1 / 18

GEREJA

Pelajaran Sekolah Sabat ke 8, 23 Agustus 201 4. GEREJA. Ayat Hafalan :.

Download Presentation

GEREJA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pelajaran Sekolah Sabat ke 8, 23 Agustus 2014 GEREJA Ayat Hafalan : “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”Yohanes 17 : 20-21

  2. PENDAHULUAN Gereja bukanlah penemuan para rasul atau manusia lainnya. Selama pelayanan-Nya, Kristus sendiri mengumum-kan keinginan-Nya untuk mendirikan gereja-Nya. Yesus berkata, “Aku akan men-dirikan jemaat-Ku” (Matius 16:18). Fondasi gereja dan kesatuan gereja adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pengikut Kristus sebagai bagian dari tubuh Kristus yang teruwujud dalam gereja-Nya. • Apakah makna simbol “batu karang” di dalam Perjanjian Lama tentang gereja yang dibangun oleh Kristus? • ApakahpermohonanutamadaridoaYesuskepadaBapamengenai orang-orngpercayadalam Yohanes 17? • Apakah dasar bagi persatuan yang didoakan dan dibangun oleh Krsitus bagi gereja-Nya? • Apakahpenghalang-penghalang yang bisamunculbagipersatuangereja? Langkah-langkahapakah yang harusdiikutidalammewujud-kanpersatuandankesatuandalamgereja?

  3. FONDASI GEREJA Yang meletakkan fondasi Gereja adalah Yesus Kristus. Yesus berkata, “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku (Matius 16:18). Kata “batu” dalam bahasa Yunani terdiri dari dua arti yang berbeda yaitu “petros = batu” dan “petra = batu karang” dan di dalam Matius 16:13-20, di jelaskan bahwa “batu karang” itu adalah Yesus Kristus bukan Petrus. Bangunan yang didirikan di “atas batu karang itu” memperkenalkan tentang Diri-Nya dan pengajran-Nya (Matius 7:24-25). Makna dari simbolis “batu karang” adalah : • Pekerjaan-Nya sempurna, segala jalan-Nya adil dan benar, setia, dengan tiada kecura-ngan (Ulangan 32:4). • Tuhan Allah tempat perlindungan , kubu pertahanan (Maz 28:1; 31:4,5). • Allah adalah benteng keselamatan (Maz 42:10; 62:3). • Allah adalah kekuatan dan keselamatan (Yesaya 17:10)

  4. FONDASI GEREJA Petrus menjelaskan bahwa Kristus adalah “batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, namun itu adalah batu penjuru = batu karang” (Kisah 2:4-8).Kristus adalah fondasi gereja yang hidup yang menggunakan istilah “petra” mengacu kepada Kristus (Roma 9:33; 1 Kor 10:4; 3:11). Semua nabi dan rasul termasuk Petrus adalah lapisan pertama dari batu-batu yang hidup dalam bagunan besar gereja rohani yang didasarkan pada Firman Allah (Efesus 2:20). Firman Allah adalah dasar dan inti dari semua kebangu-nan yang benar dan di sana Roh Kudus akan di curahkan. Karena firman Allah (2 Timotius 3: 15-16) berfungsi untuk : Menuntun kepada keselamatan dan Iman kepada Yesus. Bermanfaat untuk mengajar. Untuk menyatakan kesalahan. Untuk memperbaiki kelakuan. Untuk mendidik orang dalam kebenaran.

  5. DOA KRISTUS BAGI PERSATUAN Persatuan sangat penting bagi kehidupan gereja. Bagi Yesus, persatuan dan kesatuan umat-Nya adalah bagian yang sangat penting. Dia berdoa bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ia memfokuskan doa-Nya bagi kesatuan orang percaya. Yesus tahu bahwa bahaya terbesar dari gereja adalah roh persaingan dan perpecahan. Permohonan Yesus bukanlah untuk keseragaman, tetapi kesatuan pribadi sama seperti hubungan-Nya dengan Bapa. Dia dan Bapa adalah dua pribadi yang berbeda dengan fungsi yang berbeda juga, tetapi mereka satu dalam sifat dan tujuan. Kita semua memiliki tempramen, latar belakang, kesanggupan, peran yang berbeda-beda tetapi kita semua harus dipersatukan di dalam Yesus Kristus.

