1 / 9

INDUSTRIAL AREA

INDUSTRIAL AREA. 1. PENGARUH PERKEMBANGAN REGIONAL Munculnya negara-negara industri baru (NIC’S) & Relokasi Industri-industri MNC Respon Pemerintah: Penerbitan Keppres KI No. 53/89, BAPPEPAM, DEPRIND.

tallis
Download Presentation

INDUSTRIAL AREA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INDUSTRIAL AREA 1. PENGARUH PERKEMBANGAN REGIONAL • Munculnya negara-negara industri baru (NIC’S) & Relokasi Industri-industri MNC • Respon Pemerintah: • Penerbitan Keppres KI No. 53/89, BAPPEPAM, DEPRIND. • Persetujuan Prinsip 203 KI Swasta (67 R Ha): Beroperasi 64 KI Swasta (20R Ha) dengan tingkat pemanfaatan rata2 44% dan jumlah industri 60R unit usaha. • Peka terhadap kondisi makro ekonomi & politik nasional (Krismon/1998, 11 September 2001, country risk) 2. KARAKTER INDUSTRI • Labour sensitive, footloose, tertarik pada keringanan pajak, tidak peka kualitas perlengkapan kapital/tenaga kerja, kendali mutu, • Jenis Tekstil, plastik & elektronik teknologi rendah, perabot rumah tangga, makanan.

  2. 3. TREND INDUSTRIAL ESTATE DI FRINGE AREA • Pergeseran Industrial Zone –> Industrial Estate (PMA, MNC) • Perkembangan IE di lokasi2 baru sesuai ijin pemerintah. • Jawa Barat 18R Ha KI (Jababeka 500Ha, Lippo City 390 Ha, dll), Jabotabek berada di Bekasi & Tangerang seluas 6000 Ha(tanah lebih murah 22-50% dari Bogor) • Supply lebih besar dari Demand • Kendala daya saing regional yang rendah a. harga US$. 50/m2 (Fringe Area & US$. 100/m2 (Jakarta) b. Utilitas & infrastruktur: (listrik 0,17 MVA/ha, air bersih 0,7 l/d/ha, air limbah 28 m3/hari/ha, telpon 4 line/ha) Air: konflik pertanian/industri/permukiman Listrik: tidak ada investasi baru Jalan/angkutan umum ke pelabuhan c. PBB barang mewah (> 1 milyar), kualitas tenaga kerja, high cost economy (THC tinggi) • Transformasi Agricultural Area -> Toll Road (1988) -> Keppres KI (1989) -> 3700 Ha KI (1990) -> Permukiman & Commercial.

  3. 4. DAMPAK PENGEMBANGAN AREA INDUSTRI • Problem Lingkungan • Urbanisasi & permukiman kumuh (122 TK/ha) • Flow traffic dua arah (Fringe – Jkt – Fringe) 5. HAMBATAN-HAMBATAN PENGEMBANGAN KI • Infrastruktur yang terbatas (akses masuk & jalan ke pelabuhan) • Ekonomi Biaya Tinggi (perlunya SITU, NJOP tiga kali lipat, tarif PJU, pajak jenset) 6. MANFAAT PENGEMBANGAN INDUSTRI Penciptaan tenaga kerja per 1 Ha lahan efektif menciptakan 80 orang tenaga kerja ditambah dengan 10% tenaga kerja dari kegiatan ikutan.

More Related