1 / 1

candi-di-jawa-timur-i

thu
Download Presentation

candi-di-jawa-timur-i

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Padaawalabad ke-10 M, tepatnyatahun 929 M, pusatpemerintahandiJawaberpindahkeJawaTimur. MpuSindok, keturunan raja-raja Mataram Hindu, mendirikansebuahkerajaandiJawaTimurdenganpusatpemerintahandiWatugaluh, yang diperkirakanlokasinyaberadadidaerahJombang. MpuSindokdigantikanolehputrinya, Sri IsyanaTunggawijaya, sehingga raja-raja selanjutnyadisebutsebagaiWangsaIsyana. CucuRatuIsyanaTunggawijaya, Mahendratta, menikahdengan Raja Bali, Udayana, danmempunyaiputraAirlangga. Raja-raja keturunanAirlanggainilah yang memerintahkanpembangunansebagianbesarcandidiJawaTimur, walaupunterdapatjugacandi-candi yang diperkirakandibangunpadamasa yang lebihawal, sepertiCandiBadhutdi Malang. DalamPrasastiDinoyo (760 M) disebutkantentangadanyaKerajaanKanjuruhan yang berlokasidiDinoyo, Malang, yang diyakinimempunyaikaitaneratdenganpembangunancandi Hindu yang dinamakanCandiBadhut. KecualiCandiBadhutdanCandiSonggoritidiBatu, Malang, pembuatanbangunanbatudalamskalabesarbarumuncullagipadamasapemerintahanAirlangga, misalnyapembangunanPemandianBelahandanCandiJalatundadiGunungPenanggungan. CandidiJawaTimurmempunyaiciri yang berbedadengan yang adadiJawa Tengah dan Yogyakarta. Di JawaTimurtidakdidapaticandiberukuranbesaratauluas, seperti Borobudur, PrambananatauSewudiJawa Tengah. Satu-satunyacandi yang menempatikompleks yang agakluasadalahCandiPanatarandiBlitar. Akantetapi, candidiJawaTimurumumnyalebihartistik. Tatakanatau kaki candiumumnyalebihtinggidanberbentukselasarbertingkat. Untuksampaikebangunanutamacandi, orangharusmelintasiselasar-selasarbertingkat yang dihubungkandengantangga. TubuhbangunancandidiJawaTimurumumnya ramping denganatapbertingkatmengecilkeatasdanpuncakatapberbentukkubus. Penggunaanmakaradisisipintumasukdigantikandenganpatungatauukirannaga. Perbedaan yang mencolokjugaterlihatpadareliefnya. Relief padacandi-candiJawaTimurdipahatdenganteknikpahatan yang dangkal (tipis) danbergayasimbolis. Objekdigambarkantampaksampingdantokoh yang digambarkanumumnyadiambildariceritawayang. Candi-candi Hindu diJawaTimurumumnyadihiasidengan relief ataupatung yang berkaitandenganTrimurti, tigadewadalamajaran Hindu, atau yang berkaitandenganSyiwa, misalnya: Durga, Ganesha, danAgastya. Sosokdanhiasan yang berkaitandenganajaran Hindu seringkalidihadirkanbersamadengansosokdanhiasan yang berkaitandenganajaran Buddha, khususnya Buddha Tantrayana. Cirikhas lain candi-candidiJawaTimuradalahadanya relief yang menampilkankisahwayang. Rentangwaktupembangunancandi-candidiJawaTimurlebihpanjangdibandingkandengan yang berlangsungdiJawa Tengah, yang hanyaberkisarantara 200-300 tahun. Pembangunan candidiJawatimurmasihberlangsungsampaiabad ke-15. Candi-candi yang dibangunpadamasaKerajaanMajapahitumumnyamenggunakanbahandasarbatubatamerahdenganhiasan yang lebihsederhana. Beberapacandi yang dibangunpadaakhirmasapemerintahanKerajaanMajapahitolehparaahliantropologidinilaimencerminkan “pemberontakan” yang munculakibatketidakpercayaandanketidakpuasanmasyarakatterhadapkeadaanpadamasanya yang kacaudanjugasebagaiakibatkekhawatiranterhadapmunculnyabudayabaru. Cirigerakantersebutadalah: 1)      Adanyaupacara-upacaramistis-magis yang umumnyadilaksanakansecararahasia. 2)      Dimunculkannyatokohpenyelamat. 