1 / 43

Penanganan Kredit Bermasalah

Penanganan Kredit Bermasalah. Daftar Isi. Hal ihwal kredit bermasalah Penyelesaian kredit bermasalah. Hal ihwal kredit bermasalah. Petikan berita. Laba Bank Mandiri : Tahun 2005 : Rp604 miliar Tahun 2006 : Rp2,4 triliun NPL Bank Mandiri : Tahun 2005 : 26.66% gross dan 16,14% net

xerxes
Download Presentation

Penanganan Kredit Bermasalah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penanganan Kredit Bermasalah

  2. Daftar Isi • Hal ihwal kredit bermasalah • Penyelesaian kredit bermasalah

  3. Hal ihwal kredit bermasalah

  4. Petikan berita • Laba Bank Mandiri : • Tahun 2005 : Rp604 miliar • Tahun 2006 : Rp2,4 triliun • NPL Bank Mandiri : • Tahun 2005 : 26.66% gross dan 16,14% net • Tahun 2006 : 16,3% gross dan 5,9% net Apa yang terjadi?

  5. Pengaruh NPL terhadap bank • Berdasarkan survey Office of the Comptroller of The Currency (OCC) tahun 1998 dari 171 bank gagal dan 51 bank yang direhabilitasi : • 2 % karena fraud • 98 % karena NPL • 81 % karena tidak ada kebijakan perkreditan • 86 % karena pemberian kredit serampangan, penagihan yang tidak berhasil, atau tidak ada standar kredit. • Apabila bank punya NPL besar, maka : • Bank harus membentuk cadangan penyisihan penghapusan piutang yang besar  menyedot laba (earning & equity risk). • Tersendatnya likuiditas dana masuk (liquidity risk).

  6. Grafik kredit lancar Baik Q Buruk t Q = credit quality, t = time

  7. Grafik kredit karena bencana Jarang terjadi Baik Q Buruk Total loss t Q = credit quality, t = time

  8. Grafik kredit pemburukan bertahap Sering terjadi Information A Baik Point of exit Q Information B Buruk t Q = credit quality, t = time

  9. Kondisi NPL Nasional • Data 2005 : • NPL gross : 8,9% • NPL Net : 5% • Dominasi bank BUMN • Potensi kenaikan akibat ; • Naiknya suku bunga • Prospek ekonomi belum baik

  10. Penyelesaian Kredit Bermasalah

  11. Faktor pemicu perlunya penyelesaian kredit bermasalah • Kata kunci : reaktif  harus mencuri waktu untuk corrective actions • Faktor : • Menurunya kinerja kredit • Terdapat kondisi (eksternal) yang tidak menguntungkan • Umpan balik yang timbul dari laporan • Key Risk Indicators

  12. Proses Penyelesaian Prevention Detection Gather information & analyse Action Plan Obtain Judgement Negotiated settlement Liquidate collateral Execute

  13. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah • Preventif • Perubahan kebijakan • Standar kualitas kredit • Penentuan sinyal-sinyal bahaya • Admin kredit secara sistematis • Fraud tidak bisa dicegah • Detection • Korektif • Lakukan penyelesaian masalah

  14. Detection : Parameter • Pemburukan posisi kas • Perlambatan periode tagihan pihutang • Kenaikan jumlah pihutang (nominal & %) • Kenaikan jumlah persediaan (nominal & %). • Perlambatan perputaran persediaan • Penurunan jumlah aktiva lancar dibandingkan dengan total asset • Dana untuk pembelian aktiva tetap digunakan utk operasional • Revaluasi asset

  15. Detection : Parameter (lanjut) • Adanya klaim terhadap asset dari lebih satu pihak • Adanya peningkatan nilai asset tak berwujud • Peningkatan yg besar pada hutang lancar • Peningkatan yg besar pada hutang jangka panjang • Peningkatan debt-to-equity ratio • Perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan gross dan net  cancellation & return

  16. Detection : Parameter (lanjut) • Peningkatan persetase biaya • Peningkatan penjualan tapi menurunnya keuntungan • Peningkatan jumlah piutang tak tertagih • Peningkatan jumlah total asset thd penjualan • Peningkatan jumlah total asset thd profit

  17. Detection : Parameter (lanjut) • Terkait laporan keuangan : • Laporan terlambat disampaikan • Perubahan dari audited menjadi tidak audited • Terdapat opini negatif dari akuntan

  18. Detection : Parameter (lanjut) • Tanda dari hubungan keuangan : • Untuk nilai tabungan : berkurang/ meningkat secara drastis, o/d. • Penggunaan credit line yg tidak biasa. • Permintaan keringanan pembayaran. • Kelambatan pembayaran cicilan. • Anggaran yg terlalu optimistik.

