1 / 9

Pertemuan kesepuluh Nihon no kodomo no uta ( warabe uta/douyou)

Pertemuan kesepuluh Nihon no kodomo no uta ( warabe uta/douyou). Matakuliah : <<Kebudayaan Praktis>> Tahun : <<2008-2009>>. Warabe uta. Warabe uta/douyou 、 adalah jenis lagu anak-anakyang dibuat secara natural, bukan merupakan sebuah keharusan seperti lagu-lagu yang

sunila
Download Presentation

Pertemuan kesepuluh Nihon no kodomo no uta ( warabe uta/douyou)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan kesepuluhNihon no kodomo no uta ( warabe uta/douyou) Matakuliah : <<Kebudayaan Praktis>> Tahun : <<2008-2009>>

  2. Warabe uta Warabe uta/douyou、adalah jenis lagu anak-anakyang dibuat secara natural, bukan merupakan sebuah keharusan seperti lagu-lagu yang harus dinyanyikan secara wajib di sekolah. Di Jepang lagu-lagu anak-anak seperti ini berkembang secara pesat sejak jaman Taisho akhir (1912-1926) Usaha untuk membuat lebih banyak lagu anak yang berkaitan dengan pendidikan sudah dimulai sejak jaman Meiji, zaman sebelum Taisho. Pada zaman Taisho inilah, Miekichi Sasaki, seorang tokoh pendidikan anak-anak memberikan warna baru pada dunia lagu anak Jepang, dengan menerbitkan sebuah majalah anak yang berjudl “ Akai Tori “.

  3. Douyou . • Awalnya Sasaki-lah yang telah menciptakan istilah Douyou, yang berarti lagu anak ( warabe uta ) yang : • Mempunyai nilai didaktik • Menghidupkan imaji anak tentang keadaaan sekitarnya. • 3. Mempunyai nilai optimis untuk meraih masa depan.

  4. Douyou Sasaki berharap dengan adanya douyou ini maka masyarakat akan: 1.Menghidupkan sistem bermain kelompok sambil menyanyikan lagu, sehingga lagu bisa diteruskan dari generasi ke generasi. 2.Membuat lagu anak dengan melihat karakteristik yang umumnya ada pada anak-anak 3.Menghidupkan kembali kebiasaan menulis puisi pada anak-anak, yang kemudian akan dijadikan lagu.

  5. Douyou • Ketika perang dunia pertama akan meletus, lagu-lagu anak di Jepang kedudukannya digeser oleh lagu-lagu yang berisi kepahlawanan, untuk mendukung para tentara yang akan pergi perang. Baru setelah berakhirnya perang dunia ke dua, dunia lagu anak Jepang kembali ramai. Majalah anak-anak seperti “Akai Tori / 赤い鳥” yang didirikan Sasaki dan “Kin no Fune / 金の船” yang didirikan oleh Saito Sajiro, pada awal tahun Showa tidak diterbitkan lagi.

  6. Douyou .Akhir perang dunia kedua disebut sebagai jaman Baby Boom di Jepang. Jumlah anak yang lahir sangat banyak, dan karena itulah perhatian pemerintah juga terfokus pada pembangunan kemblai ekonomi negara serta bagaimana membesarkan anak-anak tersebut hingg dapat hidup sejahtera. Dengan adanya fenomena ini banyak para penyair lagu anak yang tidak dapat berkarya jaman perang mulai aktif kembali. Lalu pada tahun 1948, lahir lagu “ ぞうさん”, tahun 1960 “ 犬のおまわり さん “ dan 1963 lagu “ おもちゃの ちゃ ちゃ ちゃ”. Lagu-lagu ini masih terkenal dan dinyanyikan anak-anak Jepang di kelompok bermain hingga TK besar.

  7. Douyou • Douyou yang tercipta dari hasil karya para pengarangnya terbagi menjadi dua yaitu: A.Douyou yang mendapat pengaruh warabe uta ( klasik ) !. Yang berirama sedih, biasanya lagu tentang anak perempuan, upacara anak perempuan,lagu perpisahan karena perkawinan, lagu untuk menidurkan anak ( Komori uta ) 2.Yang berirama gembira, biasanya berhubungan dengan anak laki-laki, upacara anak laki-laki. Musik yang melatarbelakanginya adalah koto, shamisen, dan terkadang suling.

  8. Douyou B.Douyou kontenporer Mendapat pengaruh dari barat, bahkan ada pula yang mengadaptasikannya begitu saja, dan hanya mengganti kata-kata di dalam lagu tersebut saja. Musik yang digunakan kebanyakan piano dan biola.

More Related