1 / 22

SISTEM URINALIS

SISTEM URINALIS. SISTEM URINALIS. T.a. : ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra Fungsi ginjal : - Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit - Pengaturan keseimbangan asam-basa - Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh konsentrasi elektrolit

shea
Download Presentation

SISTEM URINALIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM URINALIS

  2. SISTEM URINALIS • T.a. : ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra • Fungsi ginjal : - Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit - Pengaturan keseimbangan asam-basa - Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh konsentrasi elektrolit - Ekskresi produk sisa metabolisme dan bahan kimia asing - Pengaturan tekanan arteri - Sekresi hormon - Glukoneogenesis

  3. SUSUNAN UMUM GINJAL DAN SISTEM URIN Ginjal Ureter Vesika urinaria Uretra

  4. Struktur Ginjal • Ginjal manusia ada 2, yang dibungkus oleh jaringan fibrous : capsula fibrosa • Sebelah luar terdapat jaringan lemak perirenal • Sebelah cranial ginjal terdapat kelenjar adrenalis • Ginjal, kelenjar adrenal dan jaringan lemak perirenal dibungkus : fasia gerota • Fungsi fasia gerota : barier untuk mencegah ekstravasasi urin pada trauma ginjal serta mencegah penyebaran infeksi ginjal ke organ sekitar

  5. Secara anatomis ginjal dibagi 2 : cortex (luar) dan medulla (dalam) • Di dalam cortex terdapat nefron, di dalam medulla terdapat duktus ginjal • Pelviks ginjal t.a. : kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor dan piuleum/pelvis renalis

  6. STRUKTUR GINJAL Cortex ginjal Piramida ginjal papila ureter Medulla ginjal Pelvis renalis Ginjal

  7. STRUKTUR GINJAL

  8. STRUKTUR GINJAL

  9. Darah yang membawa sisa metabolisme difiltrasi di dalam glomerulus tubulus. • Bahan yang masih diperlukan direabsorbsi sehingga akan masuk ke sirkulasi darah, sisa metabolisme akan disekresi bersama air membentuk urin • Urin dari nefron sistem pelviks renalis melalui piramida ureter • Sistem pelviks ginjal t.a. kaliks minor, infundi bulum, kaliks mayor dan pelvis renalis • Nefron t.a. glomerulus dan tubulus

  10. Glomerulus • Dibentuk oleh invaginasi kapiler yang terletak di dalam capsula Bowman • Tempat filtrasi cairan tubuh yang disebut filtrat glomerulus, ukuran 7 nm • Lapisan glomerulus : endotel kapiler, membran basalis dan sel epitel • Jumlah filtrasi glomerulus setiap menit : laju filtrasi glomerulus, sekitar 125ml/menit

  11. STRUKTUR NEFRON

  12. Faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus : • Tekanan arteri • Efek konstriksi aferen • Efek konstriksi arteri eferen • Efek aliran darah glomerulus

  13. TUBULUS • T.a. : tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distalis, tubulus rektus, tubulus koligentes kortikal, duktus koligentes pelviks renalis • Sepanjang tubulus terjadi reabsorbsi dan sekresi cairan tubuh dan zat terlarut • Cairan yang direabsorbsi akan kembali masuk ke sirkulasi darah, cairan yang disekresi akan ke luar sebagai urin • Reabsorbsi dan sekresi terjadi dengan mekanisme transpor aktif dan transpor pasif

  14. REABSORBSI DAN SEKRESI TUBULUS

  15. URETER • Berbentuk tabung kecil • Fungsi : untuk mengalirkan urin dari pielum ginjal ke dalam buli-buli • Dinding t.a mukosa : sel otot transisional, otot polos sirkuler dan longitudinal gerakan peristaltik mengeluarkan urin • Penyempitan ureter terjadi di bagian : pelvix ureter junction, persilangan ureter dengan arteri iliaka pelvis renal dan saat masuknya ureter ke buli-buli (posisi miring) mencegah reflux vesiko ureter

  16. BULI-BULI • Berupa suatu rongga, t.a 3 lapis otot • Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk segitiga : trigonum buli-buli • Fungsi : untuk menampung urin dari ureter dan mengeluarkannya melalui uretra dengan mekanisme miksi • Saat buli-buli penuh, memberi rangsangan pada saraf aferen aktivasi pusat miksi di medulla spinalis kontraksi otot destrusor leher buli terbuka dan relaksasi spingter uretra miksi

  17. URETRA • Secara anatomis dibagi 2 : uretra posterior dan uretra anterior • Pada pria, uretra berfungsi untuk menyalurkan sperma • Uretra memiliki sfingter uretra interna (antara buli-buli dengan uretra) dan sfingter uretra eksterna (antara uretra posterior dan anterior) • Sfingter uretra interna dipersarafi oleh sistem saraf simpatis (otonom) buli-buli penuh sfingter uretra interna terbuka

  18. URETRA (lanjutan) • Sfingter uretra eksterna, t.a.otot bergaris dipersarafi oleh sistem saraf somatik yang dapat diperintah sesuai keinginan • Panjang uretra wanita 3-5 cm, pria 20-25 cm • Pada pria, uretra posterior t.a. - uretra pars prostatika kelenjar prostat - uretra pars membranosa • Posterior uretra pars prostatika ada tonjolan verumontanum • Sekresi kelenjar prostat bermuara di duktus prostatikus

  19. URETRA (lanjutan) • Uretra anterior dibungkus korpus spongiosum • Di dalam lumen uretra anterior ada muara kelenjar cowperi (untuk reproduksi) • Uretra wanita terletak di simphisis pubis • Medial uretra terdapat sfingfter uretra eksterna • Tonus otot sfingter eksterna berfungsi memeper • Tahankan urin tetap di dalam buli saat ingin miksi • Miksi terjadi saat tekanan intra vesika melebihi tekanan intrauretra

  20. PEMBENTUKAN URIN • Urin berasal dari hasil filtrat glomerulus yang tidak direabsorbsi di dalam tubulus • Daya reabsorbsi tubulus ada maksimalnya. Jika filtrat glomerulus terlalu banyak glukosa, glukosa akan diekskresikan melalui urin • Jumlah urin sekitar 900-1500ml/24jam • Komposisi : air (96%) dan bahan terlarut, t.a : - elektrolit t.u. Natrium - sisa metabolisme : urea, asam urat dan kreatinin, bilirubin (icterus) - sedikit leukosit dan eritrosit

  21. MIKTURASI • Proses pembuangan urin • Timbul refleks rasa ingin kencing, bila urin tertimbun 200-300ml dalam vesika urinaria • Penyebab kesulitan mikturasi : 1. Pembesaran kelenjar prostat (BPH) 2. Batu uretra 3. Striktura uretra

More Related