1 / 30

“ SOSIOLOGI ” Jakarta, 21 , Juni , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko Departemen Sosiologi FISIP-UI

“ SOSIOLOGI ” Jakarta, 21 , Juni , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko Departemen Sosiologi FISIP-UI. SOSIOLOGI. *“Ilmu Masyarakat/ Kemasyara- katan” * Social Order (How is Society possible?)(Institutions)

tasha-vang
Download Presentation

“ SOSIOLOGI ” Jakarta, 21 , Juni , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko Departemen Sosiologi FISIP-UI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. “SOSIOLOGI ” Jakarta, 21, Juni , 2013Iwan Gardono Sujatmiko Departemen Sosiologi FISIP-UI

  2. SOSIOLOGI *“Ilmu Masyarakat/ Kemasyara- katan” * Social Order (How is Society possible?)(Institutions) *Fokus pada Civil Society, Struktur Sosial, Kelompok vertikal (kelas) & horizontal (etnik, gender, agama), *Stratifikasi & Mobilitas Vertikal * Konflik-Konsensus (Integrasi Nasional) * Gerakan Sosial (CSOs); Globalisasi

  3. TEORI INTEGRASI NASIONAL(Negara-Bangsa) • Memori Sejarah • Ancaman dari luar • Kesepakatan pemimpin • Homogentias sosial budaya (agama-etnik) • Paksaan negara/pusat • Saling tergantung pusat-daerah

  4. DATA AGAMA DAN ETNIK * Tidakadakorelasi (positifdannegatif) antaraumurnegara-bangsadenganluasnegaraataujumlahpenduduk * Dari 139 negara: 45 negara >100 tahun; 39 bisadiidentifikasi * 26 Negara: homogenitas Agama (51- 100%) danetnik (51-100%) * 10 Negara: homogenitas Agama (51- 100%) danetnik (0-50%): INDONESIA 2045 * 2 Negara: homogenitas Agama (0-50%) danetnik (51-100%): InggrisdanBelanda * 1 Negara: homogenitas Agama 0-50%) danetnik (0-50%): Swiss

  5. DATA DISINTEGRASI • Data 1945-1995: 38 Perang; 64 separatisme; 62 ideologi/faksional Dari 27 Separatisme (1944-1994): * 10 pusat/militer * 8 otonomikhusus * 9 “de facto partition”

  6. KESIMPULAN INTEGRASI (1) 1. SEJARAH INTEGRASI 1.1.SUKARELA (Swiss, 1294; Indonesia 1928, 1945) 1.2.PAKSAAN/INVASI/ANKESASI/IMPERIALISME/KOLONIALISME 1.3.TERPAKSA (“PERANG DINGIN”)(Timtim)

  7. KESIMPULAN INTEGRASI (2) 2. BENTUK NEGARA SEBELUMNYA 3. NEGARA FEDERAL TIDAK JAMINAN 4. FAKTOR EKSTERNAL SEBAGAI PENDORONG/PENGHMABAT 5. TOTAL-PARSIAL 6. AGAMA DAPAT MEMBANTU 7. PERAN GENERASI PERTAMA

  8. PELAJARAN BAGI INDONESIA • Kesepakatansebagai modal dasar • Etnikheterogen-agama homgen • Masakritis (antara 50-100) • RenegosiasiKesepakatan (2 daerah “quasi-federal”) • Exit, Voice, Loyalty • Nasionalisme “popular” (daribawah) vs “Official” (dariatas) • Paradigmaintergasidaerah (hakvskewajiban)

  9. 4 KelompokSeparatisme 4 Kuadran: • PusatdanInternasionaltidakmendukung (disintegrasisulit: DI/TII; Aceh; Papua) • Pusatmemberiijin; internasionalmenolak • Pusatmenolakinternasionalmendukung (1. Sukses: Banglades; 2. Gagal: PRRI/Permesta) • Pusatmemberiijindaninternasionalmendukung (mudahdisintegrasi: Timtim)

  10. AKSI GLOBAL GUS DUR • Think Locally and Act Globally • Kekuatan internasional (superpower dan negara tetangga) untuk mencegah disintegrasi • Hatta: 2 kutub (kapitalisme-Komunisme) • Sekarang: Putih (Eropa-Amerika) dan Kuning (Cina, Jepang)