  6. DOA KRISTUS BAGI PERSATUAN Dalam Yohanes 17, Yesus menyampaikan doa permohonan-Nya kepada Bapa bagi kesatuan umat-Nya dan tujuan dari doa-Nya adalah : • Supaya mereka dapat mengenal Kristus dan Firman-Nya secara mendalam. • Supaya melindungi mereka dari dunia, agar mereka tidak sesat dari tipu daya Iblis dan ajaran palsu. • Supaya mereka senantiasa memiliki suka cita penuh di dalam Kristus. • Supaya mereka kudus dalam pikiran, perbuatan dan tabiat. • Supaya mereka menjadi satu dalam tujuan dan persekutuan sebagaimana halnya Yesus dengan Bapa. • Supaya mereka dapat menuntun orang lain kepada Kristus. • Supaya mereka dapat bertekun dalam iman dan akhirnya bersama dengan Kristus di sorga. • Supaya mereka senantiasa hidup di dalam kasih dan kehadiran Allah.

  7. DOA KRISTUS BAGI PERSATUAN Doa Yesus adalah untuk perlindungan, sukacita, pengudusan, kasih dan kesatuan dari semua orang percaya yang menjadi milik Allah, terpisah dari dunia dan menuruti firman-Nya. Keselarasan dan persatuan di antara orang-orang yang berbeda watak adalah kesaksian yang paling kuat bahwa Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dan mengubah. Kuasa Kristus yang menyelamatkan dan mengubah. “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran” (Yohanes 17:17-19)

  8. PEMBEKALAN KRISTUS UNTUK PERSATUAN Kehadiran Yesus di dalam hati setiap orang percaya akan menghasilkan persatuan. Dua hal yang dibutuhkan dalam mewujudkan persatuan yaitu Firman Ilahi dan Kasih Ilahi. Firman Ilahi adalah : Yesus sebagai kebenaran (Yohanes14:6) Bapa sebagai Kebenaran (Yohanes 17:17) Kasih Ilahi adalah kasih sejati. Kasih bukan emosi atau perasaan sementara tetapi prinsip tindakan yang hidup dan permanen. Cara untuk memiliki kasih sejati adalah : • Memiliki sikap kurang bagi diri kita tetapi lebih pada Yesus. • Kebanggaan egois kita harus mati dan Yesus harus hidup di dalam kita. • Sungguh-sungguh mengasihi satu sama lain. • Terpaut terus di dalam Yesus (Yoh 14:20).

  9. PEMBEKALAN KRISTUS UNTUK PERSATUAN “Ketika mereka yang mengaku mempercayai kebenaran disucikan melalui kebenaran, ketika mereka belajar dari Kristus, kelemahlembutan dan kerendahan hati-Nya akan ada persatuan yang lengkap dan sempurna.” E.G. Sings Of The Times, 19 September 1900. Kasih dan kebenaran bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan persatuan. Kasih tanpa kebenaran adalah buta, kebenaran tanpa kasih adalah sia-sia. Pikiran dan hati harus bekerja bersama-sama. “Dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.“ Yohanes 17:26

  10. HAMBATAN TERBESAR BAGI PERSATUAN “Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib” (Amsal 16:28). “Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran” (Amsal 26:20). Hambatan bagi persatuan adalah : Kita lebih mudah melihat kesalahan orang lain dari pada kesalahan diri sendiri. Menganggap diri kita lebih benar dan baik dari orang lain. Cara untuk mengatasi hambatan-hambat dalam persatuan : Jangan suka menfitnah dan berlaku curang (Im 19:16; Amsal 26:20). Jangan bersaksi dusta terhada sesamu (Kel 20:16). Bicarakanlah hal yang baik dan membangun (Ef 4:29). Berhikmatlah dalam menyampaikan sesuatu (Amsal 25:11)

  11. HAMBATAN TERBESAR BAGI PERSATUAN “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka” (Yakobus 3:5-6). “Dari pada bergosip, sehingga menciptakan kerusakan, marilah kita bercerita tentang kuasa tak tertandingi dari Kristus dan berbicara akan kemuliaan-Nya.” Ellen G. White, The Upward Look, hal. 306.

  12. PEMULIHAN PERSATUAN Pemulihan persatuan membutuhkan kepedulian satu sama lain. Perdamaian memerlukan pengakuan atas kesalahan dengan roh kerendahan hati. Tiga langkah dalam metode Yesus dalam menegur kesahan seseorang dalam (Matius 18:15-18), yaitu: • Tegorlah dia di bawah empat mata untuk membawanya kembali • Jika ia tidak mendengarkan engkau bawalah satu atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga saksi. • 3. Jika ia tidak mendengarkan sampaikanlah soalnya kepada jemaat dan jika dia tidak mendengarkan pandaglah ia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah.

