1 / 31

TUJUH SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK

TUJUH SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK. Sakramen: tanda dan sarana penyelamatan ALLAH. 7 Sakramen. Konsili Lyon II (1274): ditetapkan 7 sakramen Konsili Florenz (1439) Konsili Trente (1547) menegaskan kembali. Mengapa 7 ?.

winona
Download Presentation

TUJUH SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUJUH SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK Sakramen: tanda dan sarana penyelamatan ALLAH

  2. 7Sakramen Konsili Lyon II (1274): ditetapkan 7 sakramen Konsili Florenz (1439) Konsili Trente (1547) menegaskan kembali.

  3. Mengapa 7 ? • Elisa menyuruh Naaman: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, sehingga engkau menjadi tahir” ( 2 Raj 5:10): 7 sakramen merupakan 7 macam luka karena dosa manusia dan 7 macam cara penyembuhan (Alexander dari Hales (1245)

  4. Bonaventura (1274): 7 sakramen diperlukan bagi pejuang Kerajaan Allah: • Baptis = merekut pejuang, melengkapi mereka dgn senjata, • Penguatan = mengobarkan semangat • Ekaristi = memberi kekuatan melawan dosa ringan, • Tobat = melawan dosa berat, • minyak suci = memberi kekuatan bagi yg terluka, • Tahbisan = menghasilkan pejuang baru, • Perkawinan = menyediakan pembaruantetap para pejuang

  5. Thomas Aquinas (1274) Sakramen digunakan Tuhan u/ mnyempurnakn & mnyembuhkan jiwa: sehingga 7 sakramen diperlukan seiring perkembangan hidup manusia • Baptis = diperlukn bagi kelahiran kembali dr jiwa • Penguatan bagi pemberian pertumbuhan & dgn Roh Kudus • Ekaristi bagi kekuatan& makan jiwa • Tobat = bagi penyehatan kembali jiwa yg sakit, • minyak suci = bagi kesembuhan dan kekuatan bagi pengampunan dosa & persiapan menuju kemuliaan abadi, • Tahbisan = bagi kepeminpinan dan pelayanan • Perkawinan = dikaitkan dgn pelipangandaan & perkembangan warga Gereja

  6. Tujuh Sakramen Ada 7 sakramen dalam Gereja Katolik • Pembaptisan (Permandian) • Ekaristi (Komuni Suci) • Penguatan (Sakramen Krisma) • Pernikahan (Perkawinan) • Imamat (Pentahbisan) • Rekonsiliasi (Pengakuan Dosa, Tobat) • Pengurapan orang sakit (Sakramen Minyak Suci)

  7. Tujuh Sakramen bersumber dari hidup & karya Yesus • Baptis = baptisan Yesus (Mat 3:13-17) • Ekaristi = perintah Yesus dalam perjamuan malam terakhir (Luk 22:19) • Penguatan = hubungan tak terpisahkan antara Yesus dgn Roh Kudus (Kis 2: 11) • Pernikahan = perhatian Yesus yg besar pada ikatan suci perkawinan (Mat 19:3-12) • Imamat = Yesus memilih 12 orang & memberi kuasa u/ mewartkan Injil (Mrk 3:13-15) • Rekonsiliasi =Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni (Mrk 2:5), dan Ia memberi mandat kepada para Rasul menyatakan ada ata tidaknya dosa seseorang (Yoh 20:23) • Pengurapan orang sakit = Yesus menyembuhkan banyak orang sakit & pengutusan para murid untuk pelayanan penyembuhan dengan menggunakan minyak (Mrk 6:13)

  8. Sakramen Baptis/permandian • sakramen pertama yang diterima • Siapa yg boleh dibaptis : • Semua anak yg blm dibaptis, ada jaminan: ia akan dididik secara Katolik. • Semua orang dewasa: punya beriman, minimal 1 tahun sebagai katekumen, dan aktif ikuti kegiatan Gereja.