  11. POSISI INDONESIA * Dekatke “Putih” (AS-Eropa) * Dekatke “Kuning” (Jepang, Cina, East Asia Community) * Dekatke India * Dekatke Islam MultipolarPeradabandan Regional

  12. STRATEGI INTEGRASI (1) INKLUSI SOSIAL *Pusat-Daerah (Elit, dana/DAU, sister cities, dll) * Antar Daerah (propinsi-kabupaten) * Intra Daerah (vertikal: keterbukanstratifikasi) * Intra daerah (horizontal: agama, etnik)

  13. STRATEGI INTEGRASI (2) • INSENTIF DIPERBESAR (BANTUAN) • KOERSI/PAKSAAN DIPERLEMAH (NEGARA TETAP EFEKTIF) • EMOSI (NASIONALISME) MENINGKAT (TERGANTUNG 1 DAN 2)

  14. SKENARIO POLRI 2025 Studi “Grand Strategy Polri 2025” PTIK 2013

  15. KERANGKA RINGKASAN • Matriks Skenario • Konsep dasar: “Focal Concern;” “Driving Forces” • Kegunaan • Metodologi • Implikasi bagi Rencana Strategis

  16. GABUNGAN “Skenario” dengan ‘Rencana Strategis” • “Skenario” dan “Renstra” saling melengkapi • “Skenario”: Perspektif masa depan mejadi lebih luas namun kurang sensitif pada keadaan masa kini. • “Renstra”: Strategic Planning: Sensitif pada masa kini namun pandangan masa depan terlalu sempit

  17. KERANGKA SKENARIO • Skenario: lebih merupakan “Foresight,” bukan “Forecast” • Apa yang mungkin pada masa depan (“Unwanted,” “Unintended”) • Terdiri dari “Focal Concern” dan “Driving Forces” yang membentuk “Matriks Skenario” untuk “Kebijakan”

  18. “FOCAL CONCERN” (PERTANYAAN STRATEGIS) “Bagaimana Status dan Peran Polri pada tahun 2025?” • Apakah Polri akan: “Profesional,” “Akuntabel,” “Mandiri” • Hasil Skenario: dapat positif dan negatif, sementara Renstra diarahkan pada yang positif.

  19. KEADAAN SEKARANG * Kinerja dan Profesionalisme Polri: Rendah (PSPK UGM, 2000) * 65% Penduduk “Tidak Puas” (Survey 8 kota, Kompas) * 43% Tidak Percaya pada Polri dalam PenegakkanHukum (60%; bagi yang berpengeluarandiatas Rp 1.5 jutaperbulan) (Survey di 32 Propinsi, Asia Foundation, 2003) * Citra Polri: Buruk: 49.%; Baik: 43%; Tidak Tahu: 7% (Survey Kompas di 8 kota, Kompas 29 Mei, 2006) • Kinerja Polri: Baik: 62% ; Buruk: 28%; Tidak Tahu: 10% (Survey Nasional LSI, Media Indonesia 13-9-2005). • KINERJA--CITRA (Pemirsa TV: 99%; Radio: 41%, Koran: 13%; Majalah-Tabloid: 7%; HP: 40 juta; Internet: 25 juta; Bloggers: 500.000).

  20. DRIVING FORCES (DAYA DORONG PERUBAHAN) • Tren Masyarakat (Global: Positif; Inklusif atau konflik dan anarki; Regional, terintegrasi dan stabil atau terfragmentasi; Nasional: demokratis, makmur atau disintegrasi) • Tren Sumber Daya (krisis sumber alam atau inovasi) • Tren Kamtibmas (kejahatan transnasional dan mafia global atau suksesnya Interpol; Aseanpol dan Polri)

  21. TREND GLOBAL • “Pernicious Globalization”: (Negatif) Mayoritas penduduk global tidak mengalami kemajuan • “Post Polar World” (Negatif): Konflik regional • “Regional Competition” (Positif): Penguatan Eropa, Asia dan Amerika Latin VS AS • “Inclusive Globalization” (Positif): Pembangunan positif bagi mayoritas

