1 / 79

ESENSI PENELITIAN KUALITATIF

Esensi Penelitian Kualitatif<br>Dr. I Nyoman Surna, M.Psi

retnork
Download Presentation

ESENSI PENELITIAN KUALITATIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ESENSI PENELITIAN KUALITATIF

  2. POKOK BAHASAN 1. Pengertian penelitian kualitatif 2. Karakteristik penelitian kualitatif 3. Fungsi dan manfaat penelitian kualitatif 4. Dasar yang menjadi acuan penelitian kualitatif 5. Perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif 6. Beberapa pertanyaan umum penelitian kualitatif 2

  3. 1 Pengertian Penelitian Kualitatif 3

  4. Konsep Dasar Istilah penelitian menurut Klirk dan Miller (1986 : 9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Untuk pengamat harus memulai dengan mencatat atau menghitung dengan mempertimbangkannya, dilakukan perhitungan rata-rata, chi kuadrat danperhitungan statistiklainnya. pengamatan kuantitatif Sedangkan kualitas alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum atau jumlah tersebut. Ada beberapa istilah kualitatif yaitu Penelitian atau Inkuiri Naturalistikataualamiah. menunjuk segi kemudian presentase, dalam penelitian 4

  5. Pengertian Penelitian Kualitatif Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005) metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Kirk dan Miller (Moleong, 2005) penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental. Berg (2007: 3) “Qualitative Research (QR) thus refers to the meaning, concepts, definition, characteristics, metaphors, symbols, and descriptions of things”. Creswell (2005) Qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The research builds a complex, holistic pictures, analyzes words, reports detailed views of informants, and conducted the study in natural setting. 5

  6. Willem dan Rausch (1969), kemudian diulas oleh Guba dan akhirnya disimpulkan atas dasar ulasan tersebut beberapa hal sebagai berikut: (Moleong: 2005) 2. Taraf sejauh mana tingkatan pengkajian adalah naturalistic merupakan fungsi sesuatu yang dilakukan oleh peneliti. 3. Yang dilakukan oleh peneliti berkaitan dengan stimulus variabel-bebas atau kondisi-antiseden yang merupakan dimensi penting sekali. 4. Dimensi penting lainnya ialah apa yang dilakukan oleh peneliti dalam membatasi rentangan respons dari keluaran subyek. 1. Inkuiri naturalistic selalu adalah suatu taraf. 5. Inkuiri naturalistic tidak mewajibkan peneliti agar terlebih dahulu membentuk konsepsi-konsepsi atau teori-teori tertentu mengenai lapangan perhatianya, sebaliknya ia dapat mendekati lapangan perhatianya dengan pikiran yang murni dan memperkenankan interpretasi- interpretasinya muncul dari dan dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa nyata, dan bukan sebaliknya. Walaupun demikian suatu pendekatan yang secara konseptual kosong tidaklah tepat dan naif. 6. Istilah naturalistic merupakan istilah yang memodifikasi penelitian atau metode , tetapi tidak memodifikasi gejala-gejala. 6

  7. Denzin dan Lincoln (1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penulis lain, memaparkan bahwa • penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. • Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistic atau cara kuantifikasi lainya. • Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya untuk membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan rumit. J ane Richie penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, perepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Beberapa definisi lainnya 7

  8. Esensi yang terkandung di dalam pengertian kualitatif 1. Metode penelitian kualitatif atau metode penelitian interpretif adalah metode penelitian yang meletakkan penelitian pada prioritas yang mengungkap makna yang terdapat dalam suatu objek berdasarkan sudut pandang partisipan penelitian berbasis pada aktivitas sosial. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang berupaya secara cermat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian melalui pengamatan terhadap latar belakang sosial budaya dan individu yang tinggal di dalam latar belakang tersebut. 2. 8

  9. Esensi yang terkandung di dalam pengertian kualitatif 3. Metode penelitian kualitatif adalah tipe metode penelitian yang memiliki karakteristik berupa analisis naratif terhadap informasi- informasi yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data. Metode penelitian kualitatif meliputi antara lain penelitian studi kasus dan penelitian yang menggunakan wawancara. 4. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan mendeskripsikan realitas sosial yang menekankan pada pentingnya pengalaman subjektif individu dalam menciptakan dunia sosial. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada pemahaman kasus- kasus ekstrem yang bersifat unik dan individual pada diri individu ketimbang yang bersifat umum dan universal. 9

  10. Esensi yang terkandung di dalam pengertian kualitatif 5. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berbasis pada data-data kualitatif. Data-data kualitatif adalah data- data non angka, seperti kata-kata dan gambar-gambar. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang memiliki tujuan mengembangkan pemahaman tentang pengalaman manusia, interaksi dan pola-pola perilaku. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berupaya mendeskripsikan dan menginterpretasikan alasan-alasan yang menjadi latar belakang motivasi dan perilaku manusia. 6. 10

  11. Esensi yang terkandung di dalam pengertian kualitatif 7. Penelitian kualitatif adalah aktivitas masuk situasi yang menempatkan penelitian dalam suatu dunia tertentu. Penelitian ini terdiri dari serangkaian praktek interpretif yang dimaksudkan agar dunia subjektif partisipan penelitian menjadi terungkap. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah interpretasi terhadap lingkungan naturalistik sehingga fenomena makna subjektif partisipan penelitian tentang sesuatu objek menjadi dapat tersampaikan. 11

  12. 2 Karakteristik Penelitian Kualitatif 12

  13. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF Latar alamiah Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan kepustakaan ditemukan bahwa Boghan dan biklen (1982-27-30) mengajukan lima buah ciri, sedang Licholn dan Guba (1983) mengulas sepuluh buah ciri penelitian kualitatif. Uraian di bawah ini merupakan hasil pengkajian dan sintesis kedua versi tersebut, yaitu: Manusia sebagai alat (instrumen) Metode kualitatif Analisis data secara induktif Deskriptif Lebih mementingkan proses daripada hasil Adanya batas yang ditentukan oleh fokus Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data Desain yang bersifat sementara Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama 13

  14. Ciri ke-1 Latar Alamiah ▰ Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan, menurut Licholn dan Guba (1985:39), karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Menurut mereka hal tersebut didasarkan atas beberapa asumsi : 1) Tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan-dalam konteks untuk keperluan pengamatan. 2) Konteks sangat menetukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan; dan 3) Sebagian struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari. 14

  15. Ciri ke-2 Manusia Sebagai Alat (Instrumen) ▰ Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang bukan- manusia dan mempersiapkannya terlebih dahulu sebagai lajim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan di lapangan. Hanya manusia sebagai instrumen pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila terjadi hal yang demikian ia pasti dapat menyadarinya serta dapat mengatasinya. ▰ ▰ 15

  16. Ciri ke-3: Metode Kualitatif ▰ Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu : ▻ Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan-ganda; ▻ Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan ▻ Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. 16

  17. Ciri ke-4: Analisis Data Secara Induktif ▰ Analisis data secara induktif digunakan karena beberapa alasan: ▻ Pertama, Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak. ▻ Kedua, Lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel. ▻ Ketiga, Lebih dapat menguraikan latar secara penuh. ▻ Keempat, Lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. ▻ Kelima, Lebih dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian struktur analitik 17

  18. Ciri ke-5: Teori dari Dasar (Grounded Theory) ▰ Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan: ▻ Tidak ada teori apriori ▻ Mempercayai apa yang dilihat ▻ Lebih dapat responsive terhadap nilai-nilai konstekstual J adi, penyusunan teori ini berasal dari bawah ke atas (grounded theory), yaitu dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan dan saling berhubungan. ▰ ▰ 18

  19. Ciri ke-6: Dekriptif ▰ Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pada penulisan laporan, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian telaah satu demi satu. Pertanyaan dengan kata lain “mengapa” , “alasan apa” dan “bagaimana terjadinya” akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. ▰ ▰ 19

  20. Ciri ke-7: Lebih mementingkan proses daripada hasil ▰ Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi “proses” daripada “hasil”. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian- bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Bogdan dan Biklen (1982:29) memberikan contoh seorang peneliti mengamatinya dalam hubungan sehari-hari, kemudian menjelaskan tentang sikap yang diteliti. Dengan kata lain, peranan proses dalam penelitian kualitatif besar sekali. ▰ 20

  21. Ciri ke-8: Adanya “Batas” yang ditentukan oleh “Fokus” ▰ Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus (identifikasi masalah) yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: ▻ Pertama, batas menentukan kenyataan ganda yang kemudian mempertajam focus. ▻ Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. Dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. Dengan kata lain, bagaimana pun, penetapan fokus sebagai masalah penelitian artinya dalam usaha menemukan batas penelitian. Dengan hal itu dapatlah peneliti menemukan lokasi penelitian. 21

  22. Ciri ke-9: Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data ▰ Penelitian kualitaif meredefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan lazim digunakan dalam penelitian klasik. Menurut Licoln dan Guba (1985:43) hal itu disebabkan hal-hal sebagai berikut : ▻ Pertamaoleh validitas internal cara lama telah gagal karena tidak taat azas dengan aksioma dasar generalisasinya. ▻ Kedua, validitas eksternal gagal karena tidak taat asas dengan aksioma (satu perangkat kepercayaan yang didasarkan atas asumsi-asumsi tertentu yang sudah terbentuk dalam diri peneliti) dasar dari generalisasinya; ▻ Ketiga, kriteria reabilitas gagal karena mempersyaratkan stabilitas dan keterlakasnaan secara mutlak dan keduanya tidakmungkin digunakan dalam paradigma yang didasarkan atas desain yang dapat berubah-ubah. ▻ Keempat, kriteria objektivitas gagal karena penelitian kuantitatif justru memberi kesempatan interaksi antara peneliti-responden dan peranan nilai. 22

  23. Ciri ke-10: Disain yang bersifat sementara ▰ Penelitian kualitatif desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. J adi, tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat dan kaku sehingg tidak dapat diubah lagi. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : ▻ Pertama, tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan ganda di lapangan; ▻ Kedua, tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan; ▻ Ketiga, bermacam sistem nilai terkait berhubungan dengan cara yang tidak dapat diramalkan. 23

  24. Ciri ke-11: Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama ▰ Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar penelitian agar pengertian dari hasil interprestasi yang diperoleh dirundingkan data dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal , sebagai berikut: ▻ Pertama, susunan kenyataan dari merekalah yang akan diangkat oleh peneliti; ▻ Kedua,hasil penelitian bergantung pada hakikat dan kualitas hubungan antara pencari dengan yang dicari; ▻ Ketiga, konfirmasi hipotesis, kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya apabila diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan yang diteliti. 24

  25. 3 Fungsi dan Manfaat Penelitian Kualitatif 25

  26. Fungsi dan manfaat penelitian kualitatif: a. Memahami esensi di balik fenomena b. Memahami esensi psikologis c. Memahami esensi alamiah d. Memahami secara mendalam sebuah proses kajian tertentu e. Memahami secara mendalam isu-isu sensitive dalam berbagai bidang kehidupan f. Memahami dan menemukan perspektif baru 26

  27. 4 Dasar Yang Menjadi Acuan Penelitian Kualitatif 27

  28. Landasan Teoritis Penelitian Kualitatif ▰ Fenomenologi (h. 12) ▰ Interaksi simbolik (h. 15) ▰ Kebudayaan (h. 18) ▰ Etnometodologi (h. 20) 28

  29. Fenomenologi ▰ Fenomenologi diartikan sebagai: ▻ 1) pengalaman subjektif atau pengalaman fenomeologikal; ▻ 2) suatu studi tentang kesadaran dari prespektif pokok dari seseorang (Husserl). Istilah ‘fenomenologi’ sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Dalam arti yang lebih khusus, istilah ini mengacu pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran dari prespektif pertama seseorang. ▰ ▰ 29

  30. Sebagai sesuatu disiplin ilmu, hal itu dikemukakan oleh Edmund Husserl (1859-1938) seorang filsuf J erman, dan karena pengaruhnya diikuti oleh Martin Heidegger, J ean-Paul Sartre, dan Maurice Merleau- Ponty. Fenomenologi kadang-kadang digunakan sebagai perspektif filosofi dan juga digunakan sebagai pendekatan dalam metodologi kualitatif. Fenomenologi memiliki riwayat yang cukup panjang dalam penelitian sosial termasuk psikologi, sosiologi, dan pekerjaan sosial. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interprestasi-interprestasi dunia. Dalam hal ini, para fenomenologis ingin memahami bagaimana dunia muncul kepada orang lain. ▰ ▰ ▰ 30

  31. Ada beberapa ciri pokok fenomenologi yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis yaitu : ▻ Fenomenologis cenderung mempertentangkannya dengan ‘naturalisme’ yaitu yang disebut objektivisme dan positivisme, yang telah berkembang sejak zaman Renaisans dalam ilmu pengetahuan modern dan teknologi. ▻ Secara pasti, fenomenologis cenderung memastikan kegnisi yang mengacu pada apa yang dinamakan oleh Husserl, ‘Evidenz’ yang dalam hal ini merupakan kesadaran tentang sesuatu benda itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan yang lainnya, dan mencakupi untuk sesuatu dari segi itu. ▻ Fenomenologis cenderung percaya bahwa bukan hanya sesuatu benda yang ada dalam dunia alam dan budaya. 31

  32. Integrasi ▰ Bersamaan dengan perspektif fenomenologis, pendekatan ini berasumsi bahwa pengalaman manusia ditengahi oleh penafsiran. Objek, orang, situasi, dan peristiwa tidak memiliki pengertiannya sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan untuk mereka. Misalnya, ▻ seorang teknolog pendidikan mungkin menentukan proyektor 16 mm sebagai alat yang akan digunakan oleh guru untuk memperlihatkan film-film yang relevan dengan tujuan pendidikan; ▻ seorang guru barangkali menata penelitian kualitatif penggunaan proyektor tersebut sebagai alat untuk siswa apabila ia sudah letih. ▻ Pengertian yang diberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya adalahesensial serta menentukan dan bukan bersifat kebetulan atau bersifat kurang penting terhadap pengalaman itu. ▰ 32

  33. Untuk memahami perilaku, kita harus memahami definisi dan proses pendefinisiannya. Manusia terikat secara aktif dalam menciptakan dunianya sehingga dengan demikian ia mengerti akan pemisahan antara riwayat hidup dengan masyarakat yang merupakan sesuatu yang esensial. Manusia tidak dapat bertindak atas dasar respons yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk mempradefinisikan objek, tetapi lebih sebagai penafsiran, pendefinisian, hewan simbolikyang perilakunya hanya dapat dipahami dengan jalan peneliti memasuki proses definisi melalui metode seperti pengamatan- berperanserta. 33

  34. Kebudayaan ▰ Banyak antropolog menggunakan pendekatan fenomenologi dalam studi mereka tentang pendidikan. Kerangka studi antropologinya adalah konsep kebudayaan. Usaha untuk menguraikan kebudayaan atau aspek- aspek kebudayaan dinamakanetnografi.Walaupun ada diantaranya kurang sependapat tenrang definisi kebudayaan, mereka memandang kebudayaan sebagai kerangka teoritis dalam menjelaskan pekerjaan mereka. Beberapa definisi membantu memperluas pengertian kita tentang bagaimana hal itu mempertajam penelitian. Beberapa antropolog mendefinisikan kebudayaan sebagai pengetahuan yang diperoleh manusia dan digunakan untuk menafsirkan pengalaman dan menimbulkan perilaku (Spradley, 1980:5 dalam Bodgan dan Biklen 1982:35). Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini, seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa menurut cara sebagai berikut: ▰ 34

  35. Sebaiknya etnografi mempertimbagkan perilaku manusia dengan jalan menguraikan apa yang diketahui mereka yang membolehkan mereka berperilaku secara baik sesuai dengan common sense dalam masyarakatnya. Peneliti dalam tradisi ini mengatakan bahwa etnografi berhasil jika mendidik pembaca bagaimana sebaiknya berperilaku dalam suatu latar kebudayaan, apakah itu diantara keluarga-keluarga masyarakat makmur, di kantor kepala sekolah, atau di kelas taman kanak-kanak. Definisi lainnya tentang kebudayaan memberi tekanan pada semantik dan menganjurkan bahwa ada perbedaan antara mengetahui perilaku dan bahasa khas sekelompok orang dan yang dapat melakukannya sendiri. Menurut perspektif ini, kebudayaan tampaknya agak rumit dan berbeda penekanannya. Dalam hal ini, tekanannya pada interaksi antara kebudayaan dan pengertian yang diberikan orang terhadap peristiwa-peristiwa. Dengan demikian, orientasi fenomenologis disini menjadi jelas. 35

  36. Etnometodologi ▰ Etnometodologi bukanlah metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, melainkan menunjuk pada mata pelajaran yang akan diteliti. Etnometodologi adalah studi tentang bagaimana individu menciptakan dan memahami kehidupannya sehari-hari – metodenya untuk mencapai kehidupan sehari-hari. Sebjek Etnometodologi bukanlah anggota suku-suku terasing, melainkan orang-orang dalam pelbagai macam situasi pada masyarakat kita. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka. Sejumlah orang berpendidikan telah dipengaruhi oleh pendekatan ini. Pekerjaan mereka kadang-kadang sukar dipisahkan dari pekerjaan penelitian kualitatif lainnya; mereka cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan tentang isu yang bersifat mikro, dengan pengungkapan dan kosa-kata khusus, dan dengan tindakan yang rinci dan dengan pengertian. Peneliti demikian menggunakan istilah-istilah pengertian secaracommon sense, kehidupan sehari-hari, danmemperhitungkan. ▰ 36

  37. Menurut para Etnometodolog, penelitian bukanlah merupakan usaha ilmiah yang unik, melainkan lebih merupakan penyelesaian praktis. Mereka menyarankan agar kita melihat secara hati-hati pada pengertianakal sehattempat pengumpulan data itu dilakukan. Mereka mendorong peneliti untuk berkerja dengan cara kualitatif utnuk lebih peka terhadap kebutuhan tertentu menurut mereka atau menangguhkan asumsi mereka tentang akal sehat, pendangan mereka sendiri, daripada mempertimbangkannya. Selain landasan teoritis tersebut diatas dalam penelitian kualitatif dimanfaatkan juga apa yang dinamakan pendekatan (approach). Pendekatan penelitian kualitatif merupakan cara berpikir umum tentang cara melaksanakan penelitian kualitatif. Pendekatan itu menguraikan, baik secara eksplisit atau pun secara implisit, maksud penelitian kualitatif, peranan peneliti, langkah-langkah penelitian, dan metode analisis data, dalam hal ini ada empat pendekatan kualitatif dikemukakan. 37

  38. 5 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif 38

  39. 39

  40. No KUALITATIF KUANTITATIF Natural setting (perhatikan bagan) Dimulai dari problem  fenomena yang tampak direduksi ke variabel 1 Instrumennya adalah alat ukur yang mengacu skala tertentudengan tujuan pengumpulan data. Dibutuhkan manusia sebagai peneliti. Peneliti sebagai instrument. 2 Menemukanteori baru berdasarkan data lapangan. 3 Pengujian teori berbentukhipotesis. Sampel ditentukantujuan penelitian dan tidak banyak Sampel penelitian banyak dengan kaidah sampel. 4 5 Hasilnya berupa aplikasi dan pemahaman Hasilnya dapat digeneralisasikan 6 Waktupengumpulan data relatif lama. Waktu pengumpulandata singkat. 40

  41. No KUALITATIF KUANTITATIF 7 Bersifat induktif Bersifat deduktif Menekankanproses pelaksanaan penelitian untuk menggali dan menemukan makna juga menjamin kredibilitas data. Pendekatannya lebih menekankan hasil yang diperoleh. 8 Menekankan kemampuan peneliti berkolaborasi dengan partisipansupaya data akurat. 9 Tidak membutuhkankolaborasi. Kesimpulandidasarkan kategorisasi dan dikemukakan dalam bentuk kata-kata, kalimat, naratif 10 Kesimpulanberdasarkan analisis statistika. Rancanganpenelitian relatif tentative disesuaikan dengan upaya penggalian data Rancanganpenelitian relatif permanen sesuai kajian teori 11 41

  42. Alur Pendekatan Kualitatif Alur Pendekatan Kuantitatif 42

  43. 1. Maksud Kualitatif Kuantitatif Membuat deskripsi objektif tentang fenomena yang terbatas dan menentukan apakah fenomena tersebut dapat dikontrol melalui beberapa intervensi Mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhatikan konteks yang relevan ▰ ▰ 43

  44. 2. Tujuan Kualitatif Kuantitatif Menjelaskan, meramalkan dan/atau mengontrol fenomena dengan mengumpulkan data terfokus yang bersifat numerik Memahami fenomena sosial secara holistik dan menggali pemahaman lebih mendalam dan lebih banyak ▰ ▰ 44

  45. 3. Pendekatan Kualitatif Kuantitatif ▰ Berasumsi bahwa ‘subjek matter ’ suatuilmu sosial adalah amat berbeda dengan subjek matter dari ilmufisik/ alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda. Induktif berisi nilai (subjektif), holistikdan berorientasi proses Menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal ▰ 45

  46. 4. Asumsi Kuantitatif Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmun social adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduksitif, bebas-nilai (objektif), terfokus, dan berorientasi tujuan ▰ ▰ Perilaku terikat konteks dimana hal itu terjadi dan kenyataan social tidak direduksi menjadi variabel-variabel sam a dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif ‘ orang dalam’;menerima subjektivitas dari peneliti dan pemeran serta 46

  47. 5. Model Penjelasan Kualitatif Kuantitatif Penemuan ‘fakta’ social tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks Upaya generalisasi tidak dikenal karenaterikat konteks dan harus diinterpretasikan kasus per kasus ▰ ▰ 47

  48. 6. Nilai Kualitatif Kuantitatif ▰ Berargumentasibahwa peneliti senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang peranan bahwa nilai memegang peranan dalam sesuatu pilihan inheren dalam ;a) masalah yang harus diselidiki, b) metode yang harus diselidiki, c) cara menginterpretasi, dan d) konteks dimana studi itu berada Bergantung pada model penjelasan hipotetiko deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipotesis ditarik dan di tes dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu ▰ 48

  49. 7. Alasan Kualitatif Kuantitatif ▰ Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permassalahan yang sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan prosedur khusus yang dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif Induktif, melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan ▰ 49

  50. 8. Generalisasi Kualitatif Kuantitatif Deduktif-diduksi dari teori tentang apa yang akan diamati Berasumsi bahwa setiap individu , budaya, latar adalah unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan, generalisasi bergantung pada konteks. ▰ ▰ 50

More Related