RumahKaca

  25. SUBSTANSI RAD-GRK 3.Usulan Rencana AksiMitigasi 2.BAU Baseline Emisi GRK 4. SkalaPrioritas UsulanAksi Mitigasi Substansi RAD GRK 1. Sumber , Potensidan KarakteristikEmisi GRK 5. Kelembagaan danPendanaan

  26. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RAD GRK • RAD-GRK merupakanbagian yang tidakterpisahkandariStrategiPembangunan Provinsi (danjugaPemerintahKabupaten/Kota) yang berkelanjutandandisesuaikandenganperkembangankebijakandanrencanastrategisdaerah • RAD-GRK tidakmenghambatpertumbuhanekonomidanpengentasankemiskinandantetapmemprioritaskankesejahteraanrakyatdalammewujudkanpembangunan yang berkelanjutan • RAD-GRK merupakanrencanaaksi yang terintegrasiantarasatubidangdenganbidang yang lainnya (cross sectoral issues) denganmemperhatikanseluruhaspekpembangunanberkelanjutansepertidayadukungdandayatampunglingkungansertaperencanaantataruangdanperuntukanpenggunaanlahan • RAD-GRK merupakankomitmendankontribusidaerah(Provinsi/Kabupaten/Kota) terhadapkomitmenPemerintah Indonesia dalammenurunkanemisi GRK demimencapaihiduplebihbersih, rendahemisidanpembangunanberkelanjutan • RAD-GRK merupakanrencanaaksidaerahdenganpendekatanbarudalampembangunan yang lebihmemperhatikanupaya-upayapenurunanemisi GRK.

  27. RAD GRK SEKTOR TRANSPORTASIPropinsiJawa Timur • Eco Driving • BRT • PeremajaanAngkutanUmum • ManajemenParkir • ITS • Pemasangan Converter Kit • Non Motorized Transport • Car Free Day • Program Lainnya

  28. Langkah Strategi Pembangunan Transportasi dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan yang Berkelanjutan • Pembangunan sektor transportasi diarahkan agar dapat tumbuh sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan ekonominya secara efisien dan tepat guna • Pembangunan transportasi ke depan, dituntut perubahan paradigma dari pembangunan transportasi yang lebih inovatif, terintegrasi dengan pembangunan wilayah dan lintas sektor lainnya secara efisien dan efektif serta menerapkan prinsip prinsip pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam merespon isu perubahan iklim

  29. Harapan Tindak Lanjut dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan • Arah kebijakan dan strategi • Prioritas program pembangunan dan upaya penanganan perubahan iklim • Peningkatan kapasitas dan manajemen pembangunan • Perubahan Pola pikir dan budaya • Koordinasi yang efektif • Isu transport dan perubahan iklim

  30. KEBUTUHAN RUANG UNTUK JALUR KENDARAAN BERMOTOR

  31. KEBUTUHAN RUANG UNTUK PARKIR KENDARAAN BERMOTOR

  32. BAGAIMANA MENGANGKUT JUMLAH PENUMPANG YANG BANYAK DI PERKOTAAN ?

  33. BAGAIMANA MENGATASI KEMACETAN DAN MENGANGKUT PENUMPANG DALAM JUMLAH BANYAK ?

  34. Terima kasih

More Related