  22. TREND REGIONAL (ASEAN) • Integrasi Politik: Polri lebihaktif dan terlibat (Deplu, BadanInternasional /UN/Asean) • Integrasi/Mobilitas Penduduk: Kerjasama dan intelejen L.N. • Integrasi Ekonomi (Pasar Bebas ASEAN 2015): Kemampuan Ekonomi dan Hukum • Integrasi Media: Kemampuanteknologi Media *Bahasa Inggris, Cina

  23. TREND INDONESIA (1) 1. RedefinisiKeindonesiaan (TerlibatdalamPerencanaanSosial-Nasional, Propinsi, Kabupaten) 2. Demokratisasi (Pencegahan “Money Politics danPolitisasiPolri) 3. TransparansidanAkuntabilitas (KepuasanPublik, Penerapan UU KIP, 2010) 4. Otonomi Daerah (PengaturanKerjasamaPoldadenganPemda)

  24. TREND INDONESIA (2) 5.Urbanisasi (Warga Kritis: Pembayar Pajak; Warga Rawan: daerah kumuh) 6. Industrialisasi (Potensi Konflik Perburuhan) 7. Peran Perempuan (Peningkatan Kualitatif dan Kuantitatif Polwan dan Peningkatan Pelayanan Sensitif Gender) 8.Media Massa-Sosial: Kemampuan Humas dan Komunikasi Sosial

  25. TREND INDONESIA (3) 9. Perlindungan HAM (ProsedurProaktif) 10.Teknologi (Peningkatan SDM dan Teknologi) 11. Kejahatan:Kekayaan Negara/Lembaga Internasional-KKN, Terorisme: (Pencegahan/IntelijenPolisi; Intelkrim Intelkam) 12. Demiliterisasi (Polri lebih “menyerupai” Jaksa dan Menjauhdarimiliter; masalahSatgas)

  26. Reformasii Polri Tren Sosial-Sumberdaya-Kamtibmas Positif Negatif Sukses 1. Profesional dan Mandiri 2. Rentan Gagal 3. Bayaran 4. Mafia MATRIKS SKENARIOPolri 2025

  27. EMPAT SKENARIO 2025 (1) • (Satu yang dominan, namundapatterjadikombinasi dan perubahan dalam dinamikamenuju 2025) • “PROFESIONAL DAN MANDIRI”(Eksternal, Positif dan Internal/Reformasi, Sukses): Globalisasimultipolarberlangsungdamai, kejahatan global dan regional sedikit, pembangunannasionalsukses, kebijakannegara (termasukdana) mendukung Polri. Reformasi sukses: Polri: Profesional, Mandiri, Akuntabel. • “RENTAN”(Eksternal, Negatif dan Internal, Sukses). Konflik dan anarkiterjadi pada tingkat global, regional dan nasional. Reformasi Polri suksesnamunrentanterhadapgangguaneksternal.

  28. EMPAT SKENARIO 2025 (2) • “BAYARAN” (Eksternal, Positif dan Internal, gagal). Keadaan global, Regional dan nasionalrelatifpositifnamun Reformasi gagal. Terjadi “pasargelap” dalam Pelayanan dan Perlindungan pada publik. • “MAFIA”(Global, negatif dan Internal, Gagal). Berbagaikelompok dan faksi dalam Polri bekerjasama dengan jaringankejahatannasional dan global. Dibutuhkanintervensidariluar.

  29. PENCEGAHAN SKENARIONEGATIF • Polri sebagai organisasi “power” dan “service” • Peningkatan Transparansi & Akuntabilitas • Kontrol negara (Komisi DPR/D, Kementrian, Kompol Daerah). • Penggunaan jaringan positif (global, regional, lokal) • Teknologi tepat guna • *KESEJAHTERAAN - PNBP

  30. PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS • Laporan Kinerja yang terbuka • Keterbukaan dan kejelasan perkara • Pemantapan status Polri dalam tata negara (TNI, Kejaksaan, Depdagri, B.I.N., Bea Cukai, Imigrasi, dll) • Kontak dan komunikasi (leaflet, poster dan tatap muka) pada komunitas tempat tinggal, tempat kerja dan sekolah. Kemitraan dan Pelayanan Prima. • * KESEJAHTERAAN-PNBP

More Related