180 likes | 785 Views
Fiqh awal waktu shalat merupakan kajian tentang beberapa pemikiran para Ulama Fiqh terhadap waktu dimulai/masuk awal waktu shalat dengan cara membaca tanda2 alam
E N D
FIQH AWAL WAKTU SHALAT MukhammadAinulYaqin (1502046002) Nur Aidah (1502046014)
Waktu Shalat Shubuh menurut Syafi’iyah dan Hambali Pengampu: Dr. H. Muh. ArifRoyyani, Lc., M.S.I., M.Si
Waktu Shalat Shubuh • Permulaan waktu Shubuh, ialah dari terbit fajar shadiq (garis putih yang melintang dari selatan ke utara dikaki langit sebelah timur) dan akhirnya hingga sempurna terbit matahari.
FajarKadzib dan FajarShadiq Fajar Kadzib: Terpisah dari ufuk Memanjang secara vertikal Pertama kali terbitnya cahaya putih dan secara perlahan akan hilang Fajar shadiq Menyatu dengan ufuk Cahaya melintang secara horizontal Terbit dengan cahaya minimal dan perlahan-lahan semakin penuh dengan cahaya
Anjuran Menyegerakan Shalat Shubuh • Dianjurkanuntukmenyegerakansholatsubuhdiawalwaktu. Sebagailandasanatashaliniadalahhadist al-AnsharibahwasannyaRasulullah SAW melaksanakkansholatsubuhpadasaatalammasihgelap. Beliaujugapernahmelaksanakannyaketikakondisiagakterang (masukpagi). Di lain waktu, Rasulullahmelaksanakanshalatsubuhketikakondisimalammasihgelapdansejakitu, beliautidakpernahmelaksanakkansholatsubuhketikakondisisudahterangsampaibeliauwafat. (HR. Abu DauddanBaihaqidansanadnyashahih)
Hukum Mendapat Satu Raka’at Pada Waktu Shalat • مَنْ أَدْرَكَ مِنَ الصُّبْحِ رَكْعَةً قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ، وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقدْ أدْرَكَ الْعَصْرَ • “Siapa yang mendapatisaturakaatsubuhsebelummatahariterbitmakasungguhiatelahmendapatkanshalatsubuhdansiapa yang mendapatisaturakaatasharsebelummataharitenggelammakasungguhiatelahmendapatkanshalatashar.” (HR. Al-Bukharidan Muslim )
Tertidur atau Lupa Melakukan Shalat • Rasulullah SAW bersabda: • أَمَا إِنَّهُ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفْرِيْطٌ، إِنَّمَا التَّفْرِيْطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلاَةَ حَتَّى يَجِيْءَ وَقْتُ الصَّلاَةِ الْأُخْرَى، فَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّهَا حِيْنَ تَنَبَّهَ لَهَا • “Sesungguhnyatertidurdarimengerjakanshalatbukanlahsikaptafrith (menyia-nyiakan). Hanyalahmerupakantafrithbilaseseorangtidakmengerjakanshalathinggadatangwaktushalat yang lain (dalamkeadaaniaterjagadantidaklupa). Makasiapa yang tertidur (ataulupa) sehinggabelummengerjakanshalat, hendaklahiamengerjakannyaketikaterjaga/ketikasadar/ingat.” (HR. Muslim )
Pendapat Fuqaha Mengenai Shalat Setelah Shalat Shubuh • Jumhurataugolonganulama’ berpendapatdibolehkanyamengqodo’ sholat–sholat yang luputsetelahsholatsubuhdanAshar. • Adapunshalatsunah, makadianggapmakruholehsebagiandiantarasebagiansahabatdan Imam Madzab. • Sedangkan Imam Syafi’Iberpendapatdibolehkannyasholat yang adasebabkarenanya, sepertisholattahiyatulmasjid
AkhirWaktuShalatSubuh • Empatimam madzabsepakatbahwaawalwaktushubuhadalahterbitnyafajarkedua, yaitufajarsadiq yang cahayanyatersebardiufukdantidakadagelapsesudahnya. Sedangkanakhirwaktunya yang dipilihadalahketikaharisudahterang. Akhirwaktu yang diperkenankanuntukshalatshubuhadalahterbitnyamatahari. • Jadi, dapatdisimpulkanbahwadalamakhirwaktushalatsubuhdisinitidakadaperselisihandiantaraparaulama. Merekaberseakatbahwasannyaakhirsholatsubuhyakniketikaterbitnyafajar (matahari).