1 / 10

KELOMPOK 11 : SAHAT HORAS SILVIA CITRA YANA SUKMO SETYO UTOMO VILDA TIGRISNA

PERDAGANGAN INTERNASIONAL analisis beberapa faktor yang berpengaruh terhadap ekspor kopi provinsi bali periode 1990-2006. KELOMPOK 11 : SAHAT HORAS SILVIA CITRA YANA SUKMO SETYO UTOMO VILDA TIGRISNA. Komoditas ekspor utama provinsi bali dikelompokan menjadi 5 komoditas yaitu :.

ronda
Download Presentation

KELOMPOK 11 : SAHAT HORAS SILVIA CITRA YANA SUKMO SETYO UTOMO VILDA TIGRISNA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERDAGANGAN INTERNASIONALanalisisbeberapafaktor yang berpengaruhterhadapekspor kopi provinsibaliperiode 1990-2006 KELOMPOK 11 : SAHAT HORAS SILVIA CITRA YANA SUKMO SETYO UTOMO VILDA TIGRISNA

  2. Komoditaseksporutamaprovinsibalidikelompokanmenjadi 5 komoditasyaitu : • Komoditas ekspor kerajinan tangan yang terdiri dari 16 jenis yaitu: Kerajinan alat music ,anyaman batu padas,bamboo,kayu,furniture,keramik,teraccota,kerang,kulit,logam,lukisan,perak,rotan,tulang, dan kerajinan lainnya. • Komoditas ekspor kerajinan industri yaitu : TPT,plastic,sepatu,tas,komponen rumah tangga jadi,dan ikan dalam kaleng. • Komoditas ekspor hasil pertanian atau perikanan yaitu : burung hidup, ikan tuna,lobster,ikan hias hidup, ikan nener,ikan hias hidup,sirip ikan hiu,kepiting,ikan kerapu,ikan kakap,rumput laut dan buh-buahan. • Komoditas ekspor hasil perkebunan yaitu : kopi,vanili,kakao • Dan komoditi lainnya seperti : bunga,dupa dan rempah-rempah.

  3. Kontribusi volume ekspor kopi padaeksporhasilperkebunanprovinsibaliperiode 1990-2006

  4. Analisa penurunan mulai tahun 2002- 2006 • Tingkat perkembangan volume ekspor kopi Bali rata-rata minus 12,09 % per tahun,eksportertinggiterjadipadatahun 1996 yaitusebesar 147,35% ataunaiksebesar 1.5334.351 kg dariperiodesebelumnya,sejalandenganmeningkatnyapermintaanterhadap kopi khususnyadariUnieropadanjepang. • Sedangkanpenurunan volume ekspor kopi provinsi Bali terjadipadatahun 2002 yaitusebesar minus 96,03% atauturunsebesar 107.645 kg. Hal inidiakibatkanadanyaseranganbusukbatang yang menyerbukehampirseluruh areal perkebunankomoditastersebutsehinggapengirimankomoditasituterhenti. Di sampingitukarenahasilproduk kopi Bali tidaksemuanyadieksporkeluarnegeri, melainkanjugadiperdagangkandidalamnegeriuntukmemenuhikebutuhandalamnegeri. • Naikturunnya volume ekpor kopi sangatdipengaruniolehnaikturunnyahargaekspordari kopi itusendiri, dimanasemakintinggihargaekspor kopi makamaka volume ekspor kopi pun akansemakintinggidansemakinrendahhargaekspor kopi akanmenyebabkansemakinrendahekspor kopi tersebut.

  5. PangsaPasar • Pangsa Pasar Dari ekspor kopi bali adalah Negara Perancis, Taiwan, AS dan Jepang. • Konsumen semakin berminat dengan kopi bali berkat kualitas kopi yang berkualitas dan hampir sejajar dengan kualitas kopi brazil. Permintaan pasar akan kopi bali cukup banyak hanya saja petani kurang mampu memenuhi permintaan konsumen mancanegara akibat tidak adanya modal yang memadai petani dalam berproduksi terutama dalam hal pemeliharaan tanaman. (data didapat dari : Kapanlagi.com. jum’at 26 oktober 2007).

  6. KebijakanPemerintahAtasKebijakan Kopi • Pengaturan terhadap ekspor kopi sendiri secara spesifik tertuang dalam International Coffee Agreement (ICA) tahun 1994. Dengan kebijakan ini, maka tidak lagi ditemukan adanya sistem kuota, price control serta intervensi pasar. Atau dengan kata lain seluruh kegiatan ekspor kopi diserahkan pada suatu mekanisme pasar, sehingga negara-negara pengekspor kopi dapat bersaing baik dalam mutu maupun dalam merebut pangsa pasar internasional.

  7. Data ProduksiTabel 1. PerkembanganProduksi Kopi Dunia (dalamribukarung)Sumber: International Coffee Organization, 2003 dan 2004.

  8. PesaingPerkembanganEkspor Negara-negaraProdusenUtama Kopi Dunia (dalamjutakarung)

  9. PerbandinganDenganPesaing • Sebagai produsen utama kopi dunia,volume ekspor kopi Brazil selama 1997-2006 meningkat dengan laju 14,4 persen, dengan volume ekspor tertinggi dicapai pada tahun 2002 sebesar lebih dari 1,5 juta ton. Dalam periode yang sama volume ekspor kopi India meningkat dengan laju 4,8 persen, sementara Thailand menurun dengan laju 8,5 persen. Dalam periode 1997-2006 juga terlihat bahwa nilai ekspor kopi menunjukkan penurunan di tengah peningkatan volume ekspor kopi Brazil dan India. Hal ini menunjukkan bahwa harga kopi di pasar dunia menunjukkan kecenderungan yang menurun. Importir utama kopi dunia masih diduduki oleh Amerika Serikat yang diikuti oleh Jerman, Perancis, Jepang dan Italia. Selain sebagai konsumen utama kopi dunia, Amerika Serikat juga melakukan ekspor kopi olahan. Secara keseluruhan konsumsi kopi dunia mengalami peningkatan yang cukup stabil, dengan laju sebesar 1,9 persen/tahun. • Ekspor kopi jenis robusta Indonesia ke pasar antarbangsa sejak tahun 1984 menduduki nomor tiga tertinggi setelah Brasilia dan Kolombia. Malahan, untuk ekspor kopi jenis robusta, Indonesia menduduki peringkat pertama dunia.

  10. Penyebabnaikturunnya volume ekspor kopi bali • disebabkankarenaadanyakenaikanmaupunpenurunanterhadapbiayaproduksidari kopi, yang berimbaspadakenaikandanpenurunanhargaekspor kopi. • Setelahpemberlakuan ICA-1994 volume ekspor kopi balimengalamipenurunansetiaptahunnya. Kopi bali yang memilikimutu yang rendah, menyebabkan kopi balimenjadikalahbersaingdengan Negara-negarapengekspor kopi lainnya yang memilikimutu kopi yanghlebihbaik. Sehinggahaltersebutmenyebabkan volume ekspor kopi balimengalamipenurunansetelahdiberlakukannyakebijakantersebutpadatahun 1994. • Penyebablainnyaadalahpolitik safeguard yang dilakukanoleh Negara-negaraeksportirterbesar kopi sepertiBrazilia,Peru,Bolivia,danKolombiapadatahun 2002 dalammelindungiindustriproduksi kopi dalamnegerinya yang berakibatkualitas kopi Negara tersebutmenjadisangatbaik, sehinggabanyak Negara-negaraimportir kopi secarakontinyumengimpor kopi dari Negara tersebut.

More Related