1 / 26

Pusat Pengkajian Teknologi dan HKI Badan Pengkajian Kebijakan , Iklim dan Mutu Industri

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BAMBU SECARA NASIONAL. Disampaikan pada Forum Pengembangan Bambu Nasional Jakarta, 23 Oktober 2012. Pusat Pengkajian Teknologi dan HKI Badan Pengkajian Kebijakan , Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian.

skah
Download Presentation

Pusat Pengkajian Teknologi dan HKI Badan Pengkajian Kebijakan , Iklim dan Mutu Industri

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN BAMBU SECARA NASIONAL Disampaikan pada Forum Pengembangan Bambu Nasional Jakarta, 23 Oktober 2012 PusatPengkajianTeknologidan HKI BadanPengkajianKebijakan, IklimdanMutuIndustri KementerianPerindustrian

  2. OUTLINE Potensi & Permasalahan Inovasi Bambu di Dunia (Kasus China) Kebijakan Kemenperin terkait inovasi bambu (BPKMI) Action Plan Pendukung Kebijakan Pengembangan Inovasi Produk Bambu

  3. I. POTENSI DAN PERMASALAHAN

  4. PotensiBambu • Untukpemberdayaanekonomirakyat • Relatifmudahdiperoleh • Substitusi Kayu • Banyakjenisnya • Tersediasepanjangtahun • Murahharganya • Mudahdikerjakan (mudahdibelah, dibengkokkan, dipotong, dianyam, diirat) • Industri yang tahankrisis : berbasispadasumberdayaalamsetempat; ketrampilan & senituruntemurun • Benda seni yang dibelikarenakeindahannya •Keunggulanbambudarisegiekologis : • Membentukiklimmikro • Membentukagregattanahpenahanlongsordanerosi • Menguraikantanahmenjadigembur

  5. PermasalahanBambu • Keterbatasan lahan bambu: usaha budidaya yang belum optimaldan hanya sebagai hasil hutan ikutan • Penolakan sebagian besar masyarakat dan menganggap sebagai tanaman pengganggu • Minimnya inovasi dan teknologi terapan terkait bambu • Belum adanya kebijakan pengembangan industri bambu

  6. II.Inovasi Bambu di Dunia (Kasus: China)

  7. INOVASI BAMBU DI CHINA • China  negara terbesar dengan sumber daya bambu dengan: • kemampuan teknologi, • management berkesinambungan • banyak pengalaman dalam utilisasi bambu, serta • berperan penting dalam pengembangan bambu di dunia international. • Melalui upaya selama 40 tahun  kemajuan yang sangat hebat dalam manajemen perkebunan bambu dan pengolahan terpadu, bambu pada industrialisasi dan komersialisasinya, penyediaan produk-produk kehutanan, perbaikan lingkungan dan pembangunan bio-energi. • Industri yang besar dari pembudidayaan, pengolahan yang terintegrasi ke produk ekspor, dan menjadi pilar ekonomi. Total nilai produksi di Cina pada 2009 adalah lebih dari US $ 12 miliar, dan US $ 1,1 miliar ekspor ke negara lain.  • Peningkatan produksi bamboo di China dilakukan dengan:Plantation, Natural Expenses, Good Management After Plantation (perkebunan)

  8. Inovasi Produk Bambu China • Papan Panel Bambu untuk: • Konstruksipapancetakan • Lantai Platform • Kemasanpapankontainer • Particle Board & Plywood • Furniture (integrated board) • Material KonstruksiStruktur • Slicing Bambu Veneer • Pengolahan Rebung untuk berbagai makanan olahan • Kertas • Bangunan dan dekorasi • Arang Bambu • Kerajinan Tradisional & Modern (Pelapis Laptop, Sepeda) • Peralatan Rumahtangga

  9. III. KEBIJAKAN KEMENPERIN

  10. Pembangunan IndustriJangkaPanjang (2025) • Visi 2014 • Pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan • Misi 2010 – 2014 • Mendorong peningkatan nilai tambah industri • Mendorong peningkatan perluasan pasar domestik dan internasional • Mendorong peningkatan industri jasa pendukung • Memfasilitasi penguasaan teknologi industri • Memfasilitasi penguatan struktur industri • Mendorong penyebaran industri keluar pulau Jawa • Mendorong peran IKM terhadap PDB Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalah Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia 11

  11. 12 • Akselerasi industrialisasi 2012-2014 berfokus pada 15 subsektor industri, yang dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu: • I. Industri berbasis hasil tambang, • II. Industri berbasis hasil pertanian, dan • III. Industri berbasis sumber daya manusia dan pasar domestik. Fokus Akselerasi Industrialisasi

