1 / 25

Perlindungan Hutan 10

Perlindungan Hutan 10. X. KEBAKARAN HUTAN Proses pembakaran Api menyala. 1 . Bahan bakar. 2. panas. 3. OKSIGEN ATAU UDARA. 3 KOMPENEN TERSEBUT SERING DISEBUT Fire triangle. Perlindungan Hutan 10. Bahan Bakar di Hutan : 1. Humus 2. Jatuhan daun di lantai hutan

zulema
Download Presentation

Perlindungan Hutan 10

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perlindungan Hutan 10 X. KEBAKARAN HUTAN Proses pembakaran Api menyala 1. Bahanbakar 2. panas 3. OKSIGEN ATAU UDARA 3 KOMPENEN TERSEBUT SERING DISEBUT Fire triangle Call 08125875659

  2. PerlindunganHutan 10 BahanBakardiHutan: 1. Humus 2. Jatuhandaundilantaihutan 3. Akar, batang, cabang, ranting pohon 4. Dsb Panas: 1. Kondisiiklim yang extrim 2. Penyinaranmataharilangsung Udara: 1. Bekaspembukaanhutan 2. Jalan logging, penyaradan,dll, mepermudahudaramasukdenganmudah hutanterbakar. Call 08125875659

  3. Perlindungan Hutan 10 Secara sederhana proses pembakaran hutan dapat digambarkan sebagai kebalikan daripada proses fotosintesa tanaman sebagai berikut: Pembakaran: Sellulosa + Oksigen + Energy CO2 + Air + Energy Fotosintesa: Co2 + Air + Energy Sellulosa + Oksigen Call 08125875659

  4. PerlindunganHutan 10 Secara teori proses pembakaran dapat dijelaskan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Konveksi (aliran) 2. Radiasi (pancaran) 3. Konduksi (hantaran) Konveksi adalah proses rambatan kalor (panas) dalam suatu zat yang disertai dengan perpindahan massa. Bagian udara di lantai hutan akan naik suhunya pada suatu kebakaran bawah yang berakibat massa jenisnya berkurang. Perbedaan massa jenis udara bagian bawah dan atas menyebabkan adanya pertukaran massa. Ini menyebabkan adanya aliran massa yang membawa panas. Call 08125875659

  5. PerlindunganHutan 10 Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Kalor dalam proses ini dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnet pembawa panas (sinar infra merah). Peristiwa pencaran kalor dari matahari sampai ke bumi adalah suatu proses radiasi. Konduksi Adalah proses rambatankalor dalam zat yang tidak disertai perpindahan massa. Pemanasan pada pangkal batang pohon yang terbakar akan menaikkan kalor/panas/suhu pada bagian pohon yang lain. Call 08125875659

  6. PerlindunganHutan 10 Melalui ketiga proses fisika inilah bagaimana api dalam suatu kebakaran dapat menyala, muncul dan merambat dengan cepatnya. Angin yang kencang tentu akan sangat memainkan peranan yang besar dalam menyebarkan panas dengan proses konveksi, sehingga keadaan mudah terbakar akan semakin mungkin. Pemanasan global dan perladangan sebagai sumber api. Call 08125875659

  7. PerlindunganHutan 10 Kalimantan mengandung sumberdaya batu bara yang berlimpah yang merupakan bahan bakar potensial untuk api dapat menyala di musim kemarau panjang. Kalimantan Timur memiliki 14,6% dari sejumlah 36,3 milyar ton cadangan geologi batu bara indonesia dengan mutu terbaik di Sangatta dan Byukit Asam (Sumatera Selatan). Call 08125875659

  8. PerlindunganHutan 10 TIPE-TIPE KEBAKARAN HUTAN 1. Kebakaran Bawah (Ground Fire) Pada tipe kebakaran ini api membakar bahan-bahan organik yang terdapat di bawah seresah seperti humus, gambut, serbuk gergaji, akar pohon ataupun kayu yang sedang melapuk. * Padapangkalakardapatmematikan Kambium * Pengaruhfaktorluardananginsangat kecil Gambar. KebakaranBawah Call 08125875659

  9. PerlindunganHutan 10 2. Kebakaran Permukaan (Surface fire) Api membakar bahan-bahan organik dan vegetasi di atas lantai hutan, yaitu seresah, tumbuhan bawah, anakan pohon dan lain-lain. 3. Kebakaran Tajuk (Crown Fire) Peristiwa kebakaran tajuk merupakan peristiwa kebakaran yang besar dan biasanya merupakan akibat dari penjalaran kebakaran permukaan. Namun tidak selalu demikian, karena dapat saja kebakaran tajuk terjadi secara terpisah, misalnya akibat sambaran petir. Call 08125875659

  10. Kebakaran Hutan Tahun 2004 di Semoi II Call 08125875659

  11. Pembakaran ladang Call 08125875659

  12. Perubahan Fungsi Lahan dengan cara tebang dan bakar Call 08125875659

  13. Gua Tengkorak, sejarah dan perubahan fungsi Call 08125875659

  14. PerlindunganHutan 10 Hawley dan Stickel (1984) mengklasifikasikan kebakaran hutan berdasarkan besarnya areal yang terbakar, sebagai berikut: Kelas A : Luas Areal yang terbakar 0,25 acre atau kurang (1 acre = 0,45646 hektar) Kelas B : Luas areal yang terbakar 0,25 acre atau kurang dari 10 acre. Kelas C : Luas areal yang terbakar 10 acre sampai kurang dari 100 acre. Kelas D : Luas areal yang terbakar 100 acre sampai kurang dari 300 acre. Kelas E : Luas areal yang terbakar 300 acre atau lebih. Call 08125875659

