1 / 43

DASAR- DASAR K3

DASAR- DASAR K3. SEJARAH K3. Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic) Alat-alat berburu Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak) Sarung kapak, saluran air (sanitasi) Ramses II (1500 BC) Pelayanan kesehatan Hippocrates (460 BC) Penyakit tetanus di kapal Bernardino Ramazinni (1664-1714)

sibyl
Download Presentation

DASAR- DASAR K3

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DASAR- DASAR K3

  2. SEJARAH K3 • Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic) • Alat-alat berburu • Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak) • Sarung kapak, saluran air (sanitasi) • Ramses II (1500 BC) • Pelayanan kesehatan • Hippocrates (460 BC) • Penyakit tetanus di kapal • Bernardino Ramazinni (1664-1714) • Korelasi penyakit dengan pekerjaan (akibat bahan dan gerakan janggal)

  3. SEJARAH K3 • Era revolusi industri (abad 18) Perubahan sistem kerja : • Penggunaan tenaga mesin • Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku • Pengorganisasian pekerjaan • Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan • Era industrialisasi • Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device dan alat-alat pengaman) • Era Manajemen • Heirich (1941), teori domino • Bird and German, teori Loss Causation Model • ISO, SMK3 dll

  4. Hal penting • Perkembangan safety engineering dan ergonomic • Perkembangan kesehatan kerja dan pelayanan sanitasi • Manajemen terpadu (safety, Health, environment) • Ruang lingkup tidak hanya di industri

  5. Perkembangan orientasi dari metode dan program K3 • Negatif indicators  positive indicators • Pendekatan program K3, topdown  participatory approach • Pelaksanaan program lebih terpadu • Kinerja program K3  image perusahaan • Isu HAM, mewajibkan perusahaan sesuai dengan standar yg mengacu pada kualitas hidup

  6. Pengertian Dasar ILO/WHO Joint Safety and Health Committee Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of all workers in all occupations; the prevention among workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological equipment and to summarize the adaptation of work to man and each man to his job.

  7. ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar K3, yaitu : 1. Work should take place in a safe and healthy working environment 2. Conditions of work should be consistent with workers well-being and human dignity 3. Work should offer real possibilities for personal achievement, self-fulfillment and service to society

  8. Points of concern 1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific principles) 2. Pemahaman pola risiko (understanding the nature of risk) 3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam maupun diluar industri 4. K3 merupakan multidisiplin profesi 5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisik, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku 6. Area garapan : industri, transportasi, penyimpanan dan pengelolaan material, domestik dan kegiatan lainnya seperti rekreasi

  9. Definisi K-3 • Filosofi • Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : • - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, • - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera; Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (ACCIDENT PREVENTION)

  10. Tujuan K3 • Fungsi : • Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja • Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien • Menjamin proses produksi berjalan lancar

  11. Keselamatan (Safety) • Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) • Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)

  12. Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)

  13. Safety vs Health • Health Hazard • Safety Hazard • Mechanic • Electric • Kinetic • Substances • Physic • Chemical • Biologic • Ergonomics • Psychosocial • Flammable • Explosive • Combustible • Corrosive Accidental release 2. Konsekuensi 2. Konsekuensi • Minor • Mayor • Fatal • Accident • Terpapar  kontak  penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum • (Prolonged Reaction) • Injuries • Assets • Damage • Mendadak, dramatis, bencana • (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian • Environment (bahan pencemar) • Exposure • Work hours • PPE • Pendidikan • Karir jab. Sesuai pendidikan • Titik berat pd bahaya tersembunyi • Sepertinya kurang urgent (laten) • Prinsip pendekatan • Pengkajian kepaparan • Utk memperkecil kepaparan 3. Konsentrasi kepedulian • Process • Equipment, facilities, tools • Working practices • Guarding • Pengalaman • Karir lapangan + pelatihan • Titik berat pd kerusakan asset, fatality • Sepertinya urgen (bahaya mendadak) • Prinsip pendekatan • Pengkajian resiko • Utk memperkecil resiko

  14. TENAGA KERJA BAHAN ALAT FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA KESEHATANKESELAMATAN PROSES LINGKUNGAN

  15. GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN • BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT • Pengobatan/ Perawatan • Gaji (Biaya Diasuransikan) $1 • Kerusakan gangguan • Kerusakan peralatan dan perkakas • Kerusakan produk dan material • Terlambat dan ganguan produksi • Biaya legal hukum • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat • Sewa peralatan • Waktu untuk penyelidikan $5 HINGGA$50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA$3 • Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih • Upah lembur • Ekstra waktu untuk kerja administrasi • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban • Hilangnya bisnis dan nama baik BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN

  16. KEGAGALAN MANAJEMEN FAKTORMANUSIA FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN KECELAKAAN KERUGIAN * NEGARA * MASYARAKAT * PERUSAHAAN * PEKERJA MATERI NON MATERI • LANGSUNG • * COST • * PROPERTI • * MARKET • PSIKOLOG • * RASA AMAN • TDK LANGSUNG • * SDM • * COMPANY IMAGE SOSIAL * KEMATIAN/CACAT

  17. 1 Fatal 29 Cidera berat 300 Kasus P3K, kerusakan properti (keadaan hampir celaka / nearmiss 3000 Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition

  18. “HAZARD” Adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm). Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

  19. HARM Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental,kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.