  13. PEMULIHAN PERSATUAN Metode Yesus ini mengajarkan kita bukan untuk mengeritik orang yang bersalah tetapi menunjukkan kepadanya kesalahnya dan mengundangnya untuk bertobat (Im 19:17). Dilakukan dengan roh kelemahlembutan dan kasih yang sabar. Percakapan pribadi akan menuntun kepada pertobatan dan perdamaian. Tujuan adalah untuk menyadarkan orang yang bersalah itu kesempatan untuk memperoleh keselamatan. "Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan” (Ulangan 19:15)

  14. PEMULIHAN PERSATUAN “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan” (Galatia 6:1) Disiplin dalam memiliki makna penting bagi persatuan dalam gereja, karena : Tujuan disiplin adalah melindungi nama baik Allah (Roma 2:23-24). Menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran gereja ( 1 Korintus 5:6-7; 2 Yoh 1:7-11). Menyelamatkan anggota yang tidak patuh dan mengembalikan mereka kepada jalan yang benar ( 1 Kor 5:5; Yakobus 5:19-20). Disiplin gereja dijalankan dengan rendah hati, kasih, penyesalan dan pemeriksaan diri. Para pemimpin gereja dan para gembala jemaat lokal sebaiknya mengingat bahwa meraka ditugaskan untuk menjaga seluruh kawanan domba Allah.

  15. “Kita harus berusaha mencari kebaikan yang benar dari pada kebesaran. Mereka yang memiliki pikiran Kristus akan memandang rendah diri mereka. Mereka akan bekerja untuk kemurnian dan kemakmuran gereja, dan rela mengorbankan kepentingan dan keinginan mereka dari pada menimbulkan perselisihan di antara saudara-saudara.” 5T, hal. 242.

  16. PERTANYAAN PENERAPAN • Sudahkah saya selalu berpikir positif terehadap anggota yang lain sebagai bagian dari gereja? • Apakah saya masih terlibat dalam hal-hal gosif yang dapat menimbulkan perpecahan dalam gereja? • Seberapa besarkah peranan saya dalam menciptakan kesatuan dan prsatuan gereja dalam mewujudkan misi gereja dalam memberitakan injil? “Kita harus berusaha untuk berpikir positif akan semua orang, khususnya saudara-saudara kita, sampai dipaksa untuk berpikir sebaliknya. Kita tidak harus terburu-buru mempercayai laporan jahat. Ini sering merupakan hasil dari iri hati atau kesalapahaman, atau mungkin muncul dari pernyataan yang dilebih-lebihkanatau pengungkapan sebagian fakta.” Ellen G. White, 5T,58.

  17. KESIMPULAN Gereja adalah sarana di mana kerohanian umat percaya ditumbuh kembangkan menuju kesempurnaan (2 Petrus 1: 5-8; Matius 5:48). Oleh karena itu, tanpa persatuan yang diinginkan Yesus, Pengantin (gereja) bagi Krisus, jemaat, dilemahkan di bawah batas yang dibutuhkan untuk memperluas kerajaan Allah. Kasih tidak lebih penting dari pada kebenaran. Kasih tanpa kebenaran adalah buta dan kebenaran tanpa kasih adalah sia-sia. Pikiran dan hati harus bekerja bersama-sama. Adalah lebih mudah untuk melihat kesalahan orang lain dari pada melihat kesalahan kita sendiri.Mengeritik memberikan kesan bersalah terhadap pemimpin, karena kritik membandingkan diri sendiri dengan yang lain. Yesus mengajarkan supaya kita mengasihi semua dan tetap hidup dalam kebenaran.

  18. “Pesatuan adalah kekuatan; perpecahan adalah kelemahan. Ketika mereka yang mempercayai kebenaran masa kini dipersatukan, mereka memberikan pengaruh jitu. Setan sangat mengerti hal ini. Tidak pernah ia lebih memutuskan dari pada saat ini untuk membuat kebenaran Allah tidak berpengaruh oleh menyebabkan kepahitan dan perselisihan diantara umat Tuhan.” Ellen G. White, Testimonies for the Church, jilid 5, hal. 236.

More Related