1 / 27

Pertemuan Ke 2

Pertemuan Ke 2. Strategi belajar mengajar Di sekolah dasar. Pendekatan, Setrategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran.

wauna
Download Presentation

Pertemuan Ke 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan Ke 2 Strategi belajar mengajar Di sekolah dasar

  2. Pendekatan, Setrategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: Pendekatan pembelajaran, Strategi pembelajaran, Metode pembelajaran; Teknik pembelajaran; Taktik pembelajaran; dan Model pembelajaran.

  3. Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

  4. Strategi Pembelajaran Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

  5. Metode Pemelajaran Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).

  6. Teknik dan Taktik Pembelajaran Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.

  7. Model Pembelajaran Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

  8. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, teknik dan metode pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas, karena semua istilah merupakan satu kesatuan yang saling menunjang, untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model pembelajaran  adalah  pembungkus proses pembelajaran yang didalamnya ada pendekatan, strategi, metode dan tehnik. Contoh  : model yang digunakan guru PAIKEM, Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah adalah pendekatan pembelajaran yang terfokus pada siswa, dimana strategi  pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan, penemuan-penemuan

  9. Inquiring Minds What To Know(Membangkitkan Rasa Ingin Tahu) Strategi sederhana ini dapat membangkitkan keingintahuan peserta didik dengan mememinta mereka untuk membauat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan. Biasanya peserta didik cendrung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya jika diminta untuk menjawab secara bersama-sama satu kelas.

  10. Langkah-langkahnya Buat satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang dapat membangkitkan minat peserta didik untuk mengetahui lebih lanjut atau mau mendiskusikannya dengan teman. Pertanyaan tersebut harus dibuat yang sekiranya hanya diketahui oleh sebagian kecil peserta didik. Misalnya : (Menurut anda, apa yang dibahas dalam topik ini? Doronglah peserta didik untuk menjawab apa saja sesuai dengan dugaan mereka. Jangan memberikan jawaban secara langsung. Tampung semua dugan-dugaan . Biarkan peserta didik bertanya-tanya tentang jawaban yang benar. Gunakan pertanyaan tersebut sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang akan diajarkan kepada peserta didik. Jangan lupa beri jawaban yang benar di tengah-tengah anda menyampaikan materi.

  11. Listening Teams(Tim Pendengar) Strategi ini membantu peserta didik untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam pelajaran yang menggunakan metode ceramah. Strategi ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau tanggung jawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.

  12. Langkah-langkahnya Bagi peserta didik menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok mendapat salah satu dari tugas-tugas berikut ini: Sampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Setelah selesai berikesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyelesaikan tugas mereka. Meinta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasill tugas mereka.

  13. Guided Note Taking(Catatan Terbimbing) Dalam strategi ini, sebagai pengajar Anda menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan-catatan ketika Anda menyampaikan materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk stratergi ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik.

  14. Langkah-langkahnya Beri peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari sebuah materi pelajaran yang akan anda disampaikan dengan ceramah. Kosongkan sebagaian dari poin-poin yang Anda anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut. Bebeapa cara yang dapat digunkan , Misalnya : Berikan suatu istilah dengan pengertiannya: kosongkan istilah atau definisinya. Bagikan bahan ajar (handout) yang anda buat kepada peserta didik. Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout dengan tujuan agar peserta didik tetap berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan anda sampaikan. Setelah selesai menyampaikan materi, minta peserta didik untuk membacakan hasil catatannya. Berrikan klarifikasi.

  15. Lecture Bingo(Memberi Ala Bingo) Proses belajar mengajar dengan Ceramah bisa jadi membosankan. Apabila peserta didik diajak dalam permainan ini maka dia akan mempunyai sikap hati-hati. Di sini poin-poin kunci didiskusikan sebagai para peserta didik bermain Bingo.

  16. Langkah-langkahnya Ciptakan suatu pelajaran yang disampaikan dengan ceramah dengan sekitar 9 poin kunci. Kembangkan satu kartu Bingo yang berisi poin-poin pokok ini dalam kisi-kisi 3x3. Tempatkan sebuah poin berbeda pada tiap-tiap dari kotak ini. Jika anda mempunyai lebih sedikit dari 9 poin pokok, maka biarkan beberapa kotak kosong. Buatlah beberapa kartu bingo tambahkan dengan poin-poin kunci yang sama, namun tempatkan poin-poin itu dalam kotak-kotak yang berbeda. Bagikan kartu-kartu Bingo kepada peserta didik. Peserta didik diberi sebuah garis (strip) dari 9 titik berwarna yang menentukan (sticking) sendiri. Perintahkan para peserta didik bahwa ketika presentasi Anda mulai dari poin ke poin, maka mereka hendaknya menempatkan sebuah titik pada kartu-kartu tersebut untuk tiap poin yang anda diskusikan. Ketika peserta didik mengumpulkan tiga titik vertikal, horisontal atau diagonal dalam suatu jalur, maka mereka berteriak “BINGO” Suruhlah peserta didik untuk mendapatkan bingo sebanyak yang mereka bisa.

  17. Synergetic Teaching(Pengajaran Sinergis) Setrategi yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Setrategi ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda dengan membadingkan catatan.

  18. Langkah-langkahnya Bagi kelas menjadi dua kelompok. Pindahkan kelompok pertama kekelas lain, atau tempat lain yang tidak mungkin mereka mendengarkan pelajaran Anda untuk membaca bacaan dari topik yang akan Anda ajarkan. Pastikan bahwa bacaan dapat dipahami dengan baik dan sesuaikan dengan waktu yang Anda perkirakan untuk pelajaran. Dalam waktu yang sama, sampaikan materi tersebut kepada kelompok kedua dengan metode ceramah dikelas. Minta peserta didik untuk mencari pasangan kawan yang tadi menerima pelajaran dengan cara yang berbeda. Anggota kelompok satu akan mencari kawan dari anggota kelompok dua. Keduanya diminta untuk menggabungkan hasil belajar yang mereka peroleh dengan cara yang berbeda tersebut.