  19. Detection : Parameter (lanjut) • Tanda dari hubungan bisnis : • Memburuknya hubungan dengan supplier. • Kecenderungan spekulatif. • Diskon harga jual besar-2an. • Hilangnya saluran distribusi, pelanggan utama atau produk unggulan. • Lambat dalam mengantisipasi gejolak ekonomi. • Munculnya kreditur lain.

  20. Detection : Parameter (lanjut) • Tanda dari hubungan pribadi : • Masalah keluarga. • Sakit. • Telepon dari bank tidak diangkat. • Pemberitaan yg negatif. • Penjualan aset perusahaan. • Permintaan kredit kepada pihak lain dalam jumlah yang lebih besar.

  21. Detection : Parameter (lanjut) • Parameter kondisi ekonomi : • Bank harus mampu mengukur pengaruh kondisi ekonomi terhadap kinerja keuangan nasabah. • Tidak semua bisnis memiliki arah yang sama sebagai reaksi dari perkembangan ekonomi.

  22. Upaya Penyelesaian Masalah • Siapa yang harus menangani? • Petugas kredit yang berpengalaman • Analis kredit yang memiliki kemampuan yang baik • Negosiator ulung • Paham mengenai seluk beluk aturan hukum • Siapa yang harus mengambil keputusan? • Harus jelas dan dimengerti oleh semua pihak • Aturan main negosiasi • Pemberdayaan

  23. Restrukturisasi Kredit • Kriteria : • kesulitan pembayaran pokok/ bunga, dan • prospek usaha baik & mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi • Wajib : • ikuti SAK & PAPI terutama perhitungan present value & pengakuan kerugian restrukturisasi • memiliki kebijakan & prosedur tertulis • Keputusan restruktur atau tidak …

  24. Restrukturisasi Kredit • Keputusan Rekstruktur atau tidak : • Misalnya anda adalah Loan Officer bank A memberikan kredit kepada Mr X dengan sisa yg belum dibayar sebesar Rp4.000.000,-. • Pada suatu ketika ternyata Mr X tidak membayar lagi cicilannya. • Apa yang harus dilakukan?

  25. Restrukturisasi Kredit • Keputusan Rekstruktur atau tidak : • Pilihan keputusan : • Apabila ditutup dan agunan diambil alih, maka bank akan memperoleh Rp2.100.000,- • Apabila kredit direstruktur dan berhasil, maka bank akan mendapatkan sebesar Rp4.000.000,- • Apabila kredit direstruktur dan gagal, maka bank akan mendapatkan sebesar Rp250.000,-.

  26. Restrukturisasi Kredit • Keputusan Rekstruktur atau tidak : • Expected value = full value x probability of success + default value x probability of fail. • Apabila Pr(S) = 60% dan Pr(F) = 40%, maka, expected value menjadi Rp2.500.000. • Apabila EV < nilai likuidasi  tutup • Apabila EV > nilai likuidasi  restruktur • Dalam kasus bank A EV > nilai likuidasi  restruktur

  27. Restrukturisasi Kredit • Dilaksanakan oleh pejabat/ pegawai yang tidak terlibat pemberian Kredit yang direstrukturisasi • Keputusan Restrukturisasi pejabat yang lebih tinggi dari pemutus pemberi Kredit • Satker khusus Restrukturisasi sesuai kebutuhan • Wajib dianalisis konsultan independen bila restrukturisasi pihak terkait • Seluruh analisa wajib didokumentasikan

  28. Restrukturisasi Kredit • Kualitas Kredit setelah Restrukturisasi : • max KL, untuk yang sebelumnya D atau M • tetap, untuk yang sebelumnya L,DPK,KL • Menjadi L bila tidak menunggak 3x berturut • Tambahan Kredit dalam rangka RK ditetapkan Lancar bila diberikan sesuai dengan prosedur yang ketat & memiliki agunan yang cukup • Kualitas Kredit yang direstrukturisasi & tambahan Kredit kembali memenuhi ketentuan kualitas Kredit secara umum 1 th setelah Restrukturisasi Kredit

