1 / 61

DIAGNOSTIK DAN TREATMENT PLANNING

Universitas Gadjah Mada. Fakultas Kedokteran Gigi. DIAGNOSTIK DAN TREATMENT PLANNING. Cendrawasih AF. http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/. Pendekatan Orientasi-Masalah. kuesiner. interviu. Daftar. permasalahan =. Klasifikasi. Pemeriksa. Data. Diagnosis. an klinis. base.

ally
Download Presentation

DIAGNOSTIK DAN TREATMENT PLANNING

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Gigi DIAGNOSTIK DAN TREATMENT PLANNING Cendrawasih AF http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/

  2. Pendekatan Orientasi-Masalah kuesiner interviu Daftar permasalahan = Klasifikasi Pemeriksa Data Diagnosis an klinis base Analisis Patologi catatan (Karies, perio, dll} diagnostik Kontrol sebelum perawatan orto Kemungkinan2 solusi Konsul Pasien- ortu problem ( perkembangan) evaluasi Informed consent Konsep TP Detil TP A B C D DLL A B C D DLL keefektifan ortodontik Rencana alternatif interaksi efisiensi Cost/benefit urutan rioritas Input pasien kompromi

  3. Contoh pengembangan dari Daftar problem/diagnosis ke TP Data base: • perempuan usia 15 tahun • wajah asimetri, dagu kekiri, cembung ringan • Dental: • Maloklusi Angle klas II subdivisi (hubungan molar kanan klas I) • disertai dengan: • crossbite gigi 456 atas kanan kiri. overjet di sisi ini= -2 456 sampai -4 mm • open bite/overbite= -2mm di regio 2112 • 2112 • protrusif gigi anterior • midshift gigi RA kanan 3 mm

  4. Skeletal: • Klas II • RB shifting kekiri 2mm • Patologi: pernah mengalami clicking • Habit: menggigit bibir bawah

  5. Data interview: • CC: ingin merapikan gigi yang maju, terbuka • PMH: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi • PDH: tidak ada tambalan, • Motifasi: sendiri • Harapan: Gigi rapi, mundur dan tertutup • Informasi penting lain: ada clicking di dekat telinga

  6. Data Pemeriksaan Klinis: • Kesehatan jaringan lunak dan keras: baik • Sulit menutup bibir • Fungsi rahang: baik • Proporsi Wajah: tinggi wajah berlebih ringan • Catatan diagnostik yang dibutuhkan

  7. Analisis Catatan Diagnostik • Analisis photograph • Analisis studi model: • Analisis ruang • Analisis Simon Law/Sefalometri

  8. Analisis Catatan Diagnostik diklasifikasi berdasarkan karakteristik maloklusi Proffit-Ackerman

  9. Klasifikasi ortodontik • Klasifikasi berdasar karakteristik dari maloklusi • Step 1: Evaluasi proporsi wajah dan estetik • Step 2: Evaluasi kerapian dan simetri lengkung gigi • Step 3: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang transversal • Step 4: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang anteroposterior • Step 5: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang vertikal

  10. Step 1: Evaluasi proporsi wajah dan estetik • Asimetri wajah • Bibir kompeten • Dagu ke kiri • Wajah acceptable

  11. Step 2: Evaluasi kerapian dan kesimetrian lengkung gigi • kesimetrian: asimetri lengkung gigi • Analisis ruang utk perapian: • Determinasi ruang dengan retraksi gigi anterior sebesar 4mm dijumpai: besar diskrepansi>1/2P /sisi • Kesling: pengaturan gigi dengan exo 4 gigi P1, sisa ruang 2 mm

  12. Step 3: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang transversal • Dental: • Pont: kontraksi • Howes: • gigi geligi tidak dapat tertampung dalam lengkung gigi dan rahang dengan baik • midshift gigi RA kanan 3 mm • Cross bite posterior kiri gigi 456 kiri,. 456 overjet di sisi ini= -2 sampai -4 mm • Skeletal: RB shifting kekiri 2mm

  13. Step 4: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang anteroposterior • Dental: • Korkhous: protraksi • Maloklusi Angle kl II divisi 1 subdivisi • Skeletal: • Simon Law: • 1/3 distal kaninus atas berada 4mm dari garis Simon • Kaninus bawah edge to edge dengan atas • Kesimpulan: Klas II skeletal

  14. Step 5: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam bidang vertikal • Dental: • open bite/overbite= -2mm di regio 2112 2112 • Skeletal: • Open bite skeletal: bila sudut mandibular-palatal tinggi (cephalometri)

  15. DAFTAR PERMASALAHAN/DIAGNOSIS

  16. Diagnosis Sementara • Dental: • Kemungkinan solusi: exo, distribusi ruang, koreksi cross bite, retraksi gigi anterior,

  17. DIAGNOSIS SEMENTARA : • Kasus maloklusi menyangkut masalah: • EstetikFungsi pengunyahanFungsi bicaraSkeletalJaringan lunak fasialOtot-otot mastikasi • Dental : • Maloklusi Angle klas II; • Geligi anterior: Protrusif, Midshift,open bite • Geligi posterior: cross bite • Skeletal: II, deviasi mandibula • Lain-lain : TMJ • Solusi masalah • RA :Pencabutan Ekspansi  Grinding. RB :Pencabutan Ekspansi  Grinding.

  18. Problem Lists/Diagnosis Final • Maloklusi Angle Kl II divisi 1 subdivisi, skeletal kl II , deviasi mandibula • disertai dengan: • midshift gigi RA kanan 3 mm • crossbite gigi 456 atas kanan kiri. 456 • open bite/overbite= -2mm di regio 2112 2112 • Lain-lain: Wajah Asimetri, clicking pada TMJ, fungsi kunyah, fungsi bicara • Habit: menggigit bibir bawah

  19. TREATMENT PLANNING

  20. Dasar Penentuan Rencana dan alat perawatan ortodontiuk setelah diagnosis dan analisis etiologi • Usia • Tipe perawatan: • preventif, interseptif,kuratif • Cara perawatan: • Dental: • Skeletal: (penentuan true/false skeletal) • Modifikasi pertumbuhan • Kamuflase • Bedah

  21. Rencana Perawatan • Memberikan penjelasan dan informed consent • Memberi nasihat untuk menghilangkan bad habit • Koreksi Maloklusi: • Pencabutan 4 gigi P1 • Koreksi crossbite gigi posterior sekaligus distribusi ruang dan koreksi midshift gigi RA • Retraksi geligi anterior RB • Retraksi geligi anterior RA sekaligus koreksi open bite anterior • Occlusal adjustment • Retainer

  22. Jalannya Perawatan: 1. Memberikan penjelasan dan informed consent Perlu diinformasikan : • bentuk alat, • tipe alat, • cara pakai dan pemeliharaan alat, • hal-hal yang diperlukan untuk mencapai hasil perawatan (pencabutan2), • lama pemakaian alat dalam sehari • lama perawatan, • Informed consent

  23. 2. Memberi nasihat untuk menghilangkan bad habit • Pasien diminta menghilangkan bad habit yang menjadi etiologi primer maloklusi

  24. Koreksi Maloklusi: Rahang Atas: Menggunakan plat aktif ortodontik lepasan dengan posterior bite plane di regio gigi posterior • Adam klamer Ф 0,7 di 6 • Long labial arch Ф 0,7, dengan pundak di interdental 4dan 5 • Finger Spring Ф 0,6 pada 2 dan 3 • Skrup ekspansi unilateral/T spring di regio 5 dan 6

  25. Aktifasi Plat Aktif RA: • Bila menggunakan skrup ekspansi: • Dilakukan pemutaran skrup ekspansi ¼ putaran seminggu dua kali (90º), dilakukan oleh pasien sendiri • tidak boleh membiarkan alat kering bila tidak dipakai • Dilakukan pengenduran labial arch bila menjadi aktif • Aktifasi T spring • Aktifasi dilakukan sampai cross bite gigi posterior terkoreksi • Finger spring diaktifkan 1 spring/kuadran dengan defleksi 1mm/1/3 tonjol gigi C • Aktifasi labial arch untuk retraksi gigi anterior dilakukan setelah retraksi gigi anterior RB

  26. Rahang Bawah Menggunakan plat aktif ortodontik lepasan : • Adam klamer Ф 0,7 di gigi 6 • Long labial arch Ф 0,7, dengan pundak di interdental 4 dan 5 • Finger Spring Ф 0,6 pada 2 dan 3 Aktifasi plat RB • Finger spring diaktifkan 1 spring/kuadran dengan defleksi 1mm/1/3 tonjol gigi C • Aktifasi labial arch untuk retraksi gigi anterior RB

  27. Occlusal adjustment • Selektif grinding dengan bantuan articulating paper • Daerah yang terwarnai sebelum lainnya: lokasi traumatik oklusi yang harus digrinding

  28. Retainer • Biasanya dengan Hawley Retainer • Dipakai terus menerus selama 3-6 bulan • Proses pelepasan: • Dicoba tidak dipakai semalam, bila tidak sesak pagi harinya, berarti tidak ada relaps • Bisa ditambah frekuensi pelepasannya, bila belum masih harus dipakai lagi • Mungkin prognosisnya tidak menguntungkan sehingga harus dipakai terus menerus/retainer permanen/fixed

  29. Prognosis • Jaringan lunak dan keras: baik • Kooperasi: baik • Prognosis koreksi kelainan dental:baik • Prognosis koreksi kelainan skeletal: • Tidak ada koreksi skeletal • Kesimpulan: • Estetis:wajah acceptable • Fungsi: baik • sehingga Prognosis: sedang

  30. Gambar Alat • RA • Per tahap :bila ada • RB • Per tahap :bila ada • Retainer: Hawley retainer

  31. Triage: mengelompokkan problem ringan, sedang dan berat

  32. TREATMENT PLANNING DENGAN PLAT ORTODONTIK LEPASAN

  33. Kekuatan Jaringan Lunak

  34. Hakekatnya: • Perawatan ortodontik diindikasikan bila kestabilan dari alat dan keuntungan estetik yang memadai dapat diantisipasi

  35. Treatment Planning • Diagnosis yang hati-hati: • Dibutuhkan Informasi • hubungan dental base (basal arches) • Pola dan aktifitas jaringan lunak • Deviasi dan displacement mandibula • Kelengkapan, kondisi, posisi dan relasi gigi geligi atas dan bawah

  36. TP: Lengkung Bawah

  37. TP: Lengkung Bawah • Idealnya: hanya merapikan gigi pada lengkung yang ada • Hasil pengubahan lebar dan panjang lengkung bawah tidak stabil • Bila dimungkinkan perapian spontan dengan pencabutan yang appropriate • Bila lengkung bawah sudah rapi dan crowding ringan, harus diterima • Mild crowding pada mixed bisa bertambah parah di masa datang • Pada tahap pertumbuhan facial lanjut: gigi bawah akan terjadi penegakan/uprighting bisa memperparah crowding • Gigi M3 yang crowded, dicabut pada waktu yang tepat

  38. Bila geligi I dan C crowded • C inklinasi ke mesial, diindikasikan pencabutan P • Bila dilakukan pada anak masa tumbuh akan terjadi perbaikan spontan • Bila crowding berat atau inklinasi tidak menguntungkan (mis: geligi anterior distoversi) perlu dengan alat cekat

  39. Ekstraksi C dan I harus dihindari • Namun ekstraksi I bisa dipertimbangkan bila posisinya sudah diluar lengkung • Crowded posterior: exo P1 • Exo P2 bisa dilakukan bila posisinya sudah diluar lengkung, ada kontak antara P1 dan M1

  40. Crowding di regio molar • Biasanya M3 • Bila perawatan crowded tidak perlu pencabutan, M3 sebaiknya dicabut • Exo M2 bawah • tidak dilakukan karena kontak M3 dan M1 tidak baik • Namun diindikasikan bila dibutuhkan distalisasi M1 untuk merapikan P2 yang crowded ringan: Namun harus dipastikan terlebih dulu ada benih M3 (mesioversi<30º)

More Related