  19. Meet the Guest(mengundang Pembicara Tamu) Kegiatan ini suatu cara yang hebat karena dapat melibatkan para pembicara dari luar yang mempunyai keahlian dalam bidangnya. Kegiatan ini memberikan peserta didik sebuah kesempatan berinteraksi dengan seorang ahli mata pelajaran atau ahli dalam bidangnya dengan cara yang unik dan mengambil peran aktif dalam mempersiapkan pembicara tamu.

  20. Langkah-langkahnya Ajaklah / undanglah seorang pembicara tamu untuk berpidato dikelas Anda sebagai seorang ahli tentang pelajaran yang saat ini sedang diskusikan. Persiapkan pembicara tamu itu dengan memberitahukan kepadanya bahwa sesi tersebut akan diadakan seperti konfrensi pres. Dengan format itu, pembicara tersebut harus mempersiapkan beberapa pidato singkat atau pernyataan pembuka yang kemudian siap untuk menjawab berbagai pertanyaan dari “pres”. Sebelum penampilan tamu itu, persiapkan peserta didik dengan mendiskusiakan bagaimana sebuah konfrensi pers diadakan, dan kemudian memberi mereka satu kesempatan untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada pembicara.

  21. Acting Out(Memerankan Prosedur) Kadang-kadang, bukan persoalan bagaimana jelasnya sebuah verbal atau visual namaun beberapakonsep atau prosedur tidak meresap di hati. Sebuah cara untuk membantu mengembangkan sebuah gambaran bahan itu adalah dengan meminta beberapa peserta didik untuk memerankan konsep-konsep tersebut atau menjelaskan prosedur-prosedur yang sedang Anda coba laksanakan.

  22. Langkah-langkahnya Memilih satu konsep (atau sejumlah konsep yang berkaitan) atau satu prosedur yang dapat digambarkan dengan memerankannya. Beberapa contoh termasuk : Konstruksi kalimat, Mencari suatu penyebut yang umum, sirkulasi hati atau jantung. Gunakan beberapa metode berikut: (1) Suruhlah beberapa peserta didik maju kedepan kelas/ruang dan meminta mereka membuat simulasi secara fisik tentang aspek-aspek dari konsep atau prosedur itu. (2) Buatlah kartu-kartu besar yang menyebutkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep. Berikan beberapa kartu kelompok peserta didik. Tempatkan para peserta didik dengan kartu-kartu sedemikian rupa sehingga kartu-kartu itu secara tepat tersusun. (3) Kembangkan satu permainan peran yang di dalamnya peserta didik mendramakan materi/bahan yang sedang anda ajarkan. (4) Dengan menggunakan peserta didik sebagai sukarelawan, jalankan prosedur tahap demi tahap. Diskusikan drama belajar yang telah anda ciptakan. Buatlah poin-poin pengajaran yang anda inginkan.

  23. What’s My Line(Apa Tema Saya) Dengan mengadaptasi satu pertunjukan permainan televisi kuno, maka para peserta didik mempunyai kesempatan mengulas materi yang baru saja diajarkan dan menguji satu sama lain sebagai suatu penguatann terhadap pelajaran Anda.

  24. Langkah-langkahnya Bagilah kelas Anda menjadi dua tim atau lebih. Tuliskan pada potongan-potongan kertas terpisah beberapa hal dari berikut ini: Aku adalah (berikan nama seseoarang, suatu peristiwa, suatu teori, dsb). Letakan potongan-potongan kertas ini kedalam sebuah kotak, dan mintalah masing-masing tim untuk memilih satu potongan. Potongan yang dipilih tersebut memunculkan identitas dari tamu misteri. Berilah tim itu lima menit untuk melakukan tugas-tugas berikut ini : (1) Pilih seorang anggota tim untuk jadi “tamu misteri”. (2) buatlah antisipasi terhadap pertanyaan-pertanyaan yang akan dia sampaikan dan pikirkan bagaimana meresponya. Pilihlah satu tim itu yang akan menyajikan tamu misteri pertama. Buatlah suatu panel peserta didik dari tim-tim lainnya. Mulailah permainan tersebut. Mintalah tamu misteri itu untuk menyebutkan katagorinya (orang, peristiwa dsb). Para panelis bergiliran menyampaikan pertanyaan ya atau tidak tentang kamu misteri itu sampai salah satu panelis bisa mengidentifikasi tamu tersebut. Ajaklah tim yang tersisa menyampaikan tamu-tamu misterinya. Buatlah suatu panel baru untuk tiap-tiap tamu.

  25. Potensi harimau yang dahsyat: menerkam dan memakan daging binatang lain, sirna karena ia tidak ‘diajari’ oleh lingkungannya. Daging yang ia makan diperoleh dari pengasuhnya, bukan hasil buruannya atau terkaman orang tuanya. Ia tak pernah terajari berburu. Seperti itulah potensi siswa kita: berimajinasi & rasa ingin tahu, hancur karena PBM kurang atau tak pernah mengembangkan potensi itu. Mereka mengalami ‘salah ajar’. adesunawan@yahoo.co.id

  26. Guru sering “mengambil alih” pekerjaan siswa. Akibatnya, bagi dirinya sendiri . . . . bagi siswa . . . .

More Related