  9. Siapa yg boleh membaptis • Orang yg ditahbiskan: Uskup, imam, diakon • Dalam keadaan darurat: semua orang boleh membaptis asalkan rumusannya benar • aku membaptis engkau: .... sebut nama.... dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Sambil menuangkan air ke dahinya (kepala), atau memasukkan dia ke air (Mat 28:19)

  10. Rahmat Sakramen Baptis: • mendapat pengampunan dari segala dosa, termasuk dosa asal • menjadi anak Allah • memperoleh rahmat pengudusan yang;- membuatnya sanggup semakin percaya kepada Allah, berharap kepada-Nya, dan mencintai-Nya.- Membuatnya hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus.- Membuatnya sanggup bertumbuh dalam kebaikan • Digabungkan menjadi anggota Gereja secara kekal

  11. Nama Permandian/baptis • Abad ke-3: sebagian orang Kristen memilih nama seorang rasul • abad ke-4 : dimulai kebiasaan untuk memilih nama baptis(dari PL - PB) • ke-6, bila seseorang masuk biara, ia mengambil pula suatu nama baru • 7an: meneladani orang kudus yang kita pakai namanya, serta menjadikannya pendoa bagi kita di hadapan Tuhan. • Abad 11: Gerejaanjurkan untuk memilih nama seorang santa / santo pelindung pada pembaptisan

  12. Mengapa Gereja membaptis bayi? • Bayi memiliki dosa asal, ia perlu dibebaskan dari kuasa jahat, dibawa dalam lingkungan kebebasan Anak2 Allah • Orang tua memiliki tugas, tanggungjawab, bahkan janji orang tua untuk mendidik dan membesarkan anak-anak secara katolik

  13. Sakramen Penguatan • Sakramen Krisma: mengurapi dengan minyak suci (terbuat dari biji sesawi hitam yg dicampur dengan balsam, disebut juga minyak krisma) • Sakramen penguatan: krn sakramen ini menguatkan & memperkokoh rahmat sakramen pembaptisan

  14. Sejarah • KIs 2:11 : Roh Kudus turun atas para rasul; memberanikan mereka bersaksi tentang Yesus yang adalah Mesias, penyelamat manusia. • Para rasul memberikan anugerah roh itu kepada orang2 yg baru dibaptis dengan penumpangan tangan. Ini dilakukan berabad-abad

  15. Ritus • Pengurapan dengan minyak krisma, penumpangan tangan, penamparan pipi, oleh uskup (vikjen, atau imam: dalam situasi darurat) • “Semoga engkau dimeteraikan dengan karunia Roh Kudus”

  16. Buah-buah Sakramen Penguatan • Menumbuhkan rahmat sakramen baptis • Membuat seseorang lebih masuk menjadi putra/I ilahi • Mempererat hubungan seseorang dengan Kristus dan Gereja • Memperkuat anugerah Roh Kudus dalam jiwanya • Memberi kekuatan untuk berani bersaksi

  17. Penerima sakramen krisma • Sudah dibaptis • Hanya satu kali dalam hidup • Dianggap sudah dewasa.

  18. Sakramen Ekaristi • S. Ekaristi: kurban Tubuh & Darah Kristus yg ditetapkanNYA untuk mengabadikan kurban salib • Perayaan Ekaristi ditetapkan: ”pada malam waktu IA diserahkan (1 Kor 11:23): disebut sebagai perjamuan malam terakhir, Kamis Putih

  19. Nama atau istilah • Ekaristi: eucharistia: puji syukur • Misa: ite missa est: marilah pergi, kita diutus! • Pemecahan roti: Kis 2:42,46; 20:7,11 • Perjamuan Tuhan: Dominica Cena • Sacrificium: Kurban • Oblatio: persembahan

  20. Ekaristi: sumber & puncak hidup umat beriman • Dalam PL: Umat Israel selalu mengurbankan anak domba sebagai korban untuk menghapus dosa umat • Dalam PB: Yesus sendirisebagai Anak Domba Sejati: ia mengurbankan diriNYA di kayu salib unt7uk menebus dosa manusia. Korban ini satu kali untuk selamanya

  21. Perayaan Ekaristi • Ritus Pembuka: perarakan masuk (lagu pembuka), tanda salib,salam, pengantar, tobat, Tuhan Kasihanilah, madah Kemuliaan, Doa Pembuka. • Liturgi sabda: Bacaan I, Mazmur tanggapan, Bait Pengantar Injil (Alleluya), Injil, Aklamasi sesudah Injil, Homili, Syahadat, Doa umat.