  12. Fokus Kelompok Industri Prioritas dalam Akselerasi Industrialisasi 2012-2014 Industri berbasis SDM dan pasar domestik Industri Berbasis Hasil Tambang Industri Berbasis Hasil Pertanian • Industri konversi batubara; • Industri pemurnian dan pengilangan minyak bumi; • Industri kimia dasar ; • Industri logam dasar. F O K U S • Industri minyak dan lemak nabati; • Industri gula berbasis tebu; • Industri pengolahan kakao dan pembuatan coklat; • Industri bubur kayu (pulp) dan kertas; • Industri barang dari karet. • Industri tekstil dan pakaian jadi dan alas kaki; • Industri mesin dan peralatan rumah tangga; • Industri komponen elektronika dan telematika; • Industri komponen dan aksesoris kendaraan dan komponen mesin kendaraan bermotor; • Industri galangan kapal; • Industri furniture. Penumbuhan IKM 13

  13. KBLI IndustriBerbasisBambu

  14. KebijakanIndustriNasional (Perpres No. 28/2008) Klaster Industri Prioritas : Pengembangan Industri Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif tertentu Kelompok Industri : Industri Kerajinan dan Barang Seni • Mengamankan pasokan bahan baku Kayu/Rotan/Bambu/Logam/Pandan/ Mendong/Benang • Meningkatkan penggunaan bahan baku dan bahan pembantu yang ramah lingkungan (Eco Labelling) • Meningkatkan penerapan HKI • Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi dan praktisi serta pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan potensi industri kerajinan dan barang seni unggulan daerah dengan pendekatan OVOP • Meningkatkan mutu dan produktivitas serta dengan pendekatan promosi, pemasaran dan fasilitas website di sentra produksi • Meningkatkan kompetensi SDM dan menumbuhkan wirausaha baru • Meningkatkan kemitraan antar industri dengan sektor lain saeperti pariwisata, jasa dan lain-lain • Mengembangkan kemasan siap pakai (standar) unit produk kerajinan barang seni

  15. PERAN BPKIMI

  16. IV. Action Plan PendukungKebijakanPengembanganInovasiProdukBambu

  17. Bambu untuk Pakaian Bambu untuk Kerajinan Bambu untuk Pangan (rebung) Bambu untuk Pulp Kertas (serat pendek Bambu untuk Energi dan Ekologi Bambu untuk Karbon Off-Set Bambu untuk Konstruksi Pemanfaatan Inovasi Bambu

  18. Balai di BPKIMI - Kemenperin yang telah melakukan litbang bambu BalaiBesarIndustri Agro (BBIA) -Bogor BalaiBesar Pulp danKertas(BBPK) – Bandung BalaiBesarKerajinandan Batik (BBKB) - Yogyakarta BalaiBesarBesar Kimia danKemasan(BBKK) – Jakarta BalaiBesarTekstil(BBT) - Bandung BalaiRisetdanStandardisasi(Baristand)Banjarbaru Baristand Manado 19

  19. Peran BPKIMI dalamInovasiBambu • BBIA : • Makanan BerbahanDasar Bambu (rebung) • Asap Cair dari Bambu (vinegar) • PembuatanArangBambudanArangBriket • BBPK : • Teknologi Pulp Kertas Serat Pendek untuk Special Papers • BBKB : • Pengembangan Kerajinan dan Furniture berbahan Dasar Bambu • Pengembangan Zat Warna Alami dari Bambu

  20. Peran BPKIMI dalamInovasiBambu (lanjutan) • BBKK: • KemasanBerbasisBambu • BBT : • LitbangSubstitusiImporKapasdariBambuUntuk Rayon • BaristandBanjarbaru : • PenggunaanBambuSebagaiIntiPapanBuatan. • BambuLaminasi, Bambu Lapis • Baristand Manado : • BambuSebagaiSubstitusiBesiBetonUntukRumah

  21. POHON INDUSTRI : BAMBU Semuabagianbambumempunyaipotensidanbermanfaatkarenatidakadayang terbuang, cth: PohonBambu = batang meja , makaakar & daun Bio-Oil,

  22. ACTION PLAN • Green industry yang terkait bambu • Green Material (Zat Warna Alami, Renewable Material, Kertas Serat Pendek, dll ) • Green Energy (Biomass – Arang Karbon Aktif – Ethanol)

  23. ACTION PLAN (lanjutan) I. Kebijakan Inovasi Terkait Bambu Inovasisumberdayaenergibaruterbarukandaribambu: Contoh: bioethanol, bio massa, arangkarbonaktif Inovasiuntuksubstitusibahanbakudanbahanpenolong (subtitusiimpor) Contoh : zatwarnaalami, serat rayon, pulp dankertas, kontruksirumahdll Inovasiuntukmeminimalisasilimbahindustridenganmenggunakanbahanbambu Contoh: kemasanbambu, peralatanrumahtangga

  24. ACTION PLAN (lanjutan) II. Jejaring Kerjasama Kerjasamateknologidenganperguruantinggi, lembagalitbang Kerjasamapenerapanteknologidenganlembagaintermediasidanindustri

  25. PUSAT PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN HKI BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

More Related