  20. DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.

  21. DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.

  22. DANGER Merupakan tingkat bahayadari suatu kondisi dimana atau kapan munculsumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.

  23. AMAN (SELAMAT) Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).

  24. “RISK” risicare

  25. “RISK” Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. Untuk menentukanresiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).

  26. PENILAIAN RESIKO Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat.

  27. QUALITATIVE RISK ASSESSMENT MATRIX RISK = PROBABILITY X CONSEQUENCES RESIKO

  28. The Three Basic Causes Poor Management Safety Policy & Decisions Personal Factors Environmental Factors Basic Causes ACCIDENT Personal Injury Property Damage Unsafe Condition Unsafe Act Indirect Causes Unplanned release of Energy and/or Hazardous material Direct Cause

  29. Logika terjadinya kecelakaan • Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES LOSSES

  30. SOCIAL ENVIRONMENT ENVIRONMENT PERSON UNSAFE ACT / UNSAFE CONDITION HAZARD ACCIDENT INJURY FAULT OF PERSON THEORY MODEL DOMINO ( H.W. HEINRICH, 1931)

  31. PERKEMBANGAN THEORY MODEL DOMINO • : GORDON • 1967 : HADDON • 1970 : Frank Bird JR • 1972 : Wigglesworth • 1976 : Bird and Loftus • 1978 : Petersen • 1980 : Johnson • 1985 : Bird and German

  32. LACK OF CONTROL Lack of Control ORIGIN IMMEDIATED CAUSES SYMPTOM INCIDENT / ACCIDEN CONTACT INJURY / DAMAGE Loss BASIC CAUSES DOMINO THEORY UP DATED ( FRANK BIRD JR, 1970 )

  33. Inadequate Program Inadequate Standard Inadequate Compliance Lack of Control Basic Causes Substandard Acts Substandard Conditions Immediate Causes Contact With Energy or Substance Insident People Property Process (Profit) Loss Personal Factors Job Factors CAUSATION MODEL LOSS ( ILCI model - Bird & German, 1985 )

  34. Penyebab dan Akibat Kerugian PENYEBAB TAK LANGSUNG LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR INSIDEN (Kontak) KERUGIAN PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL Bird & German, 1985

  35. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN KERUGIAN • MANUSIA • PERALATAN • MATERIAL • LINGKUNGAN

  36. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN INSIDEN • STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak • STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak • FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi • FALL ON  jatuh di tempat yang datar • CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing • CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar • CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk • CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin • OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar • EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan • EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran KONTAK

  37. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN SEBAB LANGSUNG PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN • OPERASI TANPA OTORISASI • GAGAL MEMPERINGATKAN • GAGAL MENGAMANKAN • KECEPATAN TIDAK LAYAK • MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI • PAKAI ALAT RUSAK • PAKAI APD TIDAK LAYAK • PEMUATAN TIDAK LAYAK • PENEMPATAN TIDAK LAYAK • MENGANGKAT TIDAK LAYAK • POSISI TIDAK AMAN • SERVIS ALAT BEROPERASI • BERCANDA, MAIN-MAIN • MABOK ALKOHOL, OBAT • GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR • PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK • APD KURANG, TIDAK LAYAK • PERALATAN RUSAK • RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS • SISTEM PERINGATAN KURANG • BAHAYA KEBAKARAN • KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG • KEBISINGAN • TERPAPAR RADIASI • TEMPERATUR EXTRIM • PENERANGAN TIDAK LAYAK • VENTILASI TIDAK LAYAK • LINGKUNGAN TIDAK AMAN

  38. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN SEBAB DASAR FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA • KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK • KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK • STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI • STRESS MENTAL • KURANG PENGETAHUAN • KURANG KEAHLIAN • MOTIVASI TIDAK LAYAK • PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN • ENGINEERING • PENGADAAN (PURCHASING) • KURANG PERALATAN • MAINTENANCE • STANDAR KERJA • SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN

  39. LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN LACK OF CONTROL LEMAHNYA PENGENDALIAN • PROGRAM TIDAK SESUAI • STANDARD TIDAK SESUAI • KEPATUHAN TERHADAP STANDAR

  40. SEBAB DASAR INSIDEN SEBAB LANGSUNG KERUGIAN PENGENDALIAN KERUGIAN LEMAH KONTROL POST CONTACT CONTROL CONTACT CONTROL PRE CONTACT CONTROL Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya

  41. Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO) • PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi • Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa • Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3 • STANDARISASI • Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3 • INSPEKSI / PEMERIKSAAN • Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3

  42. Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO) • RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK • Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi • PENDIDIKAN & LATIHAN • Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK • PERSUASI • Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi

  43. Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO) • ASURANSI • Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3 • PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA • Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja

More Related