  15. PerlindunganHutan 10 Untuk ekosistem hutan dikenal klasifikasi kebakaran yang didasarkan pada fire cycle, tipe, intensitas dan frekuensi, musim dan besarnya kebakaran, sebagai berikut: 0 = Tidak adanya kebakaran secara alamiah, atau jika ada hal, kecil sekali. 1 = Kebakaran ringan yang tidak sering terjadi (berulang dengan interval waktu lebih dari 25 tahun). 3 = Kebakaran besar, tetapi tidak sering terjadi (berulang dengan interval waktu lebih dari 25 tahun). 4 = Kebakaran besar dengan interval waktu yang pendek dan menyebabkan terjadinya kerusakan secara berganda pada Call 08125875659

  16. PerlindunganHutan 10 permukaan lahan hutan (berulang dengan interval waktu antara 25 dan 100 tahun). 5 = Jangka waktu terjadinya kebakaran cukup lama dan menyebabkan terjadinya kerusakan secara berganda pada permukaan lahan hutan (berulang dengan interval waktu 100 tahun hingga 300 tahun). 6 = Terjadinya kebakaran hutan yang besar, berulang dalam jangka waktu lama (interval waktu lebih dari 300 tahun). Secara rata-rata waktu api membakar suatu kawasan disebut sebagai fire cycle, ini biasanya terulang dengan pola yang sama sebagai akibat perubahan daripada iklim global. Call 08125875659

  17. PerlindunganHutan 10 Kerusakanakibatkebakaranhutan 1. Efekkebakaranterhadaphtandanpohon Luka-lukapadapohon, dimanamerupakantempatinjeksidarihamadanpenyakit, mematikanpohon, mengurangidanmenurunkanriapdanmerusakperemajaanatautanamanmuda. Perubahaniklimmikro, sehinggamengurangikemampuanhutandalammenjagakestabilanudara. Hilangnyafungsihutansebagaipelindungtanahdantata air. Kerusakanterhadaptanahhutan, baiksecarafisik, kimiadanbiologis. Call 08125875659

  18. PerlindunganHutan 10 e. Kematian atau berpindahnya margasatwa ke tempat lain. Terancamnya pemukiman yang dapat menghilangkan nyawa dan harta benda serta kesejahteraan penduduk sekitar hutan. Kerusakan terhadap nilai estetika, rekreasi dan nilai-nilai ilmiahnya yang merupakan akibat tidak langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepekaan pohon terhadap api sebagai berikut: Suhu awal pohon Ukuran dan morphologi pohon Call 08125875659

  19. PerlindunganHutan 10 c. Ketebalan dan sifat-sifat kulit pohon d. Keadaan percabangan pohon e. Keadaan perakaran pohon f. Mudah tidaknya daun terbakar g. Keadaan musim dan tingkat pertumbuhan pohon h. Bentuk tegakan seperti konifer yang lebih peka daripada bentuk daun lebar i. Dan banyak faktor lain Call 08125875659

  20. PerlindunganHutan 10 Boer (1983) membuat klasifikasi kerusakan tegakan akibat kebakaran hutan sebagai berikut: Pohon terbakar basah diartikan sebagai pohon-pohon yang terbakar namun masih dapat bertahan hidup setelah api padam. Dibuktikan dengan kembalinya bermunculan daun-daun muda. b. Pohon terbakar kering Pohon-pohon yang terbakar dan tidak dapat bertahan untuk melanjutkan hidupnya. Contoh daripada pohon ini masih banyak dapat ditemukan di hutan-hutan Kalimantan Timur saat ini yang merupakan saksi bencana kebakaran hutan. Call 08125875659

  21. PerlindunganHutan 10 c. Pohon terbakar hangus Pohon-pohon yang terbakar total dari mulai pangkal pohon sampai ujung pohon. Pohon-pohon ini masih berdiri 3-5 bulan setelah kebakaran, lalu tumbang tertiup angin dan tersiram air hujan. Efek kebakaran hutan terhadap tanah Erosi Perubahan temperatur tanah dan kelembaban tanah Pencucian unsur hara tanah pada saat turun hujan Call 08125875659

  22. PerlindunganHutan 10 Efek kebakaran hutan terhadap organisme tanah Perubahan komposisi dan jumlah baik flora maupun fauna Perubahan fauna di atas maupun di dalam tanah Efek kebakaran hutan terhadap komunitas vertebrata Mamalia besar tidak begitu terpengaruh oleh adanya kebakaran hutan. Kemungkinan jenis binatang ini dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Call 08125875659

  23. PerlindunganHutan 10 Pencegahan kebakaran hutan Penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan para pekerja hutan tentang bahaya daripada kebakaran hutan▪ lebih jauh lagi tentunya untuk seluruh lapisan masyarakat agar kesadaran akan bahaya ini dapat muncul Mengurangi terjadinya nyala api di hutan ataupun mencegah sumber▪sumber api atau kejadian yang memungkinkan terjadinya kebakaran terutama di musim kemarau Membuat aturan dan UU Mengurangi limbah tebangan Call 08125875659

  24. PerlindunganHutan 10 E Merencanakan bahaya kebakaran hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman F membuat organisasi pengontrol api terpadu G menggunakan peraltan komunikasi yang canggih H membentuk dan melatih tim pemadam kebakaran hutan I menyiapkan peraltan dan bahan bahan pemadam kebakaran dalam jumlah yang cukup J melaksanakan penelitian dalam rangka membangun dan mencari nilai nilai bahaya kebakaran hutan ‘’ fire danger rating system’’ Call 08125875659

  25. Perlindungan Hutan 10 TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR Sampaijumpadiujian semester semogasukses Call 08125875659

More Related