3)      Adanyatokoh-tokoh yang diyakinisebagaipembelakeadilan. 4)      Munculnyakomunitas yang mengucilkandiri, umumnyakedaerah-daerahpegunungan. 5)      Dimunculkannyakembalibudaya “lama” sebagaiwujudkerinduanterhadapzamankeemasan yang telahlampau. Ciri-ciritersebutdidapati, diantaranya, diCandiCethadanCandiSukuh. Padaabad ke-13 KerajaanMajapahitmulaisurutpamornyabersamaandenganmasuknya Islam kepulauJawa. Padamasaitubanyakbangunansuci yang berkaitandengan agama Hindu dan Buddha ditinggalkandanakhirnyadilupakanbegituolehmasyarakat yang sebagianbesartelahbergantimemeluk agama Islam. Akibatnya, bangunancandi yang ditelantarkanitumulaitertimbunlongsorantanahdanditumbuhibelukar. Ketikakemudiandaerahdisekitarnyaberkembangmenjadidaerahpemukiman, keadaannyamenjadilebihparahlagi. Dindingcandidibongkardandiambilbatunyauntukpondasirumahataupengerasjalan, sedangkanbatamerahnyaditumbukuntukdijadikan semen merah. Sejumlahbatuberhiaspahatandanarcadiambilolehsinder-sinderperkebunanuntukdipajangdihalamanpabrik-pabrikataurumahdinasmilikperkebunan. Keteranganmengenaicandi-candidiJawaTimurumumnyabersumberdariKitabNegarakertagama yang ditulisolehMpuPrapanca (1365) danPararaton yang ditulisolehMpuSedah (1481), selainjugadariberbagaiprasastidantulisandicandi yang bersangkutan. Dalamwacanaarkeologi Indonesia, terdapat 2 corakpercandianyaknicorakJawa Tengah (abad 5-10 M) dancorakJawaTimur (abad 11-15 M), dimanamasing-masingmemilikicoraksertakarakteristikberbeda. CandibercorakJawa Tengah umumnyamemilikitubuh yang tambun, berdimensigeometrisvertikaldenganpusatcanditerletakditengah, sedangkancorakJawaTimurbertubuh ramping, berundak horizontal denganbagian paling suciterletakbelakang. Berbedadengancandi-candiJawa Tengah, selainsebagaimonumencandidiJawaTimurdidugakuatjugaberfungsisebagaitempatpendarmaandanpengabadian raja yang telahmeninggal. Candi yang merupakantempatpendarmaan, antara lain: CandiJagountuk Raja Wisnuwardhana, CandiJawidanCandiSingasariuntuk Raja Kertanegara, CandiNgetosuntuk Raja HayamWuruk, CandiKidaluntuk Raja Anusapati, CandiBajangratuuntuk Raja Jayanegara, CandiJalatundauntuk Raja Udayana, PemandianBelahanuntuk Raja Airlangga, CandiRimbiuntukRatuTribhuanatunggadewi, CandiSurawanauntukBreWengker, danCandiTegawangiuntukBreMatahunatauRajasanegara. DalamfilosofiJawacandijugaberfungsisebagaitempatruwatan raja yang telahmeninggalsupayakembalisucidandapatmenitiskembalimenjadidewa. Keyakinantersebutberkaitaneratdengankonsep “Dewa Raja” yang berkembangkuatdiJawasaatpadamasa yang sama. Fungsiruwatanditandaidenganadanya relief pada kaki candi yang menggambarkanlegendadancerita yang mengandungpesan moral, seperti yang terdapatdiCandiJago, Surawana, Tigawangi, danJawi. CandidiJawaTimurjumlahnyamencapaipuluhan, umumnyapembangunannyamempunyaikaitaneratdenganKerajaanSingasaridanKerajaanMajapahit. Belumsemuacandidimuatdalamsitus web ini. Masihbanyakcandi, terutamacandi-candikecil yang belumterliput, diantaranya: Bacem, Bara, Bayi, Besuki, Carik, Dadi, Domasan, Gambar, GambarWetan, Gayatri, Gentong (dalampemugaran), Indrakila, Jabung, Jimbe, Kalicilik, Kedaton,  Kotes, Lemari, Lurah, Menakjingga, Mleri, Ngetos, Pamotan, Panggih, Pari, PatirtanJalatunda, Sanggrahan, Selamangleng, Selareja, Sinta, Songgoriti, Sumberawan, Sumberjati, Sumbernanas, Sumur, WatuLawang, danWatugede. Baca jugaartikelterkait: CandidiJawaTimur (II) CandidiJawaTimur (III)

More Related