  29. Penyebab terjadinya kegagal penyelesaian kredit bermasalah • Kurang pengetahuannya • Terlambat bereaksi • Conflict of interest • Memandang permasalahan bukan dari perpektif organisasi, melainkan dari sudut pandang pribadi

  30. Kondisi yang harus diciptakan • Debitur harus bisa dikontak • Know your customer • Identitas, domisili asli • Lokasi/ tempat usaha • Terdapat kejelasan posisi bank • Berapa besar kemampuan bank menyerap risiko

  31. Pengukuran Kemampuan Membayar • Perilaku Debitur • Kesediaan untuk berdiskusi • Memberikan data keuangan yang benar • Memberikan izin untuk melakukan pemeriksaan keuangan • Bersedia untuk ikut program penyelamatan • Sumber Utama • Sumber Kedua

  32. Kemauan VS Kemampuan

  33. Kriteria kapasitas pembayaran • Tingkat kerajinan • Sumber kas dan proyeksi • Nilai agunan • Jenis aset yang dapat dijual

  34. Posisi Bank • Pahami profil risiko bank akan menentukan : • Jenis tindakan yang diperlukan oleh Bank • Data-data debitur yang diperlukan oleh bank • Identifikasi langkah yang harus dilakukan oleh debitur

  35. Penyebab kredit menjadi bemasalah • Faktor kreditur • Insentif untuk memberikan kredit, kurang ahli. • Faktor debitur • Mark-up, kenakalan debitur • Kegagalan proyeksi bisnis • Kesalahan asumsi, perkembangan ekonomi yang • Industri dalam kondisi bermasalah • Terkena embargo

  36. Penyebab : Faktor kreditur • Kegagalan memahami debitur dan kemampuan manajemen-nya. • Tidak mengerti bisnis debitur. • Kegagalan untuk mengidentifikasi/ kelemahan/ risiko. • Kegagalan memonitor penggunaan kredit. • Lemah dalam melakukan prosedur tindak lanjut. • Menunda tindakan penyelesaian kredit bermasalah. • Terlalu murah hati. • Mengabaikan rincian/ pemahaman dokumentasi. • Terlalu berorientasi pada agunan dibandingkan dengan arus kas. • Pelanggaran prinsip dasar pemberian kredit.

  37. Penyebab : Faktor Debitur • Berpura-pura baik • Tidak pandai dalam mengelola kas • Tujuan yang tidak jelas/ tidak ada • Manajemen yang tidak kompeten • Perilaku yang tidak kooperatif • Masalah pribadi

  38. Penyebab : Kegagalan Usaha • Penundaan yang tiada akhir • Biaya operasional yang melebihi anggaran • Kegagalan teknis • Kerugian yang tidak dijamin (asuransi) • Kenaikan harga bahan baku/ kehabisan bahan baku • Persaingan ketat • Campur tangan pihak ke-3

  39. Ketegasan! • Dalam menyelesaikan kredit bermasalah : • Pastikan bahwa debitur tahu masalah serius yang dihadapi. • Fasilitasi langkah positif yang harus ditempuh. • “Kerja sama” sering membuahkan hasil optimal. • Pengawasan kredit = negosiasi • Setelah kredit dikucurkan, siapa yg pegang kendali?

  40. Alternatif Tindakan Hukum • Minta agunan tambahan • Minta modal tambahan • Penjualan atas kesepakatan • Penjadwalan kembali pembayaran • Partisipasi modal • Kredit-kuasi • Penjualan aset pribadi yg tidak digunakan • Penyederhanaan kegiatan produksi • Minta pengorbanan pribadi • Negosiasi

  41. Karakteristik negosiator • Sangat saksama dan memahami implikasi penyelesaian masalah • Sabar dan tidak kenal lelah • Tidak pro dan kontra terhadap konflik • Selalu meneliti, bertanya, mendengar dan belajar • Yakin, optimis tanpa bersifat arogan • Mampu membujuk, dan mengancam apabila diperlukan

  42. Tahap akhir pengawasan • Tulis surat mengenai : • Tindakan yang disepakati bersama • Menyatakan kembali posisi bank • Pengulangan terhadap tindakan yang harus dilakukan oleh debitur hingga batas akhir

  43. Masalah Potensial • Sulitnya debitur diteliti • Sulitnya petugas kredit untuk menelisik • Debitur beralih bisnis • Bank tidak serius dalam menyelesaikan kredit bermasalah

More Related