  22. 3. Liturgi Ekaristi • Persiapan persembahan: persiapan persembahan, pengunjukan bahan persembahan, doa persiapan persembhn • Doa Syukur agung: dialog pembuka, prefasi, kudus, DSA • Komuni: Bapa Kami, Doa damai, pemecahan roti, persiapan komuni, penerimaan tubuh (darah) Kristus, pembersihan bejana, saat hening, madah pujian, doa sesudah komuni

  23. 4. Ritus Penutup • Pengumuman • Amanat pengutusan • Berkat • Pengutusan • Perarakan keluar (lagu penutup)

  24. Pelayan Ekaristi • imam tertahbis yang sah dan tidak sedang mendapat halangan, yg dapat memimpin PE • Pelayan komuni: hanya tertahbis, dalam keadaan darurat ada orang-orang yang dilantik secara khusus (biarawan-biarawati, para prodiakon)

  25. P. Ekaristi • PE merupakan kenangan: artinya; menghadirkan kembali/mengaktualkan korban Yesus di Altar. • Melalui kata-kata: “Inilah Tubuh-KU yang diserahkan bagimu” • “Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu”

  26. Partisipasi umat dalam PE • Merayakan Ekaristi dengan kesadaran penuh, sikap tubuh yang baik, pakaian yang sopan, dan dengan hati yang suci menyambut Komuni. • Anak-anak yg dapat membedakan roti biasa dan Tubuh Kristus boleh menyambut komuni • Bagaimana anak yg idiot, cacat mental dll..? • Boleh sambut komuni asal ada jaminan dari ortu: hosti itu tidak dibuang, tetapi disambut (dimakan, ditelan oleh orang yg cacat itu))

  27. PE • Dalam PE Kurban Kristus menjadi kurban anggota, tubuhNYA • Seluruh kehidupan umat beriman disatukan dengan kurban Yesus • Sehingga, PE dipersembahkan u/ seluruh umat beriman (yg hidup dan mati, di segala t4), PE memberikan pengampunan dan pengudusan bagiseluruh anggota.

  28. Transubstantiasi • Adalah perubahan seluruh roti (anggur) ke dalam substansi Tubuh Kristus (darah Kristus), tetapi ciri khas (luar) roti dan anggur tidak berubah • Hal itu terjadi karena karya ROH KUDUS

  29. Penghormatan Sakramen Maha Kudus • Dengan sikap hormat merayakan Ekaristi pada hari Minggu & hari-hari raya wajib. • Komuni orang sakit • Adorasi • Prosesi Sakramen Maha Kudus • Visitasi, mengunjungi Sakramen Maha Kudus yang ditempatkan di dalam tabernakal

  30. Buah-buah Komuni Kudus • Mempererat kesatuan kita dgn Kristus • Menjaga & memperbarui hidup rahmat yg diperoleh pd saat menerima Sakramen Baptis dan Sakramen Penguatan • Membuat kita berkembang dalam cinta kasih kepada sesama • Menghapus dosa-dosa ringan kita • Menjaga kita dari bahaya dosa berat di masa depan • Memperkuat kita dalam peziarahan kita di dunia • Membuat kita rindu akan hidup kekal • Mempersatuan kita dengan Yesus

  31. Sayarat menerima komuni: • Seseorang tergabung secara penuh dalam Gereja Katolik • Dalam keadaan berahmat, tidak memiliki dosa besar • Sikap batin yg sadar, hormat, hening dan doa • Berpantang 1 jam sebelum Perayaan Ekaristi

More Related