220 likes | 610 Views
SISTEM URINALIS. SISTEM URINALIS. T.a. : ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra Fungsi ginjal : - Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit - Pengaturan keseimbangan asam-basa - Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh konsentrasi elektrolit
E N D
SISTEM URINALIS • T.a. : ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra • Fungsi ginjal : - Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit - Pengaturan keseimbangan asam-basa - Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh konsentrasi elektrolit - Ekskresi produk sisa metabolisme dan bahan kimia asing - Pengaturan tekanan arteri - Sekresi hormon - Glukoneogenesis
SUSUNAN UMUM GINJAL DAN SISTEM URIN Ginjal Ureter Vesika urinaria Uretra
Struktur Ginjal • Ginjal manusia ada 2, yang dibungkus oleh jaringan fibrous : capsula fibrosa • Sebelah luar terdapat jaringan lemak perirenal • Sebelah cranial ginjal terdapat kelenjar adrenalis • Ginjal, kelenjar adrenal dan jaringan lemak perirenal dibungkus : fasia gerota • Fungsi fasia gerota : barier untuk mencegah ekstravasasi urin pada trauma ginjal serta mencegah penyebaran infeksi ginjal ke organ sekitar
Secara anatomis ginjal dibagi 2 : cortex (luar) dan medulla (dalam) • Di dalam cortex terdapat nefron, di dalam medulla terdapat duktus ginjal • Pelviks ginjal t.a. : kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor dan piuleum/pelvis renalis
STRUKTUR GINJAL Cortex ginjal Piramida ginjal papila ureter Medulla ginjal Pelvis renalis Ginjal
Darah yang membawa sisa metabolisme difiltrasi di dalam glomerulus tubulus. • Bahan yang masih diperlukan direabsorbsi sehingga akan masuk ke sirkulasi darah, sisa metabolisme akan disekresi bersama air membentuk urin • Urin dari nefron sistem pelviks renalis melalui piramida ureter • Sistem pelviks ginjal t.a. kaliks minor, infundi bulum, kaliks mayor dan pelvis renalis • Nefron t.a. glomerulus dan tubulus
Glomerulus • Dibentuk oleh invaginasi kapiler yang terletak di dalam capsula Bowman • Tempat filtrasi cairan tubuh yang disebut filtrat glomerulus, ukuran 7 nm • Lapisan glomerulus : endotel kapiler, membran basalis dan sel epitel • Jumlah filtrasi glomerulus setiap menit : laju filtrasi glomerulus, sekitar 125ml/menit
Faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus : • Tekanan arteri • Efek konstriksi aferen • Efek konstriksi arteri eferen • Efek aliran darah glomerulus
TUBULUS • T.a. : tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distalis, tubulus rektus, tubulus koligentes kortikal, duktus koligentes pelviks renalis • Sepanjang tubulus terjadi reabsorbsi dan sekresi cairan tubuh dan zat terlarut • Cairan yang direabsorbsi akan kembali masuk ke sirkulasi darah, cairan yang disekresi akan ke luar sebagai urin • Reabsorbsi dan sekresi terjadi dengan mekanisme transpor aktif dan transpor pasif
URETER • Berbentuk tabung kecil • Fungsi : untuk mengalirkan urin dari pielum ginjal ke dalam buli-buli • Dinding t.a mukosa : sel otot transisional, otot polos sirkuler dan longitudinal gerakan peristaltik mengeluarkan urin • Penyempitan ureter terjadi di bagian : pelvix ureter junction, persilangan ureter dengan arteri iliaka pelvis renal dan saat masuknya ureter ke buli-buli (posisi miring) mencegah reflux vesiko ureter
BULI-BULI • Berupa suatu rongga, t.a 3 lapis otot • Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk segitiga : trigonum buli-buli • Fungsi : untuk menampung urin dari ureter dan mengeluarkannya melalui uretra dengan mekanisme miksi • Saat buli-buli penuh, memberi rangsangan pada saraf aferen aktivasi pusat miksi di medulla spinalis kontraksi otot destrusor leher buli terbuka dan relaksasi spingter uretra miksi
URETRA • Secara anatomis dibagi 2 : uretra posterior dan uretra anterior • Pada pria, uretra berfungsi untuk menyalurkan sperma • Uretra memiliki sfingter uretra interna (antara buli-buli dengan uretra) dan sfingter uretra eksterna (antara uretra posterior dan anterior) • Sfingter uretra interna dipersarafi oleh sistem saraf simpatis (otonom) buli-buli penuh sfingter uretra interna terbuka
URETRA (lanjutan) • Sfingter uretra eksterna, t.a.otot bergaris dipersarafi oleh sistem saraf somatik yang dapat diperintah sesuai keinginan • Panjang uretra wanita 3-5 cm, pria 20-25 cm • Pada pria, uretra posterior t.a. - uretra pars prostatika kelenjar prostat - uretra pars membranosa • Posterior uretra pars prostatika ada tonjolan verumontanum • Sekresi kelenjar prostat bermuara di duktus prostatikus
URETRA (lanjutan) • Uretra anterior dibungkus korpus spongiosum • Di dalam lumen uretra anterior ada muara kelenjar cowperi (untuk reproduksi) • Uretra wanita terletak di simphisis pubis • Medial uretra terdapat sfingfter uretra eksterna • Tonus otot sfingter eksterna berfungsi memeper • Tahankan urin tetap di dalam buli saat ingin miksi • Miksi terjadi saat tekanan intra vesika melebihi tekanan intrauretra
PEMBENTUKAN URIN • Urin berasal dari hasil filtrat glomerulus yang tidak direabsorbsi di dalam tubulus • Daya reabsorbsi tubulus ada maksimalnya. Jika filtrat glomerulus terlalu banyak glukosa, glukosa akan diekskresikan melalui urin • Jumlah urin sekitar 900-1500ml/24jam • Komposisi : air (96%) dan bahan terlarut, t.a : - elektrolit t.u. Natrium - sisa metabolisme : urea, asam urat dan kreatinin, bilirubin (icterus) - sedikit leukosit dan eritrosit
MIKTURASI • Proses pembuangan urin • Timbul refleks rasa ingin kencing, bila urin tertimbun 200-300ml dalam vesika urinaria • Penyebab kesulitan mikturasi : 1. Pembesaran kelenjar prostat (BPH) 2. Batu uretra 3. Striktura uretra