1 / 38

PROTOZOA

PROTOZOA. PERTEMUAN VI. AMBARWATI. PROTOZOA. Protozoa : parasit yg td 1 sel dg morfologi & fungsi yg lengkap Morfologi protozoa : inti & sitoplasma Reprouksi protozoa : 1. Asexual : Pembelahan diri scr sederhana & multiple fission (Schizogony) 2. Sexual : Konjugasi & syngami

adair
Download Presentation

PROTOZOA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROTOZOA PERTEMUAN VI AMBARWATI

  2. PROTOZOA • Protozoa : parasit yg td 1 sel dg morfologi & fungsi yg lengkap • Morfologi protozoa : inti & sitoplasma • Reprouksi protozoa : 1. Asexual : Pembelahan diri scr sederhana & multiple fission (Schizogony) 2. Sexual : Konjugasi & syngami • Bentuk2 protozoa : tropozoit (aktif) & kista (inaktif).

  3. Klasifikasi Protozoa • Berdasarkan alat pergerakannya 1. Sporozoa : tdk punya alat gerak khusus 2. Rhizopoda : bergrak dg kaki semu 3. Mastigophora : bergeak dg flagel 4. Ciliata : bergrak dg cilia • Patogenitas 1. Patogen 2. Nonpatogen

  4. SPOROZOA • Sporozoa : tdk punya flagel/cilia, bergrak scr amuboit • Yg perlu dipelajari : Toxoplasma gondii & Plasmodium Toxoplasma gondii • Morfologi : 1. Bentuk ekstraseluler : spt bulan sabit, 2. Bentuk intraseluler : bulat / lonjong • Reproduksi : pembelahan diri scr longitudinal • Patologi toxoplasmosis : penyebaran parasit mlli aliran darah dpt mencapai organ : otak, susum tlng blkng, mata, paru2, limfa, hati, kelenjar limfe, otot jantung & rangka

  5. Cara Penularan • Ada 2 mcm cara 1. Toxoplasmosis kongenital * Janin scr transplasental dr ibunya (ibu tdk menunjukkan gejala yg jelas) * Penelaran pd bulan2 awal kehamilan bisa menyebabkan kguguran/anak lahir mati * Infeksi pd bulan2 akhir kehamilan : selama kehamilan bayi tdk menunjukkan gejala2/kelainan, 2-3 bulan stlh lahir br erlihat gjala klinik * bisa lewat ASI, yg terjadi bila ibu terinfeksi saat nifa

  6. 2. Toxoplasmosis dapatan * terjadi pd anak2 & orang tua * Penularan lewat makanan, udara/kulit * Bila makanan tercemar/mengandung pseudokista infektif, daging yg kurang matang, susu sapi & telur unggas * Melalui udara dr penderita pneumonitis toxoplasmosis pd man/hewan * Melalui kulit bila ada kontak antara man dg jaringan/ekskreta binatang yg terkena toxoplasmosis

  7. Siklus hidup • Dalam tubuh hospes perantara, toxoplama dlm bntk asexual. • Penularan antar binatang terjadi krn memakan daging binatang yg terinfeksi • Dlm sel2 usus kucing parasit berkembang biak (scr sexual & asexual) • Ookista keluar bersama tinja kucing • Bila man memakan mak yg mengandung ookista matang, maka man akn terinfeksi.

  8. Plasmodium • H dfnt : anopheles • H perantara : manusia • Siklus hidup sexual (sporogoni) di tub nyamuk • SH asexual (skizogoni) di tub man (hsl gemetosit) • Macam plasmodium P. vivak, P. falsiparum, P. ovale & P. malarie

  9. Morfologi Plasmodium • Tropozoit : 1. P. vivax : eritrosit membesar, bentuk amuboit dg bintik scuffner 2. P. falciparum : kromatin ganda , terdpt bintik maurer 3. P. malarie : Bentuk pita (band) 4. P. Ovale : eritrosit bentuk tdk teatur, terdpt bintik schufner

  10. TROPOZOIT P. falciparum P. vivax P. malarie Bintik skuffner P. ovale P. malarie

  11. Skizon 1. P. malarie : ada 8 metozoit, bentuk roset 2. P. lain bentuk tdk khas P. malarie P. vivax

  12. Gametosit • Gametosit 1. P. falciparum : spt pisang, lbh bsr dr pd eritrosit 2. P. lain tdk khas bentuknya P. falciparum P. malarie P. ovale

  13. P. falciparum P. vivax

  14. P. malarie P. ovale

  15. SIKLUS HIDUP • Siklus hidup asexual (tub man) 1. T preerirositik (skizogoni) dlm sel2 parenkim hati 2. T eritrositik (skizogoni) dlm eritrosit 3. Gametogoni di dlm eritrosit kapiler limfa & sumsum tulang 4. Ekso eritrositik (skizogoni) dlm sel2 hati Hasil asexual : gametosit

  16. SH scr asexual • T preeritrositik (skizogoni) : stlh sporozoit diinokulasikan pd tub man olh nyamuk, berkembang biak dl di jar sel2 parenkim hati. T ini berlangsung slm 8 hari pd P. vivax, 6 hr pd P. falciparum, 9 hr pd P. oval & pd P. mlarie skr ditentukan • T ini terjadi di butir2 sel drh mrh. Pd T ini terjadi bentuk tropozoit, skizon & merozoit • Sth T Preeritrositik berlangsung bbr kl sebag merozoit akan berkembang mjd gametosit dlm eritrosit di kapiler2 limfa & sumsum tlng blkng. T ini disebut T gametogoni yg berlangsung slm 96 jam. Hanya gametosit yg sdh matang yg dijumpai di drh tepi

  17. SH SEXUAL • SH sexual dimulai dg masuknya plasmoium ke tub nyamuk bersamaan drh penderita (bs bntk sexual/asexual, tp hanya bentuk sexual yg matang yg dpt berkembang).Nyamuk terinfeksi jk kd gametosit lbh dr 12 gametosit/ml darah • Di lambung nyamuk terjai poses awal pematangan. Dr 1 mikrogamet mjd 4-8 mikrogamet (eksflagelasi), dr 1 makrogamet terbentk 1 makrogamet • Fusi antara makro & mikrogamet : zigot dlm 24 jam : ookinet

  18. Ookinet menembus dinding lambung nyamuk diantara lap epitel & membran bsal dinding lambung nyamuk : terbentuk ookista (dlm ookista terbentuk ribuan spoozoit) • Bila ookista matang : pecah : sporozoit memasuki hemolikel nyamuk : menybar luas di kel ludah. Pd T ini nyamuk mjd vektor yg infektif

  19. Siklus Hidup

  20. MALARIA • Malaria vivak (tertiana) olh P. vivax :Jinak • M. Pernisiosa & blackwater fewer/ M falciparum /tertianan olh P. falciparum : ganas • M. malarie (kuartana) olh P malarie • M. Ovale olh P. ovale • Penularan : 1. Gigitan nyamuk anopheles (sporozoit) 2. Bentuk tropozot : transfusi, plasenta & jarum suntik

  21. Gejala klinis : demam intermitten, anemia, pembesaran limfa • Tiga stadium demam intermitten : 1. Kedinginan : 20 menit – 1 jam 2. Panas badan : 1-4 jam 3. Berkeringat : 1-3 jam • Pemeriksaan lab : 1. Usap darah tebal (uji malaia / bkn) 2. Usap darah tipis ( penentuan spesies plasmodium) 3. Tes serologis

  22. RHIZOPODA • Entamoeba hystolytica Tropozoit Kista

  23. Entamorba coli Kista Tropozoit

  24. Entamorba hystoliica • Hidup di usus besar • Menyebabkan amubiasis usus (disentri amuba, terdapat darah & lendir di tinaja) • Juga dpt menimbulkan amubiasis hati, paru, otak, limfa dan kulit. • E. coli • Relatif tidak menimbulkan penyakit pada manusia, tetapi sering berada bersama-sama dg E. hystolitica

  25. MASTIGOPHORA • Giardia lamblia

  26. MASTIGOPHORA • Giardia lamblia • Hidup di duodenum dan yeyenum bag atas • Dapat mengganggu penyerapan lemak krn punya batil isap yg sering dilekatkan di pd dinding usus penderita. Shg penderita mengalami steatore (berak lemak), timbul iritasi dan kerusakan pd usus.

  27. Trichomonas vaginalis

  28. Trichomonas vaginalis • Menyebabkan trichomoniasis vaginalis : vaginitis, uretritis, vulvitis dan servisitis pd wanita. Tp tdk menimbulkan gangguan pd rahim • Termasuk infeksi yg ringan • Pada laki2 dpt menginfeksi prostat, vesikel seminal dan uretra. • Ciri : keluhan rasa panas dan gatal di drh vagina dan sekitarnya.

  29. Siklus hidup

  30. CILIATA • Balantidium coli

  31. SIKLUS HIDUP

  32. Balantidiun coli • Penyebab balantidiasis • Infeksi terjadi krn tertelannya kista infektif bersama makanan/minuman yg tercemar tinja babi/ tinja penderita. • Terjadi ulserasi terutama pd usus besar shg terjadi perdarahan dan pembentukan lendir pd tinja penderita.

  33. TERIMA KASIH

More Related