1 / 19

ETIKA PROFESIONAL

ETIKA PROFESIONAL. Kasus : Nilai Audit Bergantung pada Independensi Auditor Apakah Etika itu ?  Serangkaian prinsip atau nilai moral Kebutuhan akan etika Ilustrasi Prinsip Etika yang disarankan (lihat Gambar 4-1). Perilaku tidak etis

Audrey
Download Presentation

ETIKA PROFESIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ETIKA PROFESIONAL • Kasus : Nilai Audit Bergantung pada Independensi Auditor Apakah Etika itu ?  Serangkaian prinsip atau nilai moral • Kebutuhan akan etika • Ilustrasi Prinsip Etika yang disarankan (lihat Gambar 4-1)

  2. Perilaku tidak etis  adalah tindakan yang berbeda dengan tindakan yang mereka percayai yang merupakan tindakan tepat dilakukan dalam situasi tertentu • Mengapa seseorang bertindak tidak etis ? 1. Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku di masyarakat 2. Orang memilih untuk bertindak egois • Rasionalisasi perilaku tidak etis • Setiap orang melakukannya • Jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal itu etis • Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya

  3. Dilema Etika  Situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya  Contoh kasus Bryan Longview (lihat hal.114- 117) • Isu etika • Siapa yang dipengaruhi dan bagaimana cara setiap orang terpengaruh • Konsekuensi dari setiap altenatif • Tindakan yang tepat

  4. Menyelesaikan dilema etika 1. Memperoleh fakta yang relevan 2. Mengidentifikasikan isu etika berdasarkan fakta tersebut 3. Menentukan siapa yang akan terkena pengaruh dari keluaran (outcome) dilema tersebut dan bagaimana cara setiap pribadi atau kelompok itu dipengaruhi 4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang tersedia bagi pribadi yang harus menyelesaikan dilema tersebut 5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin terjadi pada setiap alternatif 6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan

  5. Kebutuhan Khusus Akan Kode Etik Profesi • Perlunya Etika Profesional bagi Organisasi Profesi  Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya.  Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.

  6. Perbedaan antara KAP dan Profesional lainnya • Jenis Profesi Akuntan lainnya • Akuntan Manajemen • Internal Auditor • Corporate Secretary • Konsultan SIA/Manajemen/SIM dll • Struktur Organisasi KAP & KAM • Pemain utama KAP di dunia nyata • The Big Five & Situs-situsnya • KAP Direktory IAI • BEJ • Berbagai cara untuk meningkatkan semangat Akuntan Publik agar bertindak secara profesional (lihat Gambar 4-2)

  7. Kode Etik Profesi AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) • Standar umum perilaku yang ideal dan menjadi khusus tentang perilaku yang harus dilakukan • Terdiri dari empat bagian (lihat Gambar 4-3) • Prinsip etika profesi • Peraturan etika • Interpretasi atas peraturan etika • Kaidah etika • Disusun berdasarkan urutan makin spesifiknya standar tersebut

  8. Prinsip Etika Profesi • Membahas prinsip etika profesi yang berisi diskusi umum tentang beberapa syarat karakteristik tertentu sebagai akuntan publik • Terdiri dari dua bagian utama : • Enam prinsip etika (lihat Gambar) • Diskusi keenam prinsip  Lima prinsip pertama diterapkan secara sama rata kepada seluruh anggota, kecuali Prinsip Obyektivitas dan Independensi hanya berlaku bagi yang bekerja bagi publik (jasa atestasi/jasa audit)  Satu prinsip terakhir, Lingkup dan Sifat Jasa, hanya diterapkan bagi anggota yang bekerja pada publik

  9. Peraturan Etika • Melibatkan peraturan eksplisit yang harus dipatuhi oleh semua akuntan publik dalam berpraktek (lihat Tabel 4-1)  Perbedaan antara standar etika dalam Prinsip dengan standar etika dalam Peraturan Etika (lihat Gambar 4-4) • Interpretasi Peraturan Etika • Peraturan yang spesifik yang secara formal tidak harus dipatuhi, tetapi penyimpangan dari interpretasi ini akan menimbulkan kesulitan • Kaidah Etika  Rangkaian penjelasan oleh komite eksekutif pada divisi etika profesional tentang situasi spesifik yang nyata (specific factual circumtances)

  10. Independensi • Independensi dalam Audit : sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi hasilnya dan membuat laporan audit • Independensi dalam fakta : Auditor benar-benar mempertahankan perilaku yang tidak bias (independen) disepanjang audit • Independensi dalam penampilan : Pemakai laporan keuangan memiliki kepercayaan atas independensi tsb.

  11. Independensi • Revisi dari Persyaratan Independensi Auditor SEC • Kepentingan Kepemilikan • TI dan Jasa Non Audit lainnya • Dewan Standar Independen (Independence Standards Board/ISB)  memberikan rangka kerja konseptual bagi masalah independensi yang berhubungan dengan audit perusahaan publik • Komite Audit  Sejumlah anggota terpilih dari Dewan Direksi yang bertanggungjawab membantu Auditor untuk tetap independen dari manajemen • Berbelanja untuk Prinsip Akuntansi • Persetujuan Auditor oleh Pemegang Saham  Pemilihan KAP baru atau melanjutkan KAP yang ada melalui persetujuan pemegang saham • Penugasan dan Pembayaran Fee Audit oleh Manajemen

  12. Peraturan Independensi Perilaku dan Interpretasi • Kepentingan Keuangan • Anggota yang tercakup • Kepentingan Keuangan Langsung versus Kepentingan Keuangan Tidak Langsung • Material atau Tidak Material • Berbagai Isu Kepentingan Keuangan yang Saling Terkait • Para mantan praktisi • Prosedur kredit normal • Kepentingan keuangan dari keluarga terdekat • Bersama-sama memiliki hubungan sebagai penanam modal atau penerima modal klien • Direktur, Pejabat, Manajemen atau Pegawai sebuah perusahaan • Litigasi antara KAP dan Klien • Pembukuan dan Jasa Lainnya • Audit Internal dan Jasa Audit yang Diperluas • Fee yang Belum Dibayar

  13. Peraturan Etika Lainnya • Integritas dan Obyektivitas • Standar Teknis • Kerahasiaan • Kebutuhan atas Kerahasiaan • Pengecualian atas Kerahasiaan • Kewajiban yang berhubungan dengan standar teknis • Panggilan Pengadilan • Peer Review • Respon kepada Divisi Etika • Fee Kontinjen (Contingent Fee)

  14. Peraturan Etika Lainnya • Tindakan yang Bisa Didiskreditkan • Retensi dari catatan klien • Diskriminasi dan gangguan dalam praktek karyawan • Standar atas audit pemerintah dan persyaratan badan dan agensi pemerintah • Kelalaian dalam persiapan laporan atau catatan keuangan • Kegagalan mengikuti persyaratan dari badan pemerintah, komisi atau agen regulasi lainnya • Permohonan atau pengungkapan dan jawaban ujian akuntan publik • Kegagalan memasukkan pajak penghasilan atau pembayaran kewajiban pajak • Periklanan dan Permohonan • Komisi dan Fee Penyerahan • Bentuk dan Nama Organisasi

  15. Penegakan Hukum  Timbul karena adanya kegagalan untuk mengikuti peraturan Kode Etik • Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA  Divisi Etika Profesional AICPA bertanggungjawab untuk menyelidiki pelanggaran lain atas Kode dan menentukan disiplin • Tindakan oleh Dewan Akuntansi Negara Bagian

  16. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi masyarakat. Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai organisasi profesi akuntan. (ditambahkan dengan NPA & SPAP)

  17. Akuntan Publik dan Auditor Independen Kantor akuntan publik merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat berdasarkan SPAP. Kantor akuntan publik dapat menyediakan jasa: (1) audit atas laporan historis, (2) atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi lain, (3) jasa akuntansi dan review, (4) jasa konsultasi. Perlu dibedakan istilah akuntan publik dan auditor independen. Akuntan publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa akuntasi).Auditor independen menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum pada SPAP.

  18. Tipe Akuntan Tipe Akuntan Praktisi Tipe Akuntan Publik Auditor Jasa Audit atas Lap Keu Historis Jasa Pemeriksaan, Jasa Akt & review, jasa konsultasi Jenis jasa yang dihasilkan Gambar 2.1. Perbedaan Akuntan Publik, Auditor dan Praktisi ditinjau dari perannya masing-masing dalam Kantor Akuntan Publik (Sumber : Mulyadi, 2000)

  19. Rerangka Kode Etik Akuntan Indonesia Kode Etik IAI ada 4 bagian : • Prinsip Etika • Aturan Etika • Interpretasi Aturan Etika • Tanya Jawab ( lihat situs IAI/down load internet)

More Related