1 / 55

Drs. Agus Setyo Utomo, S.Sos.,MM Dra. Yuniwati BYPMY,RR, S.Sos.,MSi

HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS/ PUBLIC RELATIONS) B ahan Ajar JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FIB UNDIP 2012/2013. Drs. Agus Setyo Utomo, S.Sos.,MM Dra. Yuniwati BYPMY,RR, S.Sos.,MSi. KONTRAK KULIAH. PENGANTAR ISTILAH, DEFINISI DAN PENGERTIAN TUJUAN DAN MANFAAT FUNGSI LATAR BELAKANG HUMAS

creda
Download Presentation

Drs. Agus Setyo Utomo, S.Sos.,MM Dra. Yuniwati BYPMY,RR, S.Sos.,MSi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUBUNGAN MASYARAKAT(HUMAS/ PUBLIC RELATIONS)Bahan AjarJURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FIB UNDIP2012/2013. Drs. Agus Setyo Utomo, S.Sos.,MM Dra. Yuniwati BYPMY,RR, S.Sos.,MSi HUMAS (YY)

  2. KONTRAK KULIAH • PENGANTAR • ISTILAH, DEFINISI DAN PENGERTIAN • TUJUAN DAN MANFAAT • FUNGSI • LATAR BELAKANG HUMAS • KONSEP DASAR HUMAS • UNSUR-UNSUR HUMAS • BENTUK-BENTUK HUMAS • JENIS-JENIS HUMAS • ETIKA KEHUMASAN • PUBLIC RELATION FOR LIBRARY HUMAS (YY)

  3. Kontrak kuliah Dispensasi ijin 25 %, terlambat 10 menit Score penilaian : Absensi 5 % Keaktifan 10 % Tugas individu dan atau Kelompok 15 % Mid test 30 % (Nopember 2012 ) Final test 30 % ( Januari 2013) HUMAS (YY)

  4. DAFTAR BACAAN 1. Anggoro, M Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan : Serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarat: Bumi Aksara 2. Darmastuti, Rini. 2007. Etika PR dan E-PR. Yogyakarta: Gava Media 3. Effendy, Onong Uchajana. 1992. Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 4. -----------.1993. Human Relations dan Public Relationd. Bandung: Mandar Maju 5. Harlow, Rex. 1978. A Model forPublic Relations Education for Professional Practices. New York: IPRA (International Public Relation Association) 6. Moore, H Frazeir. 2005. Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 7. Oetomo, Indayati. 2007. Relationship @ work : membangun Hubungan harmonis dalam Bisnis. Yogyakarta: Andi 8. Oliver, Sandra. 2007. Strategi Public relation. Jakarta: Erlangga 9. Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Devisi Buku Perguruan Tinggi PT raja Grafindo Persada. 10. ........................ 2008. Kampanye Public Ralation. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa1 11. Seitel., Fraser P. 2004. the practice of Public ralations. Singapore: Mac Millan Communication. 12. Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian Program Implementasi. Bandung: Nuansa 13. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Rosdakarya 14. Wasesa, Silih Agung. 2005. Strategi Public Relation : bagaimana strategi public relations dari 36 merek global dan lokal membangun citra, mengendalikan krisis, dan merebut hati konsumen. Jakarta: Gramedia HUMAS (YY)

  5. HUMAS (YY)

  6. HUMAS (YY)

  7. HUMAS (YY)

  8. HUMAS (YY)

  9. HUMAS (YY)

  10. Pengertian(the British Institute of Public Relations dalam Rosady Ruslan. Hal.15-16) • Public Relations activity is management of communications between an organization and its publics. • Aktivitas PR adalah mengelola komunikasi antar organisasi dan publiknya • Public Relations practice is delibrate, planed and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public. • Praktik PR adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya HUMAS (YY)

  11. Rex Harlow (1978) A Model forPublic Relations Education for Professional Practices (dalam Rosady Ruslan, h.16) Public Relations adalah • fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, • pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; • melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menangapi opini publik; • mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; • bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. HUMAS (YY)

  12. Rex F. Harlow : • “A science through which anorganization can consciously attempt tofulfill its social responsibilities and tosecure the public recognition and approval necessary to success” HUMAS (YY)

  13. THE STATEMENT OF MEXICO (1978) • Praktik Public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum HUMAS (YY)

  14. IPRA (International Public Relations Associaton)humasadalahfungsimanajemendariciri yang terencanadanberkelanjutanmelaluiorganisasidanlembagaswastaataupublikuntukmemperolehpengertian, simpati, dandukungandarimereka yang terkaitataumungkinadahubungannyadenganpenelitianopini public diantaramereka. • Humasadalahsenimenciptakanpengertianpublik yang lebihbaiksehinggadapatmemperdalamkepercayaanpublikterhadapsuatuindividuatauorganisasi HUMAS (YY)

  15. PR adalahsalahsatubentukspesialisasikomunikasi yang bertujuanuntukmemajukansalingmengertidanbekerjasanaantarasemuapihak yang berkepentingangunamencapaikeuntungandankepuasanbersama(M.O PalapahdanAtangSyamsudin) • PR is the management function that identifies, establishes and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the various publics on whom its success of failure depends.(Cutlip, Center dan Broom) • PR adalahfungsimnajemen yang menyatakan, membentukdanmemeliharahubungan yang salingmenguntungkanantaraorganisasidenganberbagaimacampublik, dang haltersebutdapatmenentukansuksesdangagalnyasuatuorganisasi HUMAS (YY)

  16. FUNGSI HUMAS(Edward L Bernay. 1952. Public Relations. Oklohama: University of Oklohama Press ) • Memberikan penerangan kepada masyarakat • Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung • Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya HUMAS (YY)

  17. FUNGSI HUMAS(Cutlip & Centre and Canfield. 1982) • Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi) • Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran • Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya • Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama • Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. HUMAS (YY)

  18. TUGAS • SEJARAH HUMAS DI INDONESIA di pemerintahan / di perusahaan industri / di broadcast • SEJARAH HUMAS DI ASIA • SEJARAH HUMAS DI EROPA • SEJARAH HUMAS DI AUSTRALIA • SEJARAH HUMAS DI AMERIKA SERIKAT • SEJARAH HUMAS DI AMERIKA LATIN • SEJARAH HUMAS DI AFRIKA • EMAIL : yuniwati@undip.ac.id / yuni_yuven@yahoo.co.id HUMAS (YY)

  19. TUGAS PRESENTASIHASIL MENGIKUTI TALK SHOW, 3 okt 2012 • Menginterpretasikan, menganalisis & mengevaluasi perilaku publik (pembicara/peserta) • Mempertemukan kepentingan organisasi/ lembaga dg kepentingan publik (antara pengelola TBM /taman baca masyarakat dgn pemustaka) • Mengevaluasi program orgs/lembg, khususnya yg berkaitan dg publik • (memonitor semua program) HUMAS (YY)

  20. KEGIATAN – KEGIATAN HUMAS • MELOBI • BERBICARA DI DEPAN PUBLIK • MENYELENGGARAKAN ACARA • MENYATAKAN PERNYATAAN TERTULIS A.MEMBUAT KESAN (IMAGE) B. SOSIALISASI PENGETAHUAN & PENGERTIAN C.MENCIPTAKAN KETERTARIKAN D.PENERIMAAN E.MENARIK EMPATI HUMAS (YY)

  21. SEJARAH PERKEMBANGAN PR (public relation) • .... - abad 17 ‘PR as Non Organized Activity’ (humas bukan merupakan aktifitas organisasi) • Abad 17 – 18 ‘PR as Organized Activity’ (humas mendukung aktifitas organisasi) • Abad 18 - 20 ‘PR as Profesional’ (humas sbg profesi yg dikemas dg profesional) • sekarang fase ‘PR sbg ilmu pengetahuan’ • (humas sbg ilmu pengetahuan / kental dg teori)

  22. 4 (empat) ESSENSI PUBLIC RELATIONS • PR merupakansuatukegiatan yang bertujuanuntukmemperolehgoodwillkepercayaansalingpengertiandancitra yang baikdaripublikataumasyarakat • Sasaranmenciptakanopinipublik yang favourablemenguntungkansemuapihak. Publik relations merupakanunsur yang sangatpentingdalammanajemengunamencapaitujuan yang spesifikdariorganisasiatauperusahaan • Public relations adalahusaha yang kontinyuuntukmenciptakanhubungan yang harmonisantarasuatubadandenganmasyarakatdenganmelaluisuatuproseskomunikasitimbalbalik. Hubungan yang harmonisinitimbuldariadanyamutual confidence danimage yang baik. • Public relations untukmencapaihubungan yang harmonis HUMAS (YY)

  23. EMPAT KARAKTER HUMAS • UPAYA KOMUNIKASI YANG BERSIFAT DUA ARAH • SIFATNYA YANG TERENCANA • ORIENTASI PADA ORGANISASI/LEMBAGA • SASARANNYA PUBLIK HUMAS (YY)

  24. PERANAN HUMAS(Dozier dan Broom. 1995) • EXPERT PRESCRIBER/sbgahlidalammendiskripsikan 2. COMMUNICATION FASILITATOR/ Sbg fasilitator komunikasi antara persh/organisasi dgnpublik 3. PROBLEM SOLVING PROCESS FASILITATOR/ Sbg fasilitator dlm pemecahan masalah 4. COMMUNICATION TECHNICIAN/ Sbg pelaksana tekniskomunikasi HUMAS (YY)

  25. PENTINGNYA HUMAS DI INSTANSI& LEMBAGA PEMERINTAH: • memberi penerangan (informasi) kepada masyarakatttg tujuan2, aktivitas, maksud peraturan pemerintah • menanamkan kepercayaan/meyakinkan masyarakat akankecakapan, kejujuran & pengabdian aparatur dinas pemerintahan sbg pelaksana public service • memberikan inf ttg keinginan, aspirasi dari masyarakatagar pemerintah dpt mengambil keputusan yg tepat & berguna • menyampaikan SOP agar peraturan yg dibuatberdasarkan kenyataan & dpt diterima masyarakat • Mengajak masyarakat agar mau berOPINI / mengajukan pendapat kpd pemerintah HUMAS (YY)

  26. Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese (1996), dalam Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media Content, mengidentifikasikan ada lima faktor yang mempengaruhi kebijakan redaksi dalam menentukan isi media (bandingkan dengan McQuail, 1987), sebagai berikut: 1. Faktor individual. Faktor ini berhubungan dengan latar belakang profesional dari pengelola media. Level individual melihat bagaimana pengaruh aspek-aspek personal dari pengelola media mempengaruhi pemberitaan yang akan ditampilkan kepada khalayak. Latar belakang individu seperti jenis kelamin, umur, atau agama, dan sedikit banyak mempengaruhi apa yang ditampilkan media. Latar belakang pendidikan, atau kecenderungan orientasi pada partai politik sedikit banyak bisa mempengaruhi profesionalisme dalam pemberitaan media. HUMAS (YY)

  27. 2. Faktor Rutinitas media, berhubungan dengan mekanisme dan proses penentuan berita. Setiap media umumnya mempunyai ukuran sendiri tentang apa yang disebut berita, apa ciri-ciri berita yang baik, atau apa kriteria kelayakan berita. Ukuran tersebut adalah rutinitas yang berlangsung tiap hari dan menjadi prosedur standar bagi pengelola media yang berada di dalamnya. Rutinitas media ini juga berhubungan dengan mekanisme bagaimana berita dibentuk. Ketika ada sebuah peristiwa penting yang harus diliput, bagaimana bentuk pendelegasian tugasnya, melalui proses dan tangan siapa saja tulisan sebelum sampai ke proses cetak, siapa penulisnya, siapa editornya, dan seterusnya. HUMAS (YY)

  28. 3. Faktor Organisasi. Level organisasi berhubungan dengan struktur organisasi yang secara hipotetik mempengaruhi pemberitaan. Pengelola media dan wartawan bukan orang tunggal yang ada dalam organisasi berita, ia sebaliknya hanya bagian kecil dari organisasi media itu Masing-masing komponen dalam organisasi media bisa jadi mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Di dalam organisasi media, misalnya, selain bagian redaksi ada juga bagian pemasaran, bagian iklan, bagian sirkulasi, bagian umum, dan seterusnya. Masing-masing bagian tersebut tidak selalu sejalan. Mereka mempunyai tujuan dan target masing-masing, sekaligus strategi yang berbeda untuk mewujudkan target tersebut. Bagian redaksi misalnya menginginkan agar berita tertentu yang disajikan, tetapi bagian sirkulasi menginginkan agar berita lain yang ditonjolkan karena terbukti dapat menaikkan penjualan. Setiap organisasi berita, selain mempunyai banyak elemen juga mempunyai tujuan dan filosofi organisasi sendiri, berbagai elemen tersebut mempengaruhi bagaimana seharusnya wartawan bersikap, dan bagaimana juga seharusnya peristiwa disajikan dalam berita. HUMAS (YY)

  29. 4. Faktor Ekstra media. Level ini berhubungan dengan faktor lingkungan di luar media. Meskipun berada di luar organisasi media, hal-hal di luar organisasi media ini sedikit banyak dalam banyak kasus mempengaruhi pemberitaan media. Ada beberapa faktor yang termasuk dalam lingkungan di luar media: HUMAS (YY)

  30. Sumber berita. Sumber berita di sini dipandang bukanlah sebagai pihak yang netral yang memberikan informasi apa adanya, ia juga mempunyai kepentingan untuk mempengaruhi media dengan berbagai alasan: memenangkan opini publik, atau memberi citra tertentu kepada khalayak, dan seterusnya. Sebagai pihak yang mempunyai kepentingan, sumber berita tentu memberlakukan politik pemberitaan. Ia akan memberikan informasi yang sekiranya baik bagi dirinya, dan mengembargo informasi yang tidak baik bagi dirinya. Kepentingan sumber berita ini sering kali tidak disadari oleh media. HUMAS (YY)

  31. b. Sumber penghasilan media, berupa iklan, bisa juga berupa pelanggan/pembeli media. Media harus survive, dan untuk bertahan hidup kadangkala media harus berkompromi dengan sumber daya yang menghidupi mereka. Misalnya media tertentu tidak memberitakan kasus tertentu yang berhubungan dengan pengiklan. Pihak pengiklan juga mempunyai strategi untuk memaksakan versinya pada media. Ia tentu saja ingin kepentingannya dipenuhi, itu dilakukan di antaranya dengan cara memaksa media mengembargo berita yang buruk bagi mereka. Pelanggan dalam banyak hal juga ikut mewarnai pemberitaan media. Tema tertentu yang menarik dan terbukti mendongkrak penjualan, akan terus-menerus diliput oleh media. Media tidak akan menyia-nyiakan momentum peristiwa yang disenangi oleh khalayak. HUMAS (YY)

  32. c. Pihak eksternal seperti pemerintah dan lingkungan bisnis. Pengaruh ini sangat ditentukan oleh corak dari masing-masing lingkungan eksternal media (baca teori normatif komunikasi massa, dan teori makro). Dalam negara yang otoriter misalnya, pengaruh pemerintah menjadi faktor yang dominan dalam menentukan berita apa yang disajikan. Keadaan ini tentu saja berbeda di negara yang demokratis dan menganut liberalisme. Campur tangan negara praktis tidak ada, justru pengaruh yang besar terletak pada lingkungan pasar dan bisnis. HUMAS (YY)

  33. 5. Faktor Ideologi, diartikan sebagai kerangka berpikir atau kerangka referensi tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka menghadapinya. Berbeda dengan elemen sebelumnya yang tampak konkret, level ideologi ini abstrak. Ia berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan realitas. HUMAS (YY)

  34. Raymond William (dalam eriyanto, 2001) mengklasifikasikan penggunaan ideologi tersebut dalam tiga ranah. 1. Sebuah sistem kepercayaan yang dimiliki oleh kelompok atau kelas tertentu. Definisi ini terutama dipakai oleh kalangan psikologi yang melihat ideologi sebagai seperangkat sikap yang dibentuk dan diorganisasikan dalam bentuk yang koheren. Sebagai misal, seseorang mungkin mempunyai seperangkat sikap tertentu mengenai demontrasi buruh. Ia percaya bahwa buruh yang berdemontrasi mengganggu kelangsungan produksi. Oleh karenanya, demontrasi tidak boleh ada, karena hanya akan menyusahkan orang lain, membuat keresahan, menggangu kemacetan lalulintas, dan membuat persahaan mengalami kerugian besar. Jika bisa memprediksikan sikap seseorang semacam itu, kita dapat mengatakan bahwa orang itu mempunyai ideologi kapitalis atau borjuis. Meskipun ideologi disini terlihat sebagai sikap seseorang, tetapi ideologi di sini tidak dipahami sebagai sesuatu yang ada dalam diri individu sendiri, melainkan diterima dari masyarakat. HUMAS (YY)

  35. 2. Sistem kepercayaan yang dibuat –ide palsu atau kesadaran palsu- yang biasa dilawankan dengan pengetahuan ilmiah. Ideologi dalam pengertian ini adalah seperangkat kategori yang dibuat dan kesadaran palsu dimana kelompok yang berkuasa atau dominan menggunakannya untuk mendominasi kelompok lain. Karena kelompok yang dominan mengontrol kelompok lain dengan menggunakan perangkat ideologi yang disebarkan ke dalam masyarakat, akan membuat kelompok yang didominasi melihat hubungan itu nampak natural, dan diterima sebagai kebenaran. Di sini, ideologi disebarkan lewat berbagai instrumen dari pendidikan, politik sampai media massa. HUMAS (YY)

  36. 3. Proses umum produksi makna dan ide. Ideologi disini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produksi makna. HUMAS (YY)

  37. UNSUR HUMAS DI PERPUSTAKAAN • PETUGAS • PEMUSTAKA • BAHAN PUSTAKA • LAYANAN / JASA • MEDIA /CHANEL • SARANA / PRASARANA HUMAS (YY)

  38. 5 W + 1 H • WHAT : Apaisidankegunaan Perpustakaan ? • WHO : Siapa yang menggunakan Perpustakaan ? • WHEN : Kapanpelayanan Perpustakaandiadakan ? • WHERE : Dimanalokasipelayanan Perpustakaan ? • Why : Mengapaharuske Perpustakaan ? • HOW : Bagaimanamenjadi penggunaPerpustakaan ? • MENYUSUN ACARA U/ KEGIATAN SEMINAR NASIONAL PEMASYARAKATAN PERPUSTAKAAN HUMAS (YY)

  39. TUGASMENYUSUN ACARA U/ KEGIATAN FORMAL DAN NON FORMAL • PROPOSAL • PELAKSANAAN • PELAPORAN HUMAS (YY)

  40. EMPAT UNSUR DASAR HUMAS(Frazier Moore : Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Rosdakaya. 2005; 6-14 • FILSAFAT MANAJEMEN BERSIFAT SOSIAL • FILSAFAT SOSIAL DALAM KEPUTUSAN KEBIJAKSANAAN • TINDAKAN AKIBAT KEBIJAKSANAAN TSB • KOMUNIKASI DUA ARAH YG MENUNJANG KE ARAH PENCIPTAAN KEBIJAKSANAAN, KEMUDIAN MENGUMUMKAN, MEMPERTAHANKAN, MEMPROMOSIKAN KEPADA PUBLIK SHG MENMPEOLEH SALING PENGERTIAN DAN ITIKAD BAIK HUMAS (YY)

  41. I. FILSAFAT MANAJEMEN BERSIFAT SOSIAL • Unsur ini menyatakan bahwa mengutamakan kepentingan umum atau masyarakat terlebih dahulu. Artinya bahwa prioritas manajemen diberikan untuk kepentingan mayoritas umum. • Dasar dari konsep modern humas ini menekankan pada prinsip pelayanan masyarakat • Contoh : • dalam perusahaan, pemikiran tidak hanya semata-mata untuk kepentingan pemegang saham (owner) saja namun lebih utama ditujukan pada keuntungan untuk konsumen, pemasok, penyalur, karyawan • Dalam pemerintahan muncul “ pemerintah adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” (Abraham Lincoln) HUMAS (YY)

  42. II. FILSAFAT SOSIAL DALAM KEPUTUSAN KEBIJAKSANAAN • Merupakan kegiatan kehumasan yang berkenaan dengan relationship with the other, artinya munculnya hubungan yang baik sebagai suatu tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan terhadap segala hal yang berhubungan dengan lingkungan. • Contoh : • dalam perusahaan harus menetapkan tindakan-tindakan yang dilakukan dan menginformasikannya sbg kebijakan untuk kepentingan umum. • Dalam pemerintahan dalam pengambilan keputusan dan penetapan aturan yang akan diberlakukan harus diinformasikan kepada masyarakat luas bahwa keputusan tersebut berhubungan dengan masyarakat luas & secara luas memberikan manfaat untuk umum HUMAS (YY)

  43. III. TINDAKAN AKIBAT KEBIJAKSANAAN TSB • Bahwa penjelasan / informasi tentang kebijakan manajemen yang diperuntukan bagi kepentingan masyarakat umum dan semata-mata memberikan prioritas kebutuhan publik, termasuk kebijaksanaan ataupun kebijakan berupa aturan yang menguntungkan publik tetap perlu di perlihatkan atau dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan nyata. Contoh : • kebijaksanaan employee relations (hubungan antar karyawan) bisa dinyatakan dengan menyediakan sarana kerja yang nyaman, upah yang sesuai, dsb. • Kebijaksanaan consumer relations ( hubungan dengan konsumen) dapat dinyatakan dengan produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, layanan yang prima HUMAS (YY)

  44. IV. KOMUNIKASI DUA ARAH YG MENUNJANG KE ARAH PENCIPTAAN KEBIJAKSANAAN • Two-way traffic communication adalah komunikasi dua arah yang harus dilakukan dalam rangka mendengarkan opini publik. Bahwa mengetahui kebutuhan, kemauan konsumen / masyarakat menjadi bagian yang mendasar untuk kemajuan suatu organisasi atau pemerintahan. Pertukaran gagasan dan konsep antara produsen dan konsumen; antara pemerintah dan rakyat dalam konteks komunikasi untuk menemukan dan menyamakan pandangan / kebutuhan. • Contoh : • Dalam perusahaan ada gathering / temu konsumen / jumpa fans • Dalam pemerintahan ada sambung rasa, kamis kliwonan, dialog interaktif

  45. ALAT BANTU KERJA HUMAS • Advertising (Periklanan), artinya dengan menggunakan media massa lain (organisasi) untuk mengiklankan atau menginformasikan produk / kebijakan perusahaan melalui organisasi lain ( dalam hal ini berbayar) • Lobbying, artinya mencari celah waktu untuk dapat bertemu / bertatap muka dengan pengambil kebijakan • Press Agentry, mempromosikan produk atau kebijakan pemerintah melalui media massa (press relize) • Publicity, memanfaatkan teknik-teknik, strategi, teori, ilmu lain sebagai sarana penyampai ide/ produk • Promotion, merupakan aktifitas-aktifitas yang telah direncanakan dalam kerangka menginformasikan pruduk atau kebijakan agar masyarakat percaya (membangun kepercayaan) HUMAS (YY)

  46. PERSYARATAN SEORANG PR(Frank Jefkins) • Ability to communicate • Ability to organize • Ability to get on with people • Personality integrity • Imagination HUMAS (YY)

  47. TujuanHUBUNGAN MEDIA DAN HUMAS • Untukmemperolehpublisitasseluasmungkin. • Untukmemperolehtempatdalampemberitaan media (liputan, laporan, ulasan, tajuk yang wajar, objektif, danberimbangmengenai ha-hal yang menguntungkanlembaga/organisasi. • Untukmemperolehumpanbalikdarimasyarakatmengenaiupayadankegiatanlembaga/organisasi. • Untukmelengkapi data/informasibagipimpinanlembaga/organisasibagikeperluanpembuatanpenilaian (assesment) secaratepat mengenaisituasiataupermasalahan yang memengaruhikeberhasilankegiatanlembaga/ perusahaan. • Mewujudkanhubungan yang stabildanberkelanjutan yang dilandasioleh rasa salingpercayadanmenghormati. HUMAS (YY)

  48. Manfaat • Membagunpemahaman mengenaitugasdantanggungjawaborganisasidan media massa. • Membangunkepercayaantimbalbalikdenganprinsipsalingmenghormatidanmenghargaikejujuransertakepercayaan. • Penyampaian/ perolehaninformasi yang akurat, jujur, danmampumemberikanpecerahanbagipublik. HUMAS (YY)

  49. Aktivitashubungan media : • Pengirimansiaranpers (press release) • Menyelenggarakankonferensipers • Memformulasikanisupentingdiorganisasi yang menarikuntuk media • Menyelenggarakanramah-tamahdengan media (media visit/media gathering) • Menyelenggarakankunjunganlapanganuntukpers (press tour) • Menyelenggarakanacara-acarakhusus, wawancarakhusus, menyediakan/menjadinarasumber media • Monitoring pemberitaan media. (Sumber: id.wikipedia.org). HUMAS (YY)

  50. EMPAT CIRI KOMUNIKASI INFORMAL (Liliweri, Alo,1997:311) 1.Pemindahan informasiberlangsungdengancepat 2.Mempunyai tingkatselektivitas yang tinggi 3.Operasi gossip disebarkanpadawilayahtertentu, dimulaidari local issue 4.Isu gossip selaludihubungkandengankeberadaankomunikasiformal meskipuntidakmenyeluruh HUMAS